1 / 16

MUAMALAH

MUAMALAH. JUAL BELI. PENGERTIAN JUAL BELI Bahasa : saling menukar Istilah : pertukaran harta atas dasar saling rela atau ridho dengan cara dan syarat tetentu. Penjual = Ba’ialah Pembeli = Musytari Dasar Hukum Jual Beli = Mubah (boleh) Dalil Jual Beli :

amanda
Download Presentation

MUAMALAH

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. MUAMALAH

  2. JUAL BELI • PENGERTIAN JUAL BELI Bahasa : saling menukar Istilah : pertukaran harta atas dasar saling rela atau ridho dengan cara dan syarat tetentu. Penjual = Ba’ialah Pembeli = Musytari Dasar Hukum Jual Beli = Mubah (boleh) Dalil Jual Beli : 1. “Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu saling memakan harta sesamamu dengan jalan yang batil, kecuali dengan jalan perniagaan yang berlaku dengan suka sama-suka di antara kamu. Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An-Nisaa : 29) 2. “Allah telah menghalalkan jual beli dan mengharamkan riba” (QS. Al-Baqoroh : 275)

  3. KETENTUAN JUAL BELI • Rasulullah saw. Bersabda : “sesungguhnya daging yg tumbuh (yg berasal) dari yg haram, maka api lebih baik untuknya”. (HR. At.tirmidzi) • Umar ra. Berkata : “tdk boleh ada yg berjualan di pasar kami ini, kecuali mereka yg memahami hukum. Jika tidak (memahami hukum), maka sadar atau tdk sadar berarti memakan riba”.

  4. RUKUN JUAL BELI • Penjual • Pembeli • Barang yg diperjual belikan • Ijab Qabul

  5. SYARAT SAH JUAL BELI • Syarat Penjual dan Pembeli : * berakal sehat * balig, kecuali nilainya tdk besar b. Syarat barang yg diperjualbelikan : * suci * bermanfaat * diketahui kadar, jenis, sifat, dan harganya * milik sendiri, atau milik orang lain yg dikuasakan c. Bentuk ijab Qabul * Lisan, seperti : “saya menjual …. Atau saya membeli …” * tulisan, seperti label harga * isyarat, seperti orang yg cacat

  6. PERBUATAN HARAM DALAM JUAL BELI • Membeli untuk menimbun • Menghadang penjual sebelum penjual mengetahui harga pasar • Membeli utk disimpan agar dpt dijual dg harga yg lebih mahal • Menjual barang utk tujuan maksiat • Jual beli yg terdapat unsur penipuan • Jual beli rampasan perang sebelum dibagikan • Menjual anggur kpd yg biasa membuat minuman keras • Menjual senjata yg diketahui utk tujuan jahat • Jual beli barang yg bercampur dg barang haram • Jual beli dg banyak sumpah disertai dusta • Jual beli di dalam masjid • Jual beli waktu adzan shalat jumat

  7. JUAL BELI YG TIDAK SAH • Membeli barang yg sudah dibeli orang lain tetapi belum diambil barangnya • Jual beli secara ijon • Jual beli binatang ternak yg masih dalam perut induknya • Menjual barang milik orang lain tanpa sepengetahuan yg punya

  8. KHIYAR DALAM JUAL BELI • Pengertian dan Hukum Khiyar Khiyar : Memilih Hukum : Mubah / Boleh • MACAM-MACAM KHIYAR • Khiyar Majlis : Hak memilih antara meneruskan atau membatalkan aqad jaul beli pd tempat berlangsungnya jual beli. Bila telah berpisah, khiyar tdk berlaku lagi. • Khiyar Syarat : Hak memilih antara meneruskan atau membatalkan dg syarat tertentu. Berlakunya khiyar syarat selama 3 hari. • Khiyar ‘Aib : Hak memilih antara meneruskan atau membatalkan karena ada cacat.

  9. UTANG PIUTANG • PENGERTIAN DAN HUKUM • Pengertian : Utang : yang dipinjam dari orang lain Piutang : yg dipinjamkan kpd oang lain Utang Piutang = Addain • Hukum : - Sunat - wajib, spt kelaparan, utk menebus obat, dll

