1 / 24

PSIKOTES

PSIKOTES. M. FAKHRURROZI. PERAN TESTER. Dalam asesmen adalah untuk menjawab pertanyaan yang spesifik dan membuat keputusan yang relevan . Tester harus mengintegrasikan berbagai macam data dan memfokuskan dari berbagai informasi yang diperoleh .

chace
Download Presentation

PSIKOTES

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PSIKOTES M. FAKHRURROZI

  2. PERAN TESTER • Dalamasesmenadalahuntukmenjawabpertanyaan yang spesifikdanmembuatkeputusan yang relevan. • Tester harusmengintegrasikanberbagaimacam data danmemfokuskandariberbagaiinformasi yang diperoleh.

  3. Perbedaanantarapsikometridenganasesmenpsikologi.Psikometri • Cenderungmenggunakanteshanyauntukmendapatkan data. • Biasanyalebihmengarahkanpadakegiatan-kegiatan yang berhubungandenganaspekteknisdarisuatutesmisal: konstruksialattes. • Pendekatannya = data oriented. • Hasilakhirberupaserangkaiandesikripsikemampuanindividudandeskripsitersebuttidakmenjelaskankeunikanindividusecaramenyeluruh.

  4. Asesmenpsikologi • Berusahamengevaluasi problem individudan data yang diperolehselamaasesmenbisadigunakanuntukmembantu problem solving. • Teshanyamerupakanmetodeuntukmendapat data danskortesbukanmerupakanhasilakhir, tapihanyabersifatmenyimpulkanhipotesis. • Asesmenpsikologimenempatkan data dalamperspektif yang lebihluasdanfokusnyaadalah problem solving sertapengambilankeputusan.

  5. MACAM-MACAM TES 1. TES INDIVIDUAL DAN KLASIKAL • Perbedaannyaadalahpadajumlahindividu yang dites. TES INDIVIDUAL • Tes individual biasanyadigunakanuntukasesmen individual mendalam, misal: klienklinis, pasienrumahsakit. • Contohtes individual: TAT, CAT, SAT, Rorschach, WB, WAIS, WISC, dsb. • Psi.Klinisdan Psi. Perkembangan

  6. TES KLASIKAL • Tesklasikalbiasanyadigunakanuntukseleksikaryawan, seleksisiswa, untuktujuanriset, screening, dsb. • Contohtesklasikal: IST, APM, SPM, CPM, EPPS, RMIB, TKD, CFIT, KRAEPLIN, PAULI, dsb. • PIO dan Psi. Pendidikan

  7. 2. TES VERBAL DAN PERFORMANCE • Yang membedakanadalahmaterites yang digunakansertaaktivitas yang dilakukanberhubungandengantes (carapengerjaantes). TES VERBAL • Misal: paper & pencil test, kuesioner, visual tes, pilihanganda, dsb.

  8. TES PERFORMANCE • Tes Performance berkaitandenganaktivitasmotorik. • Misal: DAP, HTP, Baum, Wartegg, Bender Gestalt, sub tesmelengkapigambar, menatabalokdalamtes IQ, dsb.

  9. TES TERSTRUKTUR DAN TIDAK TERSTRUKTUR • Perbedaannyaterletakpadaluasrespondankepastiantugasdarites. TES TERSTRUKTUR • Biasadisebutjugatesobjektif, misal: tesbenar-salah, tespilihanganda, tes IQ, dsb. • Lebihmudahdiskordandiinterpretasi TES TIDAK TERSTRUKTUR • Memberikankebebasantesteedankepastiantugasdarites, misal: soal essay, tesprojektif (TAT, Ro, Hand Test, dsb). • Lebihsulitdiskordandiinterpretasi.

  10. SELF-REPORT TEST/INVENTORI • Testeemendeskripsikandirinyamisalnyamemberikancheklistpadasejumlahpernyataan, ataumelengkapikalimat. • Misalnya: MMPI, BDI, RMIB, SSCT, EPPS, dsb.

  11. TES PERFORMANCE KEPRIBADIAN • Testeemenunjukkanpenampilankepribadiannya, misal: tesprojeksi (TAT, Ro, Hand Test, Grafis (DAP, HTP, BAUM, WARTEGG), Draw a family, Dragon Test, dsb).

  12. PERTIMBANGAN DALAM MEMILIH PSIKOTES • ORIENTASI TEORITIS • Tester lebihbaikmengetahuitentangkonstrukteori yang mendasaritestersebut. • Bisadilihatpada manual test. • Jikadalam manual tidakterdapatinformasi yang cukuptentanghaltersebut, tester harusmencarinyapadasumber lain. • Untukmelihatkesesuaianantara item tesdengankonstruk, dapatdilakukandenganmenganalisatiapitemnyaapakahsesuaidengankonstruknya.

