1 / 32

IKN 306 Pengembangan Jati Diri Sarjana Perikanan dan Kelautan

IKN 306 Pengembangan Jati Diri Sarjana Perikanan dan Kelautan Kuliah ke-8 : Karakter Sarjana Perikanan dan Kelautan : Kemampuan Adaptasi. Tujuan Instruksional Khusus.

deva
Download Presentation

IKN 306 Pengembangan Jati Diri Sarjana Perikanan dan Kelautan

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. IKN 306 PengembanganJatiDiriSarjanaPerikanandanKelautan Kuliah ke-8 :KarakterSarjanaPerikanandanKelautan : Kemampuan Adaptasi

  2. Tujuan Instruksional Khusus • Setelah mengikuti kuliah ini mahasiswa akan dapat memahami karakter diri berdasarkan kepercayaan dan kemandirian, kerja keras, dan tanggung jawab serta kepedulian sosial

  3. Outline Kuliah • Pendahuluan • Pengertian adaptasi • Faktor yang mempengaruhi tingkah laku manusia • Bentuk-bentuk adaptasi • Cara penyesuaian diri dengan lingkungan • Urgensi adaptasi dalam dunia perikanan dan kelautan • Manusia adalah makhluk sosial • Setiap kesuksesan memerlukan pengorbanan • Peran orang lain dalam kesuksesan pribadi • Berbagi dengan orang lain

  4. Pengertian Adaptasi • Adaptasi adalah mekanisme penyesuaian diri terhadap lingkungan seitarnya. Menurut Heerdjan (1987), “Penyesuaian diri adalah usaha atau perilaku yang tujuannya mengatasi kesulitan dan hambatan”. • W.A. Gerungan (1996): “Penyesuaian diri adalah mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan, tetapi juga mengubah lingkungan sesuai dengan keadaan (keinginan diri)”.

  5. Adaptasi.... • Mengubah diri sesuai dengan keadaan lingkungan sifatnya pasif (autoplastis), misalnya seorang mahasiswa IPB harus dapat menyesuaikan diri dengan tempattinggalnyadisekitarkampus IPB.

  6. Cara Adaptasi • Menghadapi tuntutan keadaan secara sadar. • Menghadapi tuntutan keadaan secara realistik. • Menghadapi tuntutan keadaan secara objektif. • Menghadapi tuntutan keadaan secara rasional.

  7. Bentuk-bentuk adaptasi • Conformity: sebuah bentuk penyesuaian yang ada dalam masyarakat dimana dalam masyarakat tersebut terdapat cara- cara yang telah diterima oleh masyarakat karena cara- cara yang dilakukan tersebut telah disesuaikan dengan nilai- nilai yang ada dalam masyarakat serta sesuai dengan kebutuhan masyarakat untuk mencapai nilai- nilai sosial yang menjadi harapannya. • Innovation: suatu keadaan dimana penekanan lebih diarahkan pada nilai- nilai sosial budaya yang ada dalam masyarakat namun tidak melihat kepada keadaan masyarakat yang mungkin memiliki kondisi yang berbeda dalam kehidupannya satu dengan yang lainnya sehingga sering kali menimbulkan suatu penyimpangan- penyimpangan dalam masyarakat.

  8. Ritualism: Ritualism merupakan suatu keadaan dimana masyarakat lebih berpegang kepada peraturan- peraturan atau kaidah- kaidah yang ada dalam masyarakat dibandingkan dengan nilai- nilai sosial budaya yang sudah ada sebelumnya. • Retreatism: Retreatism adalah keadaan dimana nilai- nilai sosial budaya tidak dapat tercapai dengan cara- cara yang telah ada dalam masyarakat sehingga timbul konflik dalam diri orang yang berada dalam masyarakat tersebut yang menyebabkan orang tersebut menarik diri dari masyarakat dan timbul sifat apatis dalam diri orang tersebut. • Rebellion: Rebellion adalah keadaan dimana semua nilai- nilai sosial budaya yang telah ada sebelumnya diubah menjadi segala sesuatu yang baru sama sekali bagi masyarakat.

