1 / 13

Pertemuan #4 Perhitungan Derajat Kebebasan Struktur

Pertemuan #4 Perhitungan Derajat Kebebasan Struktur. Matakuliah : S0494/Pemrograman dan Rekayasa Struktur Tahun : 2005 Versi : 1/0. Learning Outcomes. Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : mengidentifikasi D.O.F (degree of freedom) dari beberapa elemen struktur .

caelan
Download Presentation

Pertemuan #4 Perhitungan Derajat Kebebasan Struktur

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Pertemuan #4Perhitungan Derajat Kebebasan Struktur Matakuliah : S0494/Pemrograman dan Rekayasa Struktur Tahun : 2005 Versi : 1/0

  2. Learning Outcomes Pada akhir pertemuan ini, diharapkan mahasiswa akan mampu : • mengidentifikasi D.O.F (degree of freedom) dari beberapa elemen struktur. • Menghitung D.O.F. strukur dengan orientasi komputer. • Menghubungkan perhitungan jumlah D.O.F dan jumlah persamaan simultan dalam program analisis struktur. • Mendesain program perhitungan D.O.F dan penomoran memori untuk persamaan simultan untuk solusi persamaan keseimbangan struktur

  3. Outline Materi • Derajat kebebasan (D.O.F.) beberapa jenis struktur • D.O.F untuk berbagai jenis perletakan struktur • Pengkodean D.O.F • Perhitungan/Penomoran D.O.F secara komputer • Algoritma perhitungan D.O.F Struktur

  4. Rangka Batang 3D vj vj uj uj wj wi j vi vj ui uj Rangka Batang 2D vi j ui i i rj Batang Portal 2D vi vj ri j Batang Lentur j vi ui i j Batang Portal 3D vj vi wi wj ri rj i i ui uj ryj ryi rxj rxi rzi rzj D.O.F. Beberapa Jenis Struktur

  5. Z R=0,0,0,0,0,0 Y Jepit X Tumpuan Pegas R=1,1,1,1,1,1 R=0,0,0,0,0,0 Sendi GLOBAL Roll R=1,1,1,0,0,0 R=0,0,1,0,0,0 STRUKTUR TIGA DIMENSI Y X Z R=0,0,1,1,1,0 GLOBAL Roll Jepit Sendi R=1,1,1,1,1,1 R=0,1,1,1,1,0 R=1,1,1,1,1,0 STRUKTUR 2D, BIDANG X-Y Contoh Kondisi Restraint D.O.F Beberapa Perletakan PERJANJIAN TANDA : 1 DIKEKANG 0 BEBAS JEPIT = 1 1 1 SENDI = 1 1 0 ROLL 2D = 0 1 0

  6. 800 800 5.0 12000 12000 6.0 6.0 6.0 1 10 3 6 4 9 8 1 5 7 2 1 6 2 5 3 4 0 0 0 0 0 0 0 0 0 1 1 Pengkodean D.O.F CONTOH KASUS : Pengkodean awal untuk D.O.F PERJANJIAN TANDA : 1 DIKEKANG 0 BEBAS

  7. 1 12 8 7 6 4 3 2 9 5 1 0 0 0 0 0 0 0 0 0 11 1 10 1 Penghitungan/Penomoran D.O.F Kode awal Proses Penomoran D.O.F. Penomoran D.O.F

  8. Algoritma Perhitungan D.O.F. • Tentukan jumlah D.O.F pada setiap joint berdasarkan tipe struktur. • TRUSS = 2 • Balok Menerus = 2 • Frame 2D = 3 • D.O.F. dinyatakan dalam bentuk array 2 dimensi IAC(i,j), dimana i berisi informasi derajat kebebasan dan j berisi nomor joint. • Inisiasikan seluruh D.O.F bebas ( IAC(i,j) = 0) • Update IAC(i,j) berdasarkan input dari joint restraint

  9. Algoritma Perh. D.O.F. (Lanjutan) • Perjanjian tanda untuk restraint adalah 0 untuk tumpuan bebas dan 1 untuk tumpuan yang dikekang • Lakukan urutan penomoran D.O.F bebas • Penomoran D.O.F yang dikekang dilakukan setelah penomoran D.O.F bebas selesai

  10. 800 800 0 0 0 0 0 0 12000 12000 0 0 0 0 0 0 3 1 6 2 5 4 3 1 2 5 4 6 Pembacaan Vektor Beban Input Beban INPUT BEBAN JOINT NJL =4 2 0 -12000 3 0 -12000 5 800 6 800 Inisiasi Beban Inisiasi Beban (u = 1, v =2)

  11. 800 800 Vektor Beban 12000 12000 12 1 6 4 3 5 2 7 6 4 3 5 1 9 8 2 11 10 Penomoran Vektor Beban Penomoran vektor beban pada setiap titik kumpul mengikuti penomoran ulang D.O.F dari setiap titik kumpul Penomoran beban

  12. Algoritma Vektor Beban • Perjanjian tanda arah beban yaitu : gaya vertikal berarah positif apabila searah dengan arah sumbu-Y positif dan gaya horizontal berarah positif apabila searah dengan arah sumbu-X positif. • Input beban hanya pada joint-joint yang dikenai beban saja. • Lakukan inisiasi pada kedua D.O.F dari setiap joint dengan nilai beban nol. • Lakukan inisiasi vektor beban dengan nilai nol. • Lakukan pembacaan beban pada titik kumpul dan ditempatkan pada posisi D.O.F yang sesuai pada subroutine STRUDO

  13. NODLOAD STOP Inisiasi : F(1,i)=0 ( 1 to NOD) F(2,i)=0 ( 1 to NOD) FS(i)=0 (1 to NDO) DO 10 I=1 TO NPL FS(IAC(1,N)) = F(1,N) FS(IAC(2,N)) = F(2,N) CONTINUE Bagan Alir Vektor Beban KETERANGAN : F(1,I) = beban titik kumpul pada arah sumbu-X untuk nomor batang-I F(2,I) = beban titik kumpul pada arah sumbu-Y untuk nomor batang-i FS(I) = vektor beban sesuai dengan penomoran D.O.F NOD = jumlah titik kumpul NPL = jumlah beban pada titik kumpul IAC(1,N) = Nomor D.O.F untuk translasi arah-X untuk nomor batang-N IAC(2,N) = Nomor D.O.F untuk translasi arah-Y untuk nomor batang-N

More Related