1 / 28

METODE PENGUJIAN DAYA RACUN LIMBAH

METODE PENGUJIAN DAYA RACUN LIMBAH

april
Download Presentation

METODE PENGUJIAN DAYA RACUN LIMBAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. METODE PENGUJIAN DAYA RACUN LIMBAH Penentuan toksisitas/daya racun suatu bahan Limbah terhadap suatu organisme, umumnya dinyatakan sebagai "Lethal Dose " (LD), yakni gambaran tentang prosentase jumlah hewan uji yang mati pada suatu substansi toksis yang diberikan. Efek suatu substansia toksis ditentukan oleh faktor lamanya waktupendedahan dan besarnya konsentrasi. Oleh karena itu, di dalam menggambarkan hasil pengujian tersebut harus dicantumkan kedua faktor tersebut.

  2. Hasil bioassay, umumnya dilukiskan sebagai "Median Lethal Dose " (LD 50) dalam lama waktu pendedahan tertentu. LD 50-96 jam adalah Notasi yang melukiskan besarnya konsentrasi toksikan yang menyebabkan 50 % hewan uji mati di dalam waktu selama 96 Jam (Rand et al., 1976). Dalam suatu uji toksisitas, lama waktu persentuhan harus dinyatakan, misalnya LC50 - 96 jam; LD 50 -24 jam, LD 50 -14 jam, dsbnya.

  3. Penentuan Toksisitas bertujuan untuk mengetahui efek suatu bahan toksis terhadap suatu organisme uji tertentu.Data utama adalah prosentase organisme uji yang dipengaruhi dengan suatu cara spesifik pada setiap perlakuan. Data ini akan kondisi pengujian atau ukuran kepekaan organisme uji terhadap bahan uji. Beberapa Pengertian / Istilah di dalam Penentuan ToksisitasToksisitas Akut ( Lethalitas). Parameter ini digunakan sebagai indikator primer pencemaran. Umumnya dieks-presikan sebagai LC ( Lethal Concentration 50) atau LD ( Lethal Dose-50), yaitu besarnya kadar atau dosis yang dalam kondisi spesifik menyebabkan kematian setengah ( 50 %) dari jumlah populasi organisme uji dalam lama waktu tertentu ( Eden, 1975). LC / LD dinyatakan pula sebagai TL atau TL ( Tolerance Limit Median atau Tolerance Limit ).

  4. Uji ini dilakukan untuk menilai efek akut, subakut dan kronis. Uji ini perlu didasarkan atas waktu, karena semua zat baru yang akan dipergunakan di dalam suatu kegiatan harus diuji dahulu toksisitasnya; dan apabila uji memakan waktu terlalu lama, maka aktivitas kegiatan yang akan mempergunakan zat tersebut harus menunggu lama dan kemungkinan besar teknologi yang seiring dengan bahan baku yang perlu diuji itu sudah ketinggalan zaman. Oleh karena itu, para ahli toksikologi selalu tertinggal atau tidak tahu efektnya terhadap manusia shg kadang-kadang ada produk yg harus ditarik dari pasaran.

  5. Tingkatan Uji Toksisitas • Uji toksisitas dapat dibagi ke dalam tiga kelompok yakni : • Uji Akut atau uji tingkat I • Uji Subkronis atau uji tingkat II • Uji Kronis atau uji tingkat III

  6. Metode Dasar ( Basic Test), yang biasanya digunakan dalam uji Toksisitas Akut umumnya; Secara sederhana Uji Toksisitas dapat dilakukan dengan urutan kerja sebagai berikut : a. Tahap Pemeliharaan b. Aklimatisasi Organisme Uji c. Uji Pendahuluan d. Uji Sesungguhnya

  7. 1). Tahap Pemeliharaan Ikan Uji - Ikan dari sumber dipindahkan ke dalam air pemeliharaan ( air sumur) yang ditempatkan di dalam ember-ember plastik dengan kapasitas volume 60 liter dan ditempatkan sedemikian rupa sehingga dapat dibuat aliran keluar masuk bejana pemeliharaan. Setiap bejana diisi dengan 70-80 ekor ikan uji. Setelah ikan uji dipeliharan selama 1 malam,kemudian ikan uji dicuci dengan larutan malachiet green 0,1 ppm plus formalin 25 ppm selama 30-69 menit. Pencucian ini dilakukan untuk mencegah munculnya penyakit ikan yang tidak diharapkan selama pengujuian.

  8. Selama pemeliharaan, bejana uji diaerasi secukupnya untuk mempertahankan kadar oksigen terlarut. Ikan diberi pakan makanan ikan 1 kali sehari. Setiap hari dilakukan sifonisasi dan pergantian air sebanyak 25-40 % dari total air bejana. Ikan yang mati selama pemeliharaan atau sakit diambil dan dipindahkan atau dibuang. Lama pemeliharaan 14 hari.

  9. 2). Tahap Aklimasi Ikan Uji • Dipersiapkan rangkaian bejana uji untuk 6 variasi kadar ppm limbah yang akan diujikan, termasuk kontrol. • Setiap bejana diisi dengan air uji sebanyak 15 liter dan kemudian setiap bejana uji ditebari masing-masing 10 ekor ikan uji. Pemasukan ikan uji kedalam bejana uji dilakukan secara acak. • Dua hari sebelum perlakuan, ikan tidak diberi pakan. • Jika selama aklimasi, mortalitas ikan uji tidak melebihi 3 % selama 48 jama maka kegiatan perlakuan dapat diteruskan.

  10. 3). Tahap Perlakuan - Setelah ikan diaklimasi selama 3 hari, ikan tidak diberi pakan. - Perlakuan dibedakan atas 2 tahap , yaitu : 3.1. Uji Pendahuluan ( Range Finding Test/ Exploratory Test ) 3.2. Uji Sesungguhnya ( Full Scale test/ Definitive Test)

  11. - Kelompok-kelompok organisme uji diperlakukan dengan suatu urutan kadar bahan uji dengan basis angka 10, misalnya 10 o, 10 1 , 10 2,10 3, 10 4 ..... Dan seterusnya mg/lt; untuk menemukan kadar ambang atas ( LC-14 jam) dan kadar Ambang Bawah ( LC-48 jam). c.Uji Lanjutan - Berdasarkan hasil Uji Pendahuluan dapat dipilih lanjut urutan Kadar Bahan Uji menurut Skala Logaritmik. d. Evaluasi Hasil - Dari data mortalitas ( %-ase kematian) perkelompok/ bejana uji dapat dihitung LC baik untuk 24, 48, 72 maupun 96 jam dengan Analisis Probit ( Finney, 1971) atau secara sederhana dengan menggunakan kertas Grafik Semilogaritmik atau Logaritmik.

  12. UJI PENDAHULUAN ( RANGE FINDING TEST) ( Rand et al, 1976 ; Deptan, 1983). • Uji ini bertujuan untuk menentukan kadar ambang • lethal, yakni ambang atas ( LC100-24 jam) dan ambang • bawah ( LC0-48 jam). • Semua bejana uji diberi tanda secara acak untuk memperoleh kadar perlakuan yang akan dilakukan dengan cara pengundian. Deretan konsentrasi yang dipakai dalam uji pendahuluan adalah menggunakan basis angka 10, misalnya 10 o, 10 1 , 10 2,10 3, 10 4 • ..... dan seterusnya mg/lt; untuk menemukan • kadar ambang atas ( LC-14 jam) dan kadar Ambang • Bawah ( LC-48 jam).

  13. Range Kadar Perlakuan Pendahuluan Kadar Terendah dimana Organisme uji mati 100 % K1 K2 K3 ……………………………………. Kn ---------------------------------------------------------------------------- 1 10 100 1000 10000

  14. Peubah yang diamati adalah jumlah ikan yang mati setiap 24 jam selama 48 jam dan dihitung jumlah akumulatifnya pada 24 jam dan 48 jam sehingga diperoleh nilai LC0-48 dan LC100-24 jam. • Ratio kematian ikan uji didapat dari jumlah ikan uji yang mati dibagi dengan jumlah total semula pada setiap kadar perlakuan.

  15. Uji Sesungguhnya ( Definitive test) • Berdasarkan atas nilai LC0-48 jam dan LC100-24 Jam dari hasil uji pendahuluan, kemudian lakukan uji sesungguhnya • Konsentrasi yang dipilih dalam interval geometris, yang dapat menggunakan cara sbb: • Daftar Skala Konsentrasi Logaritmit yang telah dibuat oleh Duodorf dkk • Menentukan sendiri dengan rumus sbb:

  16. N a (1). Log --- = k ( log ------ ), dimana ; n n N = Konsentrasi ambang atas ( LC100-2 jam) n = Konsentrasi ambang bawah ( LC0-48 jam) k = Jumlah konsentrasi yang diuji ( mis. 5; a, b, c, d, e ) a b c d e N (2). --- = -- = --- = ----- = ---- = ----- n a b c d e Dengan rumus 1, dapat dihitung nilai konsentrasi a ( Konsentrasi terkecil 0, selanjutnya dapat dihitung berturut-turut konsentrasi b, c, d dan e dengan rumus 2.

  17. Contoh : Diperoleh nilai N = 10 -1 ppm dan n = 10 -0 ppm Jumlah interval perlakuan yang akan dilakukan sebanyak 5 ( k=5) Maka nilai a dapat dicari sbb: N a Log --- = k ( log ------ ) n n log 0.1 – log 0 = 5 ( log a – log 0) -1 – 0 = 5 log a – 0 -1 = 5 log a - 0 1 log a = ----- = 0.2 5 a = 10 0.2 dengan kalkulator; 0.2 shift log = a = 1.58

  18. a b c d e N --- = -- = --- = ----- = ---- = ----- n a b c d e Menghitung nilai b : a b 1.58 b --- = -- ----- ------ = ------- = n a 1 1,58 1.58 x 1.58 b = ------------- = 2.50 1 Menghitung nilai c : b c 2.50 C --- = -- ----- ------ = ------- = a b 1.58 2,50 2,50 x 2.50 b = ------------- = 3,96 dan seterusnya untuk kadar d, e dan f . 1

  19. Tabel Pengamatan Hasil uji Pendahuluan jumlah ikan yg mati interval 24 jam

  20. Tabel Pengamatan Hasil uji Sesungguhnya jumlah ikan yg mati interval 24 jam

  21. ANALISIS DATA • Menggunakan Kertas Grafik Semilogaritma, dimana absisnya (Y) berisikan data % Jumlah organisme uji yang masih hidup dan ordinatnya berisikan data log konsentrasi perlakuan ( x) • Menggunakan persamaan garis regresi log konsentrasi terhadap Probit kematian organisme uji ( Probit Analysis) • Menggunakan persamaan garis regresi log • konsentrasi terhadap Logit kematian organisme • uji ( Logit Analysis) • 4. Menggunakan Soft WARE EPA PROBIT ANALYSIS • PROGRAM • 5. dll

More Related