1 / 12

AL-HAKIM, TOLOK UKUR PERBUATAN DAN KETERIKATAN HUKUM SYARA’

AL-HAKIM, TOLOK UKUR PERBUATAN DAN KETERIKATAN HUKUM SYARA’. Oleh : Muhammad Riza Rosadi. PENDAHULUAN. Manusia adalah sebaik-baik penciptaan : (Aqal & Potensi Kehidupan) Manusia hidup dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya. PENDAHULUAN.

booth
Download Presentation

AL-HAKIM, TOLOK UKUR PERBUATAN DAN KETERIKATAN HUKUM SYARA’

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. AL-HAKIM, TOLOK UKUR PERBUATAN DAN KETERIKATAN HUKUM SYARA’ Oleh : Muhammad Riza Rosadi

  2. PENDAHULUAN • Manusia adalah sebaik-baik penciptaan : (Aqal & Potensi Kehidupan) • Manusia hidup dalam rangka memenuhi berbagai kebutuhan hidupnya

  3. PENDAHULUAN • Agar pemenuhan berjalan dengan baik (ketenangan, ketenteraman dan kebahagiaan), harus diketahui status hukum BAIK & BURUK perbuatan dan benda • Harus diketahui siapa AL HAKIM yang berhak mengeluarkan hukum tentang baik dan buruk

  4. AL HAKIM • Al Hakim : Siapa yang berhak menetapkan status hukum Baik atau Buruk atas perbuatan manusia & benda • - Manusia dengan Aqal dan • kecenderungan yang dimiliki ? • - Allah SWT sebagai Khaliq yang • menciptakan manusia ?

  5. AL HAKIM • Hukum Benda & Perbuatan dapat ditinjau dari segi : • 1. Faktanya : apakah benda dan perbuatan tsb ? • 2. Apakah sesuai dengan fitrah & kecenderungan manusia ? • 3. Pujian dan celaan atas benda & perbuatan ?

  6. AL HAKIM • Penetapan hukum dari segi Fakta dan Fitrah dapat dijangkau oleh aqal manusia • Namun penetapan hukum dari segi Pujian & Celaan di dunia, serta Pahala & Siksa di akhirat tidak dapat dijangkau aqal dan hanya wewenang Allah SWT (QS. Yusuf : 40)

  7. TOLOK UKUR PERBUATAN • Manusia berbuat sesuai dengan tolok ukur Baik & Buruk serta Terpuji & Tercela • Tolok ukur tersebut tidak boleh ditentukan oleh aqal dan hawa nafsu manusia, sebab manusia • - Sering keliru (QS. Al Baqarah 216) • - Sering merusak (QS. Ar Ruum 21)

  8. TOLOK UKUR PERBUATAN • Tolok ukur perbuatan harus berasal dari Syara’ • - Kaedah Syara’ : Baik & Buruk • - Kaedah Syara’ : Terpuji & Tercela

  9. KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA’ • Manusia hidup : memenuhi kebutuhan • Pemenuhan berjalan baik jika menghasilkan : Ketenangan, Ketenteraman dan kebahagiaan : - Tidak berdasar aqal dan hawa nafsu - Allah SWT mengutus Rasulullah saw untuk menunjukkan yang baik dan mana yang buruk.(QS. Al Balad : 10)

  10. KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA’ • Manusia dimintai pertanggungjawaban setelah diutusnya rasul (QS. Al Isra’ : 15) • Manusia tidak dapat lagi membantah setelah diutusnya rasul (QS. An Nisaa’ : 165) • Setiap muslim wajib menyesuaikan seluruh amal perbuatannya dengan hukum Allah SWT yang dibawa Rasulullah saw.(QS. Al Hasyr : 7)

  11. KETERIKATAN PADA HUKUM SYARA’ • Wajib tunduk dan patuh (sebagai bukti iman) dengan segala keputusan Allah SWT yang dibawa rasul-Nya (QS. An Nisaa’ : 65) • Iman diterima berdasarkan amalnya (HR.Atthabrani) • Peringatan Allah SWT bagi yang kurang amalnya (HR. Ahmad) • Beramal jangan ditunda-tunda(HR. Muslim dan Turmudzi)

  12. TERIMA KASIHWASSALAMU’ALAIKUM WARAHMATULLAHI WABARAKAATUHU

More Related