1 / 50

SISTEM PROTEKSI FISIK DAN PERALATANNYA

SISTEM PROTEKSI FISIK DAN PERALATANNYA. PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF BATAM, 18 - 20 MARET 2014. I. PENDAHULUAN. 1.1 Latar belakang Selain untuk tujuan damai, zat radioaktif dapat digunakan untuk pembuatan dirty bomb

audra
Download Presentation

SISTEM PROTEKSI FISIK DAN PERALATANNYA

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. SISTEM PROTEKSI FISIK DAN PERALATANNYA PELATIHAN PETUGAS KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF BATAM, 18 - 20 MARET 2014

  2. I. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang • Selain untuk tujuan damai, zat radioaktif dapat digunakan untuk pembuatan dirty bomb • Perlu tindakan pengamanan (deterence, detection, delay, response)untukmencegah pencurian/ pemindahan tak sah dan sabotase terhadap sumber. • Code of Conduct on the Safety and Security of Radioactive Source mengharuskan negara mengambil langkah-langkah untuk menjamin : • Sumber radiasi dan ZRA dikelola secara selamat dan dilindungi secara aman. • Penerapan promosi budaya keselamatan dan budaya keamanan • PP No. 7 tahun 2007 tentang Keamanan Sumber Radioaktif. • PP No. 33 tahun 2007 tentang Kes. Radiasi Pengion dan Keamanan Sumber Radioaktif.

  3. I.2. TujuanInstruksionalUmum Setelahmempelajarimateri, pesertadiharapkanmampuuntukmemahamitentangsistemproteksifisik & peralatannyasehinggadapatmengaplikasikannyadilapangansaatmenjalankantugas I.3. TujuanInstruksionalKhusus Setelahmempelajarimateriinipesertadiharapkanmampu : • MenjelaskantujuandanfungsiSistemProteksiFisik (SPF) • Menguraikanunsur-unsurdari SPF yang efektif • Menjelaskankarakteristikdasarsuatu SPF yang efektif • Menjelaskan peralatan dalam penerapan proteksi fisik • Mengevaluasiefektivitassuatu SPF saatiniberdasarkanpetunjuk BAPETEN.

  4. SISTEM PROTEKSI FISIK Sistem proteksi fisik adalah integrasi dari : orang peralatan prosedur Tujuan Umum untuk melindungi aset atau fasilitas dari pencuri, sabotase, atau orang mau berbuat jahat.

  5. II.2. Tujuan Sistem Proteksi Fisik • Tujuan utama : mencegah pencurian dan sabotase oleh orang/kelompok orang yang tidak bertanggung jawab (insider/outsider). • Pencurian dapat dicegah dengan : • Menghalangi lawan : dengan menerapkan sebuah SPF yang dilihat oleh calon lawan sebagai sesuatu yang sangat sulit untuk dikalahkan. • Mengalahkan lawan : tindakan proteksi yang dilakukan oleh perespon untuk menghalangi lawan mencapai tujuannya sejak lawan memulai tindakannya terhadap fasilitas. • Tujuan SPF dapat dicapai dengan menggunakan penghalang atau kombinasi fungsi-fungsi SPF

  6. Contoh pencegahan • Kehadiran polisi bersenjata atau penjaga keamanan • Kunci • Identitas lencana • Pagar atau penghambat lainnya • Tanda-tanda peringatan yang dipasang • Pencahayaan pada malam hari atau di daerah yang gelap

  7. Sistem Proteksi Fisik c c c Pendeteksian Penundaan Respon • Interupsi • Komunikasi • Penyebaranposisi • Netralisasi • MendeteksiGangguan • Komunikasi Alarm • Evaluasi/ Pemeriksaan Alarm • Penghalang fisik • Penjagaan II.3. Fungsi SPF

  8. sinyal Sensor Alarm Alarm Alarm Diaktifkan dilaporkan diterima Muncul Another Nuisance? II.3.1. Pendeteksian dan assesment • Ukuran efektivitas fungsi Pendeteksian: • Probabilitas dari mendeteksi aksi lawan (PS) • Waktu untuk melaporkan dan memeriksa alarm (TC) • Frekuensi gangguan alarm (NAR) • Probabilitas pemeriksaan yang akurat (PA) • PD = F (PS, TC, NAR, PA) Deteksi-ditemukannya suatu intrusi percobaan atau aktual Tiada deteksi tanpa penilaian

