1 / 37

Achmad Rozi El Eroy, SE.MM

PERENCANAAN STRATEGIK. Achmad Rozi El Eroy, SE.MM. TUJUAN PEMBELAJARAN. Setelah pelatihan ini, peserta mampu: Menunjukkan manfaat perencanaan strategik bagi organisasinya Menunjukan esesnsi perencanaan strategik Mengidentifikasi mandat, stakeholder , dan core business

ailish
Download Presentation

Achmad Rozi El Eroy, SE.MM

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PERENCANAAN STRATEGIK Achmad Rozi El Eroy, SE.MM

  2. TUJUAN PEMBELAJARAN • Setelah pelatihan ini, peserta mampu: • Menunjukkan manfaat perencanaan strategik bagi organisasinya • Menunjukan esesnsi perencanaan strategik • Mengidentifikasi mandat, stakeholder, dan core business • Merumuskan visi, dan misi sesuai dengan kriteria • Mengidentifikasi nilai-nilai yang mendukung pencapaian misi dan visi • Mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman dari lingkungan • Mengidentifikasi faktor-faktor yang menentukan keberhasilan organisasi • Mengidentifikasi tujuan dan sasaran organisasi • Menentukan strategi (kebijakan, program, dan kegiatan) untuk mencapai sasaran dan tujuan organisasi • Mengidentifikasi indikator kinerja organisasi

  3. Perencanaan Strategik(Strategic Planning) Perencanaan strategik merupakan suatu proses yang berorientasi pada hasil yang ingin dicapai selama kurun waktu 1 – 5 tahun dengan memperhitungkan potensi, peluang, dan kendala yang ada atau mungkin timbul. Rencana strategik mengandung visi, misi, tujuan, sasaran, cara mencapai tujuan dan sasaran yang meliputi kebijakan, program, dan kegiatan yang realistis dengan mengantisipasi perkembangan masa depan. (Inpres No. 7 Tahun 1999)

  4. MODEL PERENCANAAN STRATEGIK (WHITTAKER) MISSION VISION VALUE ANALISIS INTERNAL ANALISIS EKSTERNAL PLANNING CORPORATE OBJECTIVE & STRATEGY GOAL CRITICAL SUCESS FACTOR STRATEGIC ANALYSIS & CHOICE ASUMSI MANAGEMENT ESTABLISH ACCOUNTABILITY IMPLEMENT PLAN MONITOR IMPLEMENT & PROVIDE FEEDBACK

  5. « Klien Forces/Trend Pesaing « Pelanggan « Politik « Kekuatan « P embayar « Ekonomi bersaing « Sosial Kolaborasi « Teknologi « Kekuatan kerjasama Peluang dan ancaman Isu - isu Stratejik Kekuatan dan kelemahan Sumberdaya Strategi yang Performance « manusia disiapkan « Hasil « ekonomi « Menyeluruh « sejarah « informasi « Fungsional « kompetensi atau bagian MODEL PERENCANAAN STRATEGIK (John M. Bryson, 2001, pp. 58-59) Lingkungan eksternal * Skenario • Strategi: • Alternatif praktis • Rintangan • Usulan pokok • Tindakan • Program kerja Hasil Mandat (Tugas) Tindakan Gambaran Organisasi Masa Depan (Visi) Keberhasilan) Kesepakatan awal untuk menyusun rencana strategik Misi/Nilai oleh Stakeholder Lingkungan internal Rumusan strategi Pelaksanaan

  6. OUTLINE RENCANA STRATEGIK • BAB I PENDAHULUAN • MANDAT • IDENTIFIKASI STAKEHOLDER • CORE BUSINESS • BAB II VISI, MISI, DAN NILAI-NILAI • VISI • MISI • NILAI-NILAI • BAB III LINGKUNGAN STRATEGIK • LINGKUNGAN STRATEGIK INTERNAL • LINGKUNGAN STRATEGIK EKSTERNAL • FAKTOR PENENTU KEBERHASILAN • BAB IV TUJUAN, SASARAN, DAN STRATEGI • TUJUAN • SASARAN • STRATEGI (KEBIJAKAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN) • BAB V RENCANA KINERJA/OPERASIONAL • RENCANA KINERJA/OPERASIONAL LIMA TAHUNAN • RENCANA KINERJA/OPERASIONAL TAHUNAN • PENGUKURAN DAN EVALUASI KINERJA • PELAPORAN AKUNTABILITAS KINERJA • BAB VI PENUTUP

