1 / 24

Pertemuan pertama tajul arus

Kajian tentang Taubat

Download Presentation

Pertemuan pertama tajul arus

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Al Faqir Indallah Asep Ahmad Sukandar KAJIAN SHUBUH AHAD KE DUA MASJID BAITURRAHMAN GADING REGENCY (Jalan Gading Utara IV Blok 19 No 4 Cisaranten Endah Arcamanik Kota bandung 40292)

  2. Makna Taubat “Wahai Hamba bertaubatlah kepada Allah setiap waktu karena Allah memerintahkanmu”. Dia berfirman: {‏‏وَتُوبُوا إِلَى اللَّهِ جَمِيعًا أَيُّهَا الْمُؤْمِنُونَ لَعَلَّكُمْ تُفْلِحُونَ}‏‏ ‏[‏النور‏:‏ 31‏] حديث أبي هريرة  قال: سمعت رسول الله ﷺ يقول: والله إني لأستغفر الله وأتوب إليه في اليوم أكثر من سبعين مرة،[1] رواه البخاري.

  3. Taubat = Kembali Kembali dari suatu yang tercela menurut syariat menuju sesuatu yang terpuji Kembali kepada Allah setelah jauh dari-Nya akibat dosa dan maksiat Pintu masuk untuk menapaki jalan ruhani Karena sangat sering diucapkan, makna tobat menjadi terabaikan Tobat = Membangun dan menyusun Semua orang membutuhkan tobat Pilar utama tobat penyesalan

  4. PILAR PILAR TAUBAT • Menyesal • Bersegera meninggalkan maksiat • Bertekad untuk tidask mengulangi • Mengembalikan hak atau kehormatan yang direnggut kepada pemiliknaya atau meminta maaf dan kehalalan darinya (Jika maksiat berkaitan dg manusia)

  5. “Siapa yang merenggut hak saudaranya dengan cara yang tidak benar entah beruoa harta atau sesuatu yang lain, segeral meminta dihalalkan sebelum dinar dan dirham menghilang. Sebab kelak di akhirat, jika ia memiliki simpanan amal saleh maka amal saleh itu akan diambil darinya setimpaldengan hak orang yang ia renggut. Dan jika ia tidak memiliki simpanan amal kebaikan, dosa si pemilik hak akan dibebankan kepadanya. (HR Bukhori) “Tidak ada yang lebih Allah cintai daripada seorang muda yang bertobat” (HR Daylami) Nabi SAW mendorong para pemuda untuk bertobat. Sebab masa mjuda fase puncak kekuatan dan perjuangan melawan hawa nafsu “Tidak ada yang lebih Allah cintai dari pada seorang muda yang bertobat “ (dari Anas .HR Daylami) Jangan berteman dengan orang yang keadaannya tidak membangkitkan ketaatan dan tutur katanya tak mendekatkan kepada Allah

  6. SEGERA BERTOBAT وتوبوا إلى الله جميعا أيه المؤمنون لعلكم تفلحون QS. An Nur : 31 Ketika seorang selamat dari kemaksiatan anggota badan, mungkin saja hatinya tak bersih dari keinginan berbuat dosa. Jika hatinya selamat, mungkin ada bisikan setan yang menghembus hembuskan berbagai lintasan pikiran yang melupakannya dari mengingat Allah. Jika selamat dari bisikan setan, sangat mungkin muncul kondisi lalai terhadap pengetahuan, sifat,dan perbuatan Allah. Semua itu muncul karena berbagai sebab. Semua itu bisa dihindari dengan terus menyibukkan diri dalam kebaikan. Semua itu bisa dijauhi dengan setiap saat bertobat. (Al Ihya’ al Ghazali 4/14-15)