  9. 1 Ps * * PD * * T1 T0 T2 T3 Waktu penilaian *Probabilitas sensor mengeluarkan alarm Hubunganprobabilitaspendeteksianterhadapwaktuantaramendeteksidanassesment

  10. Sistem Alarm untuk Pendeteksian pemantau BMS Pembaca kartu Detektor asap

  11. Penundaan Dengan menghambat lawan Sehingga waktu tugas lawan bertambah • Physical Barriers • penghalang • kunci • Penundaan teraktivasi Kekuatan proteksi/pelindung II.3.2. Penundaan • Ukuran efektivitas penundaan : waktu yang diperlukan oleh lawan (setelah pendeteksian) untuk melewati setiap elemen penunda • Walaupun lawan dapat diperlambat sebelum pendeteksian, hal ini tidak bernilai terhadap efektifitas SPF

  12. Penundaan – Peralatan Dasar Pengikatan pada Panel Akses Pemuatan Sumber Iradiator Peralatan Dasar • Pengungkungan, pengikatan • Kekuatan pintu, jendela,dindingdan pagar • Gembok dan Kontrol Akses Pintu Bunkerdari Baja Teralis pengaman dari logam di jendela

  13. Penerimaan komunikasi Netralisasi Penyebaran Serangan Aksi aksi lawan lawan Lawan II.3.3. Respon • Interupsi : kekuatan respon yang tiba di lokasi yang tepat untuk menghentikan progres lawan • Penyebaran: aksi-aksi kekuatan proteksi/pelindung dimulai dari waktu diterimanya komunikasi sampai kekuatan tersebut berada pada posisi untuk menetralisasi lawan • Netralisasi : aksi menghentikan lawan sebelum tujuannya dicapai Ukuran Efektivitas respon : waktu antara penerimaan komunikasi dari aksi lawan dan netralisasi aksi lawan

  14. Komunikasi – Peralatan Dasar • Radio • Peranti Telekomunikasi • Pager

  15. Probabilitas komunikasi yang valid meningkat terhadap pengiriman informasi 1 klarifikasi Probabilitas Komunikasi Pemberitahuan kedua Pemberitahuan pertama untuk merespon 0 Waktu Variasi probabilitas komunikasi yang valid terhadap waktu

  16. Adversary and PPS Timelines Task Complete Begin Action T T T T Time C 0 I A sensors Adversary Task Time Adversary Task Time remaining after First Alarm PPS Response Time First Alarm Time Remaining After Interruption Adversary Interrupted Detection Time Response Force Time Alarm Assessed Time before First Alarm is not Delay

  17. Tugas selesai memulai tindakan Waktu penyelesaian tugas lawan Waktu yang diperlukan oleh SPF Penundaan Mengalahkan lawan Alarm pertama Waktu interupsi Memeriksa alarm deteksi Respon TI TC TA T0 Waktu II.3.4. Waktu Tugas Lawan

  18. External or Internal Intention Theft Sabotage Capabilities Group Size Weapons Explosives Tools Transportation Skills Funding Collusion w/ Insider Support Structure Threat Characteristics

  19. Identify Categories of Threats Insider orInternal Threat Outsider or External Threat Terrorists, Criminals Protestors • An Insider: anyone with • authorized, unescorted • access who could: • Act alone or in collusionwith external threat • May be passive or active • May be violent or nonviolent

  20. Insider Threat Insider threats can be passive or active. • Passive: Provide information about facility to outsiders, they take no physical role in theft or sabotage. • Active: Participate actively in a security breach attempt (eg. Turn off alarm -> participating in an attack)

  21. Insider Threat (cont) • Insider threats are very difficult to protect against because they are authorized to be there. They reduce your ability to detect and delay attacks. • Some measures to protect against insider threats include: • Background check • Key control • Log books • Double lock

  22. Contoh Fasilitas Rumah Sakit

  23. III. KARAKTERISTIK PROTEKSI FISIK Karakteristik SPF yang baik : • Proteksi berlapis • Konsekuensi minimum dari kegagalan komponen • Proteksi yang seimbang