  9. Cara Penyesuaian Diri • Pengertian penyesuaian diri jika di liat dari Sudut Pandang Usaha Penguasaan (Mastery) yaitu kemampuan untuk merencanakan dan mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik, kesulitan, dan frustrasi tidak terjadi. Dengan kata lain, penyesuaian diri diartikan sebagai kemampuan penguasaan dalam mengembangkan diri sehingga dorongan, emosi, dan kebiasaan menjadi terkendali.

  10. Permasalahanduniaperikanandankelautan Indonesia danurgensiadaptasi

  11. Permasalahan nelayan Indonesia • 2,7 jutanelayan, 80% nelayankecildantradisionaldengankapasitas < 30 GT(1,2 jutaberalihpekerjaanmenjadiburuhbangunan, tukangojek, buruhpabrik, dansektor informal lainnyaselama 2003-2008) • Kemiskinan (pendidikan, keterbatasansumberdaya) • BBM • Ketergantunganterhadaptengkulak • Permainanhargajualikan • Rendahnyadayaseraptenagakerjaindustripengolahanikan • Penangkapan illegal olehnelayanasing • Pengkapandenganmenggunakanalattangkap yang merusaklingkungandansumberdaya • Unreported fishing • Penangkapannelayan Indonesia oleh Australia (ratusanjumlahnya) • Program modernisasidikhawatirkangagal

  12. Permasalahan kelautan • SDM rendah • Investasi minim • Pengusaan IPTEK masihrendah • Jikadigarapserius, sektorkelautanbisamemberikontribusi 23,42 % GDP (KorseldanJepang masing2 53% dan 57%) • Tujuh bidang yang bisa dikembangkan di sektor kelautan, yakni perikanan, wisata bahari, pertambangan laut, industri maritim, perhubungan laut, bangunan kelautan, dan jasa kelautan. • Indonesia belum bisa dikategorikan sebagai bangsa maritim karena belum mampu menguasai, mengelola, dan mendapatkan kemakmuran dari laut.

  13. KONDISI PERIKANAN INDONESIA (Dahuri, 2011) • Pada 2009 total produksi perikanan tangkap di laut = 4,8 juta ton (75% MSY), atau 94% TAC (Total Allowable Catch), yakni 80% MSY. • Banyak stok SDI (sumberdaya perikanan) yang fully exploited atau overfishing di sebagian besar fishing grounds (WPP, Wilayah Pengelolaan Perikanan). • Tingkat pemanfaatan aquaculture masih rendah.

  14. Jenis Kegiatan Perikanan Luas Perairan (juta ha) Potensi Produksi (juta ton/th) Produksi Tahun 2009 (juta ton/th) Tingkat Pemanfaatan (%) • A. Perikanan tangkap • Laut • Perairan Umum • B. Perikanan budidaya • Laut • Tambak (payau) • Perairan Umum dan tawar • TOTAL 580 54 24 1 13,7 672,7 6,4 0,9 47 5 5,7 65 4,80 0,45 2,50 1,50 0,50 9,75 75 50 5,5 20,0 7,5 15 Tabel Potensi Produksi Lestari dan Tingkat Pemanfaatan Sumberdaya Perikanan Indonesia

  15. Produksiperikanan: 1999 (3 juta ton); 2004 (6 juta ton); 2009 (8,5 juta ton). Dengankontribusiperikananbudidaya (aquaculture) semakinmeningkatover time. • Peringkatprodusenperikanandunia: 1999 (ke-5); 2004 (ke-4); 2009 (ke-3) (FAO, 2000; FAO, 2005; FAO, 2009). • Devisaperikanan: 1999 (US$ 1,5 milyar); 2004 (US$ 2,1 milyar); dan 2009 (US$ 2,3 milyar) (DKP, 2005; DKP, 2009). • Kemiskinannelayan: 1999 (65%); 2004 (50%); dan 2009 (45%) (BPS, 2009).

