1 / 69

VERMES

Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih). VERMES. simetris bilateral, anteroposterior dan dorsoventral Bentuk tubuh pipih, dan simetri bilateral. Triploblastik Aselomata (belum memiliki rongga tubuh). Bersifat hermaprodit.

fola
Download Presentation

VERMES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Filum Platyhelmintes (Cacing Pipih) VERMES

  2. simetris bilateral, anteroposterior dan dorsoventral Bentuk tubuh pipih, dan simetri bilateral. Triploblastik Aselomata (belum memiliki rongga tubuh). Bersifat hermaprodit. Memiliki sistem organ sederhana (misal : 1. sistem pencernaan terdiri atas mulut, faring, usus dan tanpa anus(sistem gastrovaskuler).2. Respirasi melalui difusi dari permukaan tubuhnya, ekskresi melalui flame cell dll). Sistem sarafnya tangga tali, bintik mata, indra peraba (tentakel), dan statosista (alat keseimbangan) Cara bergerak dengan kontraksi otot dan silia Hidup secara bebas, dan ada pula yang parasit Reproduksi aseksual :fragmentasi, seksual Hermafrodit Filum Platyhelminthes Ciri Utama Yang Dimiliki :

  3. Ada 3 Kelas, yaitu : Turbellaria— cacing bulu getar diwakili oleh planaria (hidup bebas) Trematoda—caing hisap diwakili oleh cacing hisap (parasit) Cestoda—cacing pita diwakili oleh taenia (parasit) Klasifikasi Filum Platyhelminthes Klasifikasi didasarkan pada cara hidup dan struktur tubuh yang dimiliki:

  4. Kelas Turbellaria / Cacing Berambut Getar ContohnyaPlanaria (Dugesiasp) Tubuh 5-25 mm kepalasegitiga 2. Memilikisiliasebagaialat bantu bergerak 3. Merupakancacingpipih yang hidupsecarabebas/tidakparasit. Habitat di air tawar (kolam, danauatausungai yang bersih) danlautpanjang 50 mm Pemakansisa-sisamakhlukhidup yang sudahmati Bernafasmelaluidifusipadapermukaantubuhnya Sistemsarafnyatanggatali Hermaprodit (tetapitidakmampumelakukanpembuahansendiri) Reproduksimelalui : seksualdanaseksual

  5. Mulut —tempat masuknya makanan, terletak di bagian ventral. Pada mulut, terdapat saluran yang dapat dijulurkan yang disebut faring untuk menyedot makanan. Saluran pencernaan —mencerna makanan berbentuk huruf Y terbalik Bintik Mata —alat indera digunakan untuk mendeteksi cahaya (planaria menyukai gelap) Aurikel —organ penciuman Protonephridia— yaitu saluran yang menghubungkan pori-pori dengan sel api sebagai organ eskresi Struktur Tubuh Planaria Aurikel

  6. Organ Eskresi Planaria

  7. Reproduksi Planaria (vegetatif) A = Terpotong alami B = Terbelah menjadi 2 C = Terbelah menjadi 3

  8. Struktur Reproduksi Planaria (Generatif) Pada suatu waktu, planaria dapat menghasilkan 2 mcam gamet. Namun kedua gamet tidak pernah saling membuahi. Gb. Hermaprodit pada planaria

  9. Merupakan parasit. Memiliki penghisap (sucker). Contoh speciesnya: dalam hati: Fasciola hepatica (hati kambing), Clonorchis sinensis (hati manusia) dalam usus: Fasciola buski dalam paru-paru: Paragonimus westermani dalam darah: Schistostoma japonicum(vena usus), Schistostoma mansoni(di vena usus), Schistostoma haematobium (vena kantong kemih). Metagoninus yokogawi : hidup dalam usus halus Trematoda (Cacing Hisap)

  10. Parasit di hati ternak Panjang 2-5 Cm Ada 2 succer di anterior (mulut) dan dibawah nya  untuk menempel pada hospes Diantara saccer terdapat lubang kelamin CIRI-CIRI Fasciola hepatica

