1 / 54

Sistem Pengendalian Intern

Sistem Pengendalian Intern. Sistem Pengendalian Intern. Sistem Pengendalian internal adalah rencana metoda prosedur kebijakan.

Download Presentation

Sistem Pengendalian Intern

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Sistem Pengendalian Intern

  2. Sistem Pengendalian Intern Sistem Pengendalian internal adalah rencana metoda prosedur kebijakan

  3. untuk memberi jaminan yang memadai atas tercapainya efisiensi dan efektivitas operasional perusahaan, kehandalan pelaporan, pengamanan terhadap aset, ketaatan/kepatuhan terhadap undang-undang, kebijakan dan peraturan lain.

  4. Tujuan SPI • Meningkatkan pengamanan aset sistem informasi yang bersifat logical asset maupun physical asset • Meningkatkan integritas data, sehingga dengan data yang benar dan konsisten dapat dibuat laporan yang benar • Meningkatkan efektifitas dan efisiensi sistem

  5. Pentingnya SPI • Besarnya biaya dan kerugian jika data komputer hilang • “Biaya yang harus dibayar” bila sampai mutu keputusan buruk akibat pengolahan data yang salah • Potensi kerugian jika terjadi kesalahan/penyalahgunaan komputer • Nilai (investasi) yang tinggi dalam pengadaan maupun perawatan SW/HW

  6. Perlunya dijaga privacy, mengingat di komputer tersimpan data rahasia • Agar perkembangan dan pertumbuhan komputerisasi dapat terkendali (controlled evolution of computer used)

  7. Berdasarkan sifatnya, SPI dibagi • Pengendalian berdasarkan kejadian • Pengendalian berdasarkan ruang lingkup • Pengendalian berdasarkan sifat keharusan

  8. Pengendalian berdasarkan kejadian Preventive Controls, pengendalian intern yang dirancang dengan maksud untuk mengurangi kemungkinan (atau mencegah/ menjaga jangan sampai terjadi kesalahan (kekeliruan, kelalaian, error) maupun penyalahgunaan (kecurangan, fraud)

  9. Contoh

  10. Detection controls, pengendalian yang didesain dengan tujuan apabila data direkam (dientry) / dikonversi dari media sumber untuk ditransfer ke sistem komputer dapat dideteksi bila terjadi kesalahan (tidak sesuai dengan kriteria yang ditetapkan)

  11. Contoh

  12. Corrective controls, pengendalian yang sifatnya jika terdapat data yang sebenarnya error tetapi tidak terdeteksi oleh detection controls harus ada program yang jelas tentang bagaiman melakukan pembetulan terhadap data yang salah dengan maksud untuk mengurangi kerugian jika kesalahan/penyalahgunaan tsb terjadi

  13. Pengendalian berdasarkan ruang lingkup • General control (pengendalian umum) pengendalian yang berlaku untuk seluruh kegiatan komputerisasi pada suatu organisasi • Application contol (pengendalian aplikasi)  pengendalian khusus Pengendalian yang dirancang khusus untuk aplikasi tertentu Pengendalian perspektif teknis

  14. General Control • Kebijakan pimpinan mengenai arah pengembangan TI • Kebijakan tentang metodologi pengembangan aplikasi • Operasi Teknologi Informasi • Kebijakan mutu

  15. Application Control • Boundary control • Input Control • Database Control • Processing Control • Output Control • Communication Control

  16. Pengendalian berdasarkan sifat keharusan • Mandatory • Optional

  17. Metodologi Pengembangan SPI General Control Exposures Result From Error / Irregularities Management Control Objective System Control Objective Application Control

  18. Pihak yang Berkepentingan • Manajemen Perusahaan • Dewan Komisaris, auditor intern • Karyawan Perusahaan • Regulatory Body (Badan pengatur/pemerintahan atau ikatan profesi) • Auditor Ekstern Independen

  19. Prinsip Dasar Pengendalian Internal • SPI merupakan management responsibility • Top management bertanggung jawab menyusun SPI (kompetensi anggota) • SPI seharusnya bersifat generik, mendasar dan dapat diterapkan pada tiap perusahaan pada umumnya

  20. Sifat SPI adalah reasonable assurance (tingkat rancangan yang didesain yang paling optimal) • SPI mempunyai keterbatasan-keterbatasan (constraint) • SPI harus selalu dan terus menerus dievaluasi maupun diperbaiki

  21. Referensi Model Referensi adalah acuan yang dapat dipakai sebagai dasar pemikiran perancangan /desain SPI pada suatu organisasi tertentu

  22. Beberapa model

  23. Model COSO lebih bersifat generik dan hampir dapat dikatakan rancangan dasar framework yang lain mengacu kepadanya (AAA, AICPA, IIA, IMA, FEI) Lebih bersifat fleksibel

  24. Makin tinggi tingkat implementasi TI suatu perusahaan sebaiknya mengacu ke COBIT • SAC lebih berorientasi ke internal audit

  25. Model lain • United Kingdom’s Cadbury Commission • The Canadian Criteria of Control Committee • South Africa’s King Report • France’s Vienot Report • ISO 9000 • Six Sigma

