1 / 35

ISTILAH-2 DLM. BID. KESWA

ISTILAH-2 DLM. BID. KESWA. 1. Kesehatan jiwa (Mental Health) adlh. “suatu kondisi mental yg sejahtera yg memungkinkan hidup. harmonis dan produktif sbg bagian yg utuh dari kualitas hdp. seseorang, dng. memperhatikan semua segi kehidupan manusia” Ciri seseorang yg “sehat Jiwa”

emmy
Download Presentation

ISTILAH-2 DLM. BID. KESWA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. ISTILAH-2 DLM. BID. KESWA 1. Kesehatan jiwa (Mental Health) adlh. “suatu kondisi mental yg sejahtera yg memungkinkan hidup. harmonis dan produktif sbg bagian yg utuh dari kualitas hdp. seseorang, dng. memperhatikan semua segi kehidupan manusia” Ciri seseorang yg “sehat Jiwa” Menyadari kemampuan dirinya Mampu menghadapi stres kehidupan yg wajar Mampu bekerja dan memenuhi kebutuhan hdpnya. Berperan dlm Lingk. Hidup Menerima apa yg ada pada dirinya Merasa nyaman dng. org. lain

  2. 2. Gangguan jiwa Suatu perubahan pada fungsi jiwa yg menyebabkan adanya gng. pada fungsi jiwa, yg menimbulkan penderitaan pada individu dan atau hambatan dalam melaksanakan peran sosialnya

  3. 3. Keswa Masyarakat (Community Mental Health) Konsep Keswa masyarakat mrpkn suatu orientasi keswa yg mencakup semua kegiatan keswa yg dilaksanakan di masyarakat dng menitik beratkan pada upaya promotif dan preventif tanpa melupakan upaya kuratif dan rehabilitatif.

  4. STRES KEHIDUPAN Stresor kehidupan pribadi Stress Sosio-Ekonomik Kepadatan penduduk yang makin tinggi Perubahan Sosial Urbanisasi Pola Kehidupan Keluarga Nasib dan Keamanan dari orang yang berusia lanjut Situasi dari berbagai Lembaga Sosial dalam masyarakat Perbedaan Sosial-Budaya

  5. 1. Stresor kehidupan pribadi Tekanan emosi berpengaruh Sistem fisiologik: Ggn. Psikosomatik, cemas, depresi Kecelakaan lalin o.k. Kebosanan (boredom), Ansietas/Cemas, Frustasi Depresi kecenderungan bunuh diri atau percobaan bunuh diri (suicidal attempt) Krisis pribadi perkawinan, melahirkan atau meninggal dunia Kondisi suara lingkungan hidup (noise pollution)

  6. 2. Stress Sosio-Ekonomik Status standar taraf hidup spt. penghasilan, pekerjaan yang menghasilkan, rumah yang memadai mrpkn indikator “penilaian pribadi” (diri sendiri atau org. lain) Kemiskinan/ kekurangan menjadi soal dan stressor sosial-ekonomi atau kurang pendidikan. Bagi anak atau kesempatan kerja sempit Penolakan lingkungan kerja, rekreasi

  7. 3. Kepadatan penduduk yang makin tinggi Menimbulkan dua jenis akibat Pengaruh Psiko-Sosial Reaksi apatis, depresi, hilangnya/ berkurang rasa kehalusan, aliensi, sikap dingin dan keras terhdp. sesama, lebih cepat terjerumus narkotika dan alkohol Pengaruh Fisik-Biologik Dekompensasi dari semua jenis pelayanan msyrkt.mulai dr higiene sanitasi, transportasi, penddkn.

  8. 4. Perubahan Sosial Faktor yg perlu diperhatikan Kemajuan teknologi, komunikasi cepat mendorong utk memperoleh kepuasan pribadi Pola “extended family” kearah “nuclear family, masing-2 memiliki stres tersendiri Gol. “kaya baru” (noveau riches) mrpkn. Pergeseran, biasanya timbul stres tertentu Usia lanjut, karena pensiun, penampungan kurang. memadai

  9. 5. Urbanisasi Migrasi kekota besar menimbulkan masalah kesehatan jiwa Timbul daerah “peri-urban” dan “slum area” ditempati oleh yg miskin Individu “avonturir” yg berkepribadian sejenis Kecendrungan utk. me”manipulasi” gol. eko. lemah

  10. 6. Pola Kehidupan Keluarga Beberapa yg perlu diperhatikan Timbul “new groupings” didasari kepentingan fanatisme dan kepentingan lain Penyelewengan dan tradisi yg krg baik, bisa menjurus ke pemerasan Perubahan sikap dan nilai perkawinan, hub.seksual Perubahan sikap popularitas konsep-2/ praktek KB Perceraian antara ortu. Kondisi fisik hidup spt. bangunan susun tinggi (high rise flats) dlm. hub. tindakan kejahatan, pencurian, perampasan, pemerkosaan

