1 / 22

Hama Pada Tanaman Jagung

Hama Pada Tanaman Jagung. Nama Kelompok : Apri Aditya Danang P 115040201111052 Anita Nur Khoiriyah 115040201111218 Archippus C.H 115040201111149. Klasifikasi Tanaman Jagung. Kingdom: Plantae Devisi: Monocots Class: Commelinids Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Zea

devaki
Download Presentation

Hama Pada Tanaman Jagung

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HamaPadaTanamanJagung NamaKelompok : ApriAdityaDanang P 115040201111052 Anita NurKhoiriyah 115040201111218 Archippus C.H 115040201111149

  2. Klasifikasi Tanaman Jagung Kingdom: Plantae Devisi: Monocots Class: Commelinids Ordo: Poales Famili: Poaceae Genus: Zea Spesies: Z. mays

  3. Hama Dan Penyakit • Hama tumbuhan adalah organisme yang menyerang tumbuhan sehingga pertumbuhan dan perkemabanganya terganggu. Hama yang menyerang tumbuhan antara lain Lalat Bibit, Ulat Tanah, Ulat Grayak, Penggerek Batang, Penggerek tongkol, Penggerek Daun.

  4. Lalatbibit • NamaLatin: Atherigonasp • TanamanInang: Jagung, Padigogo, sorgum , gandum, • Gejala: Seranganterjadipadatanaman yang barutumbuh. Larva yang barumenetasmelubangibatang • Bioekologi: Imago kecildenganukuranpanjang 2,5 mm sampai 4,5 mm. Larva terdiri dari tiga instar. Serangga dewasa betina hidup dua kali lebih lama dari pada jantan.

  5. Pengendalian : 1.Hayati Parasitoid yang memarasitteluradalah Trichogramma sp. danparasit larva adalahOpius sp. Dan Tetrastichus sp. Predator Cubionajaponicola yang merupakan predator imago. 2. Menggunakanvarietasresisten 3. Denganmenggunakaninsektisida

  6. UlatGrayak • Nama Latin: ( Spodoptera litura F.) • Tanaman Inang: Hama ini bersifat polifag, selain jagung juga menyerangtomat, kubis, cabai, buncis, bawang merah, terung, kentang, kangkung, bayam, padi, ,tebu, jeruk, pisang, tembakau, kacang-kacangan, tanaman hias, gulma Limnocharissp., Passiflora foetida, Ageratum sp., Cleome sp., dan Trema sp • Gejala: Serangan larva yang masih kecil merusak daun dan menyerang secaraserentak berkelompok. dengan meninggalkan sisa-sisa epidermis bagian atas,transparan dan tinggal tulang-tulang daun saja. Biasanya larva berada di permukaan bawah daun, umumnya terjadi pada musim kemarau.

  7. Pengendalian : a). Kultur teknis: Pembakaran tanaman- Pengolahan tanah yang intensif. b). Pengendalian fisik / mekanis: Mengumpulkan larva atau pupa dan bagian tanaman yang terserang kemudian memusnahkannya. c). Pengendalian hayati: Pemanfaatan musuh alami seperti : patogen Sl-NPV ( Spodoptera litura, (Nuclear Polyhedrosis Virus), cendawan Cordisep Aspergillus flavus, Beauveriabassina, Nomuarea riley, dan Metarhizium anisopliae, bakteri Bacillus thuringensis.  d). Pengendalian kimiawi: Beberapa insektisida yang dianggap cukup efektif adalah monokrotofos, diazinon, khlorpirifos, triazofos, dikhlorovos, sianofenfos, dankarbaril apabila berdasarkan hasil pengamatan tanaman contoh, intensitas seranganmencapai lebih atau sama dengan 12,5 % per tanaman contoh.

