1 / 20

evidence

evidence. Prosedur audit top down Vs Prosedur audit bottom up. Laporan Keuangan. Top down : Mengevaluasi bukti tentang laporan keuangan yang diharapkan dari pengetahuan tentang entitas , bisnis , dan industrinya.

fagan
Download Presentation

evidence

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. evidence

  2. Prosedur audit top down Vs Prosedur audit bottom up Laporan Keuangan Top down : Mengevaluasibuktitentanglaporankeuangan yang diharapkandaripengetahuantentangentitas, bisnis, danindustrinya Bottom up : Mengevaluasi bukti yang mendukung transaksi dan akumulasinya dalam laporan keuangan

  3. KeputusanPentingTentangBukti Audit SifatPengujian Saatpengujian Luaspengujian Penerapanstaf audit

  4. SifatPengujian Prosedur audit mana yang akandilaksanakan Terkaitdengantujuanspesifik yang ingindicapai auditor Harusrelevan Mempertimbangkanbiayarelatifsertaefektivitasdalamkaitannya dg tujuan audit Pendekatan compliance atau substantive test

  5. Saatpengujian audit LuasPengujian Audit Berkaitan dengan berapa banyak bukti audit yang harus diperoleh Interim audit atau year end audit

  6. PenetapanStaf audit Terkaitdengan due audit care Tim audit Independensi Penggunaantenagaspesialis

  7. Terdapat 5 (lima )kelompok umum asersi laporan keuangan , yaitu : • Keberadaannya atau keterjadiannya ( existence or occurrence ) • Kelengkapannya ( completeness ) • Hak dan kewajiban ( right and obligations ) • Penilaian atau alokasi ( valuation or allocation ) • Penyajian dan pengungkapan ( presentation and disclosure )

  8. TUJUAN AUDIT Tujuan Umum. menyatakan pendapat atas kewajaran , dalam semua hal yang material , posisi keuangan dan hasil usaha serta arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum. Tujuan Spesifik. Tujuan audit spesifik lebih diarahkan untuk pengujian terhadap pos pos yang terdapat dalam laporan keuangan yang merupakan asersi manajemen .

  9. DasarPembahasanBukti Audit Standar Pekerjaan Lapangan khususnya standar ketiga ,mendasari pembahasan bukti audit. Selengkapnya bunyi standar tersebut adalah sebagai berikut : Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui inspeksi, pengamatan, permintaan keterangan dan konfirmasi sebagai dasar untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

  10. PengertianBukti Audit Bukti audit adalah segala informasi yang mendukung data yang disajikan dalam laporan keuangan , yang terdiri dari data akuntansi dan informasi pendukung lainnya , yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar untuk menyatakan pendapatnya mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.

  11. TipeBukti Audit • Tipe Data Akuntansi • Pengendalian Intern. • Catatan Akuntansi. • Tipe Informasi Penguat (corroborating information) • Bukti Fisik. • Bukti Dokumenter. • Perhitungan. • Bukti Lisan. • Perbandingan dan Ratio. • Bukti dari spesialis, etc

  12. KecukupanBukti Audit Berkaitan dengan kuantitas bukti audit. Faktor yang mempengaruhi kecukupan bukti audit , meliputi : Materialitas. Resiko audit. Faktor – faktor ekonomi. Ukuran dan karakteristik populasi.

  13. JenisBukti Audit StrukturPengendalian Intern BuktiFisik Catatanakuntansi Konfirmasi BuktiDokumenter BuktiSuratPernyataanTertulis Perhitungankembalisebagaibuktimatematis BuktiLisan BuktiAnalitis & Perbandingan

  14. Kompetensi Bukti Audit Kompetensi bukti adalah berkaitan dengan kuantitas atau mutu dari bukti–bukti tersebut. Bukti yang kompeten adalah bukti yang dapat dipercaya , sah , obyektif , dan relevan. Untuk menentukan kompetensi bukti harus mempertimbangkan berbagai faktor , yaitu : Sumber bukti , Relevansi bukti , Obyektivitas bukti , Saat atau waktu.

  15. Judgment Auditor • Judgementatau pertimbangan yang dilakukan auditor dipengaruhi berbagai faktor , yaitu : • Pertimbangan profesional auditor. • Integritas manajemen. • Transaksi yang terjadi di perusahaan. • Jenis kepemilikan perusahaan. • Kondisi keuangan perusahaan.

  16. Prosedur audit yang dapat digunakan untuk memperoleh bukti yang kompeten atau dapat dipercaya adalah : • Inspeksi Pembuktian ( vouching ) • Observasi Kalkulasi Kembali • Konfirmasi Analisis • Wawancara Rekonsiliasi • Perbandingan Penjajagan • Pengkajian Ulang Perhitungan ( count ) • Penilaian Pengujian ( test ) • Verifikasi Scanning • Penelusuran

  17. KlasifikasiProsedur Audit Proseduruntukmemperolehpemahamanstrukturpengendalian internal Pengujianpengendalian Pengujiansubstantif

  18. Evaluasi bukti harus lebih teliti bila menghadapi situasi audit yang mengandung resiko besar. • Situasi tersebut adalah sebagai berikut : • Pengawasan intern yang lemah . • Kondisi keuangan klien yang tidak sehat. • Manajemen yang tidak dapat dipercaya. • Penggantian kantor akuntan publik. • Perubahan peraturan perpajakan. • Usaha yang bersifat spekulatif. • Transaksi yang kompleks.

  19. TERIMA KASIH

More Related