1 / 33

I NTEGRITAS  P ROFESIONALISME  S INERGI  P ELAYANAN  K ESEMPURNAAN

KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN. I NTEGRITAS  P ROFESIONALISME  S INERGI  P ELAYANAN  K ESEMPURNAAN. Gambaran Umum Akuntansi Berbasis Akrual. Jakarta. Basis Akuntansi.

fritzi
Download Presentation

I NTEGRITAS  P ROFESIONALISME  S INERGI  P ELAYANAN  K ESEMPURNAAN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KEMENTERIAN KEUANGAN REPUBLIK INDONESIA DIREKTORAT JENDERAL PERBENDAHARAAN INTEGRITAS PROFESIONALISME  SINERGI  PELAYANAN KESEMPURNAAN Gambaran Umum Akuntansi Berbasis Akrual Jakarta

  2. Basis Akuntansi • BasisAkuntansimerupakanprinsip-prinsipakuntansi yang menentukankapanpengaruh atas transaksiataukejadianharusdiakuiuntuktujuanpelaporankeuangan Basis Kas (Cash Basis of Accounting) BasisAkrual(Accrual Basis Of Accounting) Modified accrual basis, Modiified cash Basis, Cash Toward Accrual, dll

  3. Basis Akuntansi Basis Kas (Cash Basis of Accounting) BasisAkrual(Accrual Basis Of Accounting) Pencatatanpendapatandanataubiayadilakukanpadasaatkasditerimaolehkaspemerintah (KasUmum Negara) ataudibayarkandarikaspemerintah (KasUmum Negara). Suatutransaksiekonomidanperistiwa-peristiwa lain diakuidandicatatdalamcatatanakuntansidandilaporkandalamperiodelaporankeuanganpadasaatterjadinyatransaksitersebut, bukansaatkas/setarakasditerimaataudibayarkan.

  4. Pendapatan-LRA Pendapatan-LO Penerimaan oleh BUN/BUD atau oleh entitas pemerintah lainnya yang menambah SAL dalam periode TA yang bersangkutan yang menjadi hak pemerintah, dan tidak perlu dibayar kembali oleh pemerintah Hakpemerintah yang diakuisebagaipenambahnilaikekayaanbersih. KekayaanBersihadalahSelisihAsetdenganKewajibanataudisebutdenganEkuitas. LRA vs LO PERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASIS AKRUAL (PENDAPATAN)

  5. PERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASIS AKRUAL (PENDAPATAN)

  6. Belanja-LRA Beban-LO Semua pengeluaran oleh BUN/BUD yang mengurangi SAL dalam periode TA bersangkutan yang tidak akan diperoleh pembayarannya kembali oleh pemerintah Kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai kekayaan bersih. LRA vs LO PERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASISI AKRUAL (BELANJA/BEBAN)

  7. PERBEDAAN PENGAKUAN ANTARA BASIS KAS DENGAN BASISI AKRUAL (BELANJA/BEBAN)

  8. ILUSTRASI PENGARUH TRANSAKSI • Contoh 1: Pendapatan Sewa Satker A memiliki Gedung Serbaguna yang dapat disewakan. Satker A telah menyewakan gedung serbaguna kepada pelangganpadatgl 25 Des 20X0 namunbarudibayarpadatgl 10 Jan’X1senilai Rp.1.000.000,- • ANALISA: • Kondisi 20X0 • Karena pada tahun 20X0 tidak ada kas yang diterima maka tidak ada pencatatan pendapatan pada LRA di tahun 20X0 • Karena pada tahun 20X0 satker telah memberikan layanan penggunaan gedung serba guna tersebut kepada pelanggan maka satker telah memiliki hak untuk menagih pembayaran atas penggunaan gedung tersebut sebesar Rp. 1juta. Pada LO hal ini dibukukan sebagai Pendapatan LO sebesar Rp. 1 juta dan pada neraca sebagai piutang sebesar Rp. 1 jt. • Kondisi 20X1 • Karena kas diterima di tahun 20X1 maka LRA akan membukukan pendapatan sebesar Rp1jt. • Neraca akan membukukan penambahan kas sebesar Rp. 1 jt dan pengurangan piutang sejumlah Rp1.000.000 Kronologis transaksi: Pendapatan Sewa LO  Piutang Pendapatan  Kas masuk dan pendapatan LRA  Piutang Pendapatan berkurang