  24. III.1. Proteksi Berlapis • Menggunakansejumlahurutanalatpelindung dan serangkaian alat deteksi • Efek yang dirasakanlawan : • Untukmeningkatkanketidakpastiantentangsistem • Untukmembutuhkanpersiapan yang lebihmatangsebelummenyerangsistem • Untukmenciptakanlangkah-langkahtambahandimanalawanmungkingagalataumembatalkanmisinya

  25. III.2. Konsekuensi Minimum dari Kegagalan Komponen Sistem yang sifatnya kompleks mungkin mengalami kegagalan oleh karena itu penting untuk : • mengetahui penyebab kegagalan komponen • Menyediakan rencana-rencana darurat agar sistem dapat terus beroperasi • Redundansi peralatan yang secara otomatis dapat mengambil alih fungsi peralatan yang rusak

  26. III.3. Proteksi yang Seimbang Sistem proteksi yang seimbang adalah bagaimanapun caranya lawan mencoba untuk mencapai tujuannya, ia akan menemui elemen-elemen efektif dari SPF • Tidak membuat jalan yang mudah bagi musuh • Deteksi berfungsi dengan baik tanpa ada keterlambatan

  27. ContohFasilitasRadioterapi • Sebuahsistemseimbangsecarakeseluruhan, • Waktu minimum untukmenembussetiappenghalangakansamabesarnya • Probabilitas minimum untukmendeteksipenembusandarisetiappenghalangharussamabesarnya • Tidakadakeuntungandalamdesain yang berlebih • Hal-hal yang didesainsebagaipelindungdarisebuahbentukancamantidakbolehdihilangkan

  28. T7 T5 T6 T3 T4 T1 T2 T8 Contoh cara masuk ruang penyimpanan sumber radioaktif Perkiraan Waktu

  29. PERALATAN KEAMANAN

  30. KELOMPOK KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF B • Radiografi gamma • Brakiterapi LD tinggi/sedang • Gauging terpasang tetap • aktivitas tinggi : • Gauging untuk ketinggian • Gauging untuk konveyer • Gauging untuk pipa • Gauging untuk well loging C A • Fasilitas pengolahan limbah • Generator termoelektrik radioisotop • Iradiator • Teleterapi • Teleterpi gamma knife • Brakiterapi LD rendah • Gauging ketebalan/ketinggian isi • Gauging portabel • Densitometer tulang • Eliminator statik

  31. PERALATAN KEAMANAN SUMBER RADIOAKTIF

  32. -Alat kominikasi menggunakan gelombang radio dengan frekuensi tertentu VHF (30-300 MHz) atau HF (3-30 MHz).- hanya dapat berkominikasi dengan saluran frekuensi yg sama.- komunikasi pengirim dan penerima dilakukan secara bergantian dengan menekan tombol.- VHF gel. radio dipancarkan horisontal akan terhambat bila ada penghalang seperti banguna, pohon, tinggi, atau pegunungan.- VHF untuk menjangkau jauh perlu dipasang repeater.- HF gel. Radio mempunyai kemapuan memantul di lapisan udara ionosphere sehingga dapat menjangkau jauh.- Digunakan untuk komunikasi antar petugas keamaman atau antara petugas keamanan dengan polisi, bila ada penyusup atau orang yang mencurigakan mau memcuri sumber radioaktif. HANDY TALKY (HT)

  33. Telepon terpasang tetap menggunakan jaringan kabel, sedang telepon seluler menggunakan jaringan tampa kabel.- komunikasi pengirim dan penerima dilakukan 2 arah dimana pembicaraan pengirim dan penerima dapat dilakukan sekaligus.- sinyal dari ponsel dikirimkan ke base transmission station (BTS) kemudian pusat telekomunikasi. Dari pusat telekomuniasi dikikirimkan ke BTS terdekat penerima, kemudian direuskan ke ponsel penerima.- diigunakan untuk komunikasi antar petugas keamaman atau antara petugas keamanan dengan polisi, bila ada penyusup atau orang yang mencurigakan mau memcurisumber radioaktif. TELEPON TERP. TETAP/SELULER

