1 / 29

Ukuran Frekuensi Penyakit (Measures of Disease Occurrence)

Ukuran Frekuensi Penyakit (Measures of Disease Occurrence). Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Ukuran Frekuensi. Bagaimana cara menyatakan besarnya morbiditas dan mortalitas akibat penyakit? Hitung (Counts) Proporsi

elda
Download Presentation

Ukuran Frekuensi Penyakit (Measures of Disease Occurrence)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ukuran Frekuensi Penyakit (Measures of Disease Occurrence) Prof. Bhisma Murti Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret

  2. Ukuran Frekuensi • Bagaimana cara menyatakan besarnya morbiditas dan mortalitas akibat penyakit? • Hitung (Counts) • Proporsi • Berapa bagian dari populasi yang mengalami peristiwa (penyakit, kematian)? • Rates • Seberapa cepat terjadinya peristiwa?

  3. Ukuran Frekuensi • Ukuran morbiditas • Prevalensi - proporsi • Cumulative incidence - proporsi • Incidence density - rate • Ukuran mortalitas • Mortality rate - proporsi • Standardized mortality (SMR)

  4. Riwayat Alamiah Penyakit (Natural History of Disease) Paparan  Onset gejala (dx)  Akibat penyakit Faktor risiko/ kausa/ etiologi penyakit Faktor prognostik penyakit Masa inkubasi (laten) Durasi Sembuh Meninggal Penyakit kronis Individu rentan terpapar agen etiologi Kasus baru (insidensi) Kasus baru + lama (prevalensi)

  5. Klasifikasi Kasus

  6. “Fenomena Gunung Es” Meninggal Hospitalisasi Pelayanan kesehatan primer formal Diagnosis oleh Kader Kesehatan Self-reported Skrining populasi

  7. Hitung (Counts) • Ukuran frekuensi penyakit paling sederhana • Frekuensi (=banyaknya) individu yang terkena penyakit • Berguna untuk merencanakan alokasi sumber daya kesehatan • Sebagai contoh: • Jumlah kasus DHF

  8. Rasio • Suatu fraksi tanpa hubungan tertentu antara pembilang dan penyebut • Rentang: 0 hingga  • A/B • Contoh • sex ratio (L:P)

  9. Rasio • Jumlah laki-laki dengan HIV/AIDS, 2010 2,412 • Jumlah perempuan dengan HIV/AIDS, 2010 2,314 • Rasio laki-laki terhadap perempuan 2,412/2,314 = 1.04 (Pembilang tidak merupakan bagian dari penyebut)

  10. Contoh Ukuran Rasio • Laki-laki terhadap Perempuan • Urban terhadap Rural • Muda terhadap Tua

  11. Proporsi • Pembilang merupakan bagian dari penyebut • Dapat dinyatakan dalam persen • Rentang: 0 hingga 1 • A/(A+B) • Contoh • Prevalensi • Cumulative Incidence

  12. Rate • Suatu jenis khusus proporsi • Unit waktu di dalam penyebut • A/(A+B) per interval waktu • Populasi sering digunakan sebagai penyebut • Selalu dua komponen: • Kasus baru • Waktu

  13. Ukuran Dasar pada Level Populasi Pembilang Penyebut Kematian Kasus Peristiwa Populasi Populasi berisiko Waktu berisiko

  14. Prevalensi • Proporsi individu dalam populasi yang mengalami penyakit atau kondisi lainnya pada suatu periode waktu tertentu jumlah kasus (A) sekarang P = populasi total (A+B) sekarang • Tanpa dimensi –– bisa dinyatakan dalam persen • Jangan dianggap sebagai rate • Tergantung insidensi dan durasi

  15. Prevalensi meningkat dengan bertambahnya kasus baru Prevalensi menurun dengan meninggalnya atau sembuhnya kasus Prevalensi = Insidensi X Durasi Prevalensi (existing cases) Kasus insidensi (baru) Populasi berisiko

