00:00

Understanding Activity-Based Budgeting in Performance-Based Budgeting Systems

Activity-Based Budgeting (ABB) is a budgeting process focused on improving organizational systems to meet customer needs and align with the organization's goals and strategies. It differs from traditional budgeting by focusing on activities rather than cost elements, utilizing resources from expected activities, and aiming for cost-effective budgets aligned with workload. ABB principles emphasize continuous improvement, customer value mindset, continuous improvement mindset, cross-functional mindset, and employee empowerment mindset.

fructos
Download Presentation

Understanding Activity-Based Budgeting in Performance-Based Budgeting Systems

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PENGANGGARAN BERBASIS KINERJA

  2. PENGERTIAN ACTIVITY-BASED BUDGETING merupakan proses penyusunan anggaran yang berfokus pada improvement terhadap sistem yang digunakan oleh organisasi agar dapat menghasilkan pelanggan (Brimson dan Antos, 1999) dan berfokus pada proses secara integral terhadap suatu organisasi (McClenahen, 1995), serta perencanaan dan pengendalian aktivitas-aktivitas yang diharapkan oleh organisasi agar mencapai anggaran yang cost-effective dan memenuhi workload sesuai dengan tujuan dan strategi organisasi (Antos,1997). bagi value merupakan proses

  3. perbedaan traditional budgeting dan activity- based budgeting Perbedaan Unit penganggaran Penganggaran Tradisional Diekspresikan sebagai biaya fungsional atau kategori pengeluaran Activity Based Budgeting Diekspresikan sebagai biaya pelaksanaan aktivitas Fokus Sumber daya yang dibutuhkan Keluaran atau pekerjaan yang dilakukan Countinuous improvement Melakukan koordinasi dengan pemasok dan mempertimbangkan kebutuhan pelanggan dalam proses penganggaran Orientasi Peran pemasok dan pelanggan Historis Tidak secara normal mempertimbangkan pemasok dan pelanggan dalam penganggaran Tujuan pengendalian Memaksimalakan kinerja manajer Menyelaraskan aktivitas perusahaan secara keseluruhan Dasar anggaran Berdasarkan kinerja manajer Berdasarkan kemanfaatan kapasitas

  4. PRINSIP-PRINSIP ACTIVITY-BASED BUDGETING ABB harus menggambarkan apa yang dilakukan, aktivitas atau proses usaha (business processes), bukan unsur biaya (cost elements). Sumber daya yang dibutuhkan atau elemen biaya harus berasal dari aktivitas yang diharapkan atau proses usaha dan beban kerja (workload). Anggaran berbasis aktivitas harus didasarkan pada beban kerja (workload) mendatang agar dapat memenuhi; persyaratan pelanggan, tujuan dan strategi organisasi/departemen, jasa dan bauran jasa (service mix) yang baru atau yang diubah, perubahan dalam proses usaha, perbaikan dalam efesiensi dan efektifitas, perubahan dalam tingkat layanan (service level), mutu, fleksibilitas dan tujuan siklus waktu. Anggaran akhir harus menggambarkan perubahan dalam biaya sumber daya (resource cost). Sebagai bagian dari proses pengganggaran, perusahaan perlu memberi perhatian pada usaha perbaikan yang berkesinambungan. Setiap departemen harus mengidentifikasi aktivitas atau proses usaha untuk melakukan perbaikan, jumlah perbaikan, dan bagaimana merencanakan mencapai target perbaikan.    

  5. Sebelum ini kita menerapkan sistem penganggaran yang bersifat line-item (tradisional) yaitu suatu sistem penganggaran yang disusun dengan penekanan terhadap pengendalian atas pengeluaran. Penggantinya penganggaran berbasis kinerja, bertujuan untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik dan memperkuat dampak dari peningkatan pelayanan kepada publik

  6. MINDSET YANG MELANDASI ACTIVITY-BASED BUDGETING 1. CustomerValueMindset Fokus perhatian penyusun anggaran harus diletakan pada pengelolaan aktivitas yangterdiri dari: (1) activity elimination, penghilangan aktivitas yang tidak menambahnilai bagi customer, (2) activity reduction, pengurangan aktivitas yang tidak menambahnilai bagi customer, (3) activity sharing, pemanfaatanaktivitas penambah nilai yangbelumsecaraoptimum digunakan, dan (4) activity selection, pemilihan aktivitas penambah nilai yangpaling efisien.

