1 / 21

SOCIAL-EMOTIONAL oleh : Mumpuniarti

SOCIAL-EMOTIONAL oleh : Mumpuniarti. Gangguan Kemampuan Sosial-Emosional. Konsep-konsep kunci . Perkembangan social- emosional yang berpengaruh pada perkembangan bidang lainnya . Teori-teori yang menjelaskan perkembangan social- emosional .

elewa
Download Presentation

SOCIAL-EMOTIONAL oleh : Mumpuniarti

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SOCIAL-EMOTIONALoleh: Mumpuniarti

  2. GangguanKemampuanSosial-Emosional Konsep-konsepkunci. • Perkembangan social-emosional yang berpengaruhpadaperkembanganbidanglainnya. • Teori-teori yang menjelaskanperkembangan social-emosional. • Perkembangan social-emosional yang menentukanefektivitaslayananintervensi. • Beberapatipedisabilitas social-emosional yang terjadipadausiadini / kanak-kanak. • Penanganandiniuntukperkembangan social-emosionalusiadini.

  3. PerkembanganSosial-Emosional • Perkembangansocial-emosionalpadausiadiniberhubungandengankemampuananak-anakuntukmencoba-coba, mengatur, mengekspresikanemosi, bentukhubungan yang aman, sertamengeksploredanbelajardalamkontekskeluarga, masyarakatdanharapanbudaya.

  4. Teori-teori yang mendasari • TeoriBehaviorist • Teori Social Learning • Teori Psychoanalytic • TeoriPsychosocial

  5. Teori Behaviorist • Dipeloporioleh Watson, B.F. Skinner. • Watson meyakinipadatersedianyaconditioned-reinforces. Menurut Watson, kelekatanseseoranganakitudipelajarimelaluipengkondisianpenyediaasuhan (care-providers) yang diketemukansebagaikebutuhanfisikbayi. • B.F. Skinner mengargumentasikanbahawatingkahlakutertentudapatditingkatkandengandiikutiolehpenguat (sepertimakanan, hadiah, keistimewaankhusu, ataumainanbaru). Tingkahlakujugadapatdikurangimelaluipengunaanhukuman. Teori Skinner disebutOperant-Conditioning.

  6. Teori Social Learning • Dikemukakanoleh Albert Bandurubahwa basis dariteoriinimelaluiobservasi, untukitu: • Perhatianterhadapperbedaandannilaibergantungpadakarakteristikpengamat. • Retention, termasukkode-kode symbol, organisasikognitif, danpengulangan. • Reproduksimotoriktermasukkapasitasfisik, observasi, dankeakuratanumpanbalik. • Motivasi, termasukeksternal (yang dialamiorang lain) dan internal (self-reinforcement).

  7. Teori Psychoanalytic • Tokohnyaadalah Sigmund Freud: • Fokuspada lima tahapan Psychosexual dariperkembangandantigakomponenkepribadian. • Komponen Id: Tahap oral • Komponen Ego: Tahap anal – prinsiprealitas. • Komponen Super-Ego: Tahap Phallic: peinsip moral masyarakatdanetika. Super-Ego lah yang mengaturindividu.

  8. Teori Psychosocial • Tokohnya Erik-Erickson’s. • Tahapanya: Anak-anakjikadiberikesempatanaktivitas yang bermaknaakanberkembang self-estermpositifdankemauanuntukmengikutiaktivitas.

  9. PerkembanganSosial-Emosional yang Typical • Anak-anakberkembang social-emosionalnyasecaraparalel, complemen, danberinteraksidenganperkembanganbidang-bidanglainnya. • Selama6 bulanpertamakehidupan, kebanyakanmulaisenyumdantertawakepadaorang lain, lebih-lebihkepada yang seringdikenal. • 10 bulankemudiancenderungmeresponjikaada yang mengajakberbicaradanterlihatmemahamisesuatu yang dibicarakan.

  10. LANJUTAN… • Usia 1 tahun, mulaiinteraksigive dan takeketikabermainlebihberinteraksidenganorang. Mulaimenunjukkanmarah, takut, dancemburu, sertaperasaan humor. • Padausia 12-18 bulan, bayimulaimengontroltingkahlakunya. • Secarabertahapbelajaruntuktingkahlakusesuaidenganharapanorangtua. • Selamatahun-tahunpra-sekolah, social-emosionalberkembanglebihkompleksdankurangdapatdiprediksi.

  11. LANJUTAN… • Social-Emotional Milestoneadalahlebihsulitsecaraspesifiktandanyadaripadaperkembanganfisikdankognitif. Perbedaanantara yang typical dantidak typical perkembangan social-emotional adalahsulit, sebabdestimasi 40% anakpra-sekolahsatuataulebihmenunjukkantingkahlaku anti-sosialsehari-hari, sementarapercampurankelompokbudayamemandanghaltersebutadalahsuatukewajaran.

