1 / 22

ANTIMIKROBA

ANTIMIKROBA. Istilah-istilah. Antimikroba : suatu zat/obat untuk membasmi jasad renik yang diperoleh dari sintesis atau yang berasal dari senyawa nonorganik Antibiotika : zat yang dihasilkan suatu mikroba, dapat membasmi mikroba lain Spektrum sempit : efektif untuk bakteri spesifik

fern
Download Presentation

ANTIMIKROBA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ANTIMIKROBA

  2. Istilah-istilah.. • Antimikroba : suatu zat/obat untuk membasmi jasad renik yang diperoleh dari sintesis atau yang berasal dari senyawa nonorganik • Antibiotika : zat yang dihasilkan suatu mikroba, dapat membasmi mikroba lain • Spektrum sempit : efektif untuk bakteri spesifik • Spektrum luas : efektif untuk beberapa jenis bakteri

  3. Bakteriostatik : antimikroba hanya menghentikan pertumbuhan mikroorganisme • Bakterisidal : antimikroba dapat mematikan mikroorganisme • Resistensi : kemampuan mikroba untuk tidak terbunuh/terhambat pertumbuhannya oleh suatu antimikroba • Kadar hambat minimal: kadar minimal yg diperlukan utk menghambat pertumbuhan org • Kadar bunuh minimal : kadar minimal yg diperlukan utk membunuh mikroorganisme

  4. Interaksiantimikroba, hospesdanmikroorganisme

  5. Mekanisme kerja antimikroba • Menghambatmetabolismeselmikroba Ct : sulfonamid,trimetoprim • Menghambatsintesisdindingselmikroba Ct : penisilin, sefalosporin, vankomisin • Mengganggukeutuhanmembranselmikroba Ct : polimiksin • Menghambatsintesisselmikroba Ct : aminoglikosid, makrolid • Menghambatsintesisasamnukleatmikroba Ct : rifampisin, asamnalidiksat

  6. Resistensi antimikroba RESISTENSI Non genetik genetik silang Resistensi alamiah resistensi diperoleh Akibat induksi resistensi dipindahkan mutasi spontan Transformasi konjugasi transduksi

  7. Pencegahan resistensi • Penggunaan AM hanya sesuai indikasi dan dosis yg tepat,jangka waktu cukup • Pembatasan penggunaan AM spektrum luas • penggunaan antimikroba di rumah sakit pada waktu tertentu sebaiknya dibatasi pada jenis jenis antimikroba tertentu • Aplikasi penggunaan antimikroba, khususnya di bidang peternakan perlu dibatasi

  8. Efek samping • Reaksi alergi Dapat berupa : pruritus, eritema, syok anafilaktik, dermatitis eksfoliata,angioedema • Reaksi idiosinkrasi Ct : kloramfenikol dapat menyebabkan anemia aplastik • Reaksi toksik Ct : tetrasiklin dapat mengganggu pertumbuhan tulang, gigi, hepatotoksik • Perubahan biologik dan metabolik

  9. 1. Sulfonamide • Aktivitas : spektrum antibakteri luas baik gram (+) maupun (-) yg peka, ct : Str. Pyogenes, E.coli, B. anthracis, v. cholerae, C. trachomatis, C. diphteriae • Bersifat bakteriostatik • Mekanisme kerja :antagonisme kompetitif PABA (para amino benzoid acid) dan sulfa • Sediaan : oral, parenteral, topikal • Efek samping : reaksi alergi, agranulositosis, trombositopeni, gangguan saluran kemih

  10. Kotrimoksazole • Kombinasi trimetoprim dan sulfametoksazol • Spektrum antibakteri luas, ct : S. aureus, Str. Pneumoniae, N. meningitis, E. coli • Mekanisme kerja : sulfonamid menghambat masuknya PABA ke molekul asam folat, trimetoprim menghambat tjdnya reaksi reduksi dihidrofolat mjd tetrahidrofolat • Sediaan : tablet, suspensi, tablet pediatrik • Indikasi : ISK, infeksi saluran napas, infeksi gonokokal akut, shigellosis • Efek samping : alergi, mual, anemia, stomatitis