  34. Peralatan dipasang di luar atau di dalam gedung atau fasilitas.- Biasanya dilengkapi batere atau adaptor cadangan, jika kabel dipotong atau listrik mati, sirene tetap berbunyi.- Dengan adanya bunyi sirene meraung-raung, pencuri akan lari atau pencuri dapat ditangkap.- Alarm yang dilengkapi tombol peng-aktif, jika ada ancaman langsung, petugas dapat menekan tombol.- Tombol “fixed duress button” biasanya dipasang pada dinding, sedang tombol “wirelessduress button” mudah dibawa petugas karena tanpakabel. ALARM DILENGKAPI SIRENE fixed duress button wireless duress button

  35. -Saat ini telah dikembangkan alarm dihubungkan dengan telepon- dapat menelpon otomatis disaat pencuri masuk, pintu dibuka, mendeteksi adanya gerakan, alarm akan menelpon sendiri ke 6 nomor yang bisa diprogram sendiri seperti : No Telp Pribadi/ HP, No Telp Satpam, No Telp Pos Keamanan, No Telp Pos Kepolisian, dll. alarm yang dilengkapi sirene dan lampu • alarm yang dilengkapi dengan sensor gerak dan panas tubuh. • -jika ada pencuri yang membuka pintu dan melewati alarm, maka suara sirene alarm akan meraung-raung tidak bisa dihentikan kecuali dimatikan atau baterai nya habis

  36. Pada saat tidak digunakan, sumber radioaktif beserta kamera radiografi disimpan di dalam bunker.- tempat penyimpanan yang bagian atasnya terdapat tutup yang terbuat dari logam. - Tutup bunker harus dilengkapi dengan kunci gembok.- Gembok untuk mempersulit dan menunda pencuri mengambil sumber radioaktif. - Waktu kerja pencuri lebih lama dibanding dengan bunker tanpa gembok- petugas keamanan mempunyai waktu yang cukup datang ke lokasi menggagalkanpencurian dan menangkap pencuri. .GEMBOK

  37. digunakan pada saat malam hari atau penerangan kurang cukup. - senter harus kuat terhadap benturan, karena dapat berfungsi sebagai senjata. - untuk menangkap pencuri atau mencari sumber radioaktif yang hilang. . SENTER BESAR

  38. Sensor Gerakan Pasif atau Aktif Pasif Aktif Getaran Panas Suara Sensor Sensor Hanya Penerima Pemancar dan Penerima • Karakteristik • Tidak menghasilan sinyal • Mengindera energi dari sumber lain • Karakteristik • Memancarkan energi • Mencari gangguan

  39. Kontrol akses – Prinsip Dasar • Sesuatu yang Anda ketahui • Nomor Identifikasi Pribadi (PIN) • Kata sandi • Sesuatu yang Anda miliki • Kunci • Kartu • Sesuatu yang Anda • Fitur Biometrik (yaitu sidik jari) Sapuan lencana dan PIN Pembaca geometri tangan Menggabungkan faktor-faktor ini meningkat keamanan

  40. KEAMANAN PENGANGKUTAN SUMBER RADIOAKTIF Satellite Tracking System RADOME mounted on a transport vehicle Double Door Hasp (across both doors) High Security Shielded Padlock STOP box in Sprinter Van STOP Box

  41. Example of a Cargo Truck with Enhanced and Additional Security Features

  42. Respon • Probabilitas komunikasi yang akurat kepada kekuatan respon • Waktu untuk berkomunikasi • Probabilitas penyebaran kekuatan ke lokasi lawan • Waktu untuk penyebaran • Efektifitas dari kekuatan respon IV. PENUTUP • Pendeteksian, penundaan, dan respon merupakan fungsi-fungsi yang diperlukan pada SPF yang efektif • Untuk mengalahkan musuh, respon harus tiba sebelum tugas musuh terselesaikan, kekuatan respon harus memadai/cukup • Peralatan keamanan harus dapat berfungsi • Ukuran kemampuan kerja dari fungsi-fungsi tersebut : • Pendeteksian • Probabilitas deteksi • Waktu untuk komunikasi • frekuensi dari alarm yang dinyatakan sebagai alarm palsu • Penundaan • Waktu yang diperlukan untuk mengalahkan hambatan