  12. Tipe-tipeDisabilitas Social-Emotional • Emotional Behavioral Disorder (EBD) • Seriously Emotionally Distrubed (SED) • Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) • Oppositional Defiant Disorder (ODD) • Conduct Disorders • Pervasive Developmental Disorder (PDD) • Autisme • Asperger’sSyndrome

  13. Secaraumum, paraahlimenyarankanbeberapaprinsipdasardalammenanganianak yang bergangguan DD/ADHD dalamprosesbelajarmengajar. SalahsatunyadikemukakanolehPfiffnerdan Barkley (1998) sebagaiberikut: • Aturandaninstruksihendaknyadisampaikansecarajelas, tegas, dandisajikandalamberbagaibentuk, tidakhanyasecaralisantetapijuga visual (tulisan/gambar). • Konsekuensi (positif/negatif) atasperilakuharusdiberikansegera, tidakditunda-tunda. • Konsekuensiharusdikenakanlebihsering, dibandingkandengananaklainnya. • Bentukkonsekuensisebaiknyalebihtegasataulebihluwespenerapannyadibandingkandengananaklainnya.

  14. LANJUTAN… • Insentifyang sesuaidanberagamvariasinyadengananaklainnya. • Bentukpenguatan, terutamapenghargaanharusdiubahataudiberikansecarabergiliran. • Kunciutamanyaadalahantisipasi. Guru harussiapdenganberbagairencana, terutamaselamamasajedadiselakegiatanatauperpindahan jam pelajaranuntukmeyakinkanbahwaanakmemahamiperubahanaturan (dankonsekuensi) yang akanterjadi.

  15. MetodeLovaasatauApplied Behavioral Analysis (ABA) • Applied Behavioral Analysis (ABA) adalahsalahsatumetodemodifikasitingkahlaku (behavioral modification), yang digunakanuntukmenanganianak-anakpenyandang autism. • Metode ABA untukpenanganangangguan autism dikembangkanolehIvarLovaas, seseorangprofesordibidangpsikologi. Olehkarenaitumetode ABA untuk autism inikemudiandikenaldengannamametodeLovaas.

  16. LANJUTAN… • Metodeinimendasarkandiripadapemberianreward danpunishment, setiap kali perilaku yang diharapkanataudiinginkanmuncul, anakakandiberireward atauhadiah, begitu pula sebaliknya, bilaperilaku yang tidakdiinginkanmuncul, anakakanmendapatpunishment atauhukuman. DalamaturannyametodeLovaasharusdilakukanselala 40 jam/minggu. • KurikulummetodeLovaasiniterutamaditekankanpadakemampuanbahasa, social, emosional, akademis, dan bantu diri. Berbagaimasalahperilaku yang adaatau yang terlihatpadaanakkemudianditanganikasusperkasus.

  17. Sensory Intregation Therapy(Terapi SI) • TerapiSI mendasarkandiripadapeningkatankemampuanintegrasisensoris. Kemampuanintegrasisensorisadalahkemampuanuntukmemprosesimpuls yang diterimadariberbagaiinderasecarasimultan. • Untukkasusanak autism yang cenderungtidakpekaterhadap stimulus sensorisnya, terapiinibisadimanfaatkankarenabertujuanuntukmeningkatkankesadaransensoris(sensory awareness) dankemampuanberesponterhadap stimulus sensoristersebut. • Pelaksanaanterapiinimenggunakanberbagai stimulus yang bervariasi. Antara lain ayunan, bola, trampoline, sikatdanbaju yang lembuit, parfum, lampu-lampu yang berwarna, pemijatan(massage), danbarang-barangdenganteksturbervariasi.

  18. BelajarMenyelamiEmosiAnak Autism • Anakautism banyakmenunjukkanemosinegatif, misalnyasukaberteriak, tiba-tibamemukulorang lain ataumenyakitidirisendiri. Olehsebabitusering kali anak autism dikatakansebagaisosok yang nakal, hiperaktif, susahdiatur, dantidakmempunyai rasa sayangterhadaporang lain. Perilakuinitentusajamenimbulkanmasalahbagi guru didalamkelas. • Anak autism memilikicaratersendiriuntukmengekspresikanemosinya. Seringkaliorangtuatidakmengertiapakahmerekasedangmarah, kesal, sedih, ataulainnya. Padaanak normal, merekaakanbisamengungkapkanperasaanyasecara verbal atau nonverbal, haliniakanmembantuoranglainuntuklebihmemahaminya; sedangkananak autism tidakdapatmelakukannya.

  19. LANJUTAN… • Apabilakitaberinteraksidengananak autism kitaakanmenemuikesulitanuntukmembedakanantaraekspresimarahdansedih yang dirasakananakkarenakeduaemosiinidapatditunjukkandengancara yang sama, misalnyaberteriak-teriakataumelemparbarang-barang. Begitu pula denganekspresisenangdanpanik yang seringditunjukkandengancaraberlarian. • Untukmengenaliemosianak autism, yang menjadipersyaratanutamaadalahkualitashubunganantara guru dengansiswa. Bilakualitasnyabaik, guru akanmudahmengenaliapa yang sedangdirasakananak, apasajakesukaanya, dansituasiapa yang membuatnyatidakbisaberkonsentrasi.

  20. LANJUTAN… • Artinya, guru harusbenar-benarmenyelaminya agar denganmudahmengantisipasikondisi/kejadian yang memancingsiswanyamenjadisensitif. Sehingga guru bisamenangkapapakahekspresinegatif yang ditunjukkananakmerupakanakibatdarilingkungan, misalnyasikapteman, ataulebihkarenagangguanorganisseperti rasa sakitpadatubuhnya. Apabila guru telahmengetahuipenyebabnya, guru tinggalmeresponnyadenganbenar. Misalnyajikaanakmengamukkarenasedih, maka guru bisamemeluknya, dsb.

  21. SELESAI…

More Related