  11. Penisilin • Mekanisme kerja : menghambat pembentukan mukopeptida yg diperlukan untuk sintesis dinding sel bakteri • Resistensi terhadap penisilin disebabkan diproduksinya enzim penisilinase oleh mikroorganisme • Efek samping : iritasi lokal, mual, muntah, diare, syok anafilaktik • Indikasi : infeksi pneumokokus, streptokokus, stafilokokus, meningokokus, gonokokus, salmonela, difteria

  12. Jenis penisilin

  13. Sefalosporin • Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinding sel mikroba • Aktif terhadap bakteri gram + dan -, tetapi masing-masing derivat bervariasi • Efek samping : reaksi alergi • Sefalosporin hanya digunakan untuk infeksi yang berat atau tidak dapat diobati dengan antimikroba yang lain

  14. Jenis sefalosporin

  15. tetrasiklin • Spektrum : luas, baik gram + atau -, aerob, anaerob, spirochaeta, klamiidia, riketsia • Derivat : tetrasiklin, klortetrasiklin, oksitetrasiklin, demeklosiklin, rolitetrasiklin, doksisiklin, minosiklin, limesiklin • Indikasi : infeksi klamidia, riketsia, mikoplasma, gonore, kokus, kollera • Efek samping : reaksi kepekaan, toksik dan iritatif • Sediaan : tablet, kapsul, sirup, salep, pulveres

  16. Kloramfenikol • Mekanisme kerja : menghambat sintesis protein kuman • Sifat : bakteriostatik • Spektrum antibakteri luas • Indikasi : demam tifoid, meningitis purulenta, riketsiosis, kuman anaerob • Efek samping : depresi sumsum tulang, alergi, reaksi sal.cerna, sindrom Gray, reaksi neurologik • Kontrindikasi : neonatus, gangguan faal hati, penderita yang hipersensitif

  17. aminoglikosid • Efektif untuk bakteri gram – • Mekanisme kerja : menghambat sintesis sel bakteri • Sifat : bakterisidal • Efek samping : alergi, iritasi, ototoksik, nefrotoksik • Jenis : streptomisin, gentamisin, kanamisin, neomisin, amikasin, tobramisin, paromomisin • Indikasi : aerob gram -, Pseudomonas • Kontraindikasi : kehamilan, gangguan ginjal

  18. Tuberkulostatik • Streptomisin • Bersifat bakteriostatik terhadap M. tuberkulosis • Waktu paruh obat 2-3 jam • Sediaan : bubuk injeksi 1 & 5 gram • Efek samping : sakit kepala, malaise, reaksi alergi • Untuk mengobati tuberkulosis harus diberikan kombinasi dengan obat lain

  19. Isoniazid/INH • Invitro bersifat tuberkulostatik dan tuberkulosid pd kuman yang tumbuh aktif • Mekanisme kerja : menghambat sintesis dinding sel mikobakteria • Mudah diabsorbsi pada pemberian oral maupun parenteral • Efek samping : demam, urtikaria, anemia, neuritis perifer, hepatotoksik, mulut kering • Sediaan : tablet 50, 100, 300 dan 400mg, sirup 10 mg/ml

  20. Rifampisin • Mekanisme kerja : menghambat polimerase RNA mikobakteria • Rifampisin meninggikan aktivitas streptomisin dan isoniazid • Efek samping: kemerahan, demam, mual, muntah, urtikaria, ikterus, anemia • Merupakan pemacu metabolisme obat yg cukup kuat, misalnya obat hipoglikemik oral, kortikosteroid, kontrasepsi oral • Sediaan : kapsul 150 dan 300 mg, tablet 450 dan 600 mg, suspensi 100 mg/5 ml

  21. Etambutol • Bersifat tuberkulostatik • Resistensi dapat terjadi jika tidak dikombinasikan dengan obat lain • Efek samping : peningkatan kadar asam urat, neuritis optik, pruritus • Sediaan : tablet 250 mg dan 500 mg Pirazinamid • Bersifat tuberkulostatik • Efek samping : kelainan hati, muntah, naussea • Bekerja pada suasana asam

  22. Leprostatik Sulfon • Derivat 4.4 diamino difenil sulfon (DDS, dapson) • Bersifat bakteriostatik • Mekanisme kerja : sama dengan sulfonamid • Pengobatan harus dimulai dengan dosis kecil baru dinaikkan perlahan • Merupakan sediaan terpilih untuk semua bentuk lepra

More Related