1 / 3

HEPCIDIN

hepcidin adalah hormon yang disekresi terutama oleh hepar yang berperan dalam metabolisme besi

ariffaiza
Download Presentation

HEPCIDIN

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HEPCIDIN Arif Faiza Hepcidin adalah peptide kecil yang disekresi terutama oleh hati yang memiliki peran utama dalam regulasi status besi tubuh. Hepcidin pertama kali ditemukan pada ultrafiltrat darah manusia dan sampel urin sebagai peptide kecil yang bersifat bakterisida. Gen yang mengkode sintesis hepcidin yaitu (HAMP) yang terletak pada kromosom 19q13 dan diekspresikan pada hati, jantung, paru, otak, medulla spinalis, usus, lambung, pancreas, jaringan lemak, otot skeletal, testis dan makrofag. Gen hepcidin juga terdapat pada tikus, babi, burung dan ikan. Hepcidin memiliki aktivitas anti bakteri (Escherichia coli, Staphylococcus aureus, Staphylococcus epidermidis, Streptococcus spp. group B) dan anti jamur (Candida albicans, Aspergillus niger, Aspergillus fumigatus). Hepcidin merupakan regulator kunci kadar besi, dimana dapat menurunkan absorpsi besi dari enterosit duodenum, melepaskan besi dari makrofag dan dapat melalui plasenta. Sintesis hepcidin oleh hepatosit dipengaruhi oleh overload besi, sinyal inflamasi, peningkatan eritropoiesis, hipoksia dan anemia.1,2 Hepcidin secara umum dapat menurunkan kadar besi dalam serum. Mekanismenya tergantung pada interaksi antara hepcidin dengan ferroportin. Ferroportin merupakan mammalian cellular iron exporter yang diekspresikan pada permukaan makrofag, hepatosit, enterosit duodenum dan sel plasenta. Hepcidin terikat pada ferroportin yang menyebabkan internalisasi dan degradasi endolisosom sehingga dapat menghambat transport besi melalui ferroportin. Ketika cadangan besi cukup atau tinggi, hepcidin akan meningkat dan menghambat absorpsi besi dari usus, melepaskan besi dari makrofag dan ditrnspor ke plasenta. Sebaliknya bila cadangan besi rendah maka produksi hepcidin akan dihambat.1,2 Sintesis hepcidin dimodulasi oleh stimulus yang berbeda yang dibagi menjadi regulator positif dan regulator negative. Regulator positif produksi hepcidin yaitu inflamasi dan peningkatan cadangan besi tubuh. Hepcidin juga merupakan reaktan fase akut II yang sintesisnya dapat diinduksi oleh IL-6. Pada saat infeksi dan inflamasi, kadar serum besi dan absorpsi besi dari diet akan turun dan terjadi pelepasan besi dari makrofag retikuloendotelial. Sehingga hepcidin merupakan mediator patogenik dari anemia pada penyakit kronik. Sedangkan regulator negative produksi hepcidin yaitu keadaan hipoksia, anemia dan peningkatan eritropoiesis serta berkurangnya cadangan besi tubuh.1,2,3 1

  2. Gambar 1. Mekanisme regulator positif dan negative hepcidin3 Sumber: Rishi G, Wallace DF, Subramaniam VN.Hepcidin: regulation of the master iron regulator. Biosci.Resp. 2015 (35): 1-12 Hepsidin dapat digunakan sebagai alat diagnostic dan terapieutik. Hepcidin dapat digunakan utnuk membedakan anemia karena penyakit kronim dan anemia defisiensi besi. Pada anemia penyakit kronik, produksi hepsidin meningkat, sedangkan pada anemia defisiensi besi produksi hepsidin turun. Hepsidin juga dapat digunakan untuk diagnosis dan monitoring terapi hemokromatosis. Peningkatan kadar hepcidin merupakan indicator keberhasilan terapi hemokromatosis dan kondisi kelebihan besi lainnya. Hepcidin dapat diperiksa dari sampel serum maupun urin.1 Clearance hepcidin. Sebagai peptide kecil, hepcidin tidak terikat kuat pada protein plasma. Clearance hepsidin mealui ginjal dan endositosis yang diperantarai ferroportin dan 2

  3. proteolysis. Oleh karena itu kadar hepcidin dapat meningkat oleh karena proses penyakit yang dapat menghambat clearance hepcidin oleh ginjal.2 Sumber Kepustakaan: 1.Kwapisz J, Slomka A, Zekanowska1E. Hepcidin and its role in iron homeostasis. The Journal of International Federationof Clinical Chemistry and Laboratory Medicine. 2009; vol 20 (2). Diunduh dari: http://www.ifcc.org/ifccfiles/docs/publications/eJIFCC/vol20/02/eJIFCC-02-02.pdf 2.Ganz T, Nemeth E. The Hepcidin-Ferroportin System as a Therapeutic Target in Anemias and Iron Overload Disorders. Hematology. 2011; 538-542. 3.Rishi G, Wallace DF, Subramaniam VN.Hepcidin: regulation of the master iron regulator. Biosci.Resp. 2015 (35): 1-12. 3

More Related