  13. 2. PERTIMBANGAN PRAKTIS • Penggunaanlebihberdasarkanpertimbanganpraktisdaripadakonstrukteorinya. • Beberapatesmempunyaidurasiwaktu yang lama sehinggadapatmenyebabkankelelahandanfrustrasitestee. Untukitu, administrasitesdipersingkat (bukan yang berhubungandenganbataswaktu yang digunakan).

  14. 3. STANDARDISASI • Ketepatanstandardisasisampel. • Tiaptesmempunyainorma yang merefleksikandistribusiskordarisampel yang standar. • Skortesindividuberartibahwaterdapatkesamaanantaraindividu yang ditesdengansampelstandar. • Testeedapatdibandingkandengansampeljikaterdapatkesamaankarakteristik, misal: sampeladalahmahasiswausia 18 – 25 tahun, normainihanyabisadigunakanpadatestee yang mempunyaikarakteristiksamasepertisampel.

  15. Lanjutan • Standardisasijugaberlakupadaproseduradministrasibaikpemberianinstruksisertacarapenyajiantes. • Proseduradministrasiharussamaantarasatu tester dengan tester yang lain. • Standardisasijugameliputipencahayaan, setting, tanpainterupsidan rapport yang baik.

  16. 4. RELIABILITAS • Mengacukepadaderajatstabilitas, konsistensidanketepatantes. • Skor yang didapattesteeakansamajikaindividutersebutditeslagidengantes yang samapadakesempatan yang berbeda. • Perludiperhatikanderajat error, misal: testeesalahmengerjakantes, tester salahdalamprosedurtesatauterjadiperubahan mood testeed, dsb. • Jikaderajaterrornyabesarmakahasiltestersebutkurangreliabel (kurangdapatdipercaya).

  17. Lanjutan Hal yang perludiperhatikan: a. Keragamanperformance seseorang. • Pengukurankepribadianmempunyaivariasi yang lebihbesardaripadapengukurankemampuan (ability). • Variabel ability (misal: intelegensi, bakat) berubahsecaraperlahandandipengaruhipertumbuhandanperkembangan.

  18. Lanjutan • Padavariabelkepribadianperubahannyalebihbesarsalahsatunyadipengaruhioleh mood. b. Metodepsikotestidakbersifatpasti. • Ilmueksak; penelitibisasecarapastimengukursuatuvariabelmisalnyamembandingkanberatbadanseseorangdengan yang lain, dsb. • Psikologi; seringkaliberbagaivariabeldiukursecaratidaklangsungmisalnya: IQ tidakdapatditentukansecaralangsungtapidiukurmelaluiperilaku yang menunjukkankecerdasan.

  19. 5. VALIDITAS • Mengacukepadakonsepapakahtesbisadengantepatmengukursuatuvariabel. • Tes yang valid harusmengukurdengantepatsuatuvariabel yang seharusnyadiukurdandapatmemberikaninformasi yang bermanfaat

  20. MEMILIH TES • Tesdisesuaikandengankebutuhanuntukmenjawabpermasalahan yang adabaikindividuataukelompok. Misalnyakliendepresiditesdengan BDI (Beck’s Depression Inventory), pasiendi RS ditesdengan MMPI (Minnesota Multiphasic Personality Inventory).

  21. Lanjutan • Sesuaidenganpengalaman, kebiasaanpenggunaandankecenderunganklinisi. Klinisi yang familiar dengan TAT, Ro atau yang lain, biasanyacenderungmenggunakantestersebutdalamasesmen yang dilakukannya. • Pertimbanganpraktisbaikwaktuatauekonomis. Biasanyadilakukanpadaprosesseleksiataupadaanalisissingkatmisal screening padapasienRumahSakitatauprosesrasionalisasiperusahaan.

  22. BATTERY TEST • Penggunaan Battery Test (terdiridarisekumpulantes yang memberikaninformasilebihbanyakuntukasesmen). Jenistesdisesuaikandengankebutuhanindividu. Misal: untukkeperluanklien yang datangdengankeluhanbingungmencaripekerjaanmakates yang diberikanantara lain: WB, TAT, Ro, HTP, DAP, Baum, Wartegg, RMIB.

  23. Lanjutan Tujuandaripenggunaan battery test antara lain: • Berfungsisebagaipengecekapabilaterdapatsalahsatuhasiltes yang menyimpang. • Untukmenjaringaspek-aspek yang lebihluasbaikkepribadianatau ability individu.

  24. TERIMA KASIH

More Related