  11. Daur Hidup Fasciola hepatica 8 – 20 jam Larva 2 (3-8 redia) Larva I 8 hariredia pindah ke hati menjadi serkaria (larva 3)

  12. Struktur Tubuh

  13. Siklus Hidup Clonorchis Zygot – Larva Myrasidium – Sporokis– Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa • Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita • Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput • Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit • Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia • Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria • Sercaria yang dihasilkan akan berpindah inang ke inang perantara 2, biasanya ikan/ udang • Pada tubuh ikan, metaserkaria akan membentuk kista. • Ikan yang terinfeksi di makan oleh manusia, maka kista akan berkembang menjadi cacing ati dewasa.

  14. Myrasidium Telur Sporokis Sporokis dengan redia Sercaria

  15. Siklus Hidup Fasciola Hepatica Zygot – Larva Myrasidium – Sporosit – Redia – Sercaria – Metacercaria – Cacing Dewasa • Telur dilepaskan bersamaan dengan kotoran dari penderita • Telur akan berkembang menjadi larva mirasidium dan masuk ke inang perantara 1, biasanya adalah siput • Di tubuh siput, larva myrasidium akan bermetamorfosis menjadi sporosit • Sporosit ini mengandung banyak kantung embrio, yang akan tumbuh menjadi Redia • Redia akan tumbuh dan mengandung embrio yang akan berkembang menjadi Sercaria • Sercaria yang dihasilkan akan berpindah menempel pada tumbuhan air membentuk kista metasercaria • Tumbuhan yang mengandung kista di makan oleh domba, maka kista akan berkembang menjadi cacing hati dewasa.

  16. Contohnya cacing pita (Taenia solium) Tubuhnya panjang terdiri dari segmen-segmen yang disebut proglotid Tidak punya mulut dan saluran pencernaan Merupakan cacing pipih parasit (parasit internal); pada babi, ikan, dan sapi dapat menginfeksi manusia. Tubuh pipih panjang terdiri atas kepala (scolex) dilengkapi dengan pengait dan penghisap, berguna untuk melekat pada usus inangnya. Selain scolex, tubuh disusun oleh rantai panjang yang disebut proglotid, dimana masing-masing proglotid memiliki 2 macam alat kelamin (hermaprodit). Proglotid paling ujung, mengandung telur yang matang yang siap dikeluarkan dari inang bersama feses untuk kemudian menginfeksi lagi. Kelas Cestoda

  17. Taenia skolek ROSTELUM SUCCER

  18. CONTOH CACING CESTODA (PITA) 1. CACING PITA SAPI (Taeniasaginata) pada skolek tidak punya kait 2. CACING PITA BABI (Taeniasolium)  paling berbahaya karena punya kait 3. Diphyllobotrium latum  hospesnya ikan 4. Echinococcus granuosus  parasit pada anjing (cacing buntu / hidatid) 5. Hymenopplepis nana  parasit pada manusia

  19. Daur Hidup Taenia saginata Cacing gelembung /HEKSAKANT

  20. Siklus Hidup Taenia proglottids scolex b Manusia yang memakan daging yang terinfeksi, akan menyebabkan kista berkembang menjadi cacing pita dewasa a Larva, yang dilengkapi dengan scolex akan berkembang menjadi kista pada jaringan tubuh inang, misal pada otot d Di dalam telur yang telah dibuahi, embrio berkembang menjadi larva. Sapi mungkin akan memakan telur bersama rumput dan akan menjadi inang sementara bagi cacing pita c Cacing pita dewasa terdiri dari scolex dan proglotid.Proglotid pada bagian ujung mengandung telur yang telah dibuahi yang siap dikeluarkan bersama feses untuk menginfeksi kembali Fig. 22-11, p.361

