1 / 7

Identitas Mahasiswa

MUHAMMAD IQBAL BIRSYADA, 3101405568 STRATEGI MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 36 SEMARANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ("COOPERATIVE LEARNING") TAHUN 2008/2009. Identitas Mahasiswa.

Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MUHAMMAD IQBAL BIRSYADA, 3101405568STRATEGI MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 36 SEMARANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ("COOPERATIVE LEARNING") TAHUN 2008/2009

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : MUHAMMAD IQBAL BIRSYADA - NIM : 3101405568 - PRODI : Pendidikan Sejarah - JURUSAN : Sejarah - FAKULTAS : Ilmu Sosial - EMAIL : iqbal_unnes pada domain yahoo.co.id - PEMBIMBING 1 : Prof. Dr. AT. Soegito, SH, MM. - PEMBIMBING 2 : Drs. Jayusman, M.Hum. - TGL UJIAN : 2009-06-02

  3. Judul • STRATEGI MENINGKATKAN PRESTASI BELAJAR SISWA DALAM PELAJARAN SEJARAH SISWA KELAS VIIF SMP NEGERI 36 SEMARANG MELALUI MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF ("COOPERATIVE LEARNING") TAHUN 2008/2009

  4. Abstrak • Proses pembelajaran sejarah selama ini yang dilaksanakan dikelas VIIF cenderung masih menggunakan ceramah monoton, pembelajaran IPS Sejarah di SMP Negeri 36 Semarang kelas VIIF tersebut masih berpusat pada guru (Teacher Centered Learning). Model pembelajaran yang dilakukan guru sejarah kurang efektif dan menyenangkan, sehingga menyebabkan siswa menjadi jenuh dan bosan dalam belajar yang menyebabkan hasil belajarnya rendah. Media yang digunakan guru dalam membantu mengajar masih sangat terbatas. Siswa cenderung pasif dan lebih sering bertanya kepada sesama temanya daripada bertanya kepada gurunya maupun mencari dibuku. Guru belum melibatkan peran aktif siswa secara maksimal dalam proses pembelajaran,diharapkan dengan model pembelajaran kooperatif(“Cooperative Learning”) siswa akan terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran dan prosentase belajarpun akan meningkat. Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah (1) Bagaimana proses belajar IPS Sejarah siswa kelas VIIF SMP N 36 Semarang tahun pelajaran 2008/2009 menggunakan model pembelajaran cooperative learning? (2) Bagaimana prestasi belajar IPS Sejarah siswa kelas VIIF SMP N 36 Semarang tahun pelajaran 2008/2009 setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning? Tujuan Penelitian ini adalah (1) Mengetahui proses belajar IPS Sejarah siswa kelas VIIF SMP N 36 Semarang tahun pelajaran 2008/2009 sebelum menggunakan model pembelajaran cooperative learning? (2) Mengetahui hasil belajar IPS Sejarah siswa kelas VIIF SMP N 36 Semarang tahun pelajaran 2008/2009 setelah menggunakan model pembelajaran cooperative learning?. Siswa dikatakan tuntas belajar apabila nilai rata-rata kelas kurang dari sama dengan 6,5 dengan prosentase ketuntasan klasikal lebih dari atau sama dengan 50%. Target dari penelitian tindakan kelas ini adalah siswa dalam kelas penelitian mencapai tuntas belajar 75 %. Dalam proses pembelajaran siswa lebih aktif baik dalam membaca materi, mencatat materi penting, bertanya, menjawab pertanyaan, kerjasama yang baik serta mengumpulkan tugas tepat waktu kesiapan belajar yang matang serta ketrampilan komunikasi sosial yang baik. Pada siklus I diperoleh nilai rata-rata 6,63. siswa yang tuntas belajar 28 siswa (73,68%) dan yang tidak tuntas belajar 10 siswa (26,31%). Pada siklus II diperoleh nilai rata-rata 7,57, siswa yang tuntas belajar 34 siswa (89,47%) dan yang tidak tuntas belajar 4 siswa (10,52%). Dengan demikian dapat diketahui bahwa pada siklus II telah tercapai ketuntasan belajar klasikal yaitu 89,47% dari jumlah siswa dalam satu kelas dan nilai rata-rata kelas mencapai 7,57. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif (“Cooperaive Learning”) dalam pembelajaran sejarah dapat meningkatkan keaktifan dan hasil belajar siswa kelas VIIF SMP Negeri 36 Semarang Tahun 2008/2009.

