1 / 19

Ak. Biaya P.14 BIAYA STANDAR

Ak. Biaya P.14 BIAYA STANDAR. PROSEDUR PENENTUAN BI. STANDAR Bi. Bahan Baku Standar Contoh : Harga beli BB Rp345,- per unit ; Bi. Angkut Rp40,- ; Potongan pembelian Rp10,- Harga standar BB = Rp345,- + Rp40,- - Rp10,- = Rp375,-/unit B. Bi. Tenaga Kerja Standar

duscha
Download Presentation

Ak. Biaya P.14 BIAYA STANDAR

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Ak. Biaya P.14BIAYA STANDAR

  2. PROSEDUR PENENTUAN BI. STANDAR • Bi. Bahan Baku Standar Contoh : Harga beli BB Rp345,- per unit ; Bi. Angkut Rp40,- ; Potongan pembelian Rp10,- Harga standar BB = Rp345,- + Rp40,- - Rp10,- = Rp375,-/unit B. Bi. Tenaga Kerja Standar Tarif ditentukan atas dasar : perjanjian dg serikat kerja, Data upah dimasa lalu, Tarif upah dalam operasi normal C. Bi. Overhead Pabrik Standar

  3. C. Bi. Overhead Pabrik Standar Contoh : Anggaran Fleksibel - Dept. A Prod. Std 1.500 kg 2.000 kg 4.000 kg Jam kerja std 3.500 4.500 6.000 kg Kapasitas 60% 80% 100% BOP variabel Rp750.000,- Rp1.000.000,- Rp 1.250.000,- BOP tetap Rp1.500.000.- Rp1.500.000,- Rp1.750.000,- Jumlah BOP Rp2.250.000,- Rp2.500.000,- Rp 3.000.000,- Jika kapasitas normal Dept. A 80% maka Tarif BOP = (1.000.000/4.500) + (1.500.000/4.500) = Rp555,56 per jam

  4. ANALISIS SELISIH BI. PRODUKSI LANGSUNG • MODEL SATU SELISIH (the one-way model) Rumus : St = (HSt x KSt) – (HS x KS) dimana : St = Selisih total HSt = Harga standar KSt = Kuantitas standar HS = Harga sesungguhnya KS = Kuantitas sesungguhnya B. MODEL DUA SELISIH (the one-way model)

  5. MODEL DUA SELISIH (the one-way model) Rumus : SH = (HSt - HS) x KS utk. Selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt utk. Selisih kuantitas Contoh : KSt KS HSt HS Bi BB 100.000 kg 90.000 kg Rp500,- Rp550,- HS Rp550,- SH = (500-550) x 90.000 = Rp4.500.000,-(R) HSt Rp500,- SK = (100.000 – 90.000) x 500 = Rp5.000.000,-(L) 90.000 kg 100.000 kg

  6. MODEL TIGA SELISIH (the three-way model) Selisih bi std dan sesungguhnya dipecah menjadi : selisih harga, selisih kuantitas dan selisih harga/ kuantitas (gabungan) C1. HSt & KSt masing-masing lebih tinggi atau lebih rendah dari HS & KS Rumus : SH = (HSt – HS) x KSt utk. Selisih harga SK = (KSt – KS) x HSt utk selisih kuantitas SHK = (HSt – HS) x (KSt – KS) utk selisih gabungan Contoh 1 : KSt KS HSt HS Bi BB 90.000 kg 100.000 kg Rp500,- Rp550,-

  7. Contoh 2 : KSt KS HSt HS Bi BB 100.000 kg 90.000 kg Rp550,- Rp500,- HS Rp550,- SH = (550 – 500 ) SHK = (550-500) x 90.000 x (90.000-100.000) = Rp4.500.000,-(L) = Rp500.000,- (L) HSt Rp500,- SK = (100.000-90.000) x 500 = Rp5.000.000,-(L) KSt = 90.000 kg KS = 100.000 kg

  8. HS Rp550,- SH = (500 – 550 ) SHK = (500-550) x 90.000 x (90.000-100.000) = Rp4.500.000,-(R) = Rp500.000,- (R) HSt Rp500,- SK = (90.000-100.000) x 500 = Rp5.000.000,-(R) KSt = 90.000 kg KS = 100.000 kg

  9. C2. HSt < HS, tapi KSt > KS, maka selisih = 0 Contoh : KSt KS HSt HS Bi BB 100.000 kg 90.000 kg Rp500,- Rp550,- HS Rp550,- SH = (500 – 550 ) Tidak ada selisih x 90.000 gabungan = Rp4.500.000,-(R) HSt Rp500,- SK = (100.000-90.000) x 500 = Rp5.000.000,-(L) KS = 90.000 kg KST = 100.000 kg

