1 / 31

P A T E N Pertemuan 8

P A T E N Pertemuan 8. SEBAGIAN BESAR DIAMBIL DARI UU NO. 14/2001. KONSEP DASAR. Paten adalah hak eksklusif yg diberikan oleh negara kpd inventor atas hasil invensi DI BIDANG TEKNOLOGI.

aqua
Download Presentation

P A T E N Pertemuan 8

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. P A T E NPertemuan 8 SEBAGIAN BESAR DIAMBIL DARI UU NO. 14/2001

  2. KONSEP DASAR • Paten adalah hak eksklusif yg diberikan oleh negara kpd inventor atas hasil invensi DI BIDANG TEKNOLOGI. • Invensi adalah ide inventor yg dituangkan ke dlm suatu kegiatan pemecahan masalah yang spesifik DI BIDANG TEKNOLOGI, baik berupa produk maupun proses/penyempurnaan proses/produk

  3. KONSEP DASAR • Inventor adalah seorangs scr sendiri/ beberapa orang yg scr bersama-sama melaksanakan ide yg dituangkan ke dlm kegiatan yg menghasilkan invensi • Lisensi adalah ijin yg diberikan oleh pemegang hak paten kepada pihak lain berdasarkan perjanjian pemberian hak untuk menikmati manfaat ekonomi dari suatu paten

  4. Keuntungan sistem Paten: • Membantu menggalakan perkembangan teknologi pada suatu negara  dihargai dan tidak dijiplak. • Membantu menciptakan suasana yang kondusif bagi tumbuhnya industri lokal • Membantu perkembangan teknologi dan ekonomi dengan fasilitas lisensi • Adanya alih teknologi

  5. INVENSI YG DPT DIBERIKAN PATEN • Invensi yg baru dan mengandung langkah iventif serta dpt diterapkan dalam industri • Dianggap baru  saat diajukan tdk sama dngn teknologi sebelumnya • Teknologi sebelumnya telah diumumkan di Indonesia/luar negeri dlm tulisan, uraian lesan/peragaan/cara lain yg memungkinkan seorang ahli melaksanakan invensi.

  6. INVENSI TDK DIBERIKAN PATEN • Proses/produk yg pengumuman dan penggunaan yg bertentangan dengan UU, agama, ketertiban umum, kesusilaan. • Metode pemeriksaan, perawatan, pengobatan, dan atau pembedahan yg diterapkan terhadap manusia dan atau hewan. • Teori dan metode di bidang ilpeng dan matematika. • Proses biologis yang esensial untuk memproduksi tanaman atau hewan kecuali proses non-biologis/proses mikrobiologis.

  7. JANGKA WAKTU PATEN • Paten diberikan untuk jangka waktu 20 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu TIDAK DAPAT diperpanjang. • Paten sederhana diberikan untuk jangka waktu 10 tahun terhitung sejak tanggal penerimaan dan jangka waktu TIDAK DAPAT diperpanjang.

  8. SUBJEK PATEN • Yang berhak memperoleh paten adalah inventor atau yang menerima lebih lanjut hak inventor yang bersangkutan. • Invensi  dibuat bersama-sama milik bersama. • Ciptaan yang dikerjakan dlm lingkungan dinas/kerja milik dinas kecuali ada perjanjian • Jika ciptaan terdiri dari beberapa bagian tersendiri yg diciptakan lbh dr 1 orng penciptanya  orng yg memimpin/ mengawasi, klu tdk ada pencipta tim itu

  9. SUBJEK PATEN • Dirancang seseorang dikerjakan orang lain  yang merancang • Ciptaan yang dikerjakan dlm hubungan kerja/lingkungan dinas  milik dinas kecuali ada perjanjian  berhak mendapat imbalan • Dibuat dlm hubungan kerja atau pesanan hak cipta milik pembuat kecuali ada perjanjian  berhak mendapat imbalan

  10. IMBALAN ITU DAPAT: • Dalam jumlah tertentu sekaligus • Prosentase • Gabungan keduanya (1 dan 2), dengan hadiah atau bonus • Bentuk lain yang disepakati para pihak • Kalau tidak ada kata sepakat No. 1-4 maka  pengadilan niaga tidak menghapus hak inventor

