1 / 16

PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI

PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI. fitri_andriani@unair.ac.id. Asertif.

Download Presentation

PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERTEMUAN KEEMPAT PERILAKU KOMUNIKASI : ASERTIF DAN MENGATASI MENGATASI HAMBATAN KOMUNIKASI fitri_andriani@unair.ac.id

  2. Asertif • “Kemampuan untuk mengkomunikasikan apa yang diinginkan, dirasakan, dan dipikirkan kepada orang lain namun dengan tetap menjaga dan menghargai hak-hak serta perasaan pihak lain”

  3. Lanjutan… • Asertif adalah kemampuan seseorang dalam mengekspresikan perasaan, ide, gagasan, keyakinan (hak), secara langsung, jujur, dan cara yang sesuai sedemikian rupa sehingga tidak menyakiti hati (mengganggu hak) orang lain. Lazarus (1973) mengatakan bahwa asertif adalah kemampuan berkata “tidak”; kemampuan membuat permintaan; kemampuan mengekspresikan perasaan positif atau negatif; kemampuan memulai, melanjutkan atau menghentikan suatu pembicaraan.

  4. Beberapa hal berkaitan dengan perilaku asertif : • Asertif adalah salah satu kemampuan problem solving • Perilaku asertif sangat berkaitan dengan budaya • Budaya barat membiasakan seseorang berperilaku asertif karena kebebasan mengeluarkan pendapat • Budaya timur (budaya ‘sungkan’) membuat perilaku asertif kurang berkembang.

  5. APAKAH ASERTIF = AGRESIF ? • Orang yang asertif = Seseorang yang mampu bersikap tulus dan jujur dalam mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangannya pada pihak lain sehingga tidak merugikan atau mengancam integritas pihak lain. • Orang yang agresif = seseorang yang terkesan melecehkan, menghina, menyakiti, merendahkan dan bahkan menguasai pihak lain ketika mengekspresikan perasaan, pikiran, dan pandangannya sehingga tidak ada rasa saling menghargai dalam interaksi atau komunikasi tersebut. • Bentuk sikap atau pun perilaku agresif seperti mempersalahkan, mempermalukan, menyerang (secara verbal atau pun fisik), marah-marah, menuntut, mengancam, sarkase (misalnya kritikan dan komentar yang tidak enak didengar), sindiran ataupun sengaja menyebarkan gosip.

  6. BILAMANA ORANG NON-ASERTIF ? • Seseorang dikatakan bersikap non-asertif, jika ia gagal mengekspresikan perasaan, pikiran dan pandangan/keyakinannya; atau jika orang tersebut mengekspresikannya sedemikian rupa hingga orang lain malah memberikan respon yang tidak dikehendaki atau negatif.

  7. APA MANFAAT ASERTIF ? • Mengembangkan komunikasi • Meningkatkan rasa percaya diri • Membantu kita mendapatkan penghargaan dari orang lain • Mengembangkan kemampuan pengambilan keputusan

  8. APAKAH KITA PERLU BERSIKAP ASERTIF ?BAGAIMANA CARANYA? Teknik untuk bersikap asertif : • Tentukan sikap yang pasti • Jika belum jelas dengan apa yang dimintakan pada Anda, bertanyalah untuk mendapatkan kejelasan atau klarifikasi. • Berikan penjelasan atas penolakan Anda secara singkat, jelas, dan logis. • Gunakan kata-kata yang tegas, seperti secara langsung mengatakan “tidak” • Pastikan pula, bahwa sikap tubuh Anda juga mengekspresikan atau mencerminkan “bahasa” yang sama dengan pikiran dan verbalisasi Anda.

  9. Lanjutan … • Gunakan kata-kata “Saya tidak akan....” atau “Saya sudah memutuskan untuk.....” dari pada “Saya sulit....”. Karena kata-kata “saya sudah memutuskan untuk....” lebih menunjukkan sikap tegas atas sikap yang Anda tunjukkan. • Mendiamkan, mengalihkan pembicaraan, atau bahkan menghentikan percakapan jika dipaksa. • Menolak dengan penuh empati seperti : “ saya mengerti bahwa berita ini tidak menyenangkan bagimu.....tapi secara terus terang saya sudah memutuskan untuk ...” • Bernegosiasi dengan pihak lain agar mendapatkan jalan tengahnya.

