1 / 17

Eter (Alkoksialkana)

Eter (Alkoksialkana). Pertemuan 7. Eter. yaitu senyawa yang mempunyai dua gugus organik melekat pada atom oksigen tunggal. Rumus umum eter ialah R-O-R’, yang R dan R’-nya bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat berupa alkil atau aril.

betha
Download Presentation

Eter (Alkoksialkana)

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Eter (Alkoksialkana) Pertemuan 7

  2. Eter • yaitu senyawa yang mempunyai dua gugus organik melekat pada atom oksigen tunggal. • Rumus umum eter ialah R-O-R’, yang R dan R’-nya bisa sama atau berbeda, gugusnya dapat berupa alkil atau aril. Aril adalah Senyawa yang gugus benzene-nya mengikat gugus lain di salah satu atom C – nya • Eter merupakan isomer atau turunan dari alkohol (unsur H pada OH diganti oleh alkil atau aril). 

  3. Alkohol vs eter • Alkohol dan eter disebut pasangan isomer fungsi , karena kedua senyawa tersebut memiliki rumus molekul sama tetapi gugus fungsinya berbeda. • Karena gugus fungsi alkohol dan eter berbeda maka sifat-sifat alkohol dan eter berbeda sekali.

  4. Sifat fisis Eter • Senyawa eter rantai C pendek cair pada suhu kamar dan TD nya naik dengan penambahan unsur C. • Eter rantai C pendek mudah larut dalam air, eter dengan rantai panjang sulit larut dalam air dan larut dalam pelarut organik. • Mudah terbakar • Unsur C yang sama TD eter > TD alkana dan < TD alkohol (metil, n-pentil eter 140oC, n-heptana 98oC, heksil alkohol 157oC).

  5. Tata Nama Eter • Aturan IUPAC • Penamaan senyawa alkoksi alkana dilakukan dengan menetapkan rantai utama yaitu yang terpanjang dan mengandung gugus OR.  • memberikan nomor pada rantai utama dimulai dari atom C yang mengandung gugus fungsi dan diakhiri dengan nomor dan nama cabang dan nama alkoksialkananya.

  6. Tata nama cara lain • Tata nama cara lain • menyebutkan kedua gugus alkil atau aril yang mengapit atom Oksigen dan dilanjutkan dengan penambahan nama eter.

  7. Contoh: senyawa CH3-O-CH2-CH2-CH3

  8. IUPAC Cara Lain

  9. Pembuatan Eter • Mereaksikan alkil halida dengan alkoksida • Eter dapat dibuat dengan mereaksikan antara alkil halida dengan natrium alkoksida. Hasil samping diperoleh garam natrium halida. • Mereaksikanalkil halida dengan perak(I) oksida • Alkil halida bereaksi dengan perak(I) oksida menghasilkan eter. Hasil samping diperoleh garam perak halida.

  10. Pembuatan Eter (2) • Dehidrasi alkohol primer • Eter dapat dibuat dengan dehidrasi alkohol primer dengan asam sulfat dan katalis alumina.

  11. Kegunaan dan Dampak Eter • Kegunaan •  Eter digunakan sebagai pelarut. • Dietil eter digunakan sebagai obat bius pada operasi. • Metil tert-butil eter (MTBE) digunakan untuk menaikkan angka oktan bensin • Dampak • Pada konsentrasi rendah, eter dapat menyebabkan pusing kepala, sedangkan pada konsentrasi tinggi menyebabkan tidak sadarkan diri.

  12. Contoh-contoh Penamaan Senyawa Organik Metil tert-butil eter (Methyl Tertiary Butyl Ether) MTBE Tert-butil alkohol Tert-butil benzena Parabromo Toluene Triklorofenol (TCP) Antiseptic Anilin Toluene

  13. Para Nitro Toluene Ortho Sulphonic Acid Fenol Eugenol 4-allyl-2-methoxyphenol 2-methoxyphenol

  14. Ikatan karbon dengan karbon yang lain • Atom C Primer adalah atom C yang berikatan dengan 1 atom C yang lain • Atom C Sekunder adalah atom C yang berikatan dengan 2 atom C yang lain • Atom C Tersieradalah atom C yang berikatan dengan 3 atom C yang lain • Atom C Kuarterner adalah atom C yang berikatan dengan 4 atom C yang lain P = Primer ; S = Sekunder ; T = Tersier ; K = Kuarterner

  15. Ikatan Kimia • Ikatan kimia adalah sebuah proses fisika yang bertanggung jawab dalam interaksi gaya tarik menarik antara dua atom atau molekul yang menyebabkan suatu senyawa diatomik atau poliatomik menjadi stabil.  Pada umumnya, ikatan kovalen dan  ikatan ion dianggap sebagai ikatan "kuat", sedangkan ikatan hidrogen dan ikatan van der Waals dianggap sebagai ikatan "lemah"

  16. mengapa alkana bercabang memiliki titik didih lebih rendah? • dengan adanya percabangan pada struktur alkana, maka bentuk molekul alkana cenderung menyerupai bentuk bola/bulat. Akibatnya luas permukaan bidang singgung antar molekul menjadi berkurang atau interaksi yang terjadi antar molekul menjadi berkurang sehingga gaya tarik antar molekulnya rendah. Dan untuk mengalahkan gaya tersebut hanya diperlukan energi yang dapat dicapai pada suhu rendah.Pengaruh percabangan dalam struktur molekul terjadi pada semua senyawa organik. Artinya makin banyak sustituen cabang dalam struktur molekul titik didih senyawa organik makin rendah apabila dibandingkan dengan senyawa yang memiliki massa molekul sama atau hampir sama.

More Related