1 / 19

HIDUP BERAGAMA YANG DIKEHENDAKI YESUS PF. PDT. A. LETLORA GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI

HIDUP BERAGAMA YANG DIKEHENDAKI YESUS PF. PDT. A. LETLORA GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI. MATIUS 5 : 17 – 20. Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan .

alaric
Download Presentation

HIDUP BERAGAMA YANG DIKEHENDAKI YESUS PF. PDT. A. LETLORA GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. HIDUP BERAGAMA YANG DIKEHENDAKI YESUS PF. PDT. A. LETLORA GPIB JEMAAT IMMANUEL DI BEKASI

  2. MATIUS 5 : 17 – 20. • Agama menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah sistem atau prinsip kepercayaan kepada Tuhan. • Kata "agama" berasal dari bahasa Sansekertaāgama yang berarti "tradisi". Sedangkan kata lain untuk menyatakan konsep ini adalah religi yang berasal dari bahasa Latinreligio dan berakar pada kata kerjare-ligare yang berarti "mengikat kembali". Maksudnya dengan ber - religi, seseorang mengikat dirinya kepada Tuhan.

  3. BERAGAMA. Verb ( kt kerja ) • 1. menganut (memeluk) agama: saya ~ Islam dan dia ~ Kristen; source: kbbi3 • 2. beribadat; taat kpd agama; baik hidupnya (menurut agama): ia datang dr keluarga yg ~;

  4. Noun ( kata benda ) a. Belief in and reverence for a supernatural power or powers regarded as creator and governor of the universe. b. A personal or institutionalized system grounded in such belief and worship. The life or condition of a person in a religious order. A set of beliefs, values, and practices based on the teachings of a spiritual leader. A cause, principle, or activity pursued with zeal or conscientious devotion.

  5. YESUS MENGAJAR SUPAYA • 1. ayat 17 – 19 . a. PARA MURID MENYADARI : • Bahwa Ia datang untuk menggenapi hukum taurat yakni mengisi, melengkapi, menyelesaikan,dan melaksanakan sepenuhnya. • Yesus memang menentang orang farisi dan ahli taurat, tetapi Ia menggenapi hukum taurat

  6. b. Agar para murid mengerti : • Adanya pergeseran dari yang ritual menjadi aktual. • Yang transenden menjadi Imanen

  7. Sehingga hidup beragama adalah: • Hidup yang menjalankan tuntutan hukum Taurat yang dikemas dalam hukum kasih yakni; • "Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu. Itulah hukum yang terutama dan yang pertama. Dan hukum yang kedua, yang sama dengan itu, ialah: Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. Pada kedua hukum inilah tergantung seluruh hukum Taurat dan kitab para nabi.“ ( Mat. 22 : 37 – 40 )

  8. Bagi kita sekarang : • Ada kesejajaran antara RITUAL DAN AKTUAL. JIKA PERILAKU ANDA BAIK TETAPI TIDAK BERIBADAH ( X ) JIKA ANDA BERIBADAH TETAPI PERILAKU TIDAK BAIK ( X ) JADI PERILAKU IBADAH

  9. AYAT 20 • Yesus menyebut mereka sebagai “kuburan yang dilabur putih, yang sebelah luarnya memang bersih tampaknya, tetapi yang sebelah dalamnya penuh tulang belulang dan pelbagai jenis kotoran.” (Matius 23:27). Yakni, mereka tampak benar dari luar, tetapi di dalamnya jahat. Mereka melakukan tugas besar untuk menaati setiap noktah Hukum Taurat, namun mengabaikan roh dari Hukum Taurat itu, mereka sering membenarkan diri dengan membelokkan atau bahkan mengubah perintah-perintah Allah.