  16. ISU DAN PERMASALAHAN MUTAKHIR Kemiskinan nelayan masih tinggi. Kontribusi sektor KP terhadap PDB dan PDRB masih rendah. Industri hilir, bioteknologi, nilai tambah (added values), dan effek pengganda (multiplier effects) masih rendah. Illegal, Unregulated, and Unreported Fishing Practices masih marak. Pencemaran dan kerusakan lingkungan lainnya. Produksi udang budidaya anjlok sejak awal 2009 akibat wabah penyakit myo yang melanda udang Vaname.

  17. Produksi patin meningkat dramatis, pasar domestik tak dapat menyerap, maka harga jual menurun. Harga beberapa komoditas ikan impor lebih murah dari pada harga komoditas ikan produksi Indonesia. Contoh: lele, patin, kembung, dan udang Vaname. Persaingan di pasar ekspor semakin sengit (ACFTA, dan AFTA). BBM mahal dan susah didapat, pakan ikan mahal, prasarana dan sarana pembangunan kurang, sumber modal kurang, IPTEK & SDM relatif rendah, dan iklim investasi belum kondusif. Target Indonesia menjadi produsen perikanan terbesar di dunia pada 2015 dan Minapolitan.

  18. KarakterSarjanaPerikanandanKelautanSepertiapa yang dibutuhkan Negara KesatuanRepublik Indonesia?

  19. Beberapakarakter yang dibutuhkan al: • Percaya diri • Mandiri • Bekerja Keras

  20. 10 langkah untuk membangun kepercayaan diri • Kenali rasa ketidaknyamanananda • Kenalikesuksesananda • Membangunkomunikasi yang baik • Bangkitdarikesalahan • Berpakaianrapi • Bersyukurterhgadapapa yang andaperoleh • Selalu positive thinking • Memegangteguhprinsip-prinsipkebenaran • Membantuorang lain • Hindariperfeksionisme

  21. Bagaimanamembangunkemandirian • Bangsa Indonesia harus terlepas dari ketergantungan asing. • Bagaimana konteks kemandirian dalam sektor kelautan dan perikanan? • Bagaimana sikap mahasiswa FPIK untuk menjadi lulusan yang kompeten dan mandiri. • Pemupukan jiwa entreupreneurship

  22. Bagaimana membangun karakter pekerja keras • Memupuksejakdini • Mintatolong • Janganegois • Janganpernahmenyerahdengansekalimencoba • Berbagi • Mencontohparapekerjakeras • Fokusdansungguh-sungguh • Percayadiri • Hardworker = smartperson (tidakhanyasecarafisik)

  23. What is Smart Work? • Working smart is working with a goal in mind, a goal that is meaningful to you. • Working smart also means knowing what points are high priority and what you can be flexible on, so you can focus on what's important. • Smart work also refer being creative and looking for other ways to get work done faster.

  24. Apa yang dimaksuddenganbekerjakeras? • Melibatkan komitmen, keterlibatan, dan keseriusan • Bekerja keras berarti juga bekerja dengan menjunjung tinggi kejujuran. • Semakin keras anda bekerja, semakin besar peluang berhasil. Kegagalan hanya terjadi jika tidak pernah mencoba.

  25. Smart work – melalui otak dan pikiran (Mencapai tujuan yang sama tetapi lebih sedikit berkeringat) • Hard work – melalui fisik (melibatkan otot dan banyak stress)

  26. Smart work vs. Hard work • Smart working tidak berarti anda memulai pekerjaan dengan menghindari kerja keras, sebab “There is no substitute for hard work”. • Smart work berarti bekerja keras pada arah yang benar. • Smart work sangat penting untuk menjamin bahwa kita tidak membuang waktu dengan percuma is essential to ensure we aren't wasting our time doing something that in the end, bring no profit, while hardwork teaches that even though how smart we are, how genius we are, how cunning we are, "Genius is one percent inspiration, ninety-nine percent perspiration,"-Thomas Edison. This proves that without hardwork, even the smartest way of studying can't help us out.

  27. Work Hard + Work Smart = Wealth and Success

More Related