80 likes | 224 Views
Dudung Darusman 3 0 April 2011. Kinerja dan Daya Saing Kehutanan Indonesia Acara Serial Diskusi Nusantara ke-42 FORCI Development. Kasus: Gondorukem, 2008 Disertasi Fachrodji (2010). Kinerja industri gondorukem:.
E N D
Dudung Darusman 30April2011 Kinerja dan Daya SaingKehutanan IndonesiaAcara Serial Diskusi Nusantara ke-42FORCI Development
Kinerja industri gondorukem: • Biaya bahan mentah Indonesia jauh lebih rendah, anugrah kondisi lahan dan iklim yang lebih baik • Biaya produksi Indonesia jauh lebih tinggi, terutama dalam biaya pengolahan, terlebih dalam biaya overhead. • Biaya dari upaya pemasaran Indonesia lebih rendah. • Overall kinerja: harga yang diterima Indonesia lebih rendah, market share rendah tidak sepadan dengan produksinya.
Kinerja industri sutera alam: • Biaya variabel Indonesia jauh lebih rendah, anugrah alam yang baik memberi kemudahan, tapi juga tingkat intensifikasi yang rendah. • Porsi curahan biaya variabel Indonesia lebih dan terlalu rendah. Sementara porsi curahan biaya tetap lebih dan terlalu tinggi, yang terutama karena biaya penyusutan alat dan fasilitas yang sangat tinggi • Overall kinerja Indonesia: produktivitas fisik dan pendapatan yang lebih rendah.
Pelajaran: Indonesia: • Proses prod alami (alam anugerah Tuhan) relatif baik/unggul.....keunggulan komparatif ! • Proses produksi buatan manusia relatif buruk/rendah. SDM pengelola berkualitas dan berproduktivitas rendah...ke(tidak)unggulan kompetitif ! • Manajemen dan teknologi kalah efisisen, ketinggalan • Governance: boros, mewah, berlebihan • Merasa sudah melaksanakan manajemen yang makin efisien? Tapi menurut ukuran kompetitor: kita ini sudah termasuk boros, mewah dan berlebihan! • Indonesia mungkin dari hari ke hari semakin baik, tapi tidak cukup baik untuk “survived”, apalagi untuk menjadi unggul.
Bagaimana peran rimbawan..? • Kehutanan dan Indonesia ....adalah kita-kita ini ! .... bukan orang lain ! • Kita ini terlibat dalam dan bertanggungjawab thd kinerja pengelolaan kehutanan ! Akankah kehutanan bangkit lagi ? ... tergantung pada diri-diri kita! • Dalam mengemban amanat dari para pendahulu: sudahkah kita para pengelola berkapasitas dan berkualitas (produktivitas) tinggi? • Dengan kata lain, sudahkah kita masing-masing berkontribusi dalam menekan “biaya tinggi” di kehutanan Indonesia ?