210 likes | 359 Views
SOCIAL-EMOTIONAL oleh : Mumpuniarti. Gangguan Kemampuan Sosial-Emosional. Konsep-konsep kunci . Perkembangan social- emosional yang berpengaruh pada perkembangan bidang lainnya . Teori-teori yang menjelaskan perkembangan social- emosional .
E N D
GangguanKemampuanSosial-Emosional Konsep-konsepkunci. • Perkembangan social-emosional yang berpengaruhpadaperkembanganbidanglainnya. • Teori-teori yang menjelaskanperkembangan social-emosional. • Perkembangan social-emosional yang menentukanefektivitaslayananintervensi. • Beberapatipedisabilitas social-emosional yang terjadipadausiadini / kanak-kanak. • Penanganandiniuntukperkembangan social-emosionalusiadini.
PerkembanganSosial-Emosional • Perkembangansocial-emosionalpadausiadiniberhubungandengankemampuananak-anakuntukmencoba-coba, mengatur, mengekspresikanemosi, bentukhubungan yang aman, sertamengeksploredanbelajardalamkontekskeluarga, masyarakatdanharapanbudaya.
Teori-teori yang mendasari • TeoriBehaviorist • Teori Social Learning • Teori Psychoanalytic • TeoriPsychosocial
Teori Behaviorist • Dipeloporioleh Watson, B.F. Skinner. • Watson meyakinipadatersedianyaconditioned-reinforces. Menurut Watson, kelekatanseseoranganakitudipelajarimelaluipengkondisianpenyediaasuhan (care-providers) yang diketemukansebagaikebutuhanfisikbayi. • B.F. Skinner mengargumentasikanbahawatingkahlakutertentudapatditingkatkandengandiikutiolehpenguat (sepertimakanan, hadiah, keistimewaankhusu, ataumainanbaru). Tingkahlakujugadapatdikurangimelaluipengunaanhukuman. Teori Skinner disebutOperant-Conditioning.
Teori Social Learning • Dikemukakanoleh Albert Bandurubahwa basis dariteoriinimelaluiobservasi, untukitu: • Perhatianterhadapperbedaandannilaibergantungpadakarakteristikpengamat. • Retention, termasukkode-kode symbol, organisasikognitif, danpengulangan. • Reproduksimotoriktermasukkapasitasfisik, observasi, dankeakuratanumpanbalik. • Motivasi, termasukeksternal (yang dialamiorang lain) dan internal (self-reinforcement).
Teori Psychoanalytic • Tokohnyaadalah Sigmund Freud: • Fokuspada lima tahapan Psychosexual dariperkembangandantigakomponenkepribadian. • Komponen Id: Tahap oral • Komponen Ego: Tahap anal – prinsiprealitas. • Komponen Super-Ego: Tahap Phallic: peinsip moral masyarakatdanetika. Super-Ego lah yang mengaturindividu.
Teori Psychosocial • Tokohnya Erik-Erickson’s. • Tahapanya: Anak-anakjikadiberikesempatanaktivitas yang bermaknaakanberkembang self-estermpositifdankemauanuntukmengikutiaktivitas.
PerkembanganSosial-Emosional yang Typical • Anak-anakberkembang social-emosionalnyasecaraparalel, complemen, danberinteraksidenganperkembanganbidang-bidanglainnya. • Selama6 bulanpertamakehidupan, kebanyakanmulaisenyumdantertawakepadaorang lain, lebih-lebihkepada yang seringdikenal. • 10 bulankemudiancenderungmeresponjikaada yang mengajakberbicaradanterlihatmemahamisesuatu yang dibicarakan.
LANJUTAN… • Usia 1 tahun, mulaiinteraksigive dan takeketikabermainlebihberinteraksidenganorang. Mulaimenunjukkanmarah, takut, dancemburu, sertaperasaan humor. • Padausia 12-18 bulan, bayimulaimengontroltingkahlakunya. • Secarabertahapbelajaruntuktingkahlakusesuaidenganharapanorangtua. • Selamatahun-tahunpra-sekolah, social-emosionalberkembanglebihkompleksdankurangdapatdiprediksi.
LANJUTAN… • Social-Emotional Milestoneadalahlebihsulitsecaraspesifiktandanyadaripadaperkembanganfisikdankognitif. Perbedaanantara yang typical dantidak typical perkembangan social-emotional adalahsulit, sebabdestimasi 40% anakpra-sekolahsatuataulebihmenunjukkantingkahlaku anti-sosialsehari-hari, sementarapercampurankelompokbudayamemandanghaltersebutadalahsuatukewajaran.
Tipe-tipeDisabilitas Social-Emotional • Emotional Behavioral Disorder (EBD) • Seriously Emotionally Distrubed (SED) • Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD) • Oppositional Defiant Disorder (ODD) • Conduct Disorders • Pervasive Developmental Disorder (PDD) • Autisme • Asperger’sSyndrome
Secaraumum, paraahlimenyarankanbeberapaprinsipdasardalammenanganianak yang bergangguan DD/ADHD dalamprosesbelajarmengajar. SalahsatunyadikemukakanolehPfiffnerdan Barkley (1998) sebagaiberikut: • Aturandaninstruksihendaknyadisampaikansecarajelas, tegas, dandisajikandalamberbagaibentuk, tidakhanyasecaralisantetapijuga visual (tulisan/gambar). • Konsekuensi (positif/negatif) atasperilakuharusdiberikansegera, tidakditunda-tunda. • Konsekuensiharusdikenakanlebihsering, dibandingkandengananaklainnya. • Bentukkonsekuensisebaiknyalebihtegasataulebihluwespenerapannyadibandingkandengananaklainnya.
