1 / 37

Open Course

Open Course. Selamat Belajar. Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-dua. oleh: Sudaryatno Sudirham. Tujuan. mampu menurunkan persamaan rangkaian yang merupakan rangkaian orde kedua. memahami bahwa tanggapan rangkaian terdiri dari tanggapan

Download Presentation

Open Course

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Open Course Selamat Belajar

  2. Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-dua oleh: Sudaryatno Sudirham

  3. Tujuan • mampu menurunkan persamaan rangkaianyang merupakan rangkaian orde kedua. • memahami bahwa tanggapan rangkaian terdiri dari tanggapan paksa dan tanggapan alami yang mungkin berosilasi. • mampu melakukan analisis transien pada rangkaian orde kedua.

  4. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua

  5. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua fungsi pemaksa atau fungsi penggerak. y = tanggapan rangkaian yang dapat berupa tegangan ataupun arus tetapanadanbditentukan oleh nilai-nilai elemen yang membentuk rangkaian Persamaan diferensial orde ke-dua muncul karena rangkaian mengandung kapasitor dan induktor dengan arus sebagai peubah status dengan tegangan sebagai peubah status sedangkan peubah dalam persamaan rangkaian harus salah satu di ataranya, tegangan atau arus

  6. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tanggapan Alami Tanggapan alami adalah solusi persamaan rangkaian di mana x(t) bernilai nol: Dugaan solusiy berbentuk fungsi eksponensial ya = Kest dengan nilai K dan s yang masih harus ditentukan. Kalau solusi ini dimasukkan ke persamaan, akan diperoleh Bagian ini yang harus bernilai nol yang memberikan persamaan karakteristik

  7. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Persamaan karakteristik yang berbentuk persamaan kwadrat itu mempunyai dua akar yaitu Dengan adanya dua akar tersebut maka kita mempunyai dua solusi homogen, yaitu dan tanggapan alami yang kita cari akan berbentuk Seperti halnya pada rangkaian orde pertama, tetapan-tetapan ini diperolehmelalui penerapan kondisi awal pada tanggapan lengkap

  8. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tanggapan Paksa Tanggapan paksa adalah solusi persamaan rangkaian di mana x(t)  0: Bentuk tanggapan paksa ditentukan oleh bentuk x(t) sebagaimana telah diulas pada rangkaian orde pertama, yaitu

  9. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tanggapan Lengkap Tanggapan lengkap adalah jumlah tanggapan alami dan tanggapan paksa Tetapan ini diperoleh melalui penerapan kondisi awal Jika rangkaian mengandung C dan L, dua elemen ini akan cenderung mempertahankan statusnya. Jadi ada dua kondisi awal yang harus dipenuhiyaitu dan

  10. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua y y t t 0 0 Kondisi Awal Secara umum, kondisi awal adalah: Nilai sesaat sebelum dan sesudah penutupan/pembukaan saklar harus sama, dan laju perubahan nilainya harus kontinyu Pada rangkaian orde kedua dy/dt(0+) harus kontinyu sebab ada d2y/dt2 dalam persamaan rangkaian yang hanya terdefinisi jika dy/dt(0+) kontinyu Pada rangkaian orde pertama dy/dt(0+) tidak perlu kontinyu

  11. Bentuk Umum Persamaan Rangkaian Orde Ke-dua Tiga Kemungkinan Bentuk Tanggapan Persamaan karakteristik dapat mempunyai tiga kemungkinan nilai akar, yaitu: a). Dua akar riil berbeda, s1s2, jika {b24ac } > 0; b). Dua akar sama, s1= s2 = s, jika {b24ac } = 0; c). Dua akar kompleks konjugat s1,s2= jjika{b24ac } < 0. Tiga kemungkinan akar ini akan memberikan tiga kemungkinan bentuk tanggapan

  12. Persamaan karakteristik dengan dua akar riil berbeda, s1s2, {b24ac } > 0

  13. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami S 1 H 1 2 i +  + v  iC 8,5 k 15 V 0,25 F Contoh-1 Saklar S telah lama berada pada posisi 1. Pada t = 0 saklar dipindahkan ke posisi 2. Carilah perubahan tegangan kapasitor. Pada t = 0- : Persamaan Rangkaian pada t > 0 : Karena i = -iC= -C dv/dt, maka:

  14. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Persamaan karakteristik: Dugaan tanggapan lengkap: Tak ada fungsi pemaksa Kondisi awal: dan Karena persamaan rangkaian menggunakan v sebagai peubah maka kondisi awal arus iL(0+) harus diubah menjadi dalam tegangan v

  15. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Kondisi awal: Dugaan tanggapan lengkap: Tanggapan lengkap menjadi: Ini adalah pelepasan muatan kapasitor pada rangkaian R-L-C seri

  16. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami v [V] v Perhatikan bahwa pada t = 0+tegangan kapasitor adalah 15 V Pada waktu kapasitor mulai melepaskan muatannya, ada perlawanan dari induktor yang menyebabkan penurunan tegangan pada saat-saat awal agak landai

  17. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami 1 H S i + v  iC 8,5 k +  19 V 0,25 F Contoh-2 Saklar S telah lama tertutup. Pada t = 0 saklar dibuka. Tentukan perubahan tegangan kapasitor dan arus induktor. Sebelum saklar dibuka arus hanya melalui induktor. Dioda tidak konduksi. Persamaan Rangkaian pada t > 0 :

