1 / 15

SISTEM PRODUKSI AYAM RAS

SISTEM PRODUKSI AYAM RAS. SASARAN JANGKA PANJANG Peningkatan produksi ayam ras untuk memenuhi kebutuhan dasar produk ayam ras per kapita (supply per capita) dalam rangka percepatan pemenuhan protein hewani. KEBIJAKAN STRATEGIS

Download Presentation

SISTEM PRODUKSI AYAM RAS

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM PRODUKSIAYAM RAS

  2. SASARAN JANGKA PANJANGPeningkatanproduksiayamrasuntukmemenuhikebutuhandasarprodukayamras per kapita(supply per capita) dalamrangkapercepatanpemenuhan protein hewani KEBIJAKAN STRATEGIS Menciptakaniklimpersaingandipasar input yang sehatdalamrangkamendorongkinerjasektoragribisnishuludansektor on farm yang efisien Pengembangansektoragribisnis primer melaluisistemkelembagaanusaha Integrasidanpengembangansubsistempascapanen ( pemotongandanpengolahan) diwilayahproduksi/budidaya

  3. PROGRAM PRIORITAS JANGKA PENDEK • Peningkatandanpengendaliankualitas input utama, terutamabibitdanpakan • Berkoordinasiuntukmengembalikanfungsi-fungsikemitraansekaligusmemberdayakanpeternakindividumaupunpeternakanmandiri • Mensosialisasikanstandarmutupenangananpascapanendanprodukolahanayamras

  4. GAMBARAN UMUMUSAHATERNAK AYAM RAS Ternakkomoditaspadat capital danteknologi Ternaksumberdayadiusahakansebagianbesarrumahtanggadipedesaan (backyard farming) MenjadisalahsatuternakunggulanJabar Faktorpendukung: a) iklimkondusif (enabling environment), b) factor teknis, ekonomidan social relative mapan (established) dibandingkan yang lainnya. Ayamlokaldanitik alternative dimasadepan Penyerapantenagakerja 2 jutaorangpada 80 ribupeternakan

  5. POHON INDUSTRI Berkembangmenjadiindustrilengkap (industri primer, cabangindustri) Penghasilpangan (dagingdantelur) Diversifikasiindustri (fillet, sosis, nugget) Produk non pangan (feses, darah, bulu) SDM 25.000 tenagakerjadiserapindustriayamras 85% usahaayamraspedaging 15% usahaayamraspetelur Lajupertumbuhanpenyerapantenagakerja 4-5% (Jabar 2-3%) Pendidikan SD 77%, SLTP 17%, PT 6%

  6. SUBSISTEM AGRIBISNIS HULU • Produsenbibit, pakan, obat-obatan, saranaproduksi • Padaumumnyaprodusenbibitdanpakanterintegrasi • Sarana/peralatan, obat-obatan unit usahaberdirisendiridenganlisensiperusahaanmultinasional. • Subsistemhulubanyakdikuasiperusahaanmultinasional: • a. Skalausahaekonomissangatbesar • Ketergantunganbahanbakuimporkarenatidakadakerjasamadenganusahatanijagungdankedelai • c. Lisensipenggunaangrand parent stock pembangunan unit hatcherysangattinggi • Produsen input: Charoen Pokphan, Samsung, Comfeed. • Bibitayam: GrupCibadak, Cobbindo, Cipendawa, Manggis, Multibreeder • Pakan: Gold Coin, Poultry Shop

  7. Masalah: • Jangkapanjangketergantunganbahanbakuimpor (pakanjagung, bungkilkedelai, tepunghewani) • Biokonversijagung, gandumenergialternatif • Rendahnyapenawaranjagungdankedelaidipasarinternasional (kenaikanharga> 46%) • Harga doc fluktuatif (tidakjelas) adagejalaleader-follower kecenderunganterbentukkartel • Terbentuk (strategic business unit /SBU) yang bersaingtidaksehatdengan PS • Adaindikasitidakmencantumkan strain ayamdalam box doc • get big, really big, or get out

  8. SUBSISTEM USAHA PERTANIAN PRIMERAYAM RAS PEDAGING

  9. StrukturBiayaUsahaternakAyamRasPedaging

  10. AyamRasPedaging Peternak mandiri; adalah peternak yang memiliki seluruh sumberdaya yang ia kelola, dan keputusan usaha dikontrol oleh peternak mandiri Peternak individu (kemitraan); kepanjangan mata rantai system produksi yang dikontrol PS dan SBU (mitra inti) Pola Kemitraan: Makloon; peternak individu bermitra dengan PS, menerima “upah” per ekor di tambah bonus atas jasa membesarkan doc sampai umur jual (= sewa kandang) Kontrak harga; (SBU-peternak individu) seluruh pembelian input dan penjualan output ditetapkan oleh SBU berdasarkan prediksi pasar jangka pendek. Posisi peternak aman , namun keberlanjutan produksi antar waktu tidak dijamin oleh perusahaan inti.

  11. SUBSISTEM USAHA PERTANIAN PRIMERAYAM RAS PEDAGING Populasi 9 jtekor (r = 14%) Pangsapopulasi 8% daripopulasinasional Faktorpenghambatindustriayamraspetelur: Investasi > ayamraspedaging KetidakmampuanpeternakuntukbersaingdengantelurpasokanJatim (sentraproduksijagung) Produktelurdapatdisimpan, penjualleluasamengaturdistribusikeluarpropinsi Perusahaan skalamenengah-besar, rata-rata pop 15.000 ekor Rasio B/C 1,1 – 1,3 Karakteristikusaha multi-produk Tingkat produksi 73-75% umur 55-60 minggu Sentraproduksiayamraspetelur Bogor, Sukabumi, Cianjur, Bandung, Kuningandsk

  12. StrukturBiayaUsahaternakAyamRasPetelur

  13. SUBSISTEM AGRIBISNIS HILIR Pasca Panen dan Pengolahan Hasil Semakin beragamnya produk derivatif daging dan telur Ada pergeseran pola konsumsi (red meat-white meat; ready to cook; ready to eat) Pemasaran Sebagian besar di Jabar  DKI (60%) Persaingan di tingkat produsen  kemudahan akses ke sentra konsumen (ada disparitas farm gate price Rp 400-Rp500/kg Pelaku pasar; PS, Bandar regional, Bandar pasar regional, Bandar pasar lokal Hambatan: Tingkat penyusutan 7-10% (pasar Jakarta) dan 4-6% (pasar Bandung dsk) Larangan masuknya ternak hidup ke wilayah Jakarta dsk

  14. PROSPEK DAN POTENSI PROSPEK: • Pergeseran supply – demand • Pertumbuhan penduduk – urbanisasi (3%) • Pertumbuhan industri (4,2%) • Jumlah uang beredar (M2) 11% • GNP – pendapatan masyarakat POTENSI: • Konsumen ayam ras  kelas menengah (di atas rata-rata agregat) • Spillover effect  berada pada kluster industry lain yang tergantung impor sehingga biaya transaksi terhadap pasar impor menjadi lebih rendah • Karakteristik tekno-sosio-ekonomi berbasis pertanian sangat mendukung (wellestablished sejak 1970) • Infrastruktur semakin baik

  15. Hambatan dan kelemahan: ……… ?

More Related