  26. COSO FRAMEWORK OF INTERNAL CONTROL • 1987, The National Commission on Fraudulent Financial Reporting ( The Treadway Commission Report) COSO FRAMEWORK OF INTERNAL CONTROL • COSO (Committe of Sponsoring Organization)  komite yang diorganisir (AAA, AICPA, IIA, IMA, FEI)

  27. COSO memandang pengendalian internal merupakan rangkaian tindakan yang menembus seluruh organisasi • COSO menegaskan pengendalian internal berada dalam proses manajemen dasar: perencanaan, pelaksanaan dan monitoring • SPI  integral

  28. KEY POINT Internal control adalah • Suatu proses • Melibatkan seluruh anggota organisasi • Memiliki 3 tujuan utama : efektifitas dan efisiensi operasi, mendorong kehandalan laporan keuangan dan dipatuhinya hukum dan peraturan yang ada

  29. COSO Internal Control Model

  30. Control Environment Komponen yang berperan dalam membangun atmosfer yang kondusif bagi para karyawan mengenai kesadaran pentingnya kontrol sehingga dapat menciptakan suasana yang dapat membuat karyawan dapat menjalankan dan menyelesaikan tugas kontrol dan tanggung jawabnya masing-masing

  31. COBIT • ITGI dan ISACA (Information Systems Audit and Control Association) 1992 • COBIT adalah merupakan kerangka panduan tata kelola TI dan atau bisa juga disebut sebagai tool set pendukung yang bisa digunakan untuk menjembatani gap antara kebutuhan, risiko bisnis dan bagaimana teknis pelaksanaan pemenuhan kebutuhan tersebut dalam suatu organisasi.

  32. COBIT diartikan sebagai tujuan pengendalian informasi dan teknologi terkait dan merupakan standar pengendalian terhadap teknologi informasi

  33. Versi COBIT versi pertama diterbitkan pada tahun 1996, versi kedua tahun 1998, versi 3.0 di tahun 2000 Cobit 4.0 pada tahun 2005 CObit 4.1 tahun 2007 Cobit versi 5 tahun 2012

  34. Pihak Pengguna • Auditor • User • Manajemen

  35. Auditor Membantu dalam identifikasi IT control issues IT Users Memperoleh keyakinan atas kehandalan sistem aplikasi yang dipergunakan

  36. Manajer Memperoleh manfaat dalam - keputusan investasi bid TI + infrastruktur - menyusun strategic IT Plan - menentukan information structure - keputusan atas procurement

  37. Kerangka Kerja COBIT keseluruhan konsep framework COBIT dapatdilihat dari 3 sudut pandang : • Kriteria Informasi • Sumber Daya TI • Proses TI

  38. Kubus COBIT

  39. Kriteria Informasi • Effectiveness Merupakan keefektifan dan bisa dipergunakan dalam menerapkan kesesuaian TI yang diterapkan dengan kebutuhan dari proses bisnis. • Efficiency Merupakan keefisienan dalam mengoptimalkan penggunaan sumber daya

  40. Confidentiality Merupakan kerahasiaaan perusahaan dalam menjaga keamanan informasi dari ancaman dan gangguan pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. • Integrity Merupakan keterpaduan informasi terhadap ekspektasi dan nilai bisnis

  41. Availability Merupakan ketersediaan yang dibutuhkan proses bisnis terhadap informasi saat ini dan yang akan datang. • Compliance Merupakan kepatuhan hukum, regulasi dan kesepakatan kontrak.

  42. Reliability Merupakan kehandalan informasi yang diperlukan manajemen dalam mendukung kinerja.

  43. Sumber Daya TI Sumber daya TI adalah sumber daya yang berkaitan dengan teknologi informasi. • Organizations – People : Keahlian dari setiap staff, kepedulian dan produktivitas dari rencana, pengaturan, pengadaan, pengiriman, pendukung dan memonitor sistem informasi. • Application Sistems : Penjelasan tentang prosedur-prosedur program.

  44. Technologies : Hardware, operating sistems, database management sistems, networking, multimedia. • Facilities : Fasilitas-fasilitas yang mendukung sistem informasi. • Data : Data eksternal dan internal, grafik, sound.

  45. Domain COBIT Kerangka kerja COBIT terdiri dari pengendalian tingkat tinggi pada sasaran hasil dan keseluruhan struktur klasifikasinya. Dasar teori untuk klasifikasi adalah 3 tingkatan usaha pengaturan TI yang menyangkut manajemen sumber daya TI.

  46. Level proses TI

  47. Mulai dari dasar adalah aktivitas dan tugas yang diperlukan untuk mencapai hasil yang terukur. Kemudian proses adalah menggambarkan 1 lapisan atas serangkaian tugas atau aktivitas yang dihubungkan dengan perubahan (pengendalian). • Ditingkatan yang paling tinggi, proses secara alami dikelompokkan bersama-sama ke dalam domain

  48. COBIT framework terdiri atas 4 domain • Planning & Organisation • Acquisition & Implementation • Delivery & Support • Monitoring

  49. Control Objective TI Pernyataan mengenai hasil atau tujuan yang harus dicapai melalui penerapan prosedur kendali dalam aktivitas TI tertentu

  50. Planning & Organization (PO) Domain ini berkonsentrasi pada proses perencanaan dan penyesuaian strategi TI dengan strategi perusahaan. Berikut ini high-level control-objectives

More Related