1 / 28

FAKULTAS EKONOMI UNIVERS I TAS PADJADJARAN

FAKULTAS EKONOMI UNIVERS I TAS PADJADJARAN. SAP TOPIK KHUSUS EKONOMI MONETER. Dosen Prof. Dr. Hj . Tati Suhartati Joesron , SE., MS. Dr. Siti H. Rudi Kurniawan , SE.,MA. Deskripsi Perkuliahan.

fruma
Download Presentation

FAKULTAS EKONOMI UNIVERS I TAS PADJADJARAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS PADJADJARAN SAP TOPIK KHUSUS EKONOMI MONETER Dosen Prof.Dr.Hj. TatiSuhartatiJoesron, SE., MS. Dr. Siti H. Rudi Kurniawan, SE.,MA.

  2. DeskripsiPerkuliahan Memahamiaplikasipraktisdariteorimoneterberdasarkanfenomenaterkini yang dihadapiolehperekonomian Indonesia dandunia, sertaperankebijakanmoneterdanotoritasnyadalammemberikansolusiterhadappermasalahan yang munculsebagaiakibatfenomenaterkinitersebut. Dengandemikiansetelahmengikutikuliahinimahasiswamampumenghubungkankonsepteorimonetersecarateoritisdenganfenomena yang terjadisaatini. Padaakhirperkuliahan, mahasiswadiharapkanmampumensarikansebuahtopikartikelekonomimoneter, danmenjelaskankonteksartikeltersebutdalamkasus Indonesia. SistemPerkuliahan Perkuliahandilakukanmelaluipertemuantatapmukadimana di pertengahanperkuliahanakandilaksanakanUjian Tengah Semester danakhirperkuliahanakandilaksanakanUjianAkhir Semester. Didalamperkuliahanmahasiswadiharapkansudahmembacabahanperkuliahanterlebihdahulusehinggakeaktifan di dalamkelasdapattercapai. Selainperkuliahantatapmuka, mahasiswajugaakandiberikantugaspembuatanmakalahbaiksecaraindividumaupunsecarakelompok yang akandipresentasikanpadapertemuanperkuliahan.

  3. Buku : • Mishkin, Frederic. 2003. The Economics of Money, Banking and Financial Markets. Sixth Edition. New York : Harper Collin College Publisher. • Mishkin. Frederic. 2003. Financial Market and Institutions. Fourth Edition. The Addison Wesley. New York • McCallum, Bennet. 1989. Monetary Economics : Theory and Policy. New York : MacMillan Publishing Company • De Kock, M. H.,Ph.D. 1976. Central Banking. Fourth Edition. Crosby Lockwood Staples London. • Smith, Roy C. and Walter, Ingo. 1887. Global Banking. Oxford University Press. Oxford. New York. • Baye, Michael R and Jansen, Dennis W. 1999. Money, Banking, and Financial Markets : An Economics Approach. A.I.T.B.S. Publishers & Distributors. Delhi. • Ferry WarjiyodanJudaAgung, 2002, Transmission Mechanisms of Monetary Policy In Indonesia. Directorate of Economic Research and Monetary Policy Bank Indonesia. • Bank Indonesia, laporantahunanberbagaiedisi SistemPenilaian UTS (25%), UAS (25%), TugasIndividu (30%), TugasKelompok (20%)

  4. UANG DAN OUTPUT (AD-AS FRAMEWORK) Aggregate Demand 1. Monetarist View Velocity of money : the average number of times per year that a dollar is spent on final goods and services Friedman : velocity varies over time in predictable manner unrelated to changes in the money supply. Equation of exchange : which relates the money supply to aggregate spending. The equation of exchange is transformed into a theory of how aggregate spending is determined → modern quantity theory of money

  5. P AD2 AD1 Y Gambar 1. Pergeseran Kurva Permintaan Agregat • Changes in aggregate spending are determined primarily by changes in the money supply Kurva permintaan agregat AD digambarkan untuk suatu penawaran uang yang tetap. Kenaikan penawaran uang akan menggeser kurva permintaan agregat dari AD1 ke AD2.

