1 / 82

BAB 6 SIKLUS PRODUKSI

BAB 6 SIKLUS PRODUKSI. AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI. Perancangan produk Perencanaan dan anggaran produksi Pelaksanaan produksi: Konsumsi bahan baku Konsumsi biaya tenaga kerja Konsumsi biaya overhead produksi Akuntansi kos dan pelaporan kegiatan produksi: unit produksi dan biaya produksi.

aron
Download Presentation

BAB 6 SIKLUS PRODUKSI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. BAB 6SIKLUS PRODUKSI

  2. AKTIVITAS SIKLUS PRODUKSI • Perancangan produk • Perencanaan dan anggaran produksi • Pelaksanaan produksi: • Konsumsi bahan baku • Konsumsi biaya tenaga kerja • Konsumsi biaya overhead produksi • Akuntansi kos dan pelaporan kegiatan produksi: unit produksi dan biaya produksi

  3. ANCAMAN SIKLUS PRODUKSI • Desain produk tidak tepat • Kelebihan/kekurangan produksi • Kesalahan investasi aktiva tetap untuk aktivitas produksi • Pencurian atau gangguan persediaan dan aktiva tetap. • Gangguan proses produksi • Laporan aktivitas produksi tidak akurat

  4. TUJUAN UMUM PERANCANGAN SIA • Mengendalikan aktivitas produksi. • Mengendalikan persediaan: baik bahan baku maupun barang jadi. • Menjamin validitas dokumen produksi • Menjamin keandalan pembukuan dan pelaporan aktivitas produksi. • Menjamin keamanan data dan informasi produksi dan ketepatan pelaporan. • Menjamin efektifitas dan efisiensi aktivitas produksi.

  5. DIAGRAM KONTEK SIKLUS PRODUKSI Tujuan SIA: seluruh kegiatan produksi, termasuk arus data/informasi, dilaksanakan secara efektif dan efisien.

  6. DFD SIKLUS PRODUKSI

  7. AKTIVITAS DAN DOKUMEN • Desain produk, dokumen yang umum digunakan: • Daftar kebutuhan bahan (bill of material) • Daftar teknis pelaksanaan produksi (operation list). • Perencanaan dan penjadwalan produksi, dokumen yang umum digunakan: • Daftar rencana kegiatan produksi (master production schedule)

  8. AKTIVITAS DAN DOKUMEN • Pesanan produksi (production order) • Permintaan bahan (material requisition) • Slip alur produksi (move ticket) • Pembelian persediaan, dokumen yang umum digunakan: • Pesanan pembelian • Laporan penerimaan barang • Voucher utang dagang.

  9. AKTIVITAS DAN DOKUMEN • Penggajian, dokumen yang umum digunakan: • Kartu jam kerja (timecard) • Kartu produksi • Otorisasi gaji (salary authorization). • Transfer barang dalam proses ke dalam persediaan barang jadi, dokumen yang umum digunakan: • Laporan barang jadi (completed production order).

  10. AKTIVITAS DAN DOKUMEN • Biaya overhead pabrik, dokumen yang umum digunakan: • Berbagai dokumen atau daftar biaya produksi tak langsung, misalnya daftar penyusutan mesin produksi, daftar biaya pemeliharaan mesin produksi, dan berbagai daftar biaya produksi tidak langsung lainnya.

  11. SISTEM AKUNTANSI KOS Tujuan akuntansi kos: • Menyediakan informasi untuk perencanaan, pengawasan, dan evaluasi kegiatan produksi. • Menyediakan informasi biaya produksi, untuk kepentingan keputusan kombinasi produk (product mix). • Menyediakan informasi untuk kepentingan penyusunan laporan keuangan.

  12. JENIS SISTEM AKUNTANSI KOS • Sistem kos pesanan (job costing system), digunakan pada proses produksi berdasarkan pesanan. Biaya produksi diakumulasi berdasarkan pesanan dengan menggukan kartu pesanan (job cost sheet) • Sistem kos proses (process costing system), digunakan pada proses produksi masal. Biaya produksi dikumpulkan berdasarkan periode produksi/departemen produksi.