  9. ILUSTRASI PENGARUH TRANSAKSI Contoh 2: Belanja/Beban Gaji Gajipegawaipenjaga gedungbulan Des 20X0 dibayar Satker padatgl 10 Jan 20X1sebesar Rp.700.000,- • ANALISA: • Kondisi 20X0 • Karena pada tahun 20X0 tidak ada kas yang dibayarkan maka tidak ada pencatatan belanja pada LRA • Karena pada tahun 20x0 satker telah menerima benefit dari pegawai maka pada LO akan dicatat adanya beban gaji sebesar Rp. 700rb dan pada neraca akan dicatat adanya utang (beban gaji yang belum dibayar) sebesar Rp 700rb. • Kondisi 20X1 • Karena kas dibayarkan di tahun 20X1 maka LRA akan membukukan belanja (gaji) sebesar Rp 700 rb1jt. • Neraca akan membukukan pengurangan kas sebesar Rp. 700 rb • Pembayaran utang gaji akan mengurangi saldo kewajiban di neraca sebesar Rp. 700 rb. Kronologis transaksi: Beban  Kewajiban  Kas keluar dan Belanja  Kewajiban berkurang

  10. Akrual VS Kas Contoh 3: Belanja/Beban Sewa Satker A menyewa Gedung untuk digunakan sebagai kantor. Periode sewa adalah 1 (satu) tahun mulai tgl1 Agustus 20X0 sd 31 Juli 20X1 sebesar Rp. 12 juta. Sewa dibayar dimuka (pada tgl. 1 Agts 20X0) sebesar Rp12 juta. • ANALISA: • Kondisi 20X0 • Karena pada tahun 20X0 terjadi pengeluaran kas untuk membayar sewa maka neraca akan membukukan pengurangan kas sebesar Rp. 12 jt dan LRA akan membukukan belanja sewa sebesar Rp 12 jt. • Pada akhir tahun 20X0 dilakukan penyesuaikan untuk menghitung besar sewa yang benar-benar menjadi beban di tahun 20X0, yaitu sebesar Rp5jt (untuk 5 bulan). • Sisa sewa selama 7 bulan (Rp. 7 jt) akan dicatat sebagai Piutang (Sewa Dibayar Dimuka) • Kondisi 20X1 • Sisa sewa selama 7 bulan direalisasikan di tahun 20X1 sehingga di tahun 20X1 LO membukukan beban sewa sebesar Rp7jt dan pengurangan piutang sebesar Rp7jt. Kronologis transaksi: Kas keluar Belanja  Beban tahun berjalan Piutang  Beban thn berikutnya & piutang berkurang

  11. Akrual VS Kas • Contoh 4: Pembelian dan penyusutan Aset Tetap • Pada tanggal 2 Januari 20X0 Satker membeli 1 (satu) unit kendaraan dinas seharga Rp140jt menggunakan Belanja Modal. Masa ekonomis kendaraan dinas tersebut 7 tahun dan penyusutan per tahun menggunakan metode garis lurus tanpa nilai residu adalah Rp20jt. • ANALISA: • Kondisi 20X0 • Karena pada tahun 20X0 terjadi pengeluaran kas untuk membeli AT maka neraca akan membukukan pengurangan kas sebesar Rp140 jt dan LRA akan membukukan belanja modal sebesar Rp 140 jt. • Pada akhir tahun 20X0 dilakukan penyesuaikan untuk menghitung besar beban penyusutan tahun 20X0, yaitu sebesar Rp20jt, disajikan di LO dan akumulasi nilainya di Neraca. • Kondisi 20X1 • PAda tahun 20X1 tidak ada belanja modal dan hanya dicatat beban penyusutan AT yaitu sebesar Rp20jt, sehingga akumulasinya menjadi Rp. 40jt dan nilai Buku Rp. 100jt.