  6. 2. Keynesian View Permintaanagregat AD terdiridariempatkomponen : • Consumer expenditure : the total demand for consumer goods and services • Planned investment spending : the total planned spending by business firms on new machines, factories, and other inputs to production, plus planned spending on new homes. • Government spending : spending by all levels of government on goods and services. • Net exports : the net foreign spending on domestic goods and services, equal to exports minus imports

  7. P C I G X-M AD Y Gambar 2. Kurva Permintaan Agregat dan Komponen Penyusunnya

  8. P AD1 AD2 Y Pergeseran Kurva Permintaan Agregat • Pergeseran Kurva Permintaan Agregat ke kanan (outward) : M, C, I, G, atau X-M • Pergeseran Kurva Permintaan Agregat ke Kiri (inward) : M, C, I, G, atau X-M Gambar 3. Pergeseran Kurva AD

  9. AS2 P AS1 Y Gambar 4. Pergeseran Kurva Permintaan Agregat Aggregate Supply • The aggregate supply shifts to the left when costs of production increase and to the right when costs decrease

  10. P AS P* AD Y* Y Gambar 5. Keseimbangan Jangka Pendek Equilibrium in the Short Run Keseimbanganjangkapendekterjadiketikakurvapermintaanagregat AD memotongkurvapenawaranagregat AS.

  11. P AS3 AS2 AS1 P3 P2 P1 AD Yn Y2 Y3 Y Gambar 6. Keseimbangan Jangka Panjang Jika Y > Yn Equilibrium in the Long Run Jika output beradadiatas output natural Y1 > Ynmaka, dalamjangkapanjang, kurva AS akanbergeserkekirisampai output beradapadatingkat natural Yn.

  12. P AS1 AS2 AS3 P1 P2 P3 AD Y1 Y2 Yn Y Gambar 7. Keseimbangan Jangka Panjang Y < Yn Jika output beradadibawah output natural Y1 < Ynmaka, dalamjangkapanjang, kurva AS akanbergeserkekanansampai output beradapadatingkat natural Yn • In the long run, the economy displays a self-correcting mechanism that returns it to the natural level of output

  13. P AS2 AS1 P2 P1’ P1 AD2 AD1 Yn Y1 Y Gambar 8. Respon Output dan Harga terhadap Pergeseran Kurva AD JikaterjadipergeserankurvapermintaanagregatAdkekanan, dalamjangkapendek output akannaikmenjadi Y1 namundalamjangkapanjangkenaikan AD akandiikutiolehpergeseran AS kekirimenjadi AS2 karenaadaadjusmentdalambiayaproduksidalamjangkapanjang output akankembalikesemulapadaYndanpergeseran AD hanyaakanmenyebabkanpeningkatanhargadari P1 ke P2

  14. AS2 P AS1 P2 P1 AD Y2 Yn Y Gambar 9. Respon Output dan Harga terhadap Pergeseran Kurva AS Pergeserankurva AS kekiridari AS1 ke AS2 menyebabkan output turundariYnke Y2. Karena Y2 < Ynmakakurva AS akanbergeserkembalikekanandan output kembalikeYn.

  15. Aggregate Demand / Aggregate Supply (AD/AS) GNP National Income from Abroad GDP Depreciations NI AD/AS National Income Measuring SNA (System of National Income) Flow of Funds Account Input & Output Table National Wealth IS-LM

  16. i LM (Liquidity Money) → Monetary Policy → Bank Sentral E ieq IS (Investment Saving) → Fiscal Policy → Depart. Keuangan y o yeq Fungsi Jumlah Uang Beredar MV = PT MV = k y Menurut Irving Fisher Bila jumlah uang beredar tidak dikendalikan, akan menyebabkan disequilibrium dalam perekonomian yang menyebabkan Inflasi atau deflasi. (Kecuali adanya Crowding out & Liquidity trap). Sehingga untuk menjaga kestabilan (keseimbangan) jumlah uang beredar, diperlukan Bank Sentral dengan tugas utama menyeimbangkan jumlah uang beredar dengan jumlah transaksi melalui operasi proses terbuka (Open Market Operation)

  17. EFEKTIFITAS KEBIJAKAN MONETER DAN FISKAL Efektifitas kebijakan moneter dan fiskal diukur dengan besarnya kenaikan pendapatan sebagai akibat kebijakan tersebut Semakin besar kenaikan pendapatan yang dicapai, semakin efektif kebijaksanaan tersebut • KEBIJAKSANAAN MONETER • Ditentukan oleh : 1.1. Lereng Kurva IS Semakin elastis kurva IS, kebijakan moneter semakin efektif Tingkat bunga(%) LMo LM1 Kebijakan moneter ekspansif = LM bergeser dari Lmo ke LM1 Untuk Isdatar : Y naik dari YO ke Y2 Untuk Istegak : Y naik dari YO ke Y1 ISdatar IStegak Y O Yo Y1 Y2