  21. TAENIA • METAMERI  1 PROGLOTID MEMPUNYAI OVUM DAN SPERMA • STROBILASI  PROGLOTID YANG MATANG PUTUS

  22. Struktur Tubuh Taenia sp

  23. PERBEDAAN T. SOLIUM DAN SAGINATA

  24. soal

  25. Ecinococcusgranulosus

  26. REPRODUKSI ECHINOCOCUS

  27. Sub Bab 5 Filum Nemathelminthes (Cacing Gilig)

  28. Tubuh simetri bilateral, bulat panjang, bagian anterior dan posterior runcing.tidak beruas, tidak bersilia Respirasi secara difusi, ekskresinya melalui nefridium Ditemukan hampir di semua tempat – darat, air tawar, laut, kebanyakan adalah parasit. Memiliki rongga tubuh semu (Pseudoselom) Biasanya bukan hermaprodit (1 individu jantan dan betina terpisah – betina umumnya berukuran lebih besar). Saluran pencernaan sempurna-mulut sampai dengan anus. Filum Nemathelminthes Ciri Utama Yang Dimiliki :

  29. Contoh Nemathelmintes 1. Ascarislumbricoides(cacingusus)jantanberukurankecildanekorberkaitdanbengkok, betinaberukuranbesardanujungnyalurus Daurhidup: Telurkeluarbersamafeses, lalutermakanolehmanusiatelurmenetasdiususlarvamenembusdindingususmenujupembuluhdarah menujujantung  paru-paru tengkorokanlaringfaring kerongkonganusus

  30. Kelompok Nematoda 1. Ascaris Lumbricoides • Ciri : • Parasit pada usus manusia (di sebut juga cacing perut). • Bukan hermaprodit • Reproduksi secara seksual • Cacing jantan lebih kecil ukurannya di banding dengan cacing betina • Memiliki panjang bervariasi, antara 31 cm s.d 49 cm • Infeksi cacing Ascaris menyebabkan penyakit askariasis, umumnya menyerang anak-anak • Infeksi melalui makanan atau minuman yang mengandung telur Ascaris Gb. Cacing Ascaris

  31. Siklus Hidup Ascaris • Telur yang keluar bersama feses penderita berada di tanah/ rumput. • Telur ini akan masuk ke tubuh manusia melalui tangan yang terkontaminasi, atau debu, atau minuman/makanan yang terkontaminasi. • Telur akan masuk ke usus lalu berkembang menjadi larva Ascaris • Larva akan keluar dari usus menusu jantung lalu ke paru-paru dan kemudian keluar untuk kembali ke usus. Di usus Ascaris berkembang menjadi dewasa untuk bereproduksi • Kemudian dihasilkan telur-telur lagi • Telur yang dihasilkan bisa mencapai 200 ribu buah

  32. Bahaya Ascaris Bila tidak segera diobati, Ascaris dapat mengakibatkan kematian

  33. Ancylostoma duodenale ( Cacing Tambang) • Hidup parasit pada manusia, dengan menyerap darah dan cairan tubuh • Cacing menempel pada usus inang karena memiliki kait kitin • Reproduksi secara seksual 4 buah kait kitin

  34. Siklus Hidup Ancylostoma duodenale

  35. Ancylostoma caninum à tidak masuk ke usus karena berbeda sifat , cacing ini hanya berada di subkutan

  36. Parasit yang menyerang anak-anak. Menginfeksi manusia melalui makanan yang dipegang dengan tangan yang kotor dan terinfeksi telur cacing. Cacing dewasa memiliki panjang sekitar ½ inchi. Hidup sebagai parasit pada usus besar, dan bila bertelur akan menuju ke anus. Enterobius vermicularis / Cacing Kremi Gb. Enterobius vermicularis jantan

  37. Daur hidup oxyuris vermicularis

  38. Oxyuris vermicularis / kremi à autoinfeksi

  39. Siklus Hidup Enterobius vermicularis

  40. Habitat utama di pembuluh limfe Penumpukan cacing filaria di pembuluh limfe dapat menyebabkan penyakit kaki gajah. Cacing filaria menginfeksi manusia melalui perantara nyamuk Culex yang mengigit penderita. Wuchereria Bancrofti / Cacing Filaria

  41. CULEX-filariasis Anopheles-malaria

  42. Gb. Penyakit Kaki Gajah

  43. CACING MATA / CACING LOA loa (2 – 12 Cm) Vektor lalat Chrysops. Di Afrika

More Related