  7. MANDAT • MANDAT ADALAH KETENTUAN-KETENTUAN ATAU ATURAN-ATURAN FORMAL YANG HARUS DIIKUTI DAN DIPATUHI OLEH SUATU ORGANISASI (DAPAT BERUPA UUD, UU, PP, KEPMEN, DSB.) DAN ATURAN INFORMAL DALAM ORGANISASI. • SUATU ORGANISASI PERLU MEGHIMPUN MANDAT FORMAL DAN INFORMAL YANG MEMPENGARUHI ORGANISASI, MENGINTERPRETASIKAN TENTANG HASIL APA YANG DIHARAPKAN DARI MANDAT, DAN MENGKLARIFIKASI TENTANG APA YANG BOLEH DAN TIDAK BOLEH DILAKUKAN BERDASARKAN MANDAT. • MANDAT, MENGIKAT PERILAKU SELURUH ANGGOTA ORGANISASI. MANDAT DIJADIKAN ACUAN DAN PEDOMAN DALAM MELAKSANAKAN SELURUH KEGIATAN ORGANISASI, TERMASUK DALAM BERTINDAK DAN BERPERILAKU. Bryson, 2001, pp. 56-57.

  8. STAKEHOLDER STAKEHOLDER ADALAH ORANG, KELOMPOK, ATAU ORGANISASI APAPUN YANG DAPAT MELAKUKAN KLAIM DAN PERHATIAN SUMBERDAYA, ATAU OUTPUT (HASIL), ATAU SEGALA SESUATU YANG DIPENGARUHI OLEH OUTPUT ORGANISASI YANG BERSANGKUTAN. INGAT !!! Kunci organisasi publik dan nirlaba adalah kepuasan stakeholder. CONTOH STAKEHOLDER ORGANISASI NIRLABA: Pelanggan, pegawai, masyarakat, badan yang memrintah, dsb. Bryson, 2001, p. 60

  9. PELANGGAN Siswa, Guru, Sekolah lain, Dit.Dikmenum, Dikdasmen, P4TK ,LPMP Pemda, Dinas Diknas, Donatur, Masyarakat, dll. KOMPLEMENTOR Sekolah lain, Hotel/ Penginapan, Perumahan, Karyawan Lokal, Fotokopi, dll. PESAING Sekolah lain, Tenaga Pengajar tidak tetap, dll. PEMASOK Guru, Staf, Administrasi, Supplier, Penerbit, dll. MODEL THE VALUE NET (Diadaptasi dari Brandenburger & Nalebuff, 1996, p. 23) Sekolah

  10. CORE PRODUCT ORGANIZATION CULTURE, CORE COMPETENCY, CORE BUSINESS, & CORE PRODUCT. CORE BUSINESS CORE COMPETENCY SEGMEN BISNIS YANG DAPAT DIANDALKAN DAN SECARA TETAP MENGHASILKAN PROFIT UNTUK MENJAMIN KELANGSUNGAN BISNIS (D. I. Kaplan) ORGANIZATION CULTURE

  11. VISI (VISION) VISI ADALAH GAMBARAN TENTANG MASA DEPAN YANG DIINGINKAN OLEH SANG PEMIMPIN TENTANG ORGANISASI YANG DIPIMPINNYA, DISERTAI PENJELASAN SECARA IMPLISIT ATAU EKSPLISIT TENTANG MENGAPA ORANG-ORANG HARUS BERUSAHA BERSAMA MENCIPTAKAN MASA DEPAN YANG DIINGINKAN ITU.(Kotter) VISI : SOMETHING THAT ARTICULATES A VIEW OF A REALISTIC, CREDIBLE, ATTRACTIVE FUTURE FOR THE ORGANIZATION, A CONDITION THAT IS BETTER IN SOME IMPORTANT WAYS THAN THAT NOW EXISTS(Burt Nanus). VISI ADALAH CARA PANDANG JAUH KE DEPAN KEMANA ORGANISASI HARUS DIBAWA AGAR DAPAT EKSIS, ANTISIPATIF, DAN INOVATIF. VISI ADALAH SUATU GAMBARAN YANG MENANTANG TENTANG KEADAAN MASA DEPAN YANG DIINGINKAN OLEH ORGANISASI. (LAN-BPKP, 2000, Modl 2, p. 9).