  10. Yesus menyatakan bahwa : PARA MURID HARUS MEMILIKI HIDUP KEAGAMAAN YANG MELEBIHI FARISI DAN AHLI TAURAT. hidup keagamaan yakni hidup ritual = aktual yang dikerjakan para murid harus lebih baik karena :

  11. Saling Mengasihi, Tidak Seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi (Love Each Other, Unlike the Scribes and Pharisees) • Dengan memakai perintah keenam sebagai titik acuan pertamaNya, Yesus mulai mengajari murid-muridNya tentang kehendak Allah bagi mereka, dan pada saat yang sama Ia membeberkan kemunafikan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

  12. Jagalah Kemurnian Seks, tidak Seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi(Be Sexually Pure, Unlike the Scribes and Pharisees) • Perintah ketujuh adalah contoh kedua dari Yesus mengenai bagaimana ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi menaati pesan itu dan tidak mengindahkan roh Hukum Taurat. Yesus mengharapkan murid-muridNya menjadi lebih murni dalam hal seks dibandingkan ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi.

  13. Rabbi Hillel, yang terkenal karena ajarannya tentang perceraian dizaman Yesus, suami dapat menceraikan istrinya dengan sah jika ia temukan seseorang yang lebih menarik, karena hal itu membuat istrinya saat itu “tidak senonoh” di matanya.

  14. Bersikaplah Jujur, Tidak seperti ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi (BeHonest, Unlike the Scribes and Pharisees) • Orang yang selalu berkata benar tak perlu bersumpah, selamanya. Namun banyak gereja kini dipenuhi para pendusta, dan para pelayan sering jadi pemimpin dalam penipuan dan kelicikan.

  15. Jangan Membalas Dendam, seperti yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat danorang-orang Farisi (Don’t Take Revenge, as do the Scribes and Pharisees) • Perhatikan, Yesus tidakberkata bahwa kita harus memberikan leher kita untuk dicekik oleh orang yang baru saja membacok punggung kita. Ia tidak berkata bahwa kita harus memberikan rumah kita kepada seseorang ketika ia meminta mobil kita. Yesus hanya berkata agar kita menunjukkan toleransi dan belas-kasihan yang besar ketika menemukan pelanggaran kecil dan tantangan biasa bila berurusan dengan orang angkuh

  16. Jangan Benci Musuhmu, seperti yang dilakukan oleh ahli-ahli Taurat dan orang – orang Farisi (Don’t Hate Your Enemies, as do the Scribes and Pharisees) • Dalam Perjanjian Lama, Allah berkata, “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri” (Imamat 19:18), tetapi ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi mempunyai definisi lain. Bagi mereka, sesama adalah orang-orang yang mengasihi mereka. Orang lain adalah musuh, dan karena Allah berkata untuk mengasihi sesama, maka kita boleh membenci musuh-musuh kita. Tetapi, menurut Yesus, bukan itu maksud Allah.

  17. Lakukan Kebaikan dengan Motif yang Benar, tidak seperti ahli-ahli Taurat danorang-orang Farisi. (Do Good for the Right Motives, Unlike the Scribes andPharisees) • Ingatlah, jangan kamu melakukan kewajiban agamamu di hadapan orang supaya dilihat mereka, karena jika demikian, kamu tidak beroleh upah dari Bapamu yang di sorga. ( 6 : 1 ). • Yesus berharap pengikutNya untuk memberi sedekah kepada kaum miskin. Hukum Taurat memerintahkan hal itu (lihat Keluaran 23:11; Imamat 19:10; 23:22; 25:35; Ulangan 15:7-11), namun ahli-ahli Taurat dan orang-orang Farisi melakukannya dengan meniup terompet, untuk memanggil kaum miskin demi mendapatkan sedekah di depan banyak orang.

  18. kita dapat juga melakukan hal-hal baik karena alasan yang keliru. Jika motif kita tidak murni, maka perbuatan baik kita tak akan mendapat upah. Paulus menulis, bisa saja ada orang yang mengabarkan Injil dengan motif tidak murni (lihat Filipi 1:15-17).

  19. Jadi menurut Yesus, • murid-murid - Nya harus hidup berbeda dari orang farisi dan ahli taurat. --------------------------------------------------------------------- • Kita diminta untuk hidup seperti yang Yesus kehendaki. • Kita tidak beragama secara lisan tetapi dalam tindakan.

More Related