LANJUTAN… • Insentifyang sesuaidanberagamvariasinyadengananaklainnya. • Bentukpenguatan, terutamapenghargaanharusdiubahataudiberikansecarabergiliran. • Kunciutamanyaadalahantisipasi. Guru harussiapdenganberbagairencana, terutamaselamamasajedadiselakegiatanatauperpindahan jam pelajaranuntukmeyakinkanbahwaanakmemahamiperubahanaturan (dankonsekuensi) yang akanterjadi.
MetodeLovaasatauApplied Behavioral Analysis (ABA) • Applied Behavioral Analysis (ABA) adalahsalahsatumetodemodifikasitingkahlaku (behavioral modification), yang digunakanuntukmenanganianak-anakpenyandang autism. • Metode ABA untukpenanganangangguan autism dikembangkanolehIvarLovaas, seseorangprofesordibidangpsikologi. Olehkarenaitumetode ABA untuk autism inikemudiandikenaldengannamametodeLovaas.
LANJUTAN… • Metodeinimendasarkandiripadapemberianreward danpunishment, setiap kali perilaku yang diharapkanataudiinginkanmuncul, anakakandiberireward atauhadiah, begitu pula sebaliknya, bilaperilaku yang tidakdiinginkanmuncul, anakakanmendapatpunishment atauhukuman. DalamaturannyametodeLovaasharusdilakukanselala 40 jam/minggu. • KurikulummetodeLovaasiniterutamaditekankanpadakemampuanbahasa, social, emosional, akademis, dan bantu diri. Berbagaimasalahperilaku yang adaatau yang terlihatpadaanakkemudianditanganikasusperkasus.
Sensory Intregation Therapy(Terapi SI) • TerapiSI mendasarkandiripadapeningkatankemampuanintegrasisensoris. Kemampuanintegrasisensorisadalahkemampuanuntukmemprosesimpuls yang diterimadariberbagaiinderasecarasimultan. • Untukkasusanak autism yang cenderungtidakpekaterhadap stimulus sensorisnya, terapiinibisadimanfaatkankarenabertujuanuntukmeningkatkankesadaransensoris(sensory awareness) dankemampuanberesponterhadap stimulus sensoristersebut. • Pelaksanaanterapiinimenggunakanberbagai stimulus yang bervariasi. Antara lain ayunan, bola, trampoline, sikatdanbaju yang lembuit, parfum, lampu-lampu yang berwarna, pemijatan(massage), danbarang-barangdenganteksturbervariasi.
BelajarMenyelamiEmosiAnak Autism • Anakautism banyakmenunjukkanemosinegatif, misalnyasukaberteriak, tiba-tibamemukulorang lain ataumenyakitidirisendiri. Olehsebabitusering kali anak autism dikatakansebagaisosok yang nakal, hiperaktif, susahdiatur, dantidakmempunyai rasa sayangterhadaporang lain. Perilakuinitentusajamenimbulkanmasalahbagi guru didalamkelas. • Anak autism memilikicaratersendiriuntukmengekspresikanemosinya. Seringkaliorangtuatidakmengertiapakahmerekasedangmarah, kesal, sedih, ataulainnya. Padaanak normal, merekaakanbisamengungkapkanperasaanyasecara verbal atau nonverbal, haliniakanmembantuoranglainuntuklebihmemahaminya; sedangkananak autism tidakdapatmelakukannya.
LANJUTAN… • Apabilakitaberinteraksidengananak autism kitaakanmenemuikesulitanuntukmembedakanantaraekspresimarahdansedih yang dirasakananakkarenakeduaemosiinidapatditunjukkandengancara yang sama, misalnyaberteriak-teriakataumelemparbarang-barang. Begitu pula denganekspresisenangdanpanik yang seringditunjukkandengancaraberlarian. • Untukmengenaliemosianak autism, yang menjadipersyaratanutamaadalahkualitashubunganantara guru dengansiswa. Bilakualitasnyabaik, guru akanmudahmengenaliapa yang sedangdirasakananak, apasajakesukaanya, dansituasiapa yang membuatnyatidakbisaberkonsentrasi.
LANJUTAN… • Artinya, guru harusbenar-benarmenyelaminya agar denganmudahmengantisipasikondisi/kejadian yang memancingsiswanyamenjadisensitif. Sehingga guru bisamenangkapapakahekspresinegatif yang ditunjukkananakmerupakanakibatdarilingkungan, misalnyasikapteman, ataulebihkarenagangguanorganisseperti rasa sakitpadatubuhnya. Apabila guru telahmengetahuipenyebabnya, guru tinggalmeresponnyadenganbenar. Misalnyajikaanakmengamukkarenasedih, maka guru bisamemeluknya, dsb.