  7. 2.Continuous Improvement Mindset  Dalam memimpin melakukan continuous improvement terhadap sistem yang digunakan untuk melayani customer.  Manajer fungsi utama pendukung memimpin karyawan fungsinya dalam melakukan improvement kualitas sumber daya manusia dan sumber daya lain (prasarana, sarana, informasi, dan teknologi) yang dimanfaatkan oleh manajer sistem. penyusunan anggaran, manajer timnya sistem dalam anggota dan manajer fungsi

  8. 3. Cross- functional Mindset  Organisasi kebutuhan customer, melalui pembentukan tiga sistem permanen, yaitu: sistem inovasi, sistem operasi, dan sistem layanan purna jual.  Setiap sistem dijalankan oleh suatu tim lintas fungsional, yang anggotanya berasal dari berbagai fungsi utama organisasi. Penyusunan anggaran dilandasi oleh cross-fungctional mindset.  Mindset ini mampu menghasilkan perencanaan aktivitas yang kompleks, cepat, terintegrasi, dan andal untuk mengasilkan value bagi customer. difokuskan untuk memuaskan

  9. 4.Employee Empowerment Mindset  Karyawan berada di garis depan dalam pemberian layanan kepada customer.  Dalam proses penyusunan diperlukan pengikutsertaan dan pemberian kesempatan kepada merencanakan aktivitas yang digunakan untuk melayani customer dalam proses penyusunan anggaran. anggaran karyawan untuk

  10. 5. Opportunity Mindset  Hasil organisasi bukan dari pemecahan masalah.  Hasil diperoleh organisasi karena produk dan jasa yang dihasilkan memiliki value bagi customer.  Customer lah yang memutuskan bahwa suatu hasil mempunyai value baginya.  Unggul (distinct) jika dibandingkan dengan hasil yang diproduksi oleh organisasi lain, memiliki leadership (berani tampil beda). ekonomi (economic pengeksploitasian result) diperoleh peluang, dari oleh organisasi hasil ber value keunggulan atau

  11. KEUNGGULAN ACTIVITY-BASED BUDGETING 1. Orientasi personel diarahkan ke pemenuhan kebutuhan customers  Proses penyusunan anggaran mengarahkan perhatian seluruh personel pencarian berbagai melakukan improvement thinking) terhadap sistem yang digunakan untuk menghasilkan value bagi customers. organisasi peluang (process ke untuk way of

  12. 2. Fokus penyusunan anggaran pada perencanaan aktivitas, digunakan valuebagicustomers untuk menghasilkan  Penyusunan anggaran akan memperoleh gambaran yang jelas antara penyebab dan akibat. Biaya timbul sebagai akibat dari adanya aktivitas.  Jika personel akan mengurangi biaya, cara efektif yang dapat ditempuh dengan mengelola penyebab timbulnya biaya tersebut, yaitu aktivitas.  Anggaran merupakan melaksanakan pengurangan biaya (cost reduction) melalui perencanaan aktivitas yang mengkonsumsi biaya. langkah strategik untuk

  13. 3. Activity-based personel untuk mengimplementasikan cara berpikir berbasis sistem (system thinking) budgeting mendorong  Keputusan improvement di satu bidang tidak dapat dilepaskan pengaruhnya terhadap bidang lainnya.  Keseluruhan lebih penting daripada sekedar bagian- bagiannya.  Hal ini dengan traditional budgeting yang memandang bagian atau fungsi keseluruhan berbeda dengan lebih penting daripada