  10. Hambatan komunikasi • Hambatan dari pengirim pesan misalnya pesan yang akan disampaikan belum jelas bagi dirinya atau pengirim pesan, hal ini dipengaruhi oleh perasaan atau situasi emosional. • Hambatan dalam penyandian/simbol Hal ini dapat terjadi karena bahasa yang dipergunakan tidak jelas sehingga mempunyai arti lebih dari satu, simbol yang dipergunakan antara si pengirim dan penerima tidak sama atau bahasa yang dipergunakan terlalu sulit.

  11. Lanjutan … • Hambatan media  adalah hambatan yang terjadi dalam penggunaan media komunikasi, misalnya gangguan suara radio dan aliran listrik sehingga tidak dapat mendengarkan pesan. • Hambatan dalam bahasa sandi  Hambatan terjadi dalam menafsirkan sandi oleh si penerima • Hambatan dari penerima pesan  misalnya kurangnya perhatian pada saat menerima /mendengarkan pesan, sikap prasangka tanggapan yang keliru dan tidak mencari informasi lebih lanjut. • Hambatan dalam memberikan balikan  Balikan yang diberikan tidak menggambarkan apa adanya akan tetapi memberikan interpretatif, tidak tepat waktu atau tidak jelas dan sebagainya.

  12. Hambatan Fisik  Hambatan fisik dapat mengganggu komunikasi yang efektif, cuaca gangguan alat komunikasi, dan lain lain, misalnya: gangguan kesehatan, gangguan alat komunikasi dan sebagainya. • Hambatan Semantik  Kata-kata yang dipergunakan dalam komunikasi kadang-kadang mempunyai arti mendua yang berbeda, tidak jelas atau berbelit-belit antara pemberi pesan dan penerima • Hambatan Psikologis  Hambatan psikologis dan sosial kadang-kadang mengganggu komunikasi, misalnya; perbedaan nilai-nilai serta harapan yang berbeda antara pengirim dan penerima pesan.

  13. 1. a. Saya akan meminta teman saya untuk membantu. b. Saya memilih untuk diam dan menyelesaikanya sendiri tanpa bantuan orang lain. c. Saya akan langsung menyuruh teman saya untuk membantu saya. 2. a. Saya akan memukul teman saya apabila ia menyinggung perasaan saya b. Saya akan mendiamkan teman yang menyinggung perasaan saya. c. Saya akan mengatakan pada teman saya kalau perkataannya menyinggung saya.

  14. 3. a. Saya memilih untuk bertanya pada teman daripada pada dosen saya tentang materi yang tidak saya mengerti. b. Saya akan menunggu kesempatan bertanya yang diberikan dosen saya untuk menanyakan materi yang tidak saya mengerti. c. Saya akan bertanya tentang materi yang tidak saya mengerti tanpa menunggu kesempatan bertanya yang diberikan dosen. 4. a. Saya akan diam saja walaupun saya tidak setuju dengan pendapat teman saya. b. Saya akan berdebat dengan teman saya ketika saya tidak sependapat dengan dia c. Saya akan mengutarakan pendapat saya tanpa memojokkan teman saya

  15. 5. a. Demi persahabatan, saya akan menemani teman saya walaupun saya lelah. b. Saya akan mengatakan kalau saya sedang tidak ingin jalan-jalan karena saya ingin istirahat. c. Saya akan menyuruh teman saya untuk pergi dengan orang lain.

  16. 1. a = 3 b = 2 c = 1 2. a = 1 b = 2 c = 3 3. a = 2 b = 3 c = 1 4. a = 2 b = 1 c = 3 5. a = 2 b = 3 c = 1 10 -15 = Asertif 5 -10 = Kurang Asertif 1 – 5 = Cenderung agresif Kunci:

More Related