  10. KETENTUAN UTANG PIUTANG • Hai orang-orang yang beriman, apabila kamu bermu'amalah tidak secara tunai untuk waktu yang ditentukan, hendaklah kamu menuliskannya. Dan hendaklah seorang penulis di antara kamu menuliskannya dengan benar. Dan janganlah penulis enggan menuliskannya sebagaimana Allah mengajarkannya, meka hendaklah ia menulis, dan hendaklah orang yang berhutang itu mengimlakkan (apa yang akan ditulis itu), dan hendaklah ia bertakwa kepada Allah Tuhannya, dan janganlah ia mengurangi sedikitpun daripada hutangnya. Jika yang berhutang itu orang yang lemah akalnya atau lemah (keadaannya) atau dia sendiri tidak mampu mengimlakkan, maka hendaklah walinya mengimlakkan dengan jujur. Dan persaksikanlah dengan dua orang saksi dari orang-orang lelaki (di antaramu). Jika tak ada dua oang lelaki, maka (boleh) seorang lelaki dan dua orang perempuan dari saksi-saksi yang kamu ridhai, supaya jika seorang lupa maka yang seorang mengingatkannya. Janganlah saksi-saksi itu enggan (memberi keterangan) apabila mereka dipanggil; dan janganlah kamu jemu menulis hutang itu, baik kecil maupun besar sampai batas waktu membayarnya. Yang demikian itu, lebih adil di sisi Allah dan lebih menguatkan persaksian dan lebih dekat kepada tidak (menimbulkan) keraguanmu. (Tulislah mu'amalahmu itu), kecuali jika mu'amalah itu perdagangan tunai yang kamu jalankan di antara kamu, maka tidak ada dosa bagi kamu, (jika) kamu tidak menulisnya. Dan persaksikanlah apabila kamu berjual beli; dan janganlah penulis dan saksi saling sulit menyulitkan. Jika kamu lakukan (yang demikian), maka sesungguhnya hal itu adalah suatu kefasikan pada dirimu. Dan bertakwalah kepada Allah; Allah mengajarmu; dan Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.(QS. Al-Baqoroh:282)

  11. QS. AL-BAQOROH : 282 Utang piutang ditulis dengan baik dan benar Notulen jangan enggan menulis pinjaman utang, baik jumlah besar ataupun kecil Yg berutang membacakan apa yg ditulis atau dibacakan oleh walinya dg jujur Yg berutang tdk boleh mengurangi utangnya sedikitpun Disaksikan oleh 2 orang saksi laki-laki atau 1 orang lk dan 2 orang perempuan, atau 4 orang pr Antara saksi dan notulen saling memudahlan

  12. MELEBIHKAN UTANG • Melebihkan bayaran dengan kemauan yg berutang tanpa ada perjanjian dg yg memberi utang, maka kelebihannya halal dan merupakan amal baik yg membayar • Apabila ada tambahan pada utang karena sudah dijanjikan sebelumnya yg berpiutang, maka hukumnya haram, sama dengan riba

  13. GADAI • Gadai ialah pinjam meminjam uang dalam batas waktu tertentu dg menyerahkan barang sebagai tanggungan utang (agunan) • Hukum gadai = Mubah • Ketentuan Gadai : * yg melakukan gadai berakal sehat * agunan/gadaian hrs ada saat transaksi * agunan dipegang oleh yg terima gadaian * tdk boleh memanfaatkan agunan mati * boleh memanfaatkan agunan hidup * jika batas waktu habis, yg pegang gadai boleh menjualnya * anak barang gadaian(sapi,dsb) jadi milik yg menggadaikan (biaya jadi tanggungan penggadai)

  14. UPAH • Upah (Ajru) = gaji / imbalan : ialah uang/harta yg dibayarkan sbg balas jasa atau sbg pembayar tenaga yg sdh dikeluarkan utk mengerjakan sesuatu. • Dalilnya : 1. Jika mereka menyusukan (anak-anak)mu utkmu, maka berikanlah kepada mereka upahnya(QS.Ath-tholaq:6) 2. “Berikanlah upah pekerja sebelum keringatnya kering” (HR. Ibnu Majah) • Rukun dan Syarat Upah : 1. Ijab dan Qabul 2. Pengupah atau penerima Upah dg syarat : - Berakal - kehendak sendiri - balig 3. Bermanfaat

  15. SEWA • Sewa / Ijaroh : ialah uang yg dibayarkan karena memakai/meminjam sesuatu. • Rukun dan Syarat sewa : 1. Ijab dan Qabul 2. Penyewa atau yg menyewakan 3. Bermanfaat * Sewa yg Haram : menyewa pembunuh bayaran, menyewa utk menyebar fitnah

  16. RIBA • Riba (tambahan) : yaitu keuntungan yg diperoleh dengan meminjamkan uang atau benda yg disyaratkan pengembaliannya harus lebih “Maka jika kamu tidak mengerjakan (meninggalkan sisa riba), maka ketahuilah, bahwa Allah dan Rasul-Nya akan memerangimu. Dan jika kamu bertaubat (dari pengambilan riba), maka bagimu pokok hartamu; kamu tidak menganiaya dan tidak (pula) dianiaya.” (QS. 2:279) • Riba hukumnya : HARAM termasuk dosa besar “Hai orang-orang yang beriman, bertakwalah kepada Allah dan tinggalkan sisa riba (yang belum dipungut) jika kamu orang-orang yang beriman”. (QS.2 : 278) • Macam-macam Riba : * Riba Fadhal : tukar menukar barang yg sejenis dengan ada kelebihan di salah satu pihak * Riba Yad : antara penjual dan pembeli belum serah terima, lalu barang tsb dijual kpd orang lain * Riba Qiradh : kelebihan pembayaran * Riba Nasiah : jual beli atau pinjaman uang yg dilambatkan pembayarannya dg pembayaran lebih

More Related