  8. PenggerekBatang • Nama Latin: Ostriniafurnacalis • TanamanInang: Jagung ,cantel , danbayam. • Gejala: Hama menyerangtanamanmenjelangberbungadenganmenggerekdalambatang, tandaterjadiseranganyaituadanyaserbukberwarnaputihberserakan di sekitarpermukaandaundanbungajantanpatah. • Bioekologi: Telurdiletakkanberwarnaputih, berkelompok, satukelompoktelurberagamantara 30-50 butir, seekorngengatbetinamampumeletakkantelur 602-817 butir, umurtelur 3-4 hari. Pupa biasanyaterbentuk di dalambatang, berwarnacoklatkemerahmerahan, umur pupa 6-9 hari.

  9. Pengendalian : Kulturtekknis : waktutanam yang tepatdantanamtumpang sari dengankacangtanahataukedelai PengendalianHayati : Parasitoid (Trichogrammasp) , Predator ( Euborelliaannulata) , Bakteri ( O. Furnacalis) Kimia : Denganmenggunakaninsektisida

  10. PenggerekTongkol • NamaLatin: Helicoverpaarmigera • TanamanInang: Sorghum, kentang, tomat, jagung, tembakau, kapas, dankacang-kacangan. • Gejala: Imago betinaakanmeletakkantelurpadarambutjagungdansesaatsetelahmenetas larva akanmenginvasimasukkedalamtongkoldanakanmemakanbiji yang sedangmengalamiperkembangan. Seranganseranggainiakanmenurunkankualitasdankuantitastongkoljagung. • Bioekologi: Rata-rata produksi telur imago betina adalah 730 butir, telur menetas dalam tiga hari setelah diletakkan. Larva terdiridari lima sampaitujuh instar. Khususnyapadajagung, masaperkembangan larva padasuhu 24 - 27,2°C adalah 12,8 - 21,3 hari. Larva memilikisifatkanibalisme. Pupa umumnyaterbentukpadakedalaman 2,5 sampai 17,5 cm.

  11. Pengendalian : PengendalianHayati : menggunakanparasit(Trichogrammasp) ,cendawan (Metarhiziumanisopliae) , bakteri (Bacillus thuringensis), virus (Helicoverpaarmigera Nuclear Polyhedrosis Virus (HaNPV) ) Kulturteknis : Pengolahantanahsecaraintensifdapatmerusak pupa yang terbentukdandapatmengurangipopulasiberikutnya Kimia : Penyemprotaninsektisida

  12. BelalangDaun • Nama Latin: Oxya chinenssis • TanamanInang: Padi, jagung • Gejala: Belalangmemakandauntanaman, serangan yang parahbisamenghabiskanseluruhdauntanamandanbatang-batangmuda. Seranganbisamelibatkanribuanbelalang. • Bioekologi: Siklushidupdaritelurketelurmencapai 70 - 110 hari, denganmasainkubasitelur 15 hari, 30 - 50 hariuntuk stadia larva danaktivitasseranggadewasadapatberlangsungsampai 50 hari. Telur-telurdiletakkanpadapermukaantanah yang tidaktertutup. Belalangbetinamampubertelursampai 200 butirpada 7 - 8 tempat.

  13. Pengendalian : SecaramekanisTelurbelalangdidalamtanahdiambil, demikianjuganimfa yang ada • SecarakimiawiPengendalianscarakimiawidapatdilakukandenganmenyemprotkaninsektisida • SecarabiologisPengendaliansecarabiologisdilakukandenganmerawatkumbangendol yang lawanyasebagai parasite telurbelalang.• KulturteknisPengendaliandengankulturteknisadalahdenganpengaturanpadapenanganan.

  14. Penyakit pada Tanaman Jagung Penyakit yang paling sering menyerang tanaman jagung dapat disebabkan oleh jamur, virus, bakteri, nematoda atau kekurangan zat hara. Beberapa penyakit penting antara lain bulai, bercak daun, karat, gosong bengkaka, busuk tongkol dan busuk biji.