  13. PROSES PEMBUKUAN • Sistem manual: jurnal, buku besar biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, dan biaya overhead pabrik), buku pembantu biaya produksi, dan rekapitulasi biaya produksi (berlaku baik pada kos proses maupun kos pesanan) • Sistem berbantuan komputer: sama dengan sistem manual, hanya saja entri data (bisa) dilakukan hanya sekali, selanjutnya distribusi dan rekapitulasi biaya dijalankan dengan menggunakan program komputer.

  14. LAPORAN PROSES PRODUKSI • Laporan pengendalian produksi (control report), berisi informasi lengkap kegiatan produksi, mulai dari perencanaan, penjadwalan, pelaksanaan, dan berbagai masalah produksi yang ada. • Laporan biaya produksi (production cost reports), berisi informasi lengkap biaya produksi, baik secara total maupun per unit.

  15. KEPUTUSAN PRODUKSI • Kombinasi dan jenis produk yang harus dibuat untuk memaksimumkan keuntungan (product mix). • Penentuan harga jual (product pricing) • Perencanaan dan alokasi sumber daya (resource allocation and planning), misalnya keputusan tentang membuat sendiri atau membeli suatu produk, tingkat keuntungan relatif antar jenis produk dst. • Perencanaan dan pengawasan biaya produksi dan evaluasi kinerja(cost management).

  16. COMPUTER INTEGRATED MANUFACTURING (CIM) • Perbedaan jenis barang yang diproduksi dan perbedaan teknologi membuat perbedaan pola produksi. • Computer integrated manufacturing (CIM) ditujukan untuk menurunkan biaya produksi. • Akuntan harus memahami pengaruh CIM terhadap SIA. • Salah satu pengaruh CIM adalah pergeseran dari produksi masa (mass production) ke dalam produksi khusus (custom order manufacturing).

  17. PERAN AKUNTAN DALAM PROSES PRODUKSI • 65% sampai 80% biaya produksi ditentukan pada tahap disain produk. • Akuntan adalah penyedia informasi tentang pengaruh disain produk terhadap biaya produksi dan tingkat keuntungan yang akan diraih. • Keputusan produksi ditentukan oleh prediksi tingkat keuntungan dari kegiatan produksi. • Di tangan akuntan, fungsi pengendalian anggaran produksi untuk memastikan efektifitas dan efisiensi proses produksi. • Akuntan bertanggungjawab memastikan kesesuaian SIA dengan teknik produksi yang berlaku.

  18. SISTEM AKUNTANSI KOS MANUAL

  19. SISTEM INFORMASI PRODUKSI ON-LINE

  20. SISTEM INFORMASI PRODUKSI ON-LINE Karakteristik sistem: • Seluruh data produksi dikumpulkan dalam data base kegiatan produksi. • Setiap bagian harus memasukkan data kegiatan produksinya ke dalam sistem data base. • Seluruh bagian harus memperhatikan informasi dalam data base untuk melihat kegiatan atau perintah yang harus dilaksanakan. • Informasi didistribusikan ke seluruh divisi produksi secara elektronik.

  21. SISTEM ERP (ENTERPRISE RESOURCE PLANNING)

  22. ENTERPRISE RESOURCE PLANNING • ERP merupakan perwujudan dari konsep lean manufacturing dengan tujuan meminimumkan, baik persediaan bahan baku, barang dalam proses maupun persediaan barang jadi, karena persediaan memerlukan biaya, misalnya biaya pengelolaan dan penggudangan. • ERP dikembangkan dengan cara mengintegrasikan informasi tentang pesanan konsumen, pesanan ke pemasok bahan baku, dan informasi kebutuhan SDM.

  23. METODE PERENCANAAN PRODUKSI • Manufacturing resource planning (MRP-II), metode ini adalah pengembangan dari konsep materials resource planning (MRP). Tujuan MRP-II: • Menyeimbangkan kapasitas produksi dengan kebutuhan bahan baku • Menyesuaikan jumlah produksi dengan prakiraan pesanan, oleh sebab itu disebut “push manufacturing”.