  12. Laporan Keuangan Menurut Basis Akuntansi

  13. Cash Basis • Kelemahan • Tidak dapat memberikan informasi yang andal berkenaan dengan aset dan kewajiban entitas. • Tidak menghasilkan informasi secara utuh tentang kondisi dan kinerja keuangan e.g. neraca, lap. Operasional, lap ekuitas. • Laporan fokus hanya untuk pertanggungjawaban, informasi untuk manajemen terabaikan • Kelebihan • Mudahdalampenyusunanlaporankeuangan • Mudahdipahamiolehpengguna • Menunjukkanketaatanterhadapperaturanperundang-undangan

  14. Accrual Basis • Kelebihan Accrual Basis • Memberikangambaran yang utuhatasposisikeuanganpemerintah • Menyajikaninformasi yang sebenarnyamengenaihakdankewajibanpemerintah • Bermanfaatdalammengevaluasikinerjapemerintahterkaitbiayajasalayanan, efisiensi, danpencapaiantujuan • Menyajikaninformasi yang lebihbaikberkenaankeberlanjutansuatukebijakan yang diambilpemerintah • Mendoronguntukmemberikanfokus yang lebihbesarpada output daripada input atassuatu program • Kelemahan • Lebih rumit dalampenyusunanlaporankeuangan • Laporan yang dihasilkan lebih kompleks, lebih susah untuk dipahamiolehpengguna • Biaya yang lebih mahal • Digunakan metodologi dan kebijakan dari manajemen

  15. LaporanKeuangan BerbasisAkrual UNSUR LAPORAN KEUANGAN PEMERINTAH BERBASIS AKRUAL

  16. LAPORAN KEUANGAN • Laporan Realisasi Anggaran • Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih • Laporan Operasional • Laporan Perubahan Ekuitas • Neraca • Laporan Arus Kas • Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)

  17. LaporanRealisasiAnggaran LaporanRealisasiAnggaran (LRA) merupakansalahsatukomponenlaporankeuanganpemerintah yang menyajikanikhtisarsumber, alokasidanpemakaiansumberdayakeuangan yang dikelolaolehpemerintahpusat/daerah, yang menggambarkanperbandinganantaraanggarandanrealisasinyadalamsuatuperiodetertentu. Pengertian dan Tujuan • Manfaat • Menyediakaninformasimengenairealisasipendapatan-LRA, belanja, transfer, surplus/defisit- LRA, danpembiayaandarisuatuentitaspelaporan yang masing-masingdiperbandingkandengananggarannya • Menyediakaninformasi yang bergunadalammemprediksisumberdayaekonomi yang akanditerimauntukmendanaikegiatanpemerintahpusatdandaerahdalamperiodemendatangdengancaramenyajikanlaporansecarakomparatif Pendapatan-LRA Belanja Transfer Surplus/defisit-LRA Penerimaan pembiayaan Pengeluaran pembiayaan Pembiayaan neto Sisa lebih/kurang pembiayaan anggaran (SiLPA / SiKPA) StrukturdanIsi

  18. Illustrasi Format LRA

  19. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih LaporanPerubahanSaldoAnggaranLebih (SAL) menyajikaninformasikenaikanataupenurunan SAL tahunpelaporandibandingkandengantahunsebelumnya. LaporanPerubahan SAL hanyadisajikanolehBendaharaUmum Negara danentitaspelaporan yang menyusunlaporankeuangankonsolidasi. Pengertian dan Tujuan Manfaat Menyajikaninformasikenaikanataupenurunan SAL tahunpelaporandibandingkandengantahunsebelumnya Saldo AnggaranLebihawal Penggunaan Saldo AnggaranLebih Sisa Lebih/KurangPembiayaanAnggarantahunberjalan Koreksi Kesalahan Pembukuan tahun Sebelumnya Lain-lain Saldo Anggaran Lebih Akhir StrukturdanIsi

