1 / 19

Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi

Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi. PERTEMUAN 4. Konsep Pendapatan Nasional (PN). Ada dua pengertian PN: Dalam arti sempit , PN adalah PN ( Net Income)

abram
Download Presentation

Pertumbuhan Ekonomi, Perubahan Struktur Ekonomi dan Krisis Ekonomi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. PertumbuhanEkonomi, Perubahan StrukturEkonomi dan Krisis Ekonomi PERTEMUAN 4

  2. KonsepPendapatanNasional (PN) Adaduapengertian PN: • Dalamartisempit, PN adalah PN (Net Income) • Dalamartiluas, PN dapatmerujukke PDB (ProdukDomestikBruto) atau PNB (ProdukNasionalBruto), atau PNN (ProdukNasionalNetto). Persamaansederhanadalamperhitunganpendapatannasional : PNB = PDB + F PNN = PNB – D PN = PNN – Ttl Dimana : F = pendapatannettoatasfaktorluarnegeriataupendapatan yang diterimadaripendapatan yang dibayarkankeluarnegeriatasfaktorproduksi. Misal, gaji TKI yang bekerjadiluarnegeridandividendariinvestasiasingataugajikonsultanasingdi Indonesia.

  3. D = depresiasiataupenyusutan Ttl = pajaktidaklangsungnetto (selisihantarapajaktaklangsungdansubsidi). Sehingga, PDB = PN + Ttl + D – F Atau, PN = PDB + F – D – Ttl PendekatanPerhitungan PDB: 1. PendekatanProduksi. Menurutpendekatanini, PDB adalahjumlahnilai output (NO) darisemuasektorekonomiataulapanganusaha. Sektorperekonomian Indonesia berdasarkanklasifikasi BPS ada 9 sektor. Sehingga, PDB = Σ Noidimana, i = 1,2,…9.

  4. 2. Pendekatanpendapatan, PDB adalahjumlahpendapatan yang diterimaolehfaktor-faktorproduksi yang digunakandalamprosesproduksidimasing-masingsektor. Pendapatanfaktorproduskiberupa : upah/gajiuntuktenagakerja, bungahasilinvestasiuntukpemilik modal, hasiljualatausewatanahuntukpemiliktanah, dankeuntunganbisnisatauperusahanbagipengusaha. Ataudalampendekatanini PDB merupakanpenjumlahandarinilaitambahbruto (NTB) darisembilansektortersebut. PDB = NTB1 + NTB2 + …NTB9 3. Pendekatanpengeluaran, PDB adalahjumlahdarisemuakomponendaripermintaanakhir (C, I, G, dan X-M) Sehingga, PDB = C + I + G + (X - M)

  5. Sumber-sumberPertumbuhanEkonomi • Pertumbuhansisipermintaanagregat (AD). Jikaterjadipertumbuhan, makakurva AD bergeserkekanan. Sisi AD terdiridari : C, I, G danekspornetto (X - M). Atau Y = C + I + G + X-M jika Y meningkatmakapermintaanagregatakansemakinbesar. • Pertumbuhandarisisipenawaranagregat (AS). Pertumbuhaninidipengaruhiolehpeningkatan volume darifaktor-faktorproduksi yang digunakan. Pertumbuhanjugadidorongolehpeningkatanproduktivitasdarifaktor-faktortersebut.

  6. b). Agg Demand Y = C + I + G + ( X – M ) C = a + b y I = I a – i r G = G a X = X a M = Ma + my Y = PDB (GDP)

  7. P Agg S 1 P Agg S Agg S 2 P1 P2 P2 P1 Agg D 2 Agg D Agg D 1 Q Q Q1 Q2 Q1 Q2 Agg Demand naik -> Q naik Agg Supply naik -> Q naik

  8. Pertumbuhandarisisipenawaranagregat (AS). Pertumbuhaninidipengaruhiolehpeningkatan volume darifaktor-faktorproduksi yang digunakan. Pertumbuhanjugadidorongolehpeningkatanproduktivitasdarifaktor-faktortersebut. Jadi, hubunganantara output denganfaktorproduksiadalah : Q = f (X1, X2, X3, ….Xn) dimana, Q = volume output, dan X1, X2,…Xn = volume faktor-faktorproduksi yang digunakanuntukmenghasilkan output.

  9. Faktor-faktor yang memengaruhiPertumbuhanEkonomi Indonesia: 1. Faktor internal: • Faktor Internal ekonomi : kondisi fundamental ekonomisepertiperkembanganinflasi, jumlahcadangandevisa, kondisisektorperbankan, realisasi RAPBN, kebijakanekonomipemerintahdibidangfiskaldanmonetersertaperkembanganekspornasional. • Faktor internal nonekonomi : kondisipolitikdansosial, keamanan, danhukum (berkaitandengankepastianhukumdibidangkegiatanbisnisdanpelaksanaanotonomidaerah) 2. Faktoreksternal : ProspekperekonomiandanperdaganganduniaKondisipolitik global PertumbuhanEkonomi

  10. PerubahanStrukturEkonomi Pembangunan ekonomijangkapanjangdenganpertumbuhan PDB atau PN akanmembawasuatuperubahanmendasardalamstrukturekonomi: • ekonomitradisionaldenganpertaniansebagaisektorutamakeekonomi modern yang didominasiolehsektor-sektornonprimer, khususnyaindustrimanufakturdenganincreasing return to scale (relasipositifantarapertumbuhan output danpertumbuhanproduktivitas ) yang dinamissebagai motor utamapenggerakpertumbuhanekonomi (Weiss, 1988). • Adakecendrungan (dapatdilihatsebagaisuatuhipotesis) bahwasemakintinggilajupertumbuhanekonomi yang membuatsemakintinggipendapatanmasyarakat per kapita, semakincepatperubahanstrukturekonomidenganasumsifaktor-faktorpenentu lain mendukungprosestersebut, sepertitenagakerja, bahanbaku, danteknologitersedia.

