1 / 8

Penggolongan Bahan Galian

Penggolongan Bahan Galian. Pengertian Bahan Galian.

ellard
Download Presentation

Penggolongan Bahan Galian

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penggolongan Bahan Galian

  2. Pengertian Bahan Galian • Mineral adalah senyawa anorganik yang terbentuk di alam, yang memiliki sifat fisik dan kimia tertentu serta susunan kristal teratur atau gabungannya yang membentuk batuan, baik dalam bentuk lepas atau padu. (Psl 1 Angka 2 UU 4/2009 ttg Pertambangan). • (Sukandarrumidi), “Bahan galian adalah bahan yang dijumpai di dalam, baik berupa unsur kimia, mineral, bijih atau pun segala macam batuan.”

  3. Peraturan pemerintah No. 27 Tahun 1980 ttg Penggolongan bahan galian. Bahan galian dibagi menjadi 3 macam: • Bahan galian strategis. • Bahan galian vital. • Bahan galian yg tidak termasuk bahan galian strategis dan vital. Bahan galian untuk kepentingan pertahanan keamanan serta perekonomian negara; Ex: Minyak bumi, gas alam, timah, batubara,etc.

  4. Bahan galian vital mrpkn bahan galian yang dapat menjamin hajat hidup orang/ golongan bahan galian B; Ex: Besi, tembaga, emas, air raksa, yodium. • Bahan galian yang tidak termasuk golongan strategis dan vital/ golongan C; asbes, batu apung, marmer, granit,etc.

  5. Dampak Pembangunan di Bidang Pertambangan

  6. Dampak Positif; • Memberikan nilai tambah secara nyata kpd pertumbuhan ekonomi nasional. • Meningkatkan pendapatan asli daerah. • Menampung tenaga kerja, terutama masyarakat lingkar tambang. • Meningkatkan ekonomi masyarakat lingkar tambang. • Meningkatkan usaha mikro masya lingkar tambang. • Meningkatkan kualitas SDM masya lingkar tambang. • Meningkatkan derajat kesehatan masya lingkar tambang.

  7. Dampak negatif; • Kehancuran lingkungan hidup. • Penderitaan masyarakat adat. • Menurunnya kualitas hidup penduduk lokal. • Meningkatnya kekerasan terhdp perempuan. • Kehancuran ekologi pulau2 dan • Terjadi pelanggaran HAM.

More Related