  12. Tujuan Penetapan Visi • Mencerminkan apa yang ingin dicapai sebuah organisasi • Memberikan arah dan fokus strategi yang jelas • Menjadi perekat dan menyatukan berbagai gagasan strategik • Memiliki orientasi terhadap masa depan • Menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dalam lingkungan organisasi • Menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi

  13. Beberapa pertanyaan yang merujuk pada ciri-ciri visi yang baik • Sejauh manakah visi berorientasi masa depan? • Sejauh manakah visi merupakan impian -- yakni apakah visi secara jelas cenderung mengarahkan organisasi kepada masa depan yang lebih baik? • Sejauh mana visi tepat bagi organisasi -- yakni apakah visi tersebut cocok dengan sejarah, budaya, dan nilai-nilai organisasi? • Sejauh mana visi menentukan standar keistimewaan dan mencerminkan cita-cita yang tinggi? • Sejauh mana visi mengklarifikasi maksud dan arah? • Sejauh mana visi menginspirasikan antusiasme dan merangsang konsensus? • Sejauh mana visi merefleksikan keunikan organisasi, kompetensinya yang istimewa dan apa yang diperjuangkannya? • Apakah visi tersebut cukup ambisius? Burt Nanus, 2001

  14. Contoh Visi Menjadi Katalisator Pembaharuan Manajemen Pemerintahan melalui pengawasan yang profesional (BPKP) Menjadi lembaga Pengembang dan Pemberdayaan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Bisnis dan Pariwisata berstandar Internasional (PPPPTK-BISPAR) To be the most customer-focused, competitive, efficient, innovative, and environmentally responsible community-owned in the United States by the year 2000 (Seattle City Light)

  15. MISI (MISSION) MISI MERUPAKAN PERNYATAAN YANG MENETAPKAN TUJUAN ORGANISASI DAN SASARAN YANG INGIN DICAPAI. PERNYATAAN MISI MEMBAWA ORGANISASI KEPADA SUATU FOKUS. MISI ADALAH SESUATU YANG HARUS DILAKSANAKAN OLEH ORGANISASI AGAR TUJUAN ORGANISASI DAPAT TERLAKSANA DAN BERHASIL DENGAN BAIK. MISI MENJELASKAN MENGENAI MENGAPA ORGANISASI ITU ADA, APA YANG DILAKUKANNYA, DAN BAGAIMANA MELAKUKANNYA. (LAN-BPKP, 2000, Modul 2, p. 11) • SUATU PERNYATAAN MISI HARUS DAPAT MENJAWAB TIGA PERTANYAAN, YAITU: • APA YANG AKAN KITA LAKUKAN? • UNTUK SIAPA KITA MELAKUKANNYA? • BAGAIMANA KITA MELAKSANAKANNYA? • (James P. Lewis, 1993) Contoh: Memberikan layanan bagi tenaga kependidikan, masyarakat bisnis dan pariwisata Indonesia dan dunia, melalui diklat berstandar internasional, penelitian dan pengembangan yang berorientasi pada bisnis dan pariwisata serta layanan konsultansi (PPPG Kejuruan Bispar) To act as a vibrant forum facilitating improvement of TVET systems in member countries by enthusing the spirit of continuous learning, professional and work ethics and values, networking, and partnership with industry and other organizations (CPSC, Manila)

  16. Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam merumuskan misi • Produk atau pelayanan apa yang dihasilkan dan ditawarkan • Apakah produk atau pelayanan tersebut memang dibutuhkan masyarakat • Sasaran publik mana yang akan dilayani • Kualitas produk atau pelayanan yang ditawarkan harus memiliki daya saing • Aspirasi apa yang diinginkan dimasa mendatang, utamanya yang berhubungan dengan manfaat dan keuntungan masyarakat dengan produk atau pelayanan tersebut. LAN-BPKP, 2000, Modul 2, p. 12-13.

  17. NILAI-NILAI Nilai adalah sesuatu yang baik, yang dicita-citakan. Nilai-nilai dijadikan pedoman, acuan dalam bertindak dan berperilaku setiap anggota organisasi. Contoh nilai: • Kebersamaan • Saling mempercayai • Saling menghargai • Kreativitas • Inovasi • Pelayanan prima • Dll.