  20. Laporan Perubahan SAL

  21. Laporan Operasional disusununtukmelengkapipelaporandarisiklusakuntansiberbasisakrual (full accrual accounting cycle) sehinggapenyusunanLaporanOperasional, LaporanPerubahanEkuitas, danNeracamempunyaiketerkaitan yang dapatdipertanggungjawabkan. Pengertian dan Tujuan Manfaat Menyediakan informasi mengenai seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercerminkan dalam pendapatan-LO, beban, dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan yang penyajiannya disandingkan dengan periode sebelumnya. Pendapatan-LO Beban Surplus/Defisitdarioperasi Kegiatan non operasional Surplus/Defisit sebelum Pos Luar Biasa Pos Luar Biasa Surplus/Defisit-LO StrukturdanIsi

  22. Illustrasi Format LaporanOperasional

  23. Laporan PerubahanEkuitas Pengertian dan Tujuan menyajikaninformasikenaikanataupenurunanekuitastahunpelaporandibandingkandengantahunsebelumnya. Manfaat Menyediakaninformasimengenaiperubahanposisikeuanganentitaspelaporan, apakahmengalamikenaikanataupenurunansebagaiakibatkegiatan yang dilakukanselamaperiodepelaporan. Ekuitasawal Surplus/defisit-LO pada periodebersangkutan Koreksi-koreksi yang langsungmenambah/mengurangiekuitas. Ekuitas akhir StrukturdanIsi

  24. Laporan Perubahan Ekuitas

  25. NERACA laporankeuangan yang menggambarkanposisikeuangansuatuentitaspelaporanmengenaiaset, kewajiban, danekuitaspadatanggaltertentu Pengertian dan Tujuan Manfaat Menyediakaninformasimengenaiposisisumberdayaekonomi, kewajibandanekuitaspemerintahpadatanggaltertentu. Kas dan setara kas Investasi jangka pendek Piutang pajak dan bukan pajak Persediaan Investasi jangka panjang Aset tetap Kewajiban jangka pendek Kewajiban jangka panjang Ekuitas. StrukturdanIsi

  26. Illustrasi Format NERACA

  27. LaporanArusKas

  28. Strukturdan Isi LaporanArusKas (Hanya BUN) Penerimaan Perpajakan, PNBP, Hibah, Bagian Laba perusahaan negara/daerah dan Investasi Lainnya, Lain-lain, penerimaan dari pendapatan Luar Biasa, Transfer PembayaranPegawai, Barang, Bunga, Subsidi, HibahBantuanSosial, Lain-lain dan Transfer Penjualan Aset Tetap, AsetLainnya, Pencairan Dana Cadangan, Penerimaan dari Divestasi dan PenjualanInvestasidalambentukSekuritas Perolehan Aset Tetap, Aset Lainnya, Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal Pemerintah, PembelianInvestasidalambentukSekuritas Penerimaan utang luar negeri, utang obligasi, Penerimaan kembali pinjaman kepada pemerintah daerah, Penerimaan kembali pinjaman kepada perusahaan negara Pembayaranpokokutangluarnegeri, utang obligasi, Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada pemerintah daerah, Pengeluaran kas untuk dipinjamkan kepada perusahaan negara

  29. Illustrasi Format LaporanArusKas (LAK)

  30. Catatan Atas Laporan Keuangan Pengertian CaLKmerupakan bagian yang tak terpisahkan dari Laporan Keuangan dan oleh karenanya setiap entitas pelaporan diharuskan untuk menyajikan Catatan atas Laporan Keuangan. Meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan Ekuitas Untuk meningkatkan transparansi laporan keuangan dan penyediaan pemahaman yang lebih baik atas informasi keuangan pemerintah Tujuan Manfaat Memudahkanpenggunadalammemahamilaporan keuangan

  31. Strukturdan Isi padaCaLK

  32. TantanganPenerapanAkuntansiBerbasisAkrual di Indonesia SistemAkuntansidanIT Based System KomitmendariPemimpin Lingkungan/ Masyarakat Tantangan Tersedianya SDM yang Kompeten ResistensiTerhadapPerubahan

  33. TERIMA KASIH TERIMA KASIH

More Related