  18. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Tak ada fungsi pemaksa Kondisi awal: dan Karena persamaan rangkaian menggunakan v sebagai peubah maka kondisi awal iL(0+) harus diubah menjadi dalam v

  19. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami Kondisi awal: Ini adalah pengisian kapasitor oleh arus induktor pada rangkaian R-L-C seri

  20. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami 1 v [V] 0. 5 0 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 -0. 5 -1 Perhatikan bahwa pada awalnya tegangan kapasitor naik karena menerima pelepasan energi dari induktor Kenaikan tegangan kapasitor mencapai puncak kemudian menurun karena ia melepaskan muatan yang pada awalnya diterima.

  21. Dua Akar Riil Berbeda, Tanggapan Alami 1 Pelepasan energi induktor v [V] v [V] 0. 5 v 0 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 -0. 5 -1 Seandainya tidak ada induktor, penurunan tegangan kapasitor akan terjadi dengan konstanta waktu atau 1/ = 470,6. Tetapi karena ada induktor, konstanta waktu menjadi lebih kecil sehingga 1/ = 500. Inilah yang terlihat pada suku pertama v. Untuk kedua peristiwa ini yang di-plot terhadap waktu adalah tegangan kapasitor Suku ke-dua v adalah pengaruh induktor, yang jika tidak ada kapasitor nilai 1/ = R/L = 8500. Karena ada kapasitor nilai ini menjadi 8000 pada suku ke-dua v.

  22. Persamaan Karakteristik Memiliki Dua Akar Riil Sama Besar s1=s2, {b24ac } = 0

  23. Dua Akar Riil Sama Besar Dua akar yang sama besar dapat kita tuliskan sebagai Tanggapan lengkap akan berbentuk Tanggapan paksa Tanggapan alami Kondisi awal pertama Kondisi awal kedua

  24. Dua Akar Riil Sama Besar Tanggapan lengkap menjadi ditentukan oleh kondisi awal dan s ditentukan oleh kondisi awal ssendiri ditentukan oleh nilai elemen-elemen yang membentuk rangkaian dan tidak ada kaitannya dengan kondisi awal

  25. Dua Akar Riil Sama Besar, Tanggapan Alami 1 H Sakalar telah lama di posisi 1. Pada t = 0 di pindah ke posisi 2. Tentukan perubahan tegangan kapasitor. i + v  iC 4 k +  15 V 0,25 F (Diganti dengan 4 k dari contoh sebelumnya) S 1 2 Contoh-3. Sebelum saklar dipindahkan: Persamaan rangkaian untuk t > 0: Karena i =iC = C dv/dt Persamaan karakteristik:

  26. Dua Akar Riil Sama Besar, Tanggapan Alami Tak ada fungsi pemaksa

  27. Dua Akar Riil Sama Besar, Tanggapan Alami 15 10 5 0 0 0.001 0.002 0.003 0.004 0.005 0.006 -5 -10 -15

  28. Dua akar kompleks konjugat {b24ac } < 0

  29. Dua Akar Kompleks Konjugat Akar-Akar Kompleks Konjugat Tanggapan lengkap akan berbentuk Kondisi awal pertama: Kondisi awal kedua:

  30. Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami 1 H S 1 2 Saklar S sudah lama pada posisi 1. Pada t = 0 dipindah ke poisisi 2. Carilah perubahan tegangan kapasitor. i + v  +  iC 1 k 15 V 0,25 F (Diganti dengan 1 k dari contoh sebelumnya) Contoh-4. Pada t = 0+ : Persamaan rangkaian untuk t > 0: Karena i =iC = C dv/dt Persamaan karakteristik:

  31. Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami dua akar kompleks konjugat Tanggapan lengkap akan berbentuk:

  32. Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami v [V] t

  33. Dua Akar Kompleks Konjugat, Tanggapan Alami Perbandingan tanggapan rangkaian: Dua akar riil berbeda: sangat teredam, Dua akar riil sama besar : teredam kritis, Dua akar kompleks konjugat : kurang teredam,

  34. Tanggapan Rangkaian Terhadap Sinyal Sinus 1H i 5 vs= 26cos3t u(t)V + v  vs +  Contoh Tanggapan Rangkaian Dengan Masukan Sinyal Sinus Rangkaian mendapat masukan sinyal sinus yang muncul pada t = 0. Tentukan perubahan tegangan dan arus kapasitor, apabila kondisi awal adalah i(0) = 2 A dan v(0) = 6 V Pada t = 0+ : i(0+) = 2 A dan v(0+) = 6 V Persamaan rangkaian untuk t > 0:

  35. Tanggapan Rangkaian Terhadap Sinyal Sinus Persamaan rangkaian masih harus ditentukan melalui penerapan kondisi awal

  36. Tanggapan Rangkaian Terhadap Sinyal Sinus vs v [V] i [A] v t [s] i Amplitudo tegangan menurun Amplitudo arus meningkat

  37. Courseware Analisis Transien Rangkaian Orde Ke-Dua Sekian Terimakasih Sudaryatno Sudirham

More Related