  18. ANALISIS LINGKUNGAN(SWOT ANALYSIS) • Kekuatan-kekuatan apa yang kita miliki? Bagaimana memanfaatkannya? • Kelemahan-kelemahan apa yang kita miliki? Bagaimana kita dapat meminimumkannya? • Peluang-peluang apa yang ada? Bagaimana kita dapat memanfaatkannya? • Ancaman-ancaman apa yang mungkin menghambat keberhasilan kita? (mempertimbangkan kendala-kendala teknis, respon persaingan, nilai pegawai dalam organisasi anda, dan sebagainya). Ingat bahwa ancaman tidak selalu sama dengan risiko. Untuk setiap ancaman diidentifikasi, apa yang dapat kita lakukan untuk mengatasi atau menghilangkan hambatan-hambatan tersebut?. James P. Lewis, 1993

  19. ANALISIS LINGKUNGAN EKSTERNAL(ALE) • Kekuatan/trend: politik, ekonomi, sosial, teknologi • Klien, pelanggan • Kekuatan persaingan • Kekuatan bekerjasama • Bryson, 2001

  20. ANALISIS LINGKUNGAN INTERNAL (ALI) Lingkungan internal mencakup: • Sumberdaya manusia, ekonomi, informasi, kompetensi • Strategi yang disiapkan: menyeluruh, fungsional, bagian • Performance: hasil, sejarah (pengalaman) • Bryson, 2001

  21. ASUMSI Asumsi merupakan jawaban dari kombinasi kekuatan dan peluang, kekuatan dan ancaman, kelemahan dan peluang, serta kelemahan dan ancaman MATRIKS SWOT Salusu, 2000, p. 357

  22. MATRIKS SWOT Salusu, 2000, p. 365

  23. FAKTOR-FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN Faktor-faktor kunci keberhasilan adalah topik atau bidang yang berkaitan secara luas dengan misi, dalam hal mana kinerja sangat dipengaruhi oleh bagaimana suatu organisasi atau pelanggan menerima sukses atau kegagalan. Atau beberapa hal yang harus berjalan baik jika ingin meyakinkan keberhasilan suatu organisasi. Syarat-syarat: • Penting untuk mencapai tujuan dan sasaran organisasi • Dapat diukur dan dikendalikan • Tidak terlalu banyak • Sesuatu yang harus dilaksanakan • Dapat dilaksanakan di organisasi sejenis • Bersifat hierarkhis, beberapa faktor bersifat umum, dan bebrerapa faktor bersifat spesifik Contoh: • Tersedianya SDM yang profesional dengan balas jasa yang berbasis merit system • Adanya komitmen organisasi akan perlunya akuntabilitas kinerja • Adanya standar-standar pelayanan masyarakat yang baik • Adanya komunikasi dan pelaporan pengendalian yang efektif, baik untuk tujuan internal maupun eksternal. LAN-BPKP, 2000, pp. 15-17

  24. SAS 1 BIJ 1 PROG 1 KEG 1 TUJ 1 SAS 2 BIJ 2 PROG 2 KEG 2 SAS 3 BIJ 3 PROG 3 KEG 3 FKB 1 TUJ 2 TUJ 3 MODEL KETERKAITAN FAKTOR KUNCI KEBERHASILAN, TUJUAN, SASARAN, KEBIJAKSANAAN, PROGRAM, DAN KEGIATAN

  25. TUJUAN (GOAL) Tujuan merupakan penjabaran dari misi. Tujuan adalah hasil akhir yang akan dicapai atau dihasilkan dalam jangka waktu 1 – 5 tahun. Tujuan organisasi mempertajam fokus pelaksanaan misi lembaga. Tujuan organisasi meletakkan kerangka prioritas untuk memfokuskan arah semua program dan aktivitas lembaga dalam melaksanakan misi lembaga. Tujuan harus dapat menunjukkan suatu kondisi yang ingin dicapai dimasa mendatang. Tujuan akan mengarahkan perumusan sasaran, kebijakan, program, dan kegiatan dalam rangka merealisasikan misi. LAN-BPKP, 2000, p. 19