  18. 1.2. LerengKurva LM Semakinelastiskurva LM, kebijaksanaanmonetersemakintidakefektif Tingkat bunga(%) LMDO LMD1 Kebijaksanaanmoneterekspansif- Kurva LM tegakbergeserdari LMTOke LMT1, Y berubahdari YOke Y2. - Kurva LM datarbergeserdari LMDOke LMD1, Y berubahdari YOke Y1. IS LMTO LMT1 Y O Yo Y1 Y2

  19. 2. KEBIJAKAN FISKAL Ditentukanoleh : 2.1. LerengKurva IS Semakininelastiskurva IS, kebijakanmonetersemakinefektif Tingkat bunga(%) IST1 ISTO LM Kebijakanfiskalekspansif- Kurva IS tegakbergeserdari ISTOke IST1, Y berubahdari YOke Y2. - Kurva IS datarbergeserdari ISDOke ISD1, Y berubahdari YOke Y1. ISD1 ISDO Y O Yo Y1 Y2

  20. 2.2. LerengKurva LM Semakinelastiskurva LM, kebijaksanaanfiskalmakinefektif Tingkat bunga(%) LMtegak Y LMdatar IS1 ISO O Yo Y1 Y2 KebijakanfiskalekspansifIS bergeserdari ISO ke IS1- Kurva LM tegak Y naikdari YOke Y1. - Kurva LM datar Y naikdari YOke Y2.

  21. LABOR MARKET ( )0 ( )1 ( )1 ( )0 ( )0 ( )1 WP WP WP WP WP WP WP NS ND = NS AGREGATE ND & NS ND JIKA  → EXCESS OF LABOR ND -NS KALAU TURUN KE TERJADI EQUILIBRIUM N ND N0 NS WP NS ND TERGANTUNG :- REAL WAGES- MARGINAL PRODUCT OF LABOR WAGES TURUN s/d BATAS TERTENTU → MINIMUM WAGES ND N ND’ N0 NS’

  22. KESEIMBANGAN PASAR UANG : KURVA LM M1 M1 M1= K1-Y M1’ M1’ M = M1 + M2 M1 M1 M2 r r M-M0 mk LM= - i k M2= MO-mi M2 Y M2 M2 Y0 Y1 M2’ ASUMSI : JUMLAH UANG BEREDAR (PENAWARAN UANG SELALU SAMA) DENGAN JUMLAH UANG YANG DIMINTA (PERMINTAAN UANG) = KESEIMBANGAN MONETER

  23. EFEKTIVITAS KEBIJAKAN EKONOMI I. KEBIJAKAN MONETER Ditentukan oleh : 1. slope LM 2. Slope IS LM0 LM0’ r r LM1 LM1’ LM IS IS Y Y Y1 Y1 Y0 SECARA EKSTREM LM1 LM0 LM ISO r IS1 IS1 IS2 Y Y1 Y0 Y2 SECARA EKSTREM

  24. Neraca System Moneter - Net Foreign Asset- Net Domestic Asset- KLD (Kredit Likuiditas- Others - Currency- DD (Giro)- TD- SD- Others M1 M2 Quasi Money

  25. PERMINTAAN UANG PRIMER Asumsi 1. PDB2. Inflasi3. Suku Bunga4. Quasi money M1Standard M1 M1ARIMA Uang Primer M2 OMO OPT NFA C0Ps Claim of Gov. (COG) Uang Primer Penawaran

  26. Asumsi OPTKontaksi 2,5 % GDP Inflasi Tk. Bunga Target M1 Option Up Target M2 Intermedium Intermarginal OPTEkspansi 2,5 % Tujuan Monetary Programming : Adanya keseimbangan Agregat Md dan Ms Sifat OPT: Kalau Bank Indonesia membeli surat berharga = Injection Kalau Bank Indonesia menjual surat berharga = withdrawl Neraca konsolidasi bank → neraca sistem perbankan (MR.p.12)+N BI = NOM

  27. OPERASIONAL TARGETING UANG PRIMER dalam BANK Up Penawaran OPT UpPenawaranOption 2,5 % OPTKontaksi Intermarginal ASUMSI TARGET M1 mm 1 Tdk OPT Up Permintaan • GDP • Inflasi • Suku Bunga TARGET M2 mm 2 OPTEkspansi - 2,5 % UltimateTarget IntermediateTarget UpPenerimaan UpPenawaran OMOTo withdraw Jual SBITo Inject beli SBPUTarget Uang Beredar : M1Likuiditas Perekonomian : M2

More Related