  24. METODE PERENCANAAN PRODUKSI • Just-in-time (JIT) manufacturing. Sasaran JITM adalah meminimumkan persediaan bahan baku, barang dalam proses, dan barang jadi. Barang hanya diproduksi berdasar pesanan konsumen, dan karenanya disebut “pull manufacturing”. Dalam praktik JITM dijalankan berdasarkan rencana produksi jangka pendek. Perbedaannya dengan MRP-II terletak pada jangka waktu perencanaan. JITM jauh lebih pendek dari MRP-II.

  25. AKUNTANSI AKTIVA TETAP PRORUKSI • Penggunaan aktiva tetap produksi, misalnya gedung pabrik, mesin pabrik, dan fasilitas produksi yang lain, mengakibatkan terjadinya BOP. • BOP atas penggunaan fasilitas produksi harus dicatat dan dibebankan ke produk dengan tepat.

  26. ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Masalah krusial dalam penentuan kos produksi adalah pembebanan BOP, karena BOP tidak bisa diidentifikasi langsung ke masing-masing jenis produk. ABC ditujukan untuk menganalisis dan mengalokasikan BOP secara tepat, tidak hanya didasarkan pada pertimbangan subyektif, misalnya berdasar jam mesin atau unit produksi.

  27. ACTIVITY BASED COSTING (ABC) Sistem akuntansi tradisional mendapatkan kritik karena tidak mampu memberikan informasi biaya dengan tepat untuk kepentingan manajemen produksi, karena dua alasan: • Alokasi biaya overhead pabrik tidak tepat. • Analisis kinerja produksi kurang komprehensif mengabaikan aspek- aspek non finansial.

  28. ALOKASI BIAYA OVERHEAD PABRIK Alokasi BOP pada sistem kos tradisional: • Menggunakan volume-driven based, seperti jam kerja langsung atau jam mesin. • Metode alokasi berbasis volume produksi mengakibatkan ketidaktepatan perhitungan kos produksi, karena BOP tidak selalu berbanding lurus dengan volume produksi.

  29. TUNTUTAN KONTROL PRODUKSI • Di lingkungan industri maju, perhatian utama manajemen adalah pada total quality management. • Pengendalian produksi memerlukan informasi komprehensif, yang terdiri dari informasi finansial dan non finansial. • Dalam sistem kos tradisional informasi produksi terbatas pada data biaya, sehingga kinerja operasional tidak bisa diukur secara komprehensif.

  30. ALTERNATIF SOLUSI ABC Dikatakan activity-based costing karena dalam sistem ini biaya overhead ditelusur ke dalam aktivitas yang menyebabkan munculnya biaya.

  31. ABC vs TRADITIONAL COST SYSTEM • ABC mengidentifikasi hubungan sitiap aktivitas produksi (cost driver) dengan biaya overhead pabrik, sementara sistem akuntansi tradisional cenderung membebankan BOP secara proporsional dengan unit produksi.

  32. ABC vs TRADITIONAL COST SYSTEM • ABC menggunakan pusat kos (cost pools) lebih banyak untuk biaya overhead pabrik. Sistem akuntansi kos tradisional mengumpulkan biaya overhead pabrik hanya dalam dalam satu pusat kos, yaitu rekening BOP. ABC membedakan tiga kategori biaya overhead, yaitu: • Batch-related overhead, • Product-related overhead, dan • Companywide overhead.

  33. ABC vs TRADITIONAL COST SYSTEM • ABC mengalokasikan biaya overhead pabrik ke masing-masing produk berdasarkan cost driver. Cost driver adalah apapun yang telah menyebabkan dan mempengaruhi timbulnya BOP. Manfaat ABC • Better decision, data biaya lebih rinci dan akurat sehingga keputusan bisa menjadi lebih teliti. • Improve cost management, dengan data biaya yang rinci dan akurat manajemen mampu mengawasi dan mengendalikan biaya produksi dengan lebih baik.