  15. Penyakit Bulai • Nama Latin: (Downy mildew) • Penyebab: cendawan Peronosclero spora maydis dan P. spora javanica serta P. spora philippinensis. • Gejala: (1) pada tanaman berumur 2-3 minggu, daun runcing dan kecil, kaku dan pertumbuhan batang terhambat, warna menguning, sisi bawah daun terdapat lapisan spora cendawan warna putih; (2) pada tanaman berumur 3-5 minggu, tanaman yang terserang mengalami gangguan pertumbuhan, daun berubah warna dan perubahan warna ini dimulai dari bagian pangkal daun, tongkol berubah bentuk dan isi; (3) pada tanaman dewasa, terdapat garis-garis kecoklatan pada daun tua.

  16. Pengendalian: (1) penanaman dilakukan menjelang atau awal musim penghujan; (2) pola tanam dan pola pergiliran tanaman, penanaman varietas unggul; (3) dilakukan pencabutan tanaman yang terserang, kemudian dimusnahkan.

  17. Bercak Daun • Penyebab: cendawan Helminthosporium turcicum. • Gejala: pada daun tampak bercak memanjang dan teratur berwarna kuning dan dikelilingi warna coklat, bercak berkembang dan meluas dari ujung daun hingga ke pangkal daun, semula bercak tampak basah, kemudian berubah warna menjadi coklat kekuningkuningan, kemudian berubah menjadi coklat tua. Akhirnya seluruh permukaan daun berwarna coklat. • Pengendalian: (1) pergiliran tanaman hendaknya selalu dilakukan guna menekan meluasnya cendawan; (2) mekanis dengan mengatur kelembaban lahan agar kondisi lahan tidak lembab; (3) kimiawi dengan pestisida antara lain: Daconil 75 WP, Difolatan 4 F.

  18. Karat Daun • Penyebab: cendawan Puccinia sorghi Schw dan Puccinia polypora Underw. • Gejala: pada tanaman dewasa yaitu pada daun yang sudah tua terdapat titik-titik noda yang berwarna merah kecoklatan seperti karat serta terdapat serbuk yang berwarna kuning kecoklatan, serbuk cendawan ini kemudian berkembang dan memanjang, kemudian akhirnya karat dapat berubah menjadi bermacam-macam bentuk. • Pengendalian: (1) mengatur kelembaban pada areal tanam; (2) menanam varietas unggul atau varietas yang tahan terhadap penyakit; (3) melakukan sanitasi pada areal pertanaman jagung; (4) kimiawi menggunakan pestisida seperti pada penyakit bulai dan bercak daun.

  19. Gosong Bengkak • Penyebab: cendawan Ustilago maydis (DC) Cda, Ustilago zeae (Schw) Ung, Uredo zeae Schw, Uredo maydis DC. • Gejala: Pada tongkol ditandai dengan masuknya cendawan ini ke dalam biji sehingga terjadi pembengkakan dan mengeluarkan kelenjar (gall), pembengkakan ini menyebabkan pembungkus terdesak hingga pembungkus rusak dan kelenjar keluar dari pembungkus dan spora tersebar. • Pengendalian: (1) mengatur kelembaban areal pertanaman jagung dengan cara pengeringan dan irigasi; (2) memotong bagian tanaman kemudian dibakar; (3) benih yang akan ditanam dicampur dengan fungisida secara merata hingga semua permukaan benih terkena.

  20. Busuk tongkol dan busuk biji • Penyebab: cendawan Fusarium atau Gibberella antara lain Gibberella zeae (Schw), Gibberella fujikuroi (Schw), Gibberella moniliforme. • Gejala: dapat diketahui setelah membuka pembungkus tongkol, biji-biji jagung berwarna merah jambu atau merah kecoklatan kemudian berubah menjadi warna coklat sawo matang. • Pengendalian: (1) menanam jagung varietas unggul, dilakukan pergiliran tanam, mengatur jarak tanam, perlakuan benih; (2) penyemprotan dengan fungisida setelah ditemukan gejala serangan.

  21. Dokumentasi hasil Lapang

  22. TerimaKasih

More Related