1 / 50

MENGENAL BEBAN MENTAL

MENGENAL BEBAN MENTAL. Beban Kerja. Beban kerja merupakan : Tuntutan fisik dan mental yang timbul ketika seseorang melakukan satu ataupun kombinasi pekerjaan (Sanders & McCormick, 1987) Beban kerja timbul akibat kombinasi antara tuntutan tugas dan sumberdaya yang dimiliki seorang individu.

gaston
Download Presentation

MENGENAL BEBAN MENTAL

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MENGENAL BEBAN MENTAL

  2. BebanKerja Beban kerja merupakan : • Tuntutan fisik dan mental yang timbul ketika seseorang melakukan satu ataupun kombinasi pekerjaan (Sanders & McCormick, 1987) • Beban kerja timbul akibat kombinasi antara tuntutan tugas dan sumberdaya yang dimiliki seorang individu

  3. BebanKerja Mental Beban Kerja Mental (Mental Workload/MWL) adalah tingkat (level) attentional resource (perhatian) yang diperlukan untuk memenuhi kriteria performansi objektif maupun subjective dari suatu pekerjaan

  4. Beban kerja mental antara lain disebabkan karena: • Keharusan untuk tetap dalam kondisi kewaspadaan tinggi dalam waktu yang lama • Kebutuhan untuk mengambil keputusan yang melibatkan tanggung jawab besar • Menurunnya konsentrasi akibat aktivitas yang monoton • Kurangnya kontak dengan orang lain, terutama untuk tempat kerja yang terisolasi dengan orang lain.

  5. Analisisbebankerjamerupakansalahsatusubbagiandalammelakukanperancangankerja. Kenapabebankerjaharusdianalisis?

  6. Dalamergonomi, prinsipdalamperancangankerjaadalahdengantetapmenjaga agar demand pekerjaankurangdarikapasitasmanusia. • WORKLOAD DEMAND < HUMAN CAPACITY • Workload ataubebankerjamerupakanusaha yang harusdikeluarkanolehseseoranguntukmemenuhi “permintaan” daripekerjaantersebut. • Sedangkan Capacity adalahkemampuan/kapasitasmanusia. Kapasitasinidapatdiukurdarikondisifisikmaupun mental seseorang.

  7. Misalkansuatupekerjaankuliangkutmempunyai “demand” berupamengangkat 100 karung per hari. Jikapekerjahanyamampumengangkat 50 karung per hari, berartipekerjaantersebutmelebihikapasitasnya.

  8. PerhitunganBebankerjasetidaknyadapatdilihatdari 3 aspek, yaknifisik, mental, danpenggunaanwaktu. • Aspekfisikmeliputiperhitunganbebankerjaberdasarkankriteria-kriteriafisikmanusia. • Aspek mental merupakanperhitunganbebankerjadenganmempertimbangkanaspek mental (psikologis). • Sedangkanpemanfaatanwaktulebihmempertimbangkanpadaaspekpenggunaanwaktuuntukbekerja.

  9. AkibatBerlebihnyaBeban Mental: • Hasilkerja (kualitasdankuantitas) yang tidakmemuaskan • Seringterjadikecelakaankerjaataukejadian yang hampirberupakecelakaan • Pekerjaseringmelakukankesalahan (human error) • Pekerjamengeluhkanadanyanyeriatausakitpadaleher, bahu, punggung, ataupinggang • Pekerjaterlalucepatlelahdanbutuhistirahat yang panjang • Komitmenkerja yang rendah • Rendahnyapartisipasipekerjadalamsistemsumbang saran atauhilangnyasikapkepedulianterhadappekerjaanbahkankeapatisan

  10. PengukuranBebanKerja Mental

  11. BebanKerja Mental Bebankerja mental adalahperbedaantuntutankerja mental dengankemampuan mental yang dimilikiolehpekerja. Bebankerja yang timbuldariaktivitas mental dapatdisebabkanoleh : • Keharusanuntuktetapdalamkewaspadaantinggidalamwaktu lama • Kebutuhanuntukmengambilkeputusan yang melibatkantanggungjawabbesar • Menurunnyakonsentrasiakibataktivitas yang monoton • Kurangnyasosialisasiakibattempatkerja yang terisolasi

  12. Cara PengukuranBebanKerja Mental • Primary Task Performance Measures • Secondary Task Performance Measures • Physiological Measures • Subjective Ratings