  11. HAK & KEWAJIBAN PEMEGANG PATEN • Memiliki hak eksklusif utk melaksanakan paten yg dimilikinya. • Dalam hal paten produk: membuat, menggunakan, menjual, mengimpor, menyewakan dll. • Dalam hal paten proses:menggunakan proses produksi yg diberi paten utk membuat barang dan tindakan lain. • Tanpa mengurangi ketentuan No. 1 maka pemegang paten WAJIB membuat produk/menggu nakan proses di Indonesia, kecuali utk regional

  12. HAK & KEWAJIBAN PEMEGANG PATEN: • Utk pengelolaan kelangsungan berlakunya paten dan pencatatan lisensi, pemegang paten atau penerima lisensi wajib membayar biaya tahunan. • Pengecualian bagi pemegang paten WAJIB membuat produk/menggu nakan proses di Indonesia, jika pembuatan produk atau proses hanya layak utk regional

  13. UPAYA HUKUM THD PELANGGARAN PATEN: • Apabila ada produk yang diimpor ke Indonesia, sementara proses sudah dipatenkan di dgn UU di Indonesia maka pemegang paten proses dapat melakukan upaya hukum. • Dalam upaya hukum ini maka bergantung pada pemegan paten proses dalam hal penuntutan

  14. PERMOHONAN PATEN: • Paten diberikan berdasar permohonan • Permohonan paten hanya utk satu invensi atau beberapa invensi yg merupakan satu kesatuan • Permohonan diajukan dengan membayar biaya kepada direktorat jendral • Apabila pengajuan tidak dilakukan oleh inventor maka harus disertai dengan pernyataan yang sah • Permohonan diajukan scr tertulis dlm bahasa Indonesia kepada direktorat jendral

  15. Permohonan harus memuat: • Tanggal, bulana dan tahun permohonan • Alamat yang jelas dan lengkap • Nama lengkap dan kewarganegaraan inventor • Nama & alamat yang lengkap kuasa bila menggunakan kuasa • Judul invensi • Klaim yang terkandung dalam invensi

  16. Permohonan harus memuat: • Deskripsi tentang invensi secara lengkap. Misalnya bentuk, gambar, proses dan lain-lain yang sejenis • Abstrak invensi

  17. PENGUMUMAN • Diumumkan paling lama 18 bulan sejaka tanggal penerimaan • Pengumuman dilakukan dengan menempatkan dlm berita resmi paten yang diterbitkan secara berkala oleh dirjen • Pengumuman dilaksanakan selama 6 bulan untuk paten kompleks dan 3 bulan untuk paten sederhana

  18. PENGUMUMAN • Setiap pihak dapat melihat pengumuman dan dapat mengajukan keberatan secara tertulis dengan mencantumkan keberatan. • Pemohon dapat mengajukan sanggahan dan penjelasan terhdap pandangan dan atau keberatan tersebut kepada dirjen. • Dirjen menggunakan keberatan dan sanggahan sebagai bahan untuk melakukan pemeriksaan subsatntif.

  19. PEMERIKSAAN SUBSTANSI • Pemeriksaan substansi dikerjakan oleh seorang pemeriksa paten atau seorang ahli dari universitas  bergantung pada teknologi yg digunakan. • Pemeriksaan ini penting untuk melihat adanya ivensi yang benar-benar baru

  20. Contoh Kasus: Payung kertas mrpkn payung yg tlh lama dikenal di Ind. Fungsi payung tersebut utk melindungi org dr sinar matahari. Salah satu kelemahan payung yg terbuat dr kertas adalah tdk cocok digunakan utk melindungi org dr air hujan. Jika seseorang mengganti kertas dgn plastik sbg bahan utama pembuatan payung utk melindungi seseorang dr air hujan. Invensi tsb dianggap tdk memenuhi syarat langkah inventif krn pemecahan masalah berupa penggantian bahan kertas dgn plastik dpat diduga dgn mudah oleh ahli di bidangnya

  21. PEMBAHASAN • Utk masalah “kebaharuan” sebuah invensi dapat diuji dengan menerapkan prinsip “PELANGGARAN TERBALIK” • Seadainya paten (dlm pemeriksaan) memang berlaku/valid, apakah invensi sebelumnya (sebagaimana terdapat dlm dokumen pembanding) merupakan pelanggaran paten? • Jika “YA” maka unsur kebaharuan dari invensi TIDAK ADA  Pelanggaran Terbalik

  22. PEMBAHASAN • Yang dibalik adalah perlakuan atau validitasnya. • Pembanding adalah dokumen (paten) yang telah diumumkan/diketahui, kemudian ada paten baru yang sedang diperiksa.

  23. PERTANYAAN: APAKAH PRINSIP PELANGGARAN TERBALIK TERSEBUT BERGUNA DALAM KONTEKS INDONESI?

  24. PEMBAHASAN • Apabila dokumen pembanding tidak mengandung semua unsur penting dari klaim, berarti tidak ada pelanggaran dan klaimnya “BARU”. • Apabila dokumen pembanding mengandung semua unsur (baik yang penting maupun tidak penting dari klaim), berarti ada pelanggaran dan klaimnya “TIDAK BARU”.

  25. PEMBAHASAN • Apabila dokumen pembanding tidak mengandung semua unsur, tetapi mengandung semua unsur penting dari klaim, berarti ada pelanggaran dan klaimnya “TIDAK BARU”. • Catatan: Unsur penting adalah sesuatu yang sangat penting dalam suatu invensi tanpa unsur itu maka tidak akan jalan

  26. PEMAKAI “TERDAHULU” DALAM PATEN • Pada pasal 11 UU No. 14 tahun 2001 tentang Paten, inventor adalah seorang atau beberapa orang yg scr bersama-sama melaksanakan ide yg dituangkan ke dlm kegiatan yg menghasilkan invensi. • Pada pasal 13, barang siapa telah menjalankan sebuah invensi pada saat invensi serupa dimintakan paten oleh pihak lain, orang tsb tetap dapat menjalankan invensi sekalipun terhadap invensi yang sama tersebut kemudian diberi paten.

  27. PEMAKAI “TERDAHULU” DALAM PATEN • Jika ada kejadian pada pasal 13 tersebut maka dapat mengajukan ke kantor HAKI untuk diakui sebagai “PEMAKAI TERDAHULU” • Dengan ijin ini maka tetap dapat menjalankan invensi tanpa melanggar invensi yang diberikan paten

  28. PEMAKAI “TERDAHULU” DALAM PATEN • Konsep PEMAKAI TERDAHULU berbeda dengan PENEMU PERTAMA seperti prinsip di Amerika. • Di Amerika seseorang yang telah mengajukan permohonan paten akan kehilangan hak patenya apabila terbukti ada orang lain yang telah menemukan invensi sebelumnya.

  29. PEMAKAI “TERDAHULU” DALAM PATEN • Istilah pemakai terdahulu dalam sistem paten di Indonesia sama dengan di Eropa. • Lisensi harus didaftarkan di rektorat jendral

  30. BAGAIMANA KALAU INVENSI TIDAK DIPATENKAN? • Tetapi tetap dapat menjadi rahasia, maka inventor dapat mencari bentuk perlindungan lain, misalnya RAHASIA DAGANG. • Contoh kasus yang terjadi pada Coca Cola.

  31. KASUS COCA-COLA Coca cola ditemukan pada tahun 1886. Belum ada perusahaan lain yang mampu menemukan formula pembuatan coca cola, sehingga dapat bertahan sampai dengan 100 tahun. Formula tersebut terdapat dalam sebuah dokumen tersimpan dalam kotak besi yang ada di sebuah Bank di kota Atalanta. Jika inventor tersebut mematenkan invensinya maka dapat dipastikan bahwa perusahaan lain akan mengetahui formulanya dan perusahaan yang mematenkan hanya dapat memonopoli tidak lebih dari 20 tahun.

More Related