1 / 14

Tahapan Perubahan Perilaku Divisi Men’s Program Rifka Annisa

Tahapan Perubahan Perilaku Divisi Men’s Program Rifka Annisa. Penyangkalan = level 1. 1. Tidak terjadi apa-apa. “ Saya tidak pernah melakukan apa-apa sama istri saya, ini hal yang biasa dalam rumah tangga. Ini urusan pribadi. Saya baik-baik saja dan saya tidak sakit”.

cale
Download Presentation

Tahapan Perubahan Perilaku Divisi Men’s Program Rifka Annisa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. TahapanPerubahanPerilakuDivisi Men’s Program RifkaAnnisa

  2. Penyangkalan = level 1 1. Tidak terjadi apa-apa. • “ Saya tidak pernah melakukan apa-apa sama istri saya, ini hal yang biasa dalam rumah tangga. Ini urusan pribadi. Saya baik-baik saja dan saya tidak sakit”. 2. Sesuatu telah terjadi tapi bukan kekerasan. • ” Ini hanya sekedar kecelakaan kecil, saya lepas kendali. Saya hanya mempertahankan diri saya, dia tahu sebenarnya saya benar-benar tidak akan melakukan hal itu. 3. Telah terjadi kekerasan namun bukanlah hal yang serius. • ” Ini hanya terjadi sekali, saya telah minta maaf dan dia telah memaafkan saya. Saya hanya sekedar ”menyenggolnya” sedikit. Ini hanya bumbu rumah tangga. Hal seperti ini biasa dalam rumah tangga, besok akan baik-baik saja.” 4. Terjadi kekerasan namun tidak sengaja (pengalihan tanggung jawab) • ” Saya kecapean jadi lepas kendali. Hal ini terjadi begitu saja mungkin karena saya stress namun saya tidak bermaksud melakukan itu. Dia yang mulai duluan berbicara kasar”.

  3. Karakter Awal Pelaku • Denial (sayatidakmemukulhanyamendorongsedikit…). • Minimizing(ini cuman kesalahpahaman biasa...) • Justifying (sebagai kepala rumah tangga saya berhak...) • Blaming others (soalnyadia cerewet, pemboros...) • Intelectualizing(inicarasayamendidikistri...)

  4. Langkah yang dilakukan • Janganterlalubanyakkonfrontasidenganmengejarkronologiperistiwa • Banyak-banyakmendengarkankeluhannya (empati) • Bangunkepercayaanklienuntukbercerita • Berimotivasidandukunganuntukberubah • Ciptakankomunikasi yang menenangkanklien • Jelaskantujuankonseling • Identifikasi : 1. sistemnilai, keyakinan, kepercayaan 2.intensi positif 3.perilaku kekerasandanideygmengarahpadahubunganygtidaksetara 4.kebutuhan klien

  5. Target • Klien merasa nyaman pada konselor dan terbentuk kepercayaan (trust) dalam hubungan konselor-klien • Klien bersedia mengikuti pertemuan konseling berikutnya • Menemukan intensi positif klien sebagai bekal menuju perubahan

  6. Kontemplasi = level 2 • Klien mempertimbangkan untuk berubah. • ” Memang saya telah melukainya, saya mengerti itu tapi saya sudah berusaha sekuat mungkin untuk tidak melakukannya, mungkin ini sudah sifat saya. Saya ini orangnya kaku”. • “iya salah salah, tapi ini juga karena dia keterlaluan, gak mau mendengarkan saya. Dia seharusnya tahu sebagai istri”

  7. Yang harus dilakukan • Refleksi • Empati pada perasaan • Klarifikasi • Support • Challenge • Mendorong klien menemukan manfaat positif ketika ia mau berubah • Memberikan gambaran atau akibat negatif ketika ia tidak mau berubah

  8. Yang harus dilakukan • Menginformasikan kerugian yang diderita pelaku ketika ia melakukan kekerasan • Meyakinkan pelaku akan manfaat yang akan diperoleh jika ia berhenti melakukan kekerasan • Keseimbangan masa lalu – masa kini – masa depan

  9. Target • Mendorong klien untuk bertanggung jawab dan menyadari tindak kekerasannya • Mendorong klien agar mampu merencanakan bentuk perilaku lain yang lebih positif ketika mengalami masalah rumah tangga • Menjelaskan perbedaan antara marah dan tindak kekerasan. • Menjelaskan bentuk-bentuk kekerasn dan dampaknya bagi istri, anak dan pelaku sendiri • Klien mampu menemukan manfaat ketika ia mau berubah

  10. Penerimaan = level 3 • Klien menyadari kesalahan atas perilakunya • Ini salah saya • Saya tahu ada cara lain yang • Saya bersedia berubah Klien bersedia minta maaf pada istri Klien memulai merencanakan rekomitmen

  11. Yang harus dilakukan • Memelihara segala perubahan yang telah dilakukan klien dengan pujian dan dorongan • Memperjelas (amplify) manfaat positif yang telah didapatkan klien atas perubahan yang ia lakukan

  12. Target • Mendorong klien untuk merealisasikan kesadarannya untuk berhenti melakukan kekerasan dan mampu melakukan perbuatan yang positif terhadap pasangan

  13. Tindakannyata = level 4 • Klien menemukan cara dan alternatif penyelesaian masalah tanpa ada unsur kekerasan dalam rumah tangga • Konselor harus mendorong klien agar sikap dan tindakan ini dipertahankan dikemudian hari • Membantu klien menemukan manfaat internal dari perubahan perilakunya • Konselor harus waspada atas kemungkinan klien kambuh kembali

  14. Tipe klien yang sulit • 1. Membisu/bersikap dingin • 2. Tidak serius • 3. Berbicara berlebihan • 4. Mendebat/menantang konselor • 5. Intelektualisme • 6. Menolak bekerja sama • 7. Investigatif terhadap konselor • 8. Senioritas • 9. Fundamentalis/radikalisme • 10. klien sedang dibawah pengaruh peer groupnya

More Related