1 / 1

Penyakit Menjauh Saat Ibu Memberi ASI

Penyakit Menjauh Saat Ibu Memberi ASI Manfaat air susu ibu (ASI) bagi bayi sudah banyak diketahui. Selain si bayi yang sehat, memberikan ASI pada bayi juga berarti memberikan manfaat yang berlipat ganda untuk sang ibu.

cathy
Download Presentation

Penyakit Menjauh Saat Ibu Memberi ASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Penyakit Menjauh Saat Ibu Memberi ASI Manfaat air susu ibu (ASI) bagi bayi sudah banyak diketahui. Selain si bayi yang sehat, memberikan ASI pada bayi juga berarti memberikan manfaat yang berlipat ganda untuk sang ibu. Setiap perempuan atau ibu berhak untuk memiliki kualitas hidup yang lebih baik, dan ternyata hak ini bisa didapatkan jika ibu memberikan ASI pada bayinya secara benar dan juga eksklusif selama enam bulan. “Sekitar 80 persen air susu ibu berada di pikiran si ibu, sehingga salah satu faktor keberhasilan menyusui adalah bagaimana pola pikir dari si ibu itu sendiri,” ujar Dr. Utami Roesli, SpA, IBCLC, FABM dalam acara seminar Menyusui Meningkatkan Kualitas Hidup Perempuan, di Graha Niaga, Jakarta, Selasa (23/3/2010). Lebih lanjut Dr. Utami menuturkan ada berbagai manfaat yang bisa didapatkan si ibu jika memberikan ASI pada bayinya, yaitu: 1. Mengurangi risiko kanker payudara pada si ibu. Berdasarkan penelitian yang dilakukan pada tahun 2005, risiko terkena kanker payudara pada perempuan sebelum menopause rata-rata 12 persen lebih rendah pada ibu yang menyusui anaknya. Diperkirakan zat innate immune system (defensin, cathelicidins dan TLRs) yang terdapat dalam ASI bisa memberikan perlindungan terhadap jaringan payudara ibu dari ancaman kanker. 2. Mengurangi risiko kanker indung telur (ovarium) dan kanker rahim (endometrial cancer). 3. Mengurangi risiko terkena diabetes tipe 2. Dalam penelitian tahun 2006 yang melibatkan 150.000 ibu ditemukan bahwa setiap tahun menyusui dapat menurunkan risiko ibu terkena diabetes sebesar 15 persen. 4. Mengurangi risiko berat badan berlebih. Dengan menyusui maka lemak yang ada di tubuh akan diubah menjadi ASI sehingga tidak menyebabkan overweight dan cepat mengembalikan bentuk tubuh seperti sebelumnya. Ditemukan pengurangan berat badan sebesar 0,44 kg untuk setiap bulan menyusui. 5. Bisa menjadi cara KB yang paling efektif. Menyusui bisa menjadi cara untuk mencegah kehamilan jika dilakukan dengan benar. Ada beberapa syarat yaitu belum mengalami menstruasi, pemberian ASI nya tidak boleh disela sama sekali dan juga belum 6 bulan atau masih ASI eksklusif. 6. Mengurangi stres dan kegelisahan. Hormon oksitosin akan keluar saat ibu menyusui bayinya, hormon ini berguna untuk mengurangi stres yang dialami. Sehingga ibu yang menyusui akan memiliki perasaan yang positif dan dapat melakukan lebih banyak hal-hal positif lainnya. 7. Mengurangi risiko terkena rheumatoid arthritis dan osteoporosis. Ibu yang menyusui memiliki densitas mineral yang baik dibandingkan dengan ibu yang tidak menyusui, meskipun belum dapat diketahui dengan pasti bagaimana hubungannya. “Menyusui merupakan suatu proses keseimbangan yang melibatkan tiga orang yaitu ibu, bayi dan ayahnya. Karena itu peran ayah sangat berarti dalam hal keberhasilan pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan atau sampai 2 tahun,” ujar Dr. Utami. Bentuk dukungan yang dapat diberikan oleh sang suami bisa berupa efek psikologis seperti memijat pundak atau tubuh ibu sehingga merasa lebih rileks. Karena jika ibu merasa stres akan membuat ASI sedikit keluar. Selain itu, pengusaha Dewi Motik menuturkan untuk menunjang keberhasilan menyusui sebaiknya sejak masih kecil anak-anak sudah diperkenalkan segala hal mengenai menyusui. “Dulu ibu saya selalu mengajak anak-anaknya untuk membantu beliau menyusui, seperti membantu mengambilkan kapas dan lainnya. Pemandangan yang biasa dilihat oleh anak-anak ini akan membuat anak berpikir bahwa suatu hari saya ingin seperti ibu yang menyusui anaknya,” ujar DR. Dewi Motik Pramono, MSi. Dewi menambahkan meskipun masih kecil bukan berarti anak-anak tidak memiliki ide, tapi apa yang dilihatnya akan membekas di memori anak tersebut sehingga menuntun anak untuk menyusui bayinya kelak. “Dengan memberikan ASI akan membuat anak menjadi sehat, berperilaku baik dan orangtua akan memiliki ikatan emosional yang kuat dengan anak,” ujar ketua umum KOWANI (Kongres Wanita Indonesia) ini.

More Related