  11. 7. Nasib dan Keamanan dari orang yang berusia lanjut Terjepitnya kedudukan para “senior citizens” krn : Life expectancy naik/ distribusi demografi berubah Gugurnya pola kel. Dari “extended family” ke “nuclear family” Sistem pensiun ketat Usia lanjut kehilangan status Usia lanjut berpresdiposisi kearah makin kurang kekayaan atau makin miskin

  12. 8. Situasi dari berbagai Lembaga Sosial dalam masyarakat Stres langsung diakibatkan krn Urbanisasi, industrialisasi dan tekanan modernisasi al.: Pekerjaan, syarat-2 yang ditetapkan makin ketat bagi urbanisasi Mutu sekolah/ lembaga pddkn. tdk. secara realistik membaik Anak2 kel. besar (anak banyak) cenderung terlantar, krn Jamsos tdk mencukupi Lembaga “keseiakawanan” dlm. msyrkt. seperti RT dan RW perlu diperkuat

  13. 9. Perbedaan Sosial-Budaya Dapat menimbulkan stres tertentu Daerah urban dijumpai fenomena, bhw perbedaan sosbud. ini dipertajam (status jabatan, ekonomi, sosial masyarakat) Perbedaan lokasi tempat tinggal bisa dijadikan salah satu masalah. Perbedaan kepercayaan/ keagamaan juga dpt. mrpkn masalah.

  14. Masalah Keswa Lingkup Keswa sangat luas dan kompleks dan saling berhub. dgn. Aspek kehidupan. Masy.mengacu pada UU No 23 thn 1992 tentang Keswa dan Ilmu Kedok. Jiwa (Psychiatri), digol. menjadi : 1. Mslh. perkembangan manusia yg harmonis dan peningkatan kualitas hdp. Masalah Keswa yg berkaitan dg life cycle Dampak penyakit menahun menimbulkan disabilitas Pemukiman yg sehat Pemindahan tempat tinggal

  15. 2. Masalah Psiko-Sosial Masalah psikis atau kejiwaan yg timbul akibat terjadinya perubahan sosial Psikotik gelandangan Pemasungan penderita gng. Jiwa Mslh anak jalanan Tawuran Napza Pelecehan seksual Kekerasan sosial Stres trauma Pengungsi/ migrasi Usia lanjut

  16. 3. Masalah ggn. Jiwa Jenis-2 ggn. Jiwa : Gng. mental organik Gng. mental dan perilaku akibat Napza Skizofrenia Gng depresi Ansietas (kecemasan), ggn trance dan kesurupan Ggn makan, tidur dan ejakulasi dini Ggn kepribadian dewasa, ggn emosional tak stabil, homoseksual Retardasi mental Ggn berbahasa, membaca, berhitung Ggn tingkah laku, ngompol, ngebrok (enkoporesis)

  17. PARADIGMA BARU KESWA DAN INTEGRASI KESWA DI YANKES UMUM

  18. PARADIGMA BARU KESWA DESENTRALISTIK KEWENANGAN PUSAT: KEBIJAKAN, STANDAR, PEDOMAN, REGULASI, FASILITASI DAN STANDARISASI UPAYA KESEHATAN KAB / KOTA MENGEMBANGKAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN KESWA SESUAI KEBUTUHAN WILAYAH MASALAH KESWA= MASALAH KESMASWEWENANG DINKES PROV, KAB/KOTA KW-SPM

  19. Paradoxical Pelayanan di RSJdengan Kebutuhan Masyarakat Deteksi Dini Neurotik Psikotik Kebutuhan Masy Pelayanan Di RSJ

  20. Pelayanan Keswa RSJ dahulu Kustodial (tahanan) Lokasi jauh dari pemukiman/terpencil Tertutup dan Isolatif Terapi terbatas Pelayanan intra mural saja Pelayanan Keswa RSJ sekarang Medik-psiko-sosial Lokasi ditengah/dekat pemukiman Terbuka dan Non Isolatif Pelayanan komprehensif dan Paripurna Pelayan intra dan ektramural Pelayanan klinis & kemasyarakatan

  21. PENINGKATAN PELAYANAN KESWA • Memerlukan kerjasama berbagai pihak: Pemerintah Pusat- Pemerintah Daerah- LSM terkait isu kesehatan – Masyarakat (kelompok dan perorangan) • Untuk kerjasama diperlukan pendekatan-advokasi-perencanaan-penyusunan program dan pelaksanaan kerjasama. • Dasar advokasi adalah bukti/fakta pengamatan,survai, riset. • Pelaksanaan memerlukan pengetahuan dan ketrampilan, pelatihan dan pedoman, anggaran serta pembagian tugas kerjasama • Evaluasi program dan perencanaan lanjut

  22. KESEHATAN JIWA MASYARAKAT Pember dayaanmasyarakat memelihara, & me  kesehatan proses • Kesadarankemauan • kemampuan TPKJM dari, oleh, u/ bersama masy. sosbud setempat.