  10. C3. HSt >HS tapi KSt <KS Contoh : KSt KS HSt HS Bi BB 90.000 kg 100.000 kg Rp550,- Rp500,- HSt Rp550,- SH = (550 – 500 ) Tidak ada selisih x 90.000 gabungan = Rp4.500.000,-(L) HS Rp500,- SK = (90.000-100.000) x 500 = Rp5.000.000,-(R) KSt = 90.000 kg KS = 100.000 kg

  11. SELISIH BIAYA OVERHEAD Contoh : Biaya produksi standar per unit produk sbb. BBB 5 kg @ Rp1.000,- Rp 5.000,- B. TKL 20 Jam @ Rp500,- Rp10.000,- BOP : Variabel 20 jam @ Rp400,- Rp 8.000,- Tetap*) 20 jam @ Rp300,- Rp 6.000,- Total Rp29.000,- *) kapasitas yg direncanakan 5.200 jam TKL Transaksi bln. Jan.19x1 sbb : 1. Pemb. BB 1.500 kg @ Rp1.100,- 2. Jml. Produksi 250 unit : - BBB 1.050 kg @ Rp1.100,- = Rp 1.155.000,- - TKL = 5.100 jam @ Rp475,- = 2.422.500,- - BOP = 3.650.000,-

  12. ANALISIS SELISIH BI. PROD. LANGSUNG & BOP BI. BAHAN BAKU 1. Model satu selisih Selisih Bi. BB = (HSt x KSt) – (HS x KS) = (Rp1.000,- x 1.250) – (Rp1.100,- x 1.050) = Rp95.000,- L 2. Model dua selisih SH = (HSt–HS) x KS = (1000–1100) x 1050 = Rp105000,- R SK = (KSt–KS) x HSt = (1250–1050) x 1000 = Rp200000,- L Total selisih BB Rp 95.000,- L 3. Model tiga selisih SH = (HSt–HS) x KS = (1000–1100) x 1050 = Rp105000,- R SK = (KSt–KS) x HSt = (1250–1050) x 1000 = Rp200000,- L Selisih gabungan 0 Total selisih BB Rp 95.000,- L

  13. ANALISIS SELISIH BI. PROD. LANGSUNG & BOP BI. TENAGA KERJA 1. Model satu selisih Selisih Bi. TK = (TUSt x JKSt) – (TUS x JKS) = (Rp500,- x 5000) – (Rp475,- x 5100) = Rp77.500,- L 2. Model dua selisih STU = (TUSt–TUS) x JKS = (500–475) x 5100 = Rp127500,- L SEU = (JKSt–JKS) xTUSt =(5000–5100) x 500 = 50000,- R Total selisih Bi. TK Rp 77.500,- L 3. Model tiga selisih STU = (TUSt–TUS)xJKS = (500–475) x 5000 = Rp125000,- L SEU = (JKSt–JKS)xTUSt =(5000–5100) x 475= 47500,- R Selisih gabungan 0 Total selisih BB Rp 77500,- L

  14. BOP 1. Model satu selisih BOP sesungguhnya Rp 3.650.000,- BOP dibebankan = 250 x 20 x rp700,- = 3.500.000,- Selisih BOP total Rp 150.000,- R 2. Model dua selisih 2a. Selisih terkendali BOP sesungguhnya Rp3.650.000,- BOP tetap pd. kapasitas normal = 5.200 x Rp300,- = 1.650.000,- BOP var. pd. JK sesungguhnya Rp2.090.000,- BOP var. pd. JK std. = 5000 x Rp400,-= 2.000.000,- Selisih terkendaliRp 90.000,- R

  15. 2b. Selisih volume (volume variance) JTK pd. Kap. Normal 5.200 jam JTK std 5.000 jam selisih volume 200 jam Tarif BOP tetap Rp300,- x Selisih volume Rp60.000,- R 3. Model tiga selisih 3a. Selisih pengeluaran BOP sesungguhnya Rp3.650.000,- BOP tetap pd kap normal =5200x300 = 1.560.000,- BOP var. sesungguhnya Rp2.090.000,- BOP var.yg dianggarkan pd JTK yg. sesungguhnya = 5100 x Rp400,- = 2.040.000,- Selisih pengeluaran Rp 50.000,-R

  16. 3b. Selisih kapasitas Kapasitas normal 5.200 jam Kapasitas normal 5.100 jam Kapasitas menganggur 100 jam Tarif BOP tetap Rp300,- per jam Selisih kapasitas Rp 30.000,- R 3c. Selisih efisiensi JKSt 5.000 jam JKS 5.100 jam Selisih efisiensi 100 jam Tarif BOP Rp700,- per jam Selisih efisiensi Rp 70.000,- R

  17. 4. Model empat selisih Selisih pengeluaran Rp 50.000,- Selisih kapasitas 30.000,- Selisih efisiensi (SE) terdiri dari : SE tatap = 100 x Rp400,- = 40.000,- SE var. = 100 x Rp300,- = 30.000,- Total selisih BOP Rp150.000,- R

More Related