  11. Menurut Kuznets, perubahanstrukturekonomiumumnyadisebuttransformasistruktural. Didefinisikansebagaisuaturangkaianperubahan yang salingterkaitsatudenganlainnyadalamkomposisi • Aggregate Demand (AD), perdaganganluarnegeri (eksporimpor), • Aggregate Supply (AS) atauproduksidanpenggunaanfaktor-faktorproduksi yang diperlukangunamendukungprosespembangunandanpertumbuhanekonomi yang berkelanjutan (Chenery, 1979).

  12. TransformasistrukturaldapatdilihatpadaperubahanpangsaNilai Output (NO) atauNilaiTambahBruto (NTB) darisetiapsektordidalampembentukan PDB atau PNB atau PN. • BerdasarkanhasilstudiChenerydanSyrquin, perubahanpangsadalamperiodejangkapanjangmenunjukkansuatupoladimanakontribusisektor primer semakinturundansektorsekunderdantersiersemakinmeningkat.

  13. Kontribusi output daripertanian (sektor primer) terhadappembentukan PDB mengecil, sedangkanpangsa PDB dariindustrimanufakturdanjasa (sektorsekunderdantersier) mengalamipeningkatanseiringdenganpeningkatan PDB atau PN per kapita. Pangsa output sektoralthd PDB TersierSekunder Primer WaktuPerubahanStrukturEkonomi

  14. Indikator lain yang digunakandalamstudi-studiempirisuntukmengukurpolaperubahanstrukturekonomiadalah : • distribusikesempatankerjamenurutsektor. Padatingkatpendapatanrendah (tahapawalpembangunanekonomi), sektor-sektor primer merupakankontributorterbesardalampenyerapantenagakerja. • Padatingkatpendapatan per kapita yang tinggi (tahapakhir) sektor-sektorsekunderterutamaindustrimenjadisangatpentingdalampenyediaankesempatankerja. Di dalamkelompoknegara-negarasedangberkembang (Low Developing Countries (LDC’s), banyaknegara yang jugamengalamitransisiekonomi yang pesatdalam 30 tahunterakhir, meskipunpoladanprosesnyaberbedaantarnegara.

  15. Variasitersebutdisebabkanoleh : • Kondisidanstrukturawalekonomidalamnegeri (basis ekonomi). Jikasuatunegaraawalnyasudahmemiliki basis industridasar (mesin, baja) yang relatifkuat, makaakanmengalamiprosesindutrialisasi yang lebihpesat/cepatdibandingkannegara yang hanyamemilikiindustriringan (tekstil, pakaian, alas kaki) • Besarnyapangsadalamnegeri (kombinasijumlahpopulasidantingkatpendapatanriil per kapita). • Poladistribusipendapatan. Jikapendapatan per kapitameningkatpesatnamuntidakdiiringidengandistribusi yang relatifmerata, makakenaikanpendapatantersebuttidakterlaluberartibagipertumbuhanindustri-industri.

  16. Karakteristikdariindustrialisasi. • Misalnyacarapelaksanaanataustrategipengembanganindustri yang diterapkan, jenisindustri yang diunggulkan, polapembangunanindustri, daninsentif yang diberikanbagipelakudibidangindustri. • Keberadaan SDA. Adakecenderunganbahwanegara yang kaya SDA justrumengalamipertumbuhanekonomilebihrendahatauterlambatmelakukanindustrlalisasiatautidakberhasilmelakukandiversifikasiekonomi (perubahanstruktur) daripadanegaramiskin SDA. • Kebijakanperdaganganluarnegeri. Negara yang menerapkankebijakanekonomitertutup (inward looking), memilikipoladanhasilindustrilaisasi yang berbedadibandingkannegara yang menerapkankebijakanterbuka (outward looking). Banyaknegaraberkembangseperti Indonesia yang menerapaknkebijakanprotektifterhadapsektorindustrinya (kebijakanindustrisubstitusiimpor/ISI).

  17. Namun, hasilnyaadalahsektorindustrinyaberkembangtidakefisiendanmemilikitingkatdiversifikasirendah, khususnyalemahdalamkelompokindustritengah (hollow midle industry). Sehinggalebihtepatdikatakanmenerapkansistemproduksi assembling. • KasusPerubahanStrukturEkonomi Indonesia. OrdeBaruhinggasekarangdapatdikatakanterjadiperubahanstrukturekonomicukuppesat. Data BPS : 1970 : NTB sektorpertanian : 45% thd PDB, tahun 1990 tinggal 16 – 20% thd PDB. Inimenunjukkanpenurunanpangsapertaniandalampembentukan PDB.

  18. Tabel 4.6 PDB Indonesia Menurut Persentase Kontribusi Sektoral, pada Tahun 1969-1993

  19. Tabel 4.7 Kontribusi Sektoral dalam Penyerapan Tenaga Kerja,pada Tahun 1992(Berdasarkan Data Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas yang Bekerja)

More Related