  23. STATUS KESWA GLOBAL Dampak dari Gg. jiwa pd masyarakat sangat >> Seorang dgG.jiwabiaya perawatan, kehilangan waktu produktif, dan masalah yang berkaitan dengan hukum (karena melakukan tindak kekerasan maupun mengalami penganiayaan). Cara menghitung beban gangguan kronik dan ketidak mampuan  metode Global Burden of Disease dengan indikatornya DALY (Disability Adjusted Life Years) atau hilangnya waktu produktif dalam setahun.

  24. STATUS KESWA GLOBAL DALYs akibat G.jiwa dan neurologik: Th. 1993, 10,5%  12,3% (th 2000)  15% (th 2020) Gg. jiwa yang umumnya disabilityadalah depresi, ansietas, gangguan penyalahgunaan zat, skizofrenia, epilepsi, Peny. Alzheimer, RM , dan G. jiwa pada masa anak dan remaja. Angka bunuh diri di Indonesia seperti yang dilaporkan oleh WHO, 2001 adalah 1,6-1,8 per 100.000 penduduk.

  25. STATUS KESWA GLOBAL Kualitas Hidup Masyarakat Indonesia (Human Development Index=HDI) berada pada peringkat 105 di antara 180 negara pada tahun 1999  2000 turun jadi 108  2002 sudah menjadi urutan ke 112 Kesejahteraan tersebut merupakan interaksi dan interrelasi antara kesehatan, pendidikan dan ekonomi.

  26. PENGERTIAN INTEGRASI KESWA DI PELAYANAN KESEHATAN UMUM : Adalah pelayanankeswa yg dilakukan oleh dokter umum atau perawat secara terintegrasi dengan yankes umum Jadi sambil memeriksa kesehatan umum, juga dideteksi adanya masalah mental emosional yg menyertainya

  27. KEADAAN DAN MASALAH Masalah keswa meningkat dan sering bermanifestasi dlm bentuk keluhan fisik Stigma thd keswa masih besar Jumlah tenaga keswa sangat terbatas dan umumnya berada di ibu kota Provinsi Penduduk rural sulit menjangkau pelayanan keswa

  28. INTEGRASI YANKESWA DI YANKES UMUM Mengurangi stigma Membantu mengatasi kekurangan tenaga keswa Pengenalan dini ggn jiwa pd ps dg keluhan somatik Kesempatan keterlibatan masy. Tanggungjawab berada pd daerah Mudah diakses, biaya kecil

  29. INTEGRASI YANKESWA DI YANKES UMUM Di Puskesmas mulai sejak tahun 1976, di RSU mulai tahun 1980 Psikiater pembina (RSJ) datang ke Puskesmas dan RSU Poliklinik dibuka pada hari tertentu Tanggung jawab berada pada RSJ pembina (penyediaan obat dan pembuatan laporan) Hanya dpt menjangkau Puskesmas atau RSU yg dekat dg RSJ

  30. INTEGRASI YANKESWA DI YANKES UMUM Pel. Preventif, promotif dan kuratif Diberikan oleh dr. umum, perawat,bidan dan nakes lainnya Perlu melatih nakes untuk deteksi dini dan terapi segera Mungkin perlu tambahan tenaga Hasil tergantung dari mutu (pengetahuan, keterampilan dan adanya obat psikotropika serta terapi lainnya) Mudah diakses, dpt diterima oleh masy dan relatif murah, petugas mengerti budaya setempat

  31. YANKESWA DI RSU Dibutuhkan staf khusus Keswa (terlatih) Dapat diterima oleh masyarakat Masalah akses (transport dan ketersediaan) tapi umumnya dpt diakses Lebih mahal dari pada pel. Primer, tapi lebih murah dari pada pel. Spesialis Pelayanan Liaison Psikiatri

  32. INTEGRASI KESWA DI PEL. KES. DAN SOSIAL LAINNYA Kes. Reproduksi : penanganan depresi pd wanita hamil dan ggn psikotik post partum Program penanganan bencana dan konflik : penanganan masalah keswa Program HIV/AIDS : penanganan masalah Keswa Klinik tumbuh kembang : deteksi dini masalah Keswa anak

  33. INTEGRASI KESWA DI PEL. KES. DAN SOSIAL LAINNYA Panti Werda: Deteksi dini dan penanganan masalah Keswa Usia lanjut Sekolah: Deteksi dini dan penanganan masalah keswa anak usia sekolah Perusahaan: deteksi dini dan penanganan masalah keswa di tempat kerja Lembaga Pemasyarakatan: deteksi dini dan penanganan masalah keswa di Lapas Dan lain-lain

  34. KESIMPULAN PELAYANAN KESEHATAN JIWA Integrasi keswa di Puskesmas Integrasi keswa di RSU Kerjasama yg erat antara Puskesmas, RSU, RSJ dan DINAS KESEHATAN Integrasi keswa pada pelayanan kesehatan dan program sosial lainnya

  35. TERIMA KASIH

More Related