  7. Jangan menunda nunda tobat karena kematian bisa datang kapan saja إِنَّمَا التَّوْبَةُ عَلَى اللَّهِ لِلَّذِينَ يَعْمَلُونَ السُّوءَ بِجَهَالَةٍ ثُمَّ يَتُوبُونَ مِنْ قَرِيبٍ فَأُولَئِكَ يَتُوبُ اللَّهُ عَلَيْهِمْ وَكَانَ اللَّهُ عَلِيمًا حَكِيمًا (17)  17. Sesungguhnya taubat di sisi Allah hanyalah taubat bagi orang-orang yang mengerjakan kejahatan lantaran kejahilan, yang kemudian mereka bertaubat dengan segera, Maka mereka Itulah yang diterima Allah taubatnya; dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana. (QS. An Nisa)

  8. Rasulullah Bersabda: “Allah swt membentangkan tangan-Nya di waktu malam agar bisa bertobat orang yang berbuat dosa di waktu siang. Dan Dia membentangkan tangan-Nya di waktu siang agar bisa bertobat orang yang berbuat dosa di waktu malam. Itu terus berlangsung hingga matahari terbit dari tempat terbenamnya.” (HR. Muslim) Hati –hatilah terhadap sikap menunda-nunda. Sebab, kematian datang secara tiba-tiba. Jangan sampai terperdaya dan merasa aman karena Allah Maha mengampuni. Sebab, sesungguhnya surga dan neraka lebih dekat kepada kalian daripada tali sandalmu (Al Jaanib al Athiifi min al Islam, Muhammad al Ghazali hal 156-157)

  9. Jangan sandarkan hidup pada angan angan yang tidak jelas Jangan tertipu dengan kenikmatan masa muda dan kesehatan, kafrena kematian tidak membedakan antara yang muda dan tua. Salah satu bentuk ketertipuan adalah berpanjang angan. Sikap itu pula lah yang membuatmu menunda nunda tobat. Akibat panjang angankau terus memuaskan syahwat dan lupa bertobat. Kafrena itu, kau harus mengendalikan angan anganmu. Jangan memasuki waktu sore sebelum mengamati apa yang telah kau lakukan hari itu, jika selama hari itu kau melakukan dosa dan kesalahan, hapuslah segera dengan tobat. Jika kelakukanmu berupa lubang dan cacat, tam,ballah dengan memohon ampunan. Sama halnya, ketika memasuki weaktu pagi perhatika apa yang telah kau lakukan di malam hari. Jangan pernah menunda nunda untuk memeriksa dirimu sendiri” (Shaydul Kahtir, Ibn al Jawzi hal 228)

  10. “Orang yang terlanjur minum racun, ia harus memuntahkannya dan mengeluarkannyadari perut secepat mungkin, jika ingin tubuhnya selamat dari kebinasaan. Sama halnya, orang yang minum racun agama (pelaku dosa dan maksiat) harus lebih bersegra memuntahkannya secepat mungkin selama masih punya kesempatan berupa usia yang diberikan kepadanya. Sebab, dikhawatierkan racun itu akan menghilangkan kesempatannya untuk mendapatkan kebahagiaan abadidi negeri akhiratyang tidak bisa diukur dengan umur dunia karena negeri akhirat tidak akan pernah berakhir. Maka, kau harus segera bertobatsebelum racun racun dosamerasuki ruh iman dan merusaknya. Dalam keadaan seperti itu, tak ada seorang dokter pun yang bisa mengobati; tak ada seorang penasihat pun yang dapat menyelamatkannyasehingga kau termasuk kalangan yang binasa” (Ihya ulumuddin. Al Ghazali hal 12 – 13)

