1 / 66

FUNDAMENTALS OF MEDICAL CONSELING AND HEALTH EDUCATION

FUNDAMENTALS OF MEDICAL CONSELING AND HEALTH EDUCATION. MENGAPA HE DIPERLUKAN ?. Dunia informasi yang semakin terbuka , menuntut provider kesehatan harus lebih mampu berkomunikasi Meningkatnya kesadaran konsumen menuntut adanya transparansi usaha kesehatan yang dilakukan

aaralyn
Download Presentation

FUNDAMENTALS OF MEDICAL CONSELING AND HEALTH EDUCATION

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. FUNDAMENTALS OF MEDICAL CONSELING AND HEALTH EDUCATION

  2. MENGAPA HE DIPERLUKAN ? • Dunia informasi yang semakin terbuka, menuntut provider kesehatan harus lebih mampu berkomunikasi • Meningkatnya kesadaran konsumen menuntut adanya transparansi usaha kesehatan yang dilakukan • Partisipasi masyarakat diperlukan agar program kesehatan berhasil, dan biaya dapat ditekan • Keadaan kesehatan (baik perorangan maupun komunitas) sangat dipengaruhi oleh FAKTOR PERILAKU

  3. POPULATION HE RE DI TY NATURAL RESOURCES CULTURAL SYSTEMS Psycho-socio- somatic health (well being) ENVIRONMENT (physical, social, and cultural) HEALTH CARE SERVICES BEHA- VIOR ECOLOGICAL BALANCE MENTAL HEALTH FAKTOR YANG MEMPENGARUHI KESEHATAN (BLUM 1974)

  4. Status kesehatan individu / masayarakat Aspek fisik : terkait dg tingginya angka kelahiran, angka kematian, penyakit menular, dsb. Masalah Kesehatan Masyarakat Aspek non-fisik : ignorancy, perilaku hidup yg tdk sehat, kemiskinan, budaya malas, dsb. Perilaku Pelayanan / fasilitas kesehatan Lingkungan hidup (man made environment)

  5. Pengertian HE (PK) : Stuart (1968) : HE is that component of health and medical programs which consists of planned attempts to change individual, group and community behavior (what people think, feel, and do) with the objective of helping achieve curative, rehabilitative, disease preventive, and health promotive ends” Leavell & Clark (1958) : HE is a process of change within the human organism itself which is related to achieving personal and community health goals” • Beberapa komponen yang ada dalam pengertian PK diatas adalah : • Merupakan bagian program kesehatan / kedokteran • Merupakan usaha yang terrencana • Bertujuan merubah perilaku (pengetahuan, sikap dan praktik) • Membantu untuk mencapai tujuan-tujuan kesehatan komunitas

  6. TUJUAN PENDIDIKAN KESEHATAN Secara umum tujuan PK adalah : “merubah perilaku individu (dan masyarakat) di bidang kesehatan / kedokteran” • Secara rinci, TUJUAN PK adalah : • Menjadikan kesehatan sebagai sesuatu yang bernilai di masyarakat (menghargai nilai-nilai kesehatan) • Menolong individu agar mampu mandiri (atau berkelompok) untuk mencapai tujuan hidup sehat • Mendorong masyarakat agar dapat menggunakan dan mengembangkan sarana pelayanan secara efektif dan efisien • Agar invidu / masyarakat lebih bertanggung jawab demi kesehatan dan keselamatan lingkungan hidupnya.

  7. Prinsip Pendidikan Kesehatan • PK bukan suatu kegiatan yang hanya dilakukan dalam kelas / ruangan, tapi merupakan aktifitas yg dapat dilakukan dimana saja, dengan tujuan “mempengaruhi pengetahuan, sikap dan perilaku kesehatan audience” • Perubahan perilaku yang terjadi akibat PK bukan karena “pendidik”, tapi karena kemauan/kesadaran orang bersangkutan utk berubah • Apa yg dpt dikerjakan “pendidik” dalam perubahan perilaku adalah menciptakan iklim, memfasilitasi, dan memberi bantuan sebatas yg diminta “client” • Perubahan pengetahuan kesehatan bukan tujuan akhir PK tapi sebatas tujuan antara (intermediate goal) • PK dikatakan berhasil apabila “ client” atau kelompok sasaran telah merubah sikap dan tingkah lakunya sesuai dengan tujuan PK yang diharapkan.

  8. RUANG LINGKUP KAJIAN • PK memiliki ruang lingkup bahasan yg luas : mulai dari konsep, proses dan manejemen PK, perilaku kesehatan, komunikasi kesehatan, sampai masalah hubungan dokter-pasien • Berbagai disiplin keilmuan yang terkait dg PK antara lain : ilmu kependidikan (paedodogi – androgogi), ilmu sosial, ilmu komunikasi, ilmu kedokteran, ilmu manajemen, psikologi, dsb.

  9. Pada tiap level dari konsep “ five level of prevention” (Leavell & Clark 1965) dapat dilakukan usaha PK, tapi tujuan & