1 / 36

KODE ETIK PROFESI ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

KODE ETIK PROFESI ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA. KODE ETIK PROFESI ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INSONESIA MUKADIMAH.

colin
Download Presentation

KODE ETIK PROFESI ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INDONESIA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KODE ETIK PROFESI ASOSIASIKURATOR DAN PENGURUSINDONESIA

  2. KODE ETIK PROFESI ASOSIASI KURATOR DAN PENGURUS INSONESIAMUKADIMAH Kodeetikprofesiinimemberikanarahstandarpraktekdanprofesionalisme yang dituntutdariAnggotadalampenunjukandanpelaksanaantugassebagaikuratorataupengurusdalamkepailitanataupenundaankewajibanpembayaranhutang. Perbuatanatausikap yang bertentangandengankodeetikProfesidapatdikenakansanksiberdasarkanAnggaranDasarAsosiasidanKodeEtikProfesi KodeetikprofesiterdiridariPrinsipEtikaProfesidanAturanEtikaProfesional.

  3. PrinsifEtikaProfesimerupakanpengakuanprofesiakantanggungjawabnyakepadapublik, pihak-pihak yang terkaitdalamrangkakepailitanataupenundaankewajibanpembayaranutangdanrekanseprofesi. PrinsipinimenjadipedomansetiapAnggotadalammemenuhitanggungjawabprofesionalnyadanmerupakanlandasandasarperilakuetikadanperilakuprofesionalnya. Prinsifinimenuntutkomitmenuntukberperilakuterhormatdanbilamanaperludenganpengorbanankepentinganpribadi. • AturanEtikaProfesionalmerupakanaturantentangpolasikapdanperilakukuratordanpenguruspenundaankewajibanpembayaranutangdalammelaksanakantugasdanpengabdiannyadalamrangkakepailitandanpenundaankewajibanpembayaranutang yang wajibdijunjungtinggidanditaati.

  4. BAGIAN PERTAMAPRINSIP ETIKA PROFESI Prinsippertama –IndependensidanBenturanKepentingan • INDEPENDENSI • Dalamsetiappenunjukan yang diterima, anggotaAsosiasiKuratordanPengurus Indonesia (selanjutnyadisebut “Anggota”) harus independent danbebasdaripengaruhsiapapun. Prinsip yang samaberlakuterhadapahli yang ditunjukAnggota.

  5. BENTURAN KEPENTINGAN Yang dimaksuddenganBenturanKepentinganadalahketerkaitanantarakuratorataupengurusdengandebitor, kreditordan/ataupihak lain yang dapatmenghalangipelaksanaantugasnyadenganpenuhtanggungjawabsesuaiperaturanperundang-undangan yang berlaku.

  6. Benturankepentingan yang dapatmempengaruhiPelaksanaantugaskuratordanpengurusharusdihindarkan. i. Sebelumpenunjukan • Anggotaharusmenolakpenunjukanjikaternyatabahwapadasaatpenunjukanterdapatbenturankepentinganatauberdasarkaninformasi yang diperoleh, Anggotaberpendapatbahwabenturankepentinganmungkinakanmuncul. ii. Setelahpenunjukan • Anggotaharussegeramengungkapkankepada Hakim Pengawas, Kreditor, KomiteKreditor (jikaada) dandebitorjikaternyatasetelahpenunjukanmunculbenturankepentingan.

  7. PrinsipKedua – tindakansehubungandenganhartapailit • Anggota, rekan, pegawai, saudara (dalamartiluas) tidakbolehmendapatkanbarangataumendapatkankepentinganatashartapailit yang dikuasaiAnggotatanpapersetujuan Hakim Pengawasterhadapsiapasemuafaktaharusdiungkapkan, kecualidalamhalpemberesanmelaluipelelanganumum.

  8. PrinsipKetiga – tanggungjawabprofesi • Sebagai professional, anggotamempunyaiperanpentingdalammasyarakat. Sejalandenganperanantersebut, Anggotamempunyaitanggungjawabkepadasemuapihak yang terkaitsehubungandengantugasmerekasebagaikuratorataupengurus. Anggotaharusmempunyaitanggungjawabtakterputusuntukbekerjasamadengansesamaanggotamengembangkanprofesikuratordanpengurus, memeliharakepercayaanmasyarakatdanuntukmenjalankantanggungjawabprofesionalnyadalammengaturdirinyasendiri. Usaha anggotasecarabersama-samadiperlukanuntukmemliharadanmeningkatkantradisiprofesionalisme.

  9. PrinsifKeempat – KepentinganMasyarakat/Umum • Ciriutamadariprofesikuratordanpengurusadalahpertanggungjawabankepadamasyarakatsecaraumum, khususnyakepadasemuapihak yang terkaitdengankepailitanataupenundaankewajibanpembayaranutang. • BilamanadalammenjalankanprofesinyaAnggotamengalamibenturandenganpihak-pihak yang berkepentingan, makadalammengatasibenturaniniAnggotaharusbertindakdenganintergritastinggisesuaidenganstandarprofesidanprinsip-prinsipetikaprofesinya. • TanggungjawabAnggotatidaksemata-matauntukmemenuhiketertibandalamrangkakepailitanataupenundaankewajibanpembayaranutangnamunharus pula mengikutistandarprofesi yang dititikberatkanpadakepentinganumumsesuaidenganketentuan yang berlaku

  10. PrinsipKelima – Integritas • Integritasberpedomanpadakebenarandankeadilansertakeharusanuntukmentaatistandarprofesidanetikasesuaiisidansemangatnya. • Integritasmerupakansalahsatuciri yang fundamental bagipengakuanterhadapprofesionalisme yang melandasikepercayaanpubliksertamenjadipatokan (benchmark) bagianggotadalammengujisemuakeputusan yang diambilnya • IntegritasmengharuskanAnggotauntuk, antara lain, bersikapjujur, dandapatdipercayasertatidakmengorbankankepercayaanpublikdemikepentinganpribadi. • IntegritasmengharuskanAnggotauntukbersikapobjektifdanmenjalankanprofesinyasecaracermatdanseksama.

  11. PrinsipKeenam – Objektifitas • ObjektifitasmengharuskanAnggotabersikapadil, tidakmemihak, jujur, tidakberprasangkaatau bias, sertabebasdarikepentinganataupengaruhorang/pihaklain. • BilamanaAnggotadihadapkanpadasituasi yang mengakibatkaniamendapattekanan-tekanan, ukurankewajaranharusdipergunakansebagaipatokanuntukmenilaidanmenyikapisituasi-situasi yang kelihatannyamerusakobjektifitasAnggotatersebut. • Hubungan-hubunganyang memungkinkanprasangka, bias ataupengaruhlainnyauntukmelanggarobjektifitasharusdihindari.

  12. Anggotawajibuntukmemastikanbahwapihak-pihakterkait yang terlibatdalampemberianjasaprofesionalismematuhiprinsipobjektifitas. • Anggotatidakbolehmenerimaataumenawarkanjanji, uang, hadiah, fasilitasatausegalasesuatu yang patutdidugadapatmempengaruhipertimbangandan/atauperilakuprofesional.

  13. PrinsipKetujuh – Perilakuprofesional Kewajibanuntukmenjauhitingkahlaku yang dapatmendiskreditkanprofesiharusdipenuhiolehAnggotasebagaiperwujudantanggungjawabnyakepadapihak-pihak yang terkaitdalamrangkakepailitandan/ataupenundaankewajibanpembayaranutang.

  14. PrinsipKedelapan – StandarProfesi StandarProfesi yang harusditaatiAnggotaadalahstandar yang dikeluarkanolehAsosiasiKuratordanPengurus Indonesia.

  15. BAGIAN KEDUAATURAN PERILAKU PROFESIONAL

  16. BAB I PengertianPasal1 1. AturanPerilakuProfesionalmerupakanaturantentang : - PolasikapdanperilakukuratordanpenguruspenundaankewajibanpembayaranutangbagisetiapAnggotadalammelaksanakantugasdanpengabdiannyadalamrangkakepailitandanpenundaankewajibanpembayaranutang yang wajibdijunjungtinggidanditaatiolehsetiapAnggota. - AnggotadanpenegakanpolasikapdanperilakuAnggota.

  17. 2. DewanKehormatanProfesi(selanjutnyadisebut “Dewan”) adalahsuatubadan yang anggota-anggotanyadiangkatolehRapatAnggotaAsosiasidanbertugasuntukmengawasidanmenegakkanketaatanAnggotaterhadapKodeEtikProfesi 3. PengurusAsosiasi (selanjutnyadisebut “Pengurus”) adalahsuatubadan yang anggota-anggotanyadiangkatolehRapatAnggotaAsosiasidanbertugasuntukmengurusdanmewakiliasosiasibaikdidalammaupundiluarPengadilan. 4. KuratordanPenguruspenundaankewajibanpembayaranutang yang bergabungdalamAsosiasiselakuAnggotaadalahperoranganataupersekutuanperdata yang berdomisilidi Indonesia denganmemperhatikanperaturanperundang-undangan yang berlaku.

  18. BAB IITujuanPasal2 • Aturanperilaku professional bertujuanmemberikankerangkabagiAnggotadalammemeliharaintegritas moral, harkat, kewibawaandanmartabatAnggotadalamrangkamenjalankanprofesinyadenganpenuhtanggungjawab

  19. BAB III Indenpendensi, BenturanKepentingan, IntegritasdanobjektifitasPasal 3 • masing-masingAnggotaharusmenjunjungtinggiIndenpendensi, Integritasdanobjektifitas, karenanyaAnggotadilarangmempunyai (i) kepentinganbaiklangsungmaupuntidaklangsungterhadaphartapailitdanusahakreditormaupundebitor; dan (ii) kepentinganpribaditerhadapkreditormaupundebitor. • Masing-masingAnggotaharusbekerjasecaraindenpenden, bebasdanmandirisertatidakdipengaruhiolehsiapapunatauapapundanwajibmemegangteguh rasa kesetiakawananantarasesamaanggota.

  20. 3. Masing-masingAnggotaharusmenjagaintegritas, bersikapjujurdandapatdipercayasertatidakmengorbankankepercayaanpublikdemikepentinganpribadi • Anggotatidakbolehmempunyaiketerkaitandengandebitor, kreditordan/ataupihak lain yang dapatmenghalangipelaksanaantugasnyadenganpenuhtanggungjawabsesuaiperundang-undangan yang berlaku • Anggotadilarangmenerimapenunjukandalamhalterdapatbenturankepentingan

  21. BAB IVTugas, HakdanKewajibanAnggotaPasal 4 • Dalammelaksanakantugasnyamasing-masingAnggotaharusmenghargaisetiaphakdaripihak-pihak yang berhubungandalammenerapkanperaturanperundang-undangan yang berlaku • Masing-masingAnggotaharusmentaatidanmelaksanakandengansungguh-sungguhsegalaperaturanperundang-undangan yang berlakusehubungandengankepailitandanpenundaankewajibanpembayaranutang.

  22. Pasal 5 • Masing-masingAnggotaberhakmendapatkanimbalanjasasesuaidenganperaturanperundang-undangan yang berlaku • Masing-masingAnggotawajibmemperolehperlindungandariAsosiasidalamhalterjadiketidakadilanterhadapAnggotasehubungandenganpekerjaannyasebagaikuratorataupengurus

  23. Pasal 6 • Masing-masingAnggotawajibmenolakpenunjukansebagaikuratorataupengurusjikaternyatabahwa : - Anggota yang bersangkutanmenyadaribahwadalammelaksanakantugasnyatidakdapatbersikapindependen - Anggota yang bersangkutanmengetahuiatausewajarnyamengetahuiadanyabenturankepentinganyang menyebabkanAnggotatersebuttidakdapatmelaksanakantugasnyadenganpenuhtanggungjawab 2. ApabilasetelahpenunjukanAnggotaternyatamunculsuatubenturankepentingan, makaAnggotatersebutharussegeramengungkapkannyakepada Hakim Pengawasdanpihak-pihak yang berkepentingandanjikaperlumengembalikanmandat yang diberikan. 3. TiapAnggota yang mengetahuiadanyapenyelewenganatautindakansesamaAnggota yang bertentangandengankodeetikprofesiharusmelaporkankejadiantersebutkepadaDewanKehormatanmelaluiPengurus

