260 likes | 575 Views
Hebb Rule Training Algorithms. Algoritma Pembelajaran Algoritma Pelatihan. Pengertian. Training/pelatihan langkah penting. Prinsip: Training menentukan bobot koneksi Algoritma training memodifikasi bobot koneksi. Jaringan sama, training bisa berbeda. Jenis pelatihan.
E N D
Hebb RuleTraining Algorithms Algoritma Pembelajaran Algoritma Pelatihan
Pengertian • Training/pelatihan langkah penting. • Prinsip: • Training menentukan bobot koneksi • Algoritma training memodifikasi bobot koneksi. • Jaringan sama, training bisa berbeda.
Jenis pelatihan • Unsupervised: • Input diberikan, output tidak ditentukan. • Supervised: • Input diberikan, output ditentukan.
Unsupervised • Cocok untuk: • Klasifikasi • Data mining
Klasifikasi • Pola data diberikan diolah oleh JST salah satu neuron pada output layer aktif. • Pola tersebut diklasifikasikan kepada neuron yang aktif tsb.
Contoh klasifikasi • Jaringan Kohonen • Input: dot/pixel pada gambar tulisan tangan. • Output: 26 neuron mewakili alpabet. • Jaringan Kohonen meng-klasifikasi input menjadi 26 klas.
Data Mining • Data sangat banyak mana informasi yg penting ? • JST mengelompokan kita mengambil informasi penting.
Supervised • Output ditentukan sesuai harapan pelatih. • Perbedaan output perhitungan dgn output harapan parameter modifikasi.
Contoh supervised • Backpropagation • Simulated annealing • Genetic algorithm
Error Calculation • Error digunakan untuk mengukur seberapa tepat output yg diharapkan. • Algoritma pelatihan berhenti bila: • Error < nilai yg ditentukan • Looping (epoch) mencapai nilai yg ditentukan.
Training Algorithm • Salah satu algoritma pelatihan yang terkenal adalah Hebb’s Rule. • Dikembangkan oleh Donald Hebbuntuk jenis pelatihan supervised. • Hebbsrule ditulis secara matematis: • adalah learning rate • aidanajadalah aktifasi untuk setiap neuron
Heb Algorithms • Step0 Inisialisasi semua bobot: wi = 0 (i = 1 to n) • Step1 Untuk setiap pasangan input-target (s:t), do Steps 2-4: • Step2 Isi input dgn data pelatihan: xi = si (i = 1 to n) • Step3 Isi output dgn data target: y = t • Step4 Modifikasi bobot: wi(new) = wi(old) + xiy (i=1 to n) Modifikasi bias: b(new) = b(old) + y
Penyederhanaan • W(new) = W(old) + W • W = XY w1 = x1t (t=target) w2 = x2t
1 b x1 w1 y w2 x2 Contoh Aplikasi
Hasil Akhir • Setelah pelatihan selesai, diperoleh: • w1 = 1 • w2 = 1 • b = 1 • Dengan hasil yg diperoleh tersebut, kemudian diadakan pengujian atau simulasi
Pengujian / simulasi • Pengujian atau simulasi adalah memasukkan data input baru pada bobot koneksi hasil pelatihan. • Kalau output sesuai dengan target, maka pelatihannya disebut sukses.
Contoh simulasi • Dari hasil pelatihan diperoleh: • w1 = 1 • w2 = 1 • b = 1 • Data baru misalnya x1 = 1 dan x2 = 0 maka:
U = (1)(1)+(0)(1)+1 U = 2 Agar hasilnya sesuai dgn target maka nilai Ɵ harus dipilih secara cermat. Dalam kasus ini nilai Ɵ misalnya 3. Maka f(u) = f(2) = 0
Diskusi kelompok • Dgn Heb rule, hitunglah bobot koneksi dan nilai bias-nya. • Tentukan nilai Ɵ agar jaringan berfungsi sbg gerbang OR.