  13. Stress • Seylemembagi stress menjadidua: • Stress yang positif (eustress) • Konstruktif • Menghasilkansesuatu yang positif • Stress yang negatif (distress) • Destruktif • Menghasilkansesuatu yang negatif

  14. Stresor Hasil • Tingkat Individual • Tuntutanpekerjaan • Konflikperan • Pengendalianlingkungan yang dirasakan • Hubungandengan supervisor’ • Bebankerja • Psikologis yang berkaitandengansikap • Kepuasankerja • Komitmenorganisasional • Keterlibatandgnpekerjaan • Kepercayaandiri • Kepenatan • Emosi • Depresi Stress yang dirasakan • Tingkat Kelompok • Perilaku manajerial • Kurangnya kekompakan • Konflik dalam kelompok • Perbedaan status • Keperilakuan • Ketidakhadiran • Turnover • Kinerja Kecelakaan • Penyalahgunaan substansi • Tingkat Organisasi • Kebudayaan • Struktur • Teknologi • Pengenalan dan perubahan dalam kondisi kerja • Perbedaan Individual • Keturunan, usia, kemampuan pribadi, jenis kelamin,dukungan sosial, ciri kepribadian, pekerjaan • Kognitif • Pengambilan keputusan yang buruk • Kurang konsentrasi • Mudah lupa • Ekstraorganissional • Keluarga • Ekonomi • Waktu yang berubah • Polusi,panas, kepadatan, udara • Kesehatan Fisik • Sistem kardiovaskuler • Sistem kekebalan • Sistem muskuloskeletal • Sistem gastrointestinal

  15. Tahap 1

  16. Tahap 2

  17. Tahap 3

  18. Tahap 4

  19. Tahap 5

  20. Tahap 6

  21. NASA TLX • NASA TLX (Taskload Index) merupakan alat pengukuran beban kerja mental secara subyektif yang dikembangkan oleh Sandra G. Hart (NASA-Ames Center) dan Lowell E. Stavelan (San Jose State University) pada tahun 1981

  22. Tahapan NASA TLX • Pembobotan (weighted) Memilihfaktor yang dominan KF = 1 KM = 4 KW = 2 PF = 2 U= 3 TF = 3

  23. TahapanNASA TLX- Rating Sangat rendah Sangat tinggi Sangat rendah Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat rendah

  24. TahapanNasaTLX- Rating Sangat rendah Sangat tinggi Sangat rendah Sangat tinggi Sangat tinggi Sangat rendah

  25. Tahapan NASA TLX-Pengolahan Data • Menghitung Nilai Produk Nilai Produk KF = 1 x 70 =70 Nilai Produk KM = 4 x 90 = 360 Nilai Produk KW = 2 x 70 = 140 Nilai Produk PF = 2 x 70 = 140 Nilai Produk U = 3 x 80 = 240 Nilai Produk TF = 3 x 90 = 270 • Menghitung Nilai WWL (weighted workload) 70 + 360 + 140 + 140 + 240 + 270= 1220 • Menghitung rata-rata WWL = 1220/15 = 81.33

  26. IntervensiErgonomiuntukMenurunkanBebanKerja Mental TenagaPemasaranAsuransi Dian Mardi Safitri, Winnie Septiani, NurAstriyaniAmalia LaboratoriumDesainSistemKerjadanErgonomi, JurusanTeknikIndustri UniversitasTrisakti, Jakarta

  27. Temuan

  28. AktivitasKaryawan • Setiaptenagapemasaranmempunyai target awalmendapatkantiganasabahpadatigabulanpertama. • Tenagapemasaranharusmemenuhi target premi minimal sebesarRp. 1.500.000 Jikatenagapemasarantidakmemenuhi target tersebutmakatenagapemasaranakandikenakansuratperingatan, jikadalamwaktuenambulandaridikeluarkannyasuratperingatanmasihbelummemenuhi target premimakatenagapemasaran yang bersangkutanakandikeluarkan. • Menyusundanmelaporkanrencanakerjasertahasilnyadalamkurunwaktusatutahun.Hal inimenuntuttenagapemasaranharusmemilikirencanakerja yang baikdanhasil yang maksimaldalamjangkawaktu yang sempityaitusatutahun. • Selalumelakukantindaklanjut(follow up) ataspendekatan yang dilakukankepadanasabah. Tenagapemasarandituntutcerdasdancekatan, sertaterusberusahameyakinkanprospeksehinggaprospekbersediajadinasabah. • Mendengarkansaran dankeluhannasabah. Tenagapemasaransering kali dihadapkanolehnasabah yang selalumengeluh, halinimengakibatkantambahanbebankerja mental padatenagapemasaran.