  34. BIAYA KUALITAS • Informasi biaya kualitas membantu manajemen dalam menentukan pengaruh kebijakan kontrol kualitas terhadap peningkatan keuntungan. • Kategori biaya kualitas: • Prevention costs, biaya untuk mencegah produk cacat. • Inspection costs, biaya untuk standarisasi kualias. • Internal failure costs, biaya untuk inspeksi pra distribusi. • External failure costs, konsekuensi adanya produk rusak yang sampai di tangan konsumen, misalnya kerugian karena runtuhnya reputasi perusahaan.

  35. Appendix

  36. Chapter 7The Conversion Cycle Accounting Information Systems, 5th edition James A. Hall

  37. Evolusi Praktik Produksi

  38. A World Class Company… • Adalah perusahaan yang telah mencapai standar tinggi dan telah melakukan perubahan mendasar dari bentuk organisasi dan manajemen tradisional ke yang berkelas dunia. • Melakukan perubahan berkelanjutan di seluruh aspek operasi organisasi, termasuk prosedur produksi. • Sangat berorentiasi ke konsumen.

  39. Mencapai Status Kelas Dunia • Perusahaan kelas dunia memerlukan metode produksi dan sistem informasi baru yang mampu: • Menginformasikan profil konsumen • Mengidentifikasi produk-2 menguntungkan • Mengidentifikasi konsumen yang menguntungkan • Mengidentifikasi peluang untuk peningkatan kualitas operasional dan kualitas produk • Mendorong adopsi value-added activities dan proses, serta mengidentifikasi aktivitas yang tidak memberi nilai tambah • Mampu secara efisien mendukung beragam pengguna sistem dengan informasi keuangan dan non keuangan.

  40. The Conversion Cycle… • transforms input resources, raw materials, labor, and overhead into finished products or services for sale. • consists of two subsystems: • the production system • the cost accounting system

  41. Production System • Involves the planning, scheduling, and control of the physical product through the manufacturing process • determining raw materials requirements • authorizing the release of raw materials into production • authorizing work to be conducted in the production process • directing the movement of work through the various stages of production

  42. Production Methods • Continuous Processing creates a homogeneous product through a continuous series of standard procedures. • Batch Processing produces discrete groups (batches) of products. • Make-to-Order Processing involves the fabrication of discrete products in accordance with customer specifications.

  43. Documents in the Batch Production System • Sales Forecast - expected demand for the finished goods • Production Schedule - production plan and authorization to produce • Bill of Materials (BOM) - specifies the types and quantities of the raw materials and subassemblies used to produce a single finished good unit

  44. Documents in the Batch Production System • Route Sheet - details the production path a particular batch will take in the manufacturing process • sequence of operations • time allotted at each station • Work Order - uses the BOM and route sheet to specify the exact materials and production processes for each batch

  45. Documents in the Batch Production System • Move Ticket - records work done in each work center and authorizes the movement of the batch • Materials Requisition - authorizes the inventory warehouse to release raw materials for use in the production process

  46. Production Planning and Control Sales Forecast Inventory Status Report Engineering Specifications BOM and route sheets Raw Materials Requirements (Purchase Requisitions) Operations Requirements Production Scheduling work orders move tickets materials requisitions open work orders work centers cost accounting job tickets time cards completed move tickets payroll prod. plan. and control

  47. Upon Completion of the Production Process… Finished Product and Closed Work Order Finished Goods Warehouse Closed Work Order Inventory Control status report of raw materials and finished goods journal voucher Prod. Plan. and Control General Ledger

  48. EOQ Inventory Model • Objective: minimize total inventory costs while ensuring that adequate inventories exist to meet current demand • Very simple too use, but assumptions are not always valid • demand is known and constant • ordering lead time is known and constant • total cost per year of placing orders decreases as the order quantities increase • carrying costs of inventory increases as quantity of orders increases • no quantity discounts

  49. EOQ Inventory Model Inventory Cycle Daily Demand EOQ INVENTORY LEVEL Reorder Point Time (days) Lead Time

  50. Cost Accounting System • Records the financial effects of the events occurring in the production process • Initiated by the work order • Cost accounting clerk creates a new cost record for the batch and files in WIP file • The records are updated as materials and labor are used

More Related