  16. Perbandingan

  17. Prevalensi • Point prevalence (Prevelansi titik)– proporsi semua kasus pada suatu titik waktu • Period prevalence (Prevalensi periode)– proporsi semua kasus selama suatu periode waktu • Contoh: • Frekuensi penyakit pada otopsi – semua kasus di antara semua yang diotopsi • Birth defect rate (angka kecacatan kelahiran)– jumlah kelahiran baru dengan kecacatan di antara semua kelahiran hidup

  18. Prevalensi • Manfaat • Mendeskripsikan beban penyakit pada populasi • Mendeskripsikan status penyakit pada populasi • Menaksir frekuensi paparan • Menaksir kebutuhan pelayanan kesehatan untuk individu-individu yang terkena penyakit

  19. Prevalensi • Keterbatasan • Semua kasus dengan suatu penyakit pada suatu titik waktu merupakan hasil dari: • Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan penyakit • Faktor-faktor yang mempengaruhi kelangsungan hidup (survival) • Identifikasi siapa yang berpenyakit (definisi kasus) • Cara menemukan kasus (case ascertainment) • Penyebut (populasi berisiko)

  20. Prevalensi • Prevalensi Virus Hepatitis B: • 4.4% dari populoasi menunjukkan adanya bukti sedang atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis B • Prevalensi Virus Hepatitis C: • 1.0% dari populoasi menunjukkan adanya bukti sedang atau pernah terinfeksi Virus Hepatitis C

  21. Insidensi • Angka terjadinya penyakit selama suatu periode waktu • Tiga elemen kunci: • Hanya kasus baru dimasukkan di dalam pembilang • Populasi total berisiko pada penyebut • Elemen waktu – periode waktu terjadinya kasus baru

  22. Insidensi • Jenis • Cumulative Incidence (Insidensi Kumulatif) • Menaksir probabilitas (risiko) bahwa seorang akan mengalami penyakit selama suatu periode waktu kasus baru selama suatu periode waktu CI = populasi total berisiko selama suatu periode waktu

  23. Insidensi • Ukuran frekuensi kasus baru penyakit atau kondisi pada populasi berisiko selama suatu periode waktu • Jumlah kasus baru penyakit • selama suatu periode waktu • CI= x multiplier • Total populasi berisiko selama periode waktu itu (mis., 100,000) • Asumsi: seluruh populasi pada awal studi telah diikuti sepanjang interval waktu untuk terjadinya penyakit atau kondisi yang diminati

  24. Insidensi • Jenis • Incidence Density (ID) – ukuran kecepatan yang sesungguhnya tentang terjadinya penyakit kasus baru selama suatu periode waktu ID = total orang-waktu pengamatan

  25. Onset A B Onset C D E F 1996 1998 2000 2002 2004 Berapa prevalensi penyakit pada 2002? Berapa insidensi penyakit antara 1996 dan 2002? Incidence, Prevalence

  26. Menghitung Orang-Waktu x x ID = 2/17 = 11.8/100 orang-tahun pengamatan

  27. Menghitung Orang-Waktu Jumlah subjekLama pengamatanOrang-Tahun 20 10 200 10 9 90 8 8 64 3 7 21 1 1 1 42 376 Terdapat 5 kasus baru selama periode 10 tahun. Incidence density 10 tahun = 5/376= 0.013298 Insidence density 10 tahun = 13.29 per 1000 orang tahun pengamatan Atau bisa dinyatakan 1329.78 per 100,000 orang tahun

  28. Faktor yang Mempengaruhi Prevalensi • Meningkatkan • Imigrasi kasus sakit • Emigrasi orang sehat • Durasi makin panjang karena pengobatan/ penyembuhan • Peningkatan insidensi • Menurunkan • Imigrasi orang sehat • Emigrasi kasus sakit • Perbaikan angka penyembuhan (penurunan durasi) • Peningkatan angka kematian • Penurunan insidensi

  29. Faktor yang Mempengaruhi Insidensi • Meningkatkan • Peningkatan risiko (jumlah orang terpapar bertambah) • Kegagalan program pencegahan penyakit • Menurunkan • Perubahan dalam riwayat alamiah penyakit (misalnya perubahan patogenesitas) • Keberhasilan program pencegahan penyakit • Jumlah orang terpapar berkurang)

More Related