  24. BAB VHAL-HAL YANG DILARANGPasal 7 Masing-masingAnggotatidakdibenarkanuntukmelalui media massamencaripublisitasbagidirinyasendiriatauuntukmenarikperhatianmasyarakatmengenaitindakan-tindakansebagaikuratorataupengurusmengenaipekerjaan yang sedang, telahatauakanditanganinya, kecualiapabilaketerangan yang iaberikanitubertujuanuntukmenegakkanprinsip-prinsiphukumdalamrangkakepailitandanpenundaankewajibanpembayaranutang yang wajibdiperjuangkanolehsetiapanggota.

  25. BAB VIDewanKehormatanProfesiPasal 8 • Sesuaipasal 23 AnggaranDasarAsosiasi, DewandiangkatolehRapatAnggotaAsosiasiuntukmasatugas 3 (tiga) tahun. • Sesuaipasal 22 AnggaranDasarAsosiasi, susunanDewanterdiridari paling sedikit 3 (tiga) anggota, satudiantaranyamenjabatsebagaiSekretarisdenganketentuanjumlahanggotaDewantermasukKetuadanSekretarisharusselaluganjil.

  26. 3. Dewanwajibmemeriksapengaduan yang diterimamelaluiPengurusterhadapseorangataulebihanggotadalaminstansipertamadanterakhir. 4. Pengaduandapatdiajukanolehpihak-pihak yang berkepentingandanmerasadirugikanyaitu : - kreditor/debitor - Anggota - pihak-pihak lain yang berkepentingan Materipengaduanhanyalah yang berhubungandenganpelanggaranterhadapKodeEtikProfesi

  27. Pasal 9 • Pengaduanharusdisampaikansecaratertuliskepadapengurusuntukditeruskankepadadewanselambat-lambatnya 7 (tujuh) harikalendersetelahtanggalpenerimaannya. • SetelahmenerimapengaduantertulismelaluiPengurus, dalamwaktu paling lambat 14 (empatbelas) harikalendersetelahpenerimaanpengaduantersebutolehPengurus, Dewan, melaluipengurus, menyampaikankepadateradusalinansuratpengaduandengandisertaisurat-suratbukti yang dianggapperlu. • Selambat-lambatnyadalamwaktu 28 (duapuluhdelapan) harikalendersejakdisampaikannyasuratpengaduankepadateradu, pihakteraduharusmemberikanjawabannyasecaratertuliskepadaDewanmelaluiPengurus, disertaidenganbukti-bukti yang dianggapnyaperlu

  28. 4. Jikasetelahberlalunya 28 (duapuluhdelapan) haritersebutteradutidakmemberikanjawabantertulis, teraduakandiberikansuratperingatandanjikadalamwaktu 7 (tujuh) harisetelahtanggalsuratperingataniatetaptidakmemberikanjawabantertulis, makaiadianggaptelahmelepaskanhaknyadanDewandapatsegeramenjatuhkanputusantanpakehadiranpihak-pihak yang bersangkutandanputusantersebutmerupakankeputusan final yang mempunyaikekuatan yang tetap. 5. Setelahmemeriksadanmempertimbangkanpengaduan, pembelaan, bukti-buktisertakesaksian-kesaksian, makadewandapat : i. menolakataumenyatakanpengaduantidakdapatditerima ; atau ii. Menerimapengaduandanmenentukansanksi yang perlu diberikan.

  29. 6. i. Dalamhaljawabanteraduditerima, makaDewan bilamanamenganggapperlumengadakansidangdalam waktuselambat-lambatnya 14 (empatbelas) hari kalendersejakjawabanditerimaolehPengurus, dan menyampaikanpengadilankepadapengadudanteradu untukhadirdimukasidangtersebut. ii. Panggilantersebutharussudahditerimaoleh yang bersangkutan paling lambat 3 (tiga) harikalender sebelumharisidang yang ditentukan. 7. i. Pengadudanteraduharusdatangsendiridantidakdapat menguasakankepadapihak lain ii. Jikadikehendakioleh yang bersangkutan, mereka, atas biayanyasendiri, bolehdidampingipenasihat. iii. Masing-masingpihakjugaberhak, atasbiayanya sendiri, membawasaksi.

