1 / 15

DEBAT

DEBAT. Surya University. Pengertian Debat. Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan.

Download Presentation

DEBAT

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. DEBAT Surya University

  2. Pengertian Debat • Debat adalah kegiatan adu argumentasi antara dua pihak atau lebih, baik secara perorangan maupun kelompok, dalam mendiskusikan dan memutuskan masalah dan perbedaan. • Debat merupakan pertentangan argumentasi. Untuk setiap isu, pasti terdapat berbagai sudut pandang terhadap isu tersebut: alasan‐alasan mengapa seseorang dapat mendukung atau tidak mendukung suatu isu. • Tujuan dari debat adalah untuk mengeksplorasi alasan‐alasan di belakang setiap sudut pandang. Agar alasan tersebut dapat dimengerti secara persuasif, pembicara dalam suatu debat seharusnya menyampaikan argumentasinya dengan kemampuan komunikasinya yang baik.

  3. Pada dasarnya debat merupakan suatu latihan atau praktik persengketaan atau kontroversi . Debat merupakan suatu argumen untuk menentukan baik tidaknya suatu usul tertentu yang didukung oleh satu pihak yang disebut pendukung atau afirmatif, dan ditolak, disangkal oleh phak lain yang disebut penyangkal atau negatif . • Debat bukanlah suatu diskusi karena debat tidak menghasilkan kompromi sebagaimana ditemukan dalam sebuah diskusi. Ketiadaan kompromi tersebut mendorong pembicara untuk benar‐benar mencari argumentasi yang kuat atas pendiriannya. • Tujuan dari pelaksanaan debat adalah untuk berbicara secara meyakinkan dan juga mendengarkan pendapat-pendapat yang berbeda, dan di akhir debat dapat menghargai perbedaan tersebut.

  4. Mengapa Berdebat? • Berbagai alasan mendorong orang untuk berdebat, antara lain meyakinkan orang lain bahwa opini dia lebih baik, mendengarkan opini orang lain terhadap suatu isu, danmenemukan solusi yang terbaik untuk suatu masalah. Tujuan dari perlombaan debat kompetitif adalah meyakinkan juri bahwa argumentasi‐argumentasi yang dibangun oleh suatu tim lebih kuat dibandingkan argumentasi lawannya. Oleh karena itu,individu yang terlibat dalam debat mendapatkan kesempatan berpikir kritis dan analitis dan mampu berbicara di depan umum.

  5. Norma-norma dalam berdebat : • Semua pembicara hendaklah memiliki : • a. Pengetahuan yang sempurna mengenai pokok pembicaraan; • b. Kompetensi atau kemampuan menganalisis; • c. Pengertian mengenai prinsip-prinsip argumentasi; • d. Apresiasi terhadap kebenaran fakta-fakta; • e. Kecakapan menemukan buah pikiran yang keliru dengan penalaran; • f. Keterampilan dalam pembuktian kesalahan; • g. Pertimbangan dalam persuasi; • h. Keterarahan, kelancaran, dan kekuatan dalam cara atau penyampaian pidato.

  6. 1. Debat Kompetitif • Debat kompetitif adalah debat dalam bentuk permainan yang biasa dilakukan di tingkat sekolah dan universitas. Dalam hal ini, debat dilakukan sebagai pertandingan dengan aturan yang jelas dan ketat antara dua pihak yang masing-masing mendukung dan menentang sebuah pernyataan. • Debat disaksikan oleh satu atau beberapa orang juri yang ditunjuk untuk menentukan pemenang dari sebuah debat. Pemenang dari debat kompetitif adalah tim yang berhasil menunjukkan pengetahuan dan kemampuan debat yang lebih baik.

  7. Debat Kompetitif • Debat kompetitif tidak bertujuan untuk menghasilkan keputusan, namun lebih diarahkan untuk mengembangkan kemampuan-kemampuan tertentu di kalangan pesertanya, seperti kemampuan untuk mengutarakan pendapat secara logis, jelasdan terstruktur, mendengarkan pendapat yang berbeda, dan kemampuan berbahasa asing (bila debat dilakukan dalam bahasa asing).