  14. 4.Mencapai menghilangkan pemborosan keunggulan dengan  Untuk memacu nilai, suatu organisasi seharusnya berupaya menghilangkan pemborosan.  Organisasi perlu sistem pelaporan yang mampu mengidentifikasi dan menyoroti pemborosan dalam organisasi.  Oleh karena biaya timbul sebagai akibat adanya aktivitas, maka cara yang efektif untuk mengatasi pemborosan tersebut adalah mengelola penyebab timbulnya biaya tersebut. penganggaran dan

  15. 5. Mencapai mengurangi keunggulan beban dengan kerja  Upaya memacu nilai memerlukan cara menentukan pengurangan biaya tanpa harus mengurangi kualitas output.  Ini dapat dilakukan dengan menyesuaikan tingkat layanan atau dengan mengurangi unit output.  Untuk mengurangi beban memperoleh pemahaman output yang diinginkan customer.  Tujuannya selain mengetahui keinginan customer, juga untuk memahami kebutuhan atas output dan bagaimana hal tersebut dapat dimanfaatkan perusahaan. kerja adalah dengan tentang yang mendalam

  16. PROSES ACTIVITY-BASED BUDGETING 1. MenganalisaStrategi  Fokus budgeting adalah merencanakan aktivitas yang digunakan untuk mendapatkan value bagi customer.  Untuk mengarahkan nilai (driving value) ini, diawali dengan tahap pendefinisian tujuan dan perumusan strategi organisasi oleh manajemen senior.  Kemudian melalui beberapa diterjemahkan ke dalam proses bisnis, aktivitas, dan kondisi (feature) yang sesuai.  Menterjemahkan Customer Requirements Kepada Target penyusunan anggaran activity-based- tahap, strategi ini

  17. 2. Menetapkan Panduan Perencanaan (PlanningGuidelines)  Pembuatan panduan perencanaan dilakukan oleh manajemen puncak.  Panduan perencanaan kemudian masing-masing manajer untuk ditetapkan target-target tingkat aktivitasnya dalam konteks proses bisnis.  Dalam panduan perencanaan kemudian menyusun melalui activity-based-budgeting, panduan ini dapat diaplikasikan kepada pengertian yang lebih rinci yakni tingkat aktivitas organisasi bukan sekedar tingkat sumber daya. kemudian disampaikan secara spesifik ini para anggaran manajer usulan dan

  18. 3.Menerjemahkan Strategi ke Aktivitas  Setelah panduan perencanaan telah ditetapkan, manajemen dapat menentukan target dari setiap aktivitas dan proses bisnisnya.  Manajemen seharusnya me-review proses bisnis untuk dapat meringkas dan mengeliminasi kemungkinan adanya aktivitas ganda (duplikasi aktivitas).

  19. 4. Menentukan BebanKerja dan ProyekInterdepartemental  Pada tahap ini, langkah yang dilakukan yaitu menetapkan target penjualan produk/ jasa (harga jual dan volume memproyeksikan beban kerja.  Beban kerja didefinisikan sebagai jumlah volume output dimana aktivitas atau proses diperlukan untuk menghasilkannya.  Banyak organisasi memilih cara praktis dengan menghitung ramalan volume penjualan dibanding mengukur permintaan costumer.  Ramalan tersebut digunakan untuk menyusun anggaran pengahasilan. penjualan) untuk

  20. 5. Menyusun Anggaran Final (Finalize the Budget)  Setelah manajer menyusun anggaran, menyusun rancangan aktivitas dan mengestimasi penghematan biaya, biaya, dan arus kasnya masing-masing, maka data yang dihasilkan tersebut kemudian diserahkan kepada departemen anggaran untuk dikompilasi menjadi rancangan anggaran final.  Panel review anggaran seharusnya mencakup tim lintas fungsi untuk mencapai perspektif organisasi.  Activity-based budgeting secara sederhana merangking aktivitas dan proses bisnis (expenses).  Organisasi dapat menganggarkan dan melaporkan dengan aktivitas dan merubah anggaran aktivitas ke dalam anggaran sumber daya tradisional sampai system anggaran berbasis aktivitas dapat diciptakan. pendapatan dan atau disbanding pengeluaran

  21. Selesai

More Related