  30. 8. i. Padasidangpertama yang dihadiriolehkeduabelah pihak, Dewanmengusahakantercapainyaperdamaian. ii. Perdamaiansepertiitusenantiasadapatdiadakanselama pemeriksaanberjalandanselamabelumadakeputusan. iii. Bilamanaperdamaiantercapai, pengadumencabut kembalipengaduannyaataudibuataktaperdamaian yang mempunyaikekuatanpasti. iv. Dihadapansidangkeduapihakdimintamengemukakan alasanpengaduandanpembelaan, sedangkansurat- suratbuktiakandiperiksadansaksi-saksiakandidengar Dewan.

  31. 9. i. Apabilapengadu yang telahdipanggilsampai 2 (dua) kali tidakdatangtanpaalasan yang sah, pengaduan dinyatakangugurdaniatidakdapatmengajukannyalagi atasdasar yang sama. ii. Apabilateradu,Setelahdipanggilsampai 2 (dua) kali tidakdatangtanpaalasan yang sah, pemeriksaan diteruskantanpahadirnyateradu. iii. Dewanberwenanguntukmemberikanputusandiluar hadirnyateradu, yang mempunyaikekuatan yang sama dengansuatuputusanbiasa. iv. Dalammelakukanpemanggilanuntukkedua kali, Dewanharusmengindahkanjangkawaktuantara diterimanyapemanggilandanharisidangseperti ditentukandalamayat 6 pasalini.

  32. 10. PengurusatauAnggotamelaluiPengurusdapat meminta Fatwa kepadaDewantentanghal-hal yang berkenaandenganKodeEtikProfesidanDewan setelahmenerimapermintaanPenguruswajibdalam waktu 28 (duapuluhdelapan) harimengeluarkan Fatwa yang diminta

  33. Pasal 10 • Dewanbersidangsebagaimajelis yang dipimpinolehKetuadandihadiriolehsemuaanggotaDewan. • Sidang-sidangdilakukansecaratertutup. • Dewanmengambilputusandengansuaraterbanyakdanmengucapkannyadenganatautanpadihadiriolehpihak-pihak yang bersangkutan, setelahsebelumnyamemberitahukanhari, tanggaldanwaktusidangtersebutkepadapihak-pihak yang bersangkutan. • Putusanhatusmemuatpertimbangan-pertimbangan yang menjadidasarnyadanmenunjukpadapasal-pasalKodeEtikProfesi yang dilanggar.

  34. 5. PutusanDewanditandatanganiolehsemuaanggotaDewandanmerupakanputusan final. 6. Sanksi yang diberikandalamkeputusandapatberupa : - teguransecaratertulis; - peringatankerasdengansurat; - pemberhentiansementaradarikeanggotaanAsosiasiselama 3 (tiga) sampai 6 (enam) bulan; - pemberhentiansebagaianggotaAsosiasi

  35. Pasal 11 • Dalamwaktuselambat-lambatnya 14 (empatbelas) harisetelahputusanDewandiucapkan, salinanputusanDewandisampaikanmelaluipenguruskepada : a. Teradu; b. Pengadu; c. DalamhalputusanDewanmenyangkuttentang status keanggotaan, makasalinanputusandisampaikan pula melaluiPenguruskepada : a. DepartemenKehakimandan; b. PengadilanNiaga 2. Segalabiaya yang berkaitandenganpengaduan, pemeriksaandansidang-sidang, ditanggungolehdandibebankankepadateradudan/ataupengadusebagaimanadiputuskanolehDewan.

  36. BAB VIIKetentuan-Ketentuan LainPasal 12 Pengurusberwenangmenyempurnakanhal-hal yang telahdiaturdalamKodeEtikProfesidan/ataumenentukanhal-hal yang belumdiaturdidalamnyasetelahmemperhatikan saran Dewan yang berkenaandenganitu. KodeEtikdanPrinsipEtikaProfesiAsosiasiinidisahkandalamRapatAnggotaAsosiasibertempatdi Jakarta padatanggal 30 Nopember 1999 dandinyatakanberlakumulaitanggal 30 Nopember 1999.

More Related