  11. Menghitung Diri “Jika ingin bertaubat, kau harus tafakkur sepanjang hayat. Renungi apa yang telah kau lakukan di waktu siang! Jika berupa ketaatan, bersyukurlah kepada Allah. Namun jika berupa maksiat, sesali, mintalah ampunan dan bertaubatlahkepada-Nya! Sebab tidak ada majlis bersama Allah yang lebih berguna dari pada majelis ketika kau menyesali dirimu sendiri. Jangan menyesal seraya tertawa gembira. Namun, sesali dirimu dengan sungguh sungguh dan tulus seraya tampakkan ketidak senangan, kesedihan, dan rasa hina. Jika itu yang kau lakukan, Allah akan menggantikan kesedihanmu dengan kebahagiaan, kehinaanmu dengan kemuliaan, kegelapanmu dengan cahaya, serta keterhijabanmu dengan ketersingkapan”

  12. Tobat adalah Salah Satu Ciri Wali Abdal “Syeikh Makinuddin al Asmar rahimallahu anhu, salahsatu dari tujuh wali abdal, berujar, “mula mula aku menjahit untuk mencari nafkah. Di siang hari aku menghitung semua ucapanku. Saat malam tiba, aku kembali menghitung diri. Ternyata, ucapanku sedikit. Bila berupa kebaikan, aku memuji Allah dan bersyukur kepada-Nya, tetapi bila berupa keburukan, aku segera bertaubat dan memohon ampunan kepada-Nya. Akhirnya ia menjadi seorang wali Abadal

  13. Pengaruh Dosa pada Hati “Ketauhilah, jika kau memiliki seorang wakil yang selalu menilai dan mengkritik dirinya, kau tidak perlu lagi menilai dirinya. Namun, jika sang wakil tidak mengkritik dirinya, tentu kau akan menilai, mengkritik, bahkan membuat perhitungan secara detail. Karenanya, seluruh amalmuharus ditujukan untuk Allah SWT. Jangan sekali kali merasa bisa melakukan perbuatan yang lepas dari pengawasan dan perhitungan-Nya. Apabila seorang hamba melakukan dosa, kegelapan menyelimutinya. Sebab, maksiat laksana api, sedangkan kegelapan laksana asapnya. Perhatikanlah orang yang menyalakan perapian di rumahnya selama 70 tahun tentu rumahnya akan menjadi gelao dan hitam! Begitupun hatimu, yang akan menjadi gelap karena maksiat. Hati akan menjadi bersih dengan taubat kepada Allah. Jadi kehinaan, kegelapan, dan hijab terpaut dengan maksiat. Apabila kau bertaubat kepada Allah, lenyaplah kegelapan yang disebabkan dosa.

  14. Petaka sesungguhnya adalah Petaka Akibat Dosa “Orang yang benar benar mendapat petaka adalah yang dibinasakan oleh dosa dan syahwat sehingga menjadi seperti temnpat minum yang usang. Seperti itulah keadaan orang yang mendapat petaka dan berduka. Makan dan semua desakan syahwatnya habis dimamah untuk memenuhi toilet dan menyenangkan isteri, masih baik jika semua itu didapatkan dari jalan halal! Jadi terminal pertama adalah tobat. Segala sesuatu yang bisa diterima setelah terminal pertama dilewati”

  15. Keadaan Hamba yang Bermaksiat Hamba yang melakukan maksiat bagaikan priuk besi yang diletakkan di atas api selama beberapa saat sehingga hitamlah warnanya. Jika kau segera membersihkan priuk itu, warna hitam tadisegera hilang. Namun, jika kau membiarkan dan terus memakai nya berkali kali untuk memasak tanpa pernah dibersihkan, warna hitamnya akan melekat kuat hingga akhirnya priuk itu retak dan rusak. Walaupun dicuci bersih, keadaanyya tidak akan kembali seperti semula. Tobalah yang bisa mencuci hitamnya hati sehingga amal saleh tercerminh jelas dan diterima. Karena itu, mohonlah tobat kepada Allah

