1 / 7

Identitas Mahasiswa

WAHYUNING HIDAYATI, 4101405589 PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT SISWA KELAS VII SMP N 2 NALUMSARI. Identitas Mahasiswa.

atara
Download Presentation

Identitas Mahasiswa

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. WAHYUNING HIDAYATI, 4101405589PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT SISWA KELAS VII SMP N 2 NALUMSARI

  2. Identitas Mahasiswa • - NAMA : WAHYUNING HIDAYATI - NIM : 4101405589 - PRODI : Pendidikan Matematika - JURUSAN : Matematika - FAKULTAS : Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam - EMAIL : sweet_aya pada domain rocketmail.com - PEMBIMBING 1 : Drs. Wuryanto, M.Si - PEMBIMBING 2 : Mulyono, S.Si, M.Si - TGL UJIAN : 2009-08-10

  3. Judul • PENGARUH PEMBELAJARAN DENGAN METODE DISCOVERY TERHADAP KEMAMPUAN PEMECAHAN MASALAH PADA MATERI POKOK SEGIEMPAT SISWA KELAS VII SMP N 2 NALUMSARI

  4. Abstrak • Pelajaran matematika adalah suatu pelajaran yang memerlukan pemahaman yang mendalam dan tidak hanya sekedar menghafal suatu rumus atau langkah penyelesaian dalam pembelajaran matematika. Belajar matematika akan berhasil bila proses belajarnya baik yaitu melibatkan intelektual peserta didik secara optimal. Belajar dan pembelajaran berfokus pada peserta didik jika peserta didik ikut aktif dalam kegiatan pembelajaran. Pembelajaran matematika yang melibatkan aktivitas peserta didik dalam kegiatan pembelajaran diharapkan dapat meningkatkan kualitas dari pembelajaran itu. Salah satu pembelajaran yang melibatkan aktivitas peserta didik secara aktif adalah pembelajaran dengan metode discovery. Dalam metode penemuan terbimbing atau yang biasa disebut dengan metode discovery di mana bahan pelajaran dicari dan dan ditemukan sendiri oleh peserta didik melalui berbagai aktivitas sehingga peran guru terbanyak sebagai fasilitator dan pembimbing peserta didik. Permasalahan dalam penelitian ini adalah apakah kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran dengan metode discovery lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik pembelajaran dengan metode ekspositori pada materi pokok segiempat siswa kelas VII SMP N 2 Nalumsari. Sedangkan tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada pembelajaran dengan metode discovery lebih baik daripada kemampuan pemecahan masalah peserta didik pembelajaran dengan metode ekspositori pada materi pokok segiempat siswa kelas VII SMP N 2 Nalumsari Populasi dalam penelitian ini adalah siswa kelas VII SMP N 2 Nalumsari tahun pelajaran 2008/2009. Dengan menggunakan teknik cluster random sampling diperoleh dua kelas sebagai kelas sampel. Kelas VII B sebagai kelas kontrol dan kelas VII A sebagai kelas eksperimen. Pada kelas kontrol diterapkan pembelajaran dengan metode ekspositori sedangkan pada kelas eksperimen diterapkan pembelajaran dengan metode discovery. Metode pengumpulan data pada penelitian ini adalah metode dokumentasi, metode observasi dan metode tes. Dari hasil perhitungan hasil uji coba perbedaan dua rata-rata, pada kelas eksperimen diperoleh 1x= 74,63636, = 45,95772 dan n1: 44, sedangkan pada kelas kontrol diperoleh 2x= 70,25, = 64,05233, dan n2: 44, sehingga didapat =hitungt2.912841, sedangkan = 1,99 dengan tabelt%5=αdengan dk = (44 + 44 - 2 ) = 86. Jadi thitung > ttabel maka ditolak berarti kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas eksperimen lebih baik daripad kemampuan pemecahan masalah siswa pada kelas kontrol. Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat disimpulkan bahwa dengan metode discovery rata-rata hasil tes kemampuan pemecahan masalah peserta didik pada kelas eksperimen lebih baik daripada kelas kontrol yang diajar dengan metode ekspositori. Dapat dikatakan bahwa pembelajaran dengan metode discovery lebih baik daripada pembelajaran dengan metode ekspositori terhadap kemampuan pemecahan masalah pada materi segiempat siswa kela VII SMP N 2 Nalumsari. Penggunaan metode discovery dalam pembelajaran matematika di SMP N 2 Nalumsari perlu diterapkan agar siswa lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dan ingat lebih lama serta tidak mudah lupa tentang materi yang diajarkan

  5. Kata Kunci • Kemampuan Pemecahan Masalah, Metode Discovery.

  6. Referensi • Arikunto, Suharsimi. 2002. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara. ------------------------. 2006. Prosedur Penelitian. Jakarta : PT. Rineka Cipta. A. Sobel Max dan Evan M. Maletsky. 2002. Mengajar Matematika. Jakarta: Erlangga. Arifin, Zaenal. 1991. Evaluasi Instruksional : Prinsip-Teknik-Prosedur. Bandung : PT. Remaja Rosdakarya. Basuki, dkk. 2008. Matematika Kelas VII Semester II. Kudus: CV Pustaka Indah. Cholik, M.A dan Sugijono. 2004. Matematika untuk SMP Kelas VII. Jakarta : Erlangga. Dimyati dan Mudjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Gulo, W. 2002. Metodologi Penelitian. Jakarta : Grasindo. Hudojo, Herman. 1988. Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Depdikbud. ---------. 2005. Pengembangan Kurikulum dan Pembelajaran Matematika. Malang : Universitas Negeri Malang. Moh, Amien. 1987. Mengajarkan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) dengan Menggunakan Metode ”Discovery” dan ” Inquiry”. Jakarta: Depdikbud. Natawidjaja, Rochman. 1976. Psikologi Umum dan Sosial. Jakarta : Depdikbud. Purwadarminta, W.J.S.1982. Kamus Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Rahmawati, Rina Dyah. 2005. Menjelajah di Negeri Antah Berantah 2 untuk Kelas VII. Jakarta : Empat Pilar Pendidikan. Sardiman, A.M. 2001. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta : PT. Raja Grafindo Persada. Slameto.2003. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka Cipta. Simangunsong Wilson. 2006. Matematika untuk SMP kelas VII. Jakarta: Erlangga. Soedjadi, R. 2000. Kiat Pendidikan Matematika di Indonesia. Jakarta : Depdiknas. Sudjana. 2002. Metode Statistika. Bandung : Tarsito Bandung. Sugiarto dan Isti Hidayah. 2007. Pemanfaatan Alat Peraga Dalam Pembelajaran Matematika di SD/MI. Semarang : Unnes. Suherman, Erman. 2003. Strategi Pembelajaran Matematika kontemporer. Bandung: JICA UPI. Sugiyono. 2006. Statistika untuk Penelitian. Bandung : CV. Alfabeta. Suyitno, Amin. 2004. Dasar–Dasar dan Proses Pembelajaran Matematika 1. Semarang : UNNES. Tim penyusun kamus dan pusat bahasa. 1989. Kamus Besar Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka. Wardhani. 2005. Materi Pembinaan Matematika SMP di Daerah Tahun 2005. Yogyakarta : Depdiknas.

  7. Terima Kasih • http://unnes.ac.id

More Related