  43. LAMPIRAN CONTOH LATIHAN HIPOTESA FASILITASSISTEM PROTEKSI FISIK Latihan 1 : Pencegahan Sistem proteksi fisik dapat mencegah lawan dalam melaksanakan misinya dengan dua cara yaitu : dengan mencegah tindakan lawan untuk menyerang fasilitas atau dengan menggagalkan usaha lawan yang melakukan penyerangan. Pada latihan ini difokuskan pada pencegahan. Pencegahan akan menyurutkan lawan menyerang jika lawan tahu bahwa usaha tersebut sulit berhasil atau tidak mungkin. Dengan menggunakan hipotesa fasilitas sebagai contoh, brainstorming dan daftar berbagai elemen pencegahan yang tepat untuk fasilitas. Kita dapat menggunakan berbagai fitur yang ada yang dipercaya sebagai elemen pencegahan dan kita dapat membuat elemen pencegahan yang baru yang realistis untuk diinstal pada fasilitas.

  44. tunda respon Tugas selesai Memulai tindakan Waktu penyelesai tugas musuh SPF waktu yang diperlukan Alarm pertama deteksi waktu • Latihan 2 : Perbandingan Waktu • Di bawah ini ada sebuah diagram yang menunjukkan Waktu lawan untuk menyelesaikan tugas vs Waktu SPF yang diperlukan dengan periode waktu melalui penghalang dari setiap tindakan berikut : • Pendeteksian : waktu yang diperlukan oleh petugas pengamanan untuk mendeteksi alarm dan menilai alarm sebagai tanda adanya penyerangan yang valid • Respon: Waktu yang diperlukan oleh petugas pengamanan untuk mengkomunikasikan, menyiapkan, dan secara strategis menempatkan posisinya untuk menetralisir keadaan. • Penundaan: waktu yang digunakan untuk pendeteksian terhadap tindakan lawan dalam menyelesaikan aksinya.

  45. Diskusikan dengan teman anda bagaimana diagram akan berubah berdasarkan kondisi yang diberikan dalam skenario yang berbeda pada halaman berikut. Menggunakan diagram di atas sebagai dasar atau starting poin, gambarlah ulang diagram baru untuk waktu SPF yang diperlukan pada diagram yang disediakan, berdasarkan kondisi dalam masing-masing skenario.

  46. tunda respon Tugas selesai Memulai tindakan Waktu penyelesai tugas musuh SPF waktu yang diperlukan Alarmpertama deteksi waktu Skenario 2.1: Kekuatan Respon tidak bisa merespon dalam waktu (rata-rata) normal (sebagai contoh mereka tidak merespon terhadap prioritas yang lebih tinggi di tempat lain di rumah sakit). Yaitu bila memerlukan kemampuan respon dua kali lebih lama dari waktu normal.

  47. tunda respon Tugas selesai Memulai tindakan Waktu penyelesai tugas musuh SPF waktu yang diperlukan Alarm pertama deteksi waktu Skenario 2.2 : Suatu alarm menunjukkan pintu masuk untuk mencapai bagian samping ruang penelitian terbuka, tetapi tidak dapat dikonfirmasi untuk waktu yang cukup lama ( misal, kamera yang mengarah ke pintu masuk di luar fokus, sehingga stasiun monitoring alarm memberitahukan petugas keamanan untuk menginspeksi lokasi dan memeriksa keadaan). Hal ini memerlukan waktu dua kali lebih lama untuk memeriksa alarm.

  48. tunda respon Tugas selesai Memulai tindakan Waktu penyelesai tugas musuh SPF waktu yang diperlukan Tempat dimana alarm pertama seharusnya terjadi deteksi waktu Skenario 2.3 Posisi sensor pada pintu kelur darurat exterior gagal melakukan aktivasi ketika gangguan terjadi (sebagai contoh sensor tidak bekerja). Ketika sensor kedua ( sensor yang ada pada posisi pintu interior ) diaktifkan pada titik pada diagram yaitu pada 2/3 pada jalan ke pendeteksian pertama sensor pertama sedang bekerja. Waktu pendeteksian untuk alarm kedua adalah sama dengan alarm pertama.

  49. terima kasih atas perhatiannya wassalamu'alaikum wr.wb.

More Related