  5. Kata Kunci • Model Pembelajaran Kooperatif (“Cooperative Learning”), Prestasi Belajar

  6. Referensi • Anas, Sudjiono,1996. Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:PT. Rinek Cipta Anita, Lie, 2008. Cooperative learning. Jakarta:PT.Grasindo Chatarina, 2004. Psikologi Belajar. Semarang: IKIP Press. Dimyati & Mudjiono,2002.Belajar dan Pembelajaran.Jakarta:Rineka Cipta Depdiknas, 2003. Pendekatan Konstektual (Constextual Teaching and Learning). Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional. Djamarah, Saeful Bahri, 2002. Strategi Belajar Mengajar.jakarta: Rineka Cipta. E. Mulyasa, 2006. Menjadi Guru Profesional. Bandung: Remaja Rosdakarya. Elaine B. Johhnson, Ph. D. Contextual Teaching And Learning: Menjadikan Kegiatan Belajar-Mengajar Mengasyikkan Dan Bermakna, 2008. Bandung: MLC Etin, Solihatin, 2008. Cooperative Learning Analisis Model Pembelajaran IPS. Jakarta: PT Bumi Aksara. Hamalik, 2004. Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Bumi Aksara. Kasbolah, Kasihani, 2001. Penelitian Tindakan Kelas untuk Guru. Malang: Universitas Negeri Malang. Kasmadi, Hartono, 2001. Pengembangan Pembelajaran dengan pendekatan model-model pengajaran sejarah. Semarang: Prima Nugraha Pratama. Kuntowijoyo, 1995. Pengantar Ilmu Sejarah. Yogyakarta: Yayasan Benteng Budaya. Mansur, Muslish, 2008. KTSP Pembelajaran berbasis kompetisi dan Kontekstual. Jakarta: Bumi Aksara Margono,2005. Metodologi Penelitian Pendidikan.Jakarta: PT.Rineka Cipta Martinis,Yamin. Profesionalisasi Guru& Implementasi KTSP 2007. Jakarta: Gaung Persada Press Jakarta. Max Darsono, 2003. Belajar dan pembelajaran. Semarang: IKIP Semarang Press. Milles dan Huberman, 1992. Analisis Data Kualitatif. Terjemahan Rachman. Jakarta: UI Press. Moleong, 2006. Penelitian Kualitatif. Remaja Rosdakarya. Munib, 2007. Pengantar Ilmu Pendidikan. Semarang: UPT Unnes Press Nurhadi, dkk., 2003. Pembelajaran Kontekstual dalam KBK. Malang: Universitas Negeri Malang.s Purwadaminta, 2002. Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Slavin,2009.Cooperative Learning Teori,Riset dan Praktik.Bandung:Nusa Media Soeparwoto,2004.Psikologi Perkembangan.Semarang: UPT Unnes Press. Sugandi, 2004. Teori Pembelajaran. Semarang: UPT Unnes Press. Sugeng, Hariyadi, dkk, 2003. Psikologi Perkembangan. Semarang: UPT Unnes Press. Suharsimi, Arikunto, 1998. Prosedur Penelitian. Jakarta: Rineka Cipta. Suharsimi Arikunto,dkk,2008.Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta:PT.Bumi Aksara Suherman,E.Strategi Pembelajaran Matematika Kontemporer. Bandung: UPI Suyitno, 2006. Petunjuk Penulisan Karya Ilmiah. Semarang. Trianto,2007. Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik. Jakarta: Prestas Belajar Uzer,Usman,1990. Menjadi Guru Profesional. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Wasino, 2007. Dari Riset Hingga Tulisan Sejarah. Semarang: Unnes Press. Widja, 1989. Sejarah Lokal Suatu Perspektif Dalam Pengajaran Sejarah. Singaraja: Depdikbud. Widja,1989.Dasar-Dasar Pengembangan Strategi Serta Metode Pengajaran Sejarah.Jakarta:Depdikbud dan Dirjendikti. Zaenal, Aqib, 2006. Penelitian Tindakan Kelas. Bandung: Irama Widya. Zaenal Aqib,dkk,2008.Penelitian Tindakan Kelas Untuk Guru SMP, SMA, SMK. Bandung: CV.Yrama Widya

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related