  16. Jika kau terus bertobat, hidup akan menjadi lebih baik. Sebab, tobat merupakan karunia Allah yang diberikan kepada hamba-Nya yang dikehendaki. Kadang kadang seorang budak yang kurus dapat bertobat, sedangkan majikannya tak berhasil melakukannya. Kadang kadang seorang isteri berhasil, sementara suaminya gagal. Kadang orang muda berhasil, sedang orang yang lebih tua gala. Jika kau dapat bertobat, bnerarti Allah telah mencintaimu (QS. Al baqarah : 222) Seseorang akan menyenangi sesuatu bila telah mengetahui kadar dan nilainya, jika kau menunjukkan intan permata kepada binatang melata, niscaya mereka berpaling dan lebih menyuukai gandum. Jadi renungkanlah, kirsa kira di kelompok mana kau berada? Jika kau bertobat, kau termasuk orang yang dicintai Allah. Jika tidak, berarti kau termasuk orang yang zalim (QS alhujurat: 11) إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ التَّوَّابِينَ وَيُحِبُّ الْمُتَطَهِّرِينَ (222)

  17. Keuntungan Orang yang Bertaubat “Siapa bertobat, ia beruntung. Sebaliknya, siapa yang tidak bertaubat, ia merugi. Janganlah berputus asa terhadap rahmat Allah dengan mengatakan, “ sudah beberapa kali aku bertaubat, tetapi selalu gagal! Sebab, orang sakit tetap berharap hidup selama ruh masih di kandung bada”

  18. Allah Menyukai Tobat Hambva “Bila seorang hamba bertaubat maka rumahnya di surga akan bergembira. Begitu punlangit, bumi, dan Rasulullah. Allah tidak ingin jkau menjadi pecinta. Dia ingin kau menjadi orang yang dicinta. Sungguh sangat berbeda antara pecinta dan orang yang dicinta:

  19. Maksiat Hamba kepada Allah “Celakalah hamba yang mengetahui kebaikan Tuhan, tetapi ia berani membangkang kepada-Nya. Sungguh tidak mengenal kebaikan-Nya orang yang memilih maksiat. Tidak mengenal kedudukan-Nya, orang yang tidak menyadari pengawasan-Nya. Tidak beruntung orang yang sibuk dengan selain Dia; ia sadar bahwa nafsu mengajaknya kepada kebinasan, tetapi ia mengikutinya. Ia sadar bahwa hati mengajak kepada petunjuk, tetapi tidak mematuhinya. Ia sadar menyadari kedudukan Tuhan, tetapi bermaksiat kepada-Nya. Seandainya ia mengetahui sifat-Nya yang agung, tentu ia tidak akan menyikapi-Nya dengan maksiat.

  20. Seandainya ia menyadari kedekatan Tuhan dan bahwa Dia selalu mengawasinya, tentu ia akan berhenti melakukan segala yang dilarang-Nya. Seandainya ia menyadari akibat dosa pada kehidupan dunia dan akhiratbnya, pada alam ghaib dan kasat mata, tentu ia malu kepada Tuhan. Seandainya ia menyadari bahwa dirinya berada dalam genggaman Tuhan, tentu ia tidak akan menentang-Nya

  21. Kandungan Maksiat Ketahuilah, dalam maksiat terkandung sikap mengingkari janji, menceraikan tali kasih, pengutamaan makhluk dibanding Allah, ketaatan kepada hawa nafsu, pelepasan rasa malu, dan penentangan kepada Allah dengan melakukan sesuatu yang Dia benci. Secara lahiriah, kemaksiatan akan menyebabkan keruhnya anggota tubuh, gelapnya pandangan mata, tumbuhnya rasa malas beribadah, keengganan menjaga kehormatan, hasrat mengikuti syahwat, dan lenyapnya ketaatan. Sementara secara batiniah, maksiat mengesatkan hati, mendorong jiwa untuk membangkang, menyempitkan dada karena desakan syahwat, menghilangkan nikmat ketaatan, mengahdirkan gambaran dunia yang menghalkangi terbitnya cahaya, mengukuhkan dominasi nafsu, memunculkan keraguan, melalaikan tempat kembali, menyebabkan lupa untuk menghisab diri.”

More Related