  29. HasilPenelitianPendahuluan • Karyawanlebihbanyakmelakukanaktivitasdengansisikognitif (mental) • Sebagianbesarkaryawandengantipekepribadian A yang cenderungrentanterhadapstresdengan rata-rata skornilai 65,45 • Karyawanmengalamitingkat stress yang tinggi (rata-rata skor 4,82) • Bebankerja mental diukurdenganmetode NASA-TLX. Pengukuranbebankerja mental padakondisiawalmenunjukkanskor 82,67 (tinggi).

  30. TujuanPenelitian melakukanintervensiergonomiuntukmenurunkanbebankerja mental tenagapemasaranasuransi

  31. TerapiPijat Dan Musik TahapPertama : SebelummemulaiterapiPijatdanTerapiMusik, karyawansebaiknyamencucibersihkeduatangankemudianmencaritempat yang nyamandantenanguntukmemulaisesiaterapi.

  32. TahapKedua: Karyawandapatmendengarkanmusikmelaluispeakerpada PC atau laptop, ataubisajugamenggunakanheadphone.

  33. TahapKetiga Bukapergelangantangankanan, pijat area ditengahpergelangantangandenganibujaritangankiri. Lakukanselama 5-10 detik. Ulangigerakan yang samauntuktangankiri

  34. TahapKeempat Dudukdengantegak, angkatdangenggamtangankemudianbukatangan. Tahanposisiiniselama 5-10 detik. Lakukangerakaninisebanyak 3-5 kali.

  35. TahapKelima Genggampunggungtangankiridengantangankanan. Lakukanselama 5-10 detik. Ulangigerakansebanyak 3-5 kali. Gantitangandanulangigerakan yang sama

  36. TahapKeenam Letakkantangandiubun-ubunkepala, lalulakukangerakanmenekandanmemijatperlahandenganjari-jari, kemudiantrempatkanjemaridikening, perlahan-lahanusapdanpijatkening. Lakukanselama 5-10 detik. Ulangigerakansebanyak 3-5 kali

  37. TahapKetujuh Tempelkanibujariketengahkening. Tekandanpijatperlahanselama 5-10 detik. Ulangigerakansebanyak 3-5 kali

  38. TahapKedelapan Pegangbagianbelakangkepaladengantangankiri. Letakkanujung-ujungjaritangankananditengahkening. Tekandanpijatperlahantitikdipertengahankeningselama 5-10 detik.

  39. TahapKesembilan Tariksikukiridengantangankanan. Tahanposisiiniselama 5-10 detik.Ulangigerakanpadasikukanan

  40. TahapKesepuluh Karyawandapatmembayangkangelombangsuaraitudatangdari speaker atau headphone danmengalirkeseluruhtubuhnya. Bukanhanyadirasakansecarafisiktapijugadifokuskandalamjiwa.

  41. RekapitulasiBebanKerja Mental SetelahPenerapanTerapiPijatdanMusik Pop, TerapiPijatdanMusik Jazz, sertaTerapiPijatdanMusikKlasik MasihTinggi

  42. Terapi Quantum

  43. HasilTerapi Quantum Hasilpengukuranbeban mental denganmenggunakanmetode NASA TLX setelahdilakukanterapi quantum menunjukkanskor 40,54. SkorinitermasukpadapenggolonganBebanKerja Mental rendah.

  44. HasilIntervensi Perbandingankinerjakaryawansebelumdansesudahintervensiergonomi, dapatdievaluasidenganmenggunakan data premiterjadipeningkatanpremibrutosebesar 23,66% setelahdilakukanintervensi.

  45. Referensi • Bassano, Mary. 2009. TerapiMusikdanWarna. Rumpun, Yogyakarta. • Dovi, BellaviaAriestia. 2010. PsikologiMusikTerapiKesehatan. Golden Terayon Press, Jakarta. • Gunawan, Adi W. 2009. Quantum Life Transformation. Gramedia, Jakarta. • Kroemer, KHE., Kroemer HB, Kroemer-Elbert, KE. 1994. Ergonomics, How to Design for Ease and Efficiency, Prentice Hall, New Jersey. • Mahendra, B. danDestarina, Yoan. 2009. PijatSendiri. Jakarta: Penebar Plus • Sanders, Mark S, Ernest Mc Cormick. 1987. Human Factors ini Engineering Design. Mc Graw Hill, New York • http://www.dushkin.com/connect/psy/ch12/survey12b.mhtml

More Related