  26. KRITERIA TUJUAN • Sesuai dengan undang-undang yang berlaku, sejalan dengan kebijaksanaan pemerintah, dan menjelaskan visi dan misi organisasi. • Merupakan pelaksanaan atau menyumbang pelaksanaan misi organisasi • Merupakan jawaban dari prioritas atau permasalahan yang teridentifikasi dalam kajian lingkungan internal-eksternal, serta dapat dikembangkan untuk menjawab isu-isu strategik • Tidak akan mengalami perubahan yang bermakna, kecuali bila terjadi suatu perubahan yang sangat mendasar atau apabila hasil yang diinginkan dalam mengatasi isu strategik tertentu telah tercapai • Mencakup jangka waktu yang relatif panjang, lebih dari dua tahun. Apabila tujuan dapat dicapai dalam waktu kurang dari 3 tahun, maka tujuan itu lebih merupakan sasaran. • Menjawab kesenjangan antara tingkat pelayanan pada saat ini dengan tingkat pelayanan yang ingin dicapai • Menggambarkan hasil-hasil yang ingin dicapai organisasi • Menunjukkan secara jelas arah lembaga dan program-programnya, namun tidak spesifik menentukan milestone dan strategi pelaksanaannya. Sasaran akan menjelaskan hal-hal tersebut. • Harus menantang, akan tetapi realistik dan dapat dicapai.

  27. CONTOH TUJUAN • Meningkatkan organisasi dan manajemen sekolah yang baik • Meningkatkan pelayanan prima kepada masyarakat dengan biaya yang wajar • Meningkatkan akuntabilitas kinerja sekolah • Meningkatkan iklim kerja sekolah • Meningkatkan kualitas pengendalian sekolah • Meningkatkan kualitas SDM sekolah yang bebas dari KKN Diadaptasi dari LAN-BPKP, 2000, p. 21

  28. SASARAN (OBJECTIVE) Sasaran merupakan penjabaran dari tujuan. Sasaran adalah penggambaran hal yang ingin diwujudkan melalui tindakan-tindakan yang diambil organisasi guna mencapai tujuan (target terukur). Jangka waktu sasaran dapat tahunan, semesteran, triwulanan, atau bulanan. • KRITERIA SASARAN • Spesifik, sasaran menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan, dan bukan cara pencapaiannya. • Dapat dinilai dan terukur, sasaran harus terukur dan dapat digunakan untuk memastikan apa dan kapan pencapaiannya • Menantang namun dapat dicapai, tetapi tidak boleh mengandung target yang tidak layak • Berorientasi pada hasil, sasaran harus mensepesifikasikan hasil yang ingin dicapai. • Dapat dicapai dalam waktu satu tahun Diadaptasi dari LAN-BPKP, 2000, p. 23-24

  29. CONTOH SASARAN • Meningkatnya kualitas sumberdaya manusia • Meningkatnya standar pelayanan masyarakat • Meningkatnya efisiensi dan efektivitas pembelajaran • Berkurangnya komplain dari orang tua siswa • Terwujudnya sistem informasi pengendalian yang handal • Meningkatnya nilai uji kompetensi sampai 75% per tahun Diadaptasi dari LAN-BPKP, 2000, p. 24

  30. STRATEGI Strategi adalah suatu pertimbangan dan pemikiran yang logis, analitis serta konseptual mengenai hal-hal penting atau prioritas (baik dalam jangka panjang, pendek, maupun mendesak), yang dijadikan acuan untuk menetapkan langkah-langkah, tindakan, dan cara-cara (taktik) ataupun kiat (jurus-jurus) yang harus dilakukan secara terpadu untuk terlaksananya kegiatan operasional dan penunjang dalam menghadapi tantangan-tantangan (dan masalah-masalah) yang harus ditangani dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan ataupun sasaran-sasaran dan hasil (output) yang harus dicapai serta kebijaksanaan yang sudah ditetapkan sebelumnya. (FX. Soedjadi: Analisis Manajemen Modern: Kerangka Pikir dan Beberapa Pokok Aplikasinya, Haji Masagung, Jakarta, 1994) Cara untuk mencapai tujuan dan sasaran atau strategi merupakan rencana yang menyeluruh dan terpadu mengenai upaya-upaya organisasi yang meliputi: penetapan kebijaksanaan, program operasional, dan kegiatan dengan memperhatikan sumberdaya organisasi serta keadaan lingkungan yang dihadapi. (LAN-BPKP, 2000)

  31. KEBIJAKAN Kebijakan pada dasarnya merupakan ketentuan-ketentuan yang telah disepakati pihak-pihak terkait dan ditetapkan oleh yang berkewenangan untuk dijadikan pedoman, pegangan atau petunjuk bagi setiap usaha dan kegiatan aparatur pemerintah ataupun masyarakat agar tercapai kelancaran dan keterpaduan dalam upaya mencapai sasaran, tujuan, misi, dan visi organisasi. • Kebijakan dalam bidang Kurikulum (PBM) - Pengembangan Kurikulum berdasarkan kompetensi - Pengembangan bahan ajar berdasarkan kompetensi - Peganekaragaman program keahlian • Kebijakan Organisasi dan Manajemen - Memberikan pelayanan kepada SDM dalam rangka mewujudkan peningkatan kualitas kerja yang profesional - Peningkatan hubungan antar unit kerja • Kebijakan dalam bidang Ketenagaan (SDM) - Seleksi penerimaan guru baru - Pengembangan SDM bidang program keahlian X • Kebijakan dalam bidang Pembiayaan (Keuangan) - Penggalian sumber dana - Penyimpanan dan penggunaan dana • Kebijakan dalam bidang Sarana Prasarana (Fasilitas) - Pemeliharaan dan perawatan fasilitas - Pendayagunaan fasilitas • Kebijakan dibidang Peserta Diklat/Siswa - Seleksi penerimaan siswa baru - Peningkatan kegiatan ekstrakurikuler • Kebijakan dalam bidang Peranserta Masyarakat - Peningkatan peranserta masyarakat dalam kegiatan sekolah • Kebijakan dalam bidang Lingkungan/Budaya Sekolah - Peningkatan keamanan, kebersihan, dan keindahan lingkungan - Pengembangan budaya organisasi

  32. PROGRAM Program operasional merupakan penjabaran dari kebijakan yang telah ditetapkan sebelumnya.

  33. KEGIATAN • Kegiatan merupakan segala sesuatu yang harus dilakukan oleh organisasi untuk merealisasikan program kerja operasionalnya. • Kriteria Kegiatan (SMART): • Spesifik, menggambarkan hasil spesifik yang diinginkan • Measurable, harus terukur dan dapat dipastikan waktu dan tingkat pencapaiannya. • Aggressive but attainable, kegiatan harus dijadikan standar keberhasilan dalam satu tahun sehingga harus cukup menantang namun masih dalam tingkat keberhasilannya. • Result oriented, kegiatan harus menspesifikasikan hasil yang ingin dicapai dalam periode satu tahun. • Time-bound, kegiatan harus dapat direalisasikan dalam waktu yang relatif pendek dari beberapa minggu sampai beberapa bulan (tidak lebih dari satu tahun)

  34. RENCANA KINERJA LIMA TAHUNAN Rencana lima tahunan adalah rencana yang disusun untuk jangka waktu 5 tahunan. Rencana lima tahunan ini didasarkan pada program dan kegiatan yang sudah ditetapkan sebelumnya.

  35. RENCANA OPERASIONAL LIMA TAHUNAN (JANGKA PANJANG) RENCANA OPERASIONAL TAHUN 2005 –2010 SMK NUSA BANGSA JAKARTA BIDANG GARAPAN: KURIKULUM DAN PBM Jakarta, 15 April 2005 Kepala, Diadaptasi dari Morrisey, Pedoman Perencanaan Jangka Panjang, 1997, p. 62.

  36. RENCANA KINERJA TAHUNAN (RENCANA OPERASIONAL) Rencana tahunan pada hakekatnya adalah rencana yang akan direalisasikan pada periode satu tahun tertentu, yang didasarkan pada rencana lima tahunan, lengkap dengan kapan dan dimana kegiatan dilaksanakan, penanggung jawab, alokasi dan sumber dana, dll. RENCANA OPERASIONAL TAHUN 2008/2009 SMK NEGERI 60 JAKARTA BIDANG GARAPAN : KETENAGAAN (SDM) TAHUN : 2003/2004

  37. RENCANA OPERASIONAL TAHUNAN (JANGKA PENDEK) RENCANA OPERASIONAL (JANGKA PENDEK) TAHUN 2008/2009 SMK NUSA BANGSA JAKARTA BIDANG GARAPAN: KURIKULUM DAN PBM SASARAN : …………………………… Jakarta, 15 April 2003 Kepala, Diadaptasi dari Morrisey, Pedoman Perencanaan Taktis, 1997, p. 66.

More Related