  8. 2. Debat Proposal • Dalam Debat Proposal (Policy Debate), dua tim menjadi penganjur dan penentang sebuah rencana yang berhubungan dengan topik debat yang diberikan. • Topik yang diberikan umumnya mengenai perubahan kebijakan yang diinginkan dari pemerintah. Kedua tim biasanya memainkan peran Afirmatif (mendukung proposal) dan Negatif (menentang proposal).

  9. Jika dibandingkan dengan debat parlementer, debat proposal lebih mengandalkan pada hasil riset atas fakta-fakta pendukung (evidence). Debat ini juga memiliki persepsi yang lebih luas mengenai argumen. Misalnya, sebuah proposal alternatif (counterplan) yang membuat proposal utama menjadi tidak diperlukan dapat menjadi sebuah argumen dalam debat ini. Walaupun retorika juga penting dan ikut memengaruhi nilai setiap pembicara, pemenang tiap babak umumnya didasari atas siapa yang telah "memenangkan" argumen sesuai dengan fakta pendukung dan logika yang diberikan. Sebagai konsekuensinya, juri kadang-kadang membutuhkan waktu yang lama untuk mengambil keputusan karena semua fakta pendukung harus diperiksa terlebih dahulu.

  10. Di Amerika Serikat, Debat Proposal adalah tipe debat yang lebih populer jika dibandingkan dengan debat parlementer. Kegiatan ini juga telah dicoba dikembangkan di Eropa dan Jepang dan gaya debat ini ikut memengaruhi bentuk-bentuk debat lain.

  11. Debat Proposal terdiri atas dua tim beranggotakan masing-masing dua orang dalam tiap debatnya. Setiap pembicara membawakan dua pidato, satu pidato konstruktif (8-9 menit) yang berisi argumen-argumen baru dan satu pidato sanggahan (4-6 menit) yang tidak boleh berisi argumen baru namun dapat berisi fakta pendukung baru untuk membantu sanggahan. Biasanya, sehabis setiap pidato konstruktif, pihak lawan diberikan kesempatan untuk melakukan pemeriksaan silang (cross-examination) atas pidato tersebut. Setiap isu yang tidak ditanggapi oleh pihak lawan dianggap sudah diterima dalam debat. Dewan juri secara seksama mencatat semua pernyataan yang dibuat dalam suatu babak (sering disebut flow).

  12. Unsur-unsur dalam Debat • a. Mosi/Topik • Mosi atau topik merupakan pernyataan positif yang akan menentukan arah dan isi dari suatu debat. Dalam debat, tim yang ditentukan sebagai sisi pemerintah/positif harus • berargumentasi dalam rangka mendukung mosi, sementara tim sisi oposisi/negatif harus menyampaikan argumen dalam rangka tidak mendukung atau menolak mosi tersebut. • Mosi‐mosi dalam suatu debat dapat berasal dari berbagai tema seperti isu politik, ekonomi, dan sosial.

  13. 2. Definisi • Debat dapat berlangsung dengan teratur apabila setiap tim memiliki pemahaman yang sama mengenai arti dari mosi. Oleh karena itu, dibutuhkan definisi yang jelas agar setiap orang dapat memahami ruang lingkup perdebatan. Akan terjadi masalah apabila dua tim yang sedang berdebat mengajukan definisi yang berbeda sehingga fokus dari debat teralih menjadi tentang definisi yang benar, dan bukan mengenai argumentasi‐argumentasi tentang isu sebagaimana semestinya diperdebatkan. Kedua tim harus menghindari debat tentang definisi mana yang benar.

  14. Definisi merupakan pembatasan terhadap suatu mosi agar isu yang diperdebatkan • dapat lebih terfokus. Definisi dapat mengklarifikasi mosi. Definisi mencegah ketidakteraturan dalam debat yang dapat menjadikan pertukaran ide dan argumentasi menjadi suatu hal yang membingungkan karena ada ketidakjelasan terhadap isu yang didebatkan. Suatu definisi seharusnya memiliki hubungan yang logis dengan mosi/topik, dan bukan suatu hal yang dibuat‐buat untuk keuntungan salah satu pihak.

  15. Hak untuk menentukan definisi diberikan kepada tim sisi Pemerintah/Positif. Tim sisi pemerintah harus memberikan definisi yang beralasan mengenai mosi.

More Related