1 / 23

PERKEMBANGAN HUTAN KEMASYARAKATAN DAN HUTAN DESA S/D 2009

PERKEMBANGAN HUTAN KEMASYARAKATAN DAN HUTAN DESA S/D 2009. Agenda Rapat :. Pembahasan hasil evaluasi Pembangunan HTI/HKm (eks Perhutani) di NTB Pembahasan hasil evaluasi DAN Verifikasi HKm dan Hutan Desa sampai dengan Desember 2009. Tujuan rapat :.

bendek
Download Presentation

PERKEMBANGAN HUTAN KEMASYARAKATAN DAN HUTAN DESA S/D 2009

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERKEMBANGAN HUTAN KEMASYARAKATANDAN HUTAN DESAS/D 2009

  2. Agenda Rapat : • Pembahasan hasil evaluasi Pembangunan HTI/HKm (eks Perhutani) di NTB • Pembahasan hasil evaluasi DAN Verifikasi HKm dan Hutan Desa sampai dengan Desember 2009

  3. Tujuan rapat : • Membahas hasil evaluasi HKm di NTB (Eks Perhutani) • Menelaah capaian pelaksanaan kebijakan dan program HKm dan Hutan Desa serta permasalahan dan kendalanya • Memformulasikan penyelesaian masalah dan langkah-langkah strategis

  4. HASIL EVALUASI PEMBANGUNAN HTI/HKm (Eks perhutani) di NTB • Kab. Bima seluas : 4.426 ha • Kab.Dompu seluas : 4.416 ha • Kab. Sumbawa : 17.264,64 ha

  5. Kab. Bima • Kondisi kawasan • Luaskawasan hutan di kab. Bima: 269.713,52 ha (60% luas daratan) HL 83.189,91 ha, HP 43.120,01 ha, HPT 73.530,19 ha, HK 69.871,41 ha • Luas hutan yang dievaluasi : HP: 4.426 Ha belum ada ijin lain • Kondisi vegetasi sebagian besar sudah rusak karena penjarahan, yang tersisa masih baik di Desa Nggelu seluas 350 ha tanaman Jati Thn tanam 1997/1998 dan Desa Kanca 250 ha tanaman kemiri tahun tanam 1993/1994 (karena dipelihara oleh kelompok masyarakat).

  6. Ketergantungan masyarakat thd kawasan hutan - Jumlah desa 168 desa, 75% berada di dalam dan sekitar kawasan hutan. Jumlah penduduk 412.504 jiwa, keluarga miskin 32.596 KK (85% berada di sekitar kaw. Hutan). Di areal HTI/HKm eks perhutani jumlah penduduk sekitar 16.800 ha. Tingkat ketergantunganmasy. thd kaw hutan sangat tinggi. - Mata pencaharian masyarakat setempat hampir seluruhnya petani dengan lahan garapan yg sangat terbatas bahkan tidak meiliki lahan (buruh tani). Tergolong miskin. Mata pencaharian lain,mencari ikan ke laut, ojek, TKI dan TKW jumlah sangat tinggi (dalam 1 desa ratusan orang). - Pada saat pembangunan HTI/HKm mereka bekerja sebagai Pesanggem, dibentuk kelompok-kelompok. 1 kelompok 8 – 10 orang dengan luasan lebih kurang 5 ha. - Harapan masyarakat ke depan areal eks Perhutani dapat dikelola oleh masyarakat dan masyarakat menyatakan bersedia merehabilitasi areal hutan tersebut dengan swadaya. Dengan ijin mereka dapat mempunyai kekuatan secara hukum untuk melakukan pengamanan di arealnya.

  7. Komitmen pemerintah Kabupaten Bima : • Visi Pemda Kab. Bima “ MEWUJUDKAN MASYARAKAT YANG MAJU, MANDIRI DAN BERMARTABAT”. Kesejahteraan masyarakat merupakan prioritas utama. Sektor kehutanan, pemanfaatan hutan diarahkan melalui HTI, HTR dan HKm. Beberapa HTI sudah masuk tetapi belum ada keputusan. • Dengan pertimbangan pemikiran dari berbagai pihak disepakati areal HTI/HKm eks perhutani ditetapkan sebagai Areal Kerja Hkm seluas 4.426 ha. Dalam Fasilitasi HKm Pemda Kab. masih membutuhkan dukungan pemerintah pusat. • SKPD terkait berkomitmen untuk mendukung fasilitasi HKm sesuai dengan kewenangannya dibawah koordinasi Bappeda

  8. Rekomendasi Kab. Bima 1. Areal HTI/HKm eks perhutani seluas 4.426 ha dapat ditetapkan sebagai Areal Kerja HKm dengan pertimbangan sbb : - Areal yang dievaluasi sesuai kriteria HKm - Kab.Bima memiliki Hutan Produksi yang relatif luas ( HP 43.120,01 ha, HPT 73.530,19 ha), sedangkan areal HTI/HKm eks Perhutani hanya seluas 4.426 ha. • Tingkat ketergatungan masyarakat sangat tinggi • Komitmen masyarakat membangun hutan kembali. • Komitmen Pemda Kab. (SKPD terkait) 2. Perlu fasilitasi peningkatan kapasitas masyarakat. 3. Karena keterbatasan anggaran , daerah membutuhkan dukungan anggaran dari pemerintah pusat.

  9. Kab. Dompu • Kondisi kawasan • Luaskawasan hutan di kab. Dompu : .114.491,95 ha , HL 19.189,34 ha, HP 25.285,81 ha, HPT 28.797,80 ha, CA 2.435,50 ha, SM 2.254,90 ha, Taman Buru 6.532,60 ha • Luas hutan yang dievaluasi : HP 4.446 Ha belum ada ijin lain • Tanaman yang tersisa Jati, mahoni, sonokeling berdiameter kecil (sapling dan poles), jambu mete , prosen tumbuh sedang. Membutuhkan pemeliharaan. b. Ketergantungan masyarakat thd kawasan hutan • Mata Pencaharian masyarakat sekitar bertani, memelihara sapi dan kambing, pengumpul pasir dan batu. • Masyarakat sekitar sangat membutuhkan areal kelola, kepemilikan lahan sangat rendah bahkan tidak memiliki lahan garapan. • Masyarakat mampu berswadaya memelihara hutan.

  10. Komitmen pemerintah Kabupaten Dompu • Telah melakukan berbagai kegiatan dalam persiapan pengembangan HKm antara lain : sosialisasi HKm, Bimbingan teknis dan Pembinaan, Pelatihan, Lokakarya, pembentukan Forum HKm. • Rumusan FGD, semua SKPD mendukung HKm dan berkomitmen untuk memberikan fasilitasi sesuai kewenangannya

  11. Rekomendasi Kab. Dompu 1. Areal HTI/HKm eks perhutani seluas 4. 416 ha dapat ditetapkan sebagai Areal Kerja HKm dengan pertimbangan sbb : - Areal yang dievaluasi sesuai kriteria HKm - Kab. Dompu memiliki Hutan Produksi yang relatif luas • Tingkat ketergatungan masyarakat sangat tinggi • Komitmen masyarakat melestarikan hutan tinggi • Komitmen Pemda Kab. (SKPD terkait) • Perlu fasilitasi peningkatan kapasitas masyaraka • Perlu koordinasi intensif antara kabupaten, provinsi dan pusat

  12. Kab. Sumbawa • Kondisi kawasan • Luaskawasan hutan di kab. Bima: 516.242,90 ha (HL : 243.765,53 ha, HP 58.379,30 ha, HPT 177.669,51 ha) • Luas hutan yang dievaluasi : HP 17.264,64 Ha belum ada ijin lain • Kondisi vegetasi sebagian masih cukup baik dan sebagian sudah rusak dengan jenis tanaman yang dominan Jati, Sonokeling, Mahoni, Jambu Mete. • Tingkat ketergantungan masyarakat thd kaw. Hutan tinggi. Masyarakat membutuhkan lahan kelola yang legal. • Komitmen masyarakat tinggi : siap menjaga kaw. Hutan, tidak akan menebang sebelum aturannya jelas, menetapkan blok larangan (lindung), siap merehabilitasi hutan kembali secara swadaya, tidak akan memperluas areal, masyarakat taat pada aturan.

  13. Komitmen pemerintah Kabupaten Sumbawa : • Pemda Kab. Sumbawa memiliki kepedulian tinggi atas kelestarian hutan, pemberdayaan masyarakat dan peningkatan kesejahtreraan masyarakat setempat. - SKPD terkait siap mendukung fasilitasi HKm.

  14. Rekomendasi Kab. Sumbawa 1. Areal HTI/HKm eks perhutani seluas 17.264,64 Ha dapat ditetapkan sebagai Areal Kerja HKm dengan pertimbangan sbb : - Areal yang dievaluasi sesuai kriteria HKm - Luas kaw. Hutan di Sumbawa memiliki Hutan Produksi yang relatif luas (HP 58.379,30 ha, HPT 177.669,51 ha), • Tingkat ketergatungan masyarakat sangat tinggi • Komitmen masyarakat membangun hutan kembali. • Komitmen Pemda Kab. (SKPD terkait) 2. Perlu fasilitasi peningkatan kapasitas melalui diklat, bimbingan,penyuluhan dan pendampingan.

  15. Kesimpulan • Hasil evaluasi merekomendasikan semua areal eks pemb. HTI/HKm di NTB yang meliputi Kab. Bima, Kab. Dompu, Kab. Sumbawa dapat ditetapkan sebagai Areal Kerja Hutan Kemasyarakatan • Kondisi tanaman hasil Pembangunan HTI/HKm sebagian besar sudah rusak dan sebagian tumbuh kurang optimal karena perlu pemeliharaan intensif (perlu penjarangan). • HHBK (kemiri, mente) yang berasal dari kawasan hutan merupakan komoditi potensial yang terbukti memberikan penghidupan bagi masyarakat. Namun banyak HHBK masih tercatat sebagai komiti perkebunan, sehingga dihitung sebagai hasil perkebunan (PAD dari sektor perkebunan). • Untuk mengoptimalkan pengelolaan HKm di Kab. Bima, Kab. Dompu dan Kab. Sumbawa membutuhkan dukungan pemerintah pusat.

  16. CAPAIAN HKM S/D 2009

  17. CAPAIAN Hutan Desa tahun 2009

  18. Masalah dan Alternatif Solusi

  19. HKM dan HUTAN DESA sebagai Program Prioritas 2010-2014(respon atas arahan Menhut) • Target HKm dan Hutan Desa: 2,5 juta ha • Penetapan Areal Indikatif HKm dan Hutan Desa secara Nasional. • Formulasi Pendanaan Penyelenggaraan HKm dan Hutan Desa (APBN, APBD, Dana lainnya) untuk tugas fasilitasi, pembinaan dan pengendalian. • Usulan : Kegiatan Rehabilitasi Hutan dengan pendekatan HKm/HD “Pembangunan Hutan Pola Agroforestry dengan padat karya” Diawali dengan proyek pemerintah (cross program) dan secara simultan ditertibkan legalitasnya (potensial : Bima, Dompu, Sumbawa, Sanggau, Sikka).

  20. TERIMAKASIH

  21. CAPAIAN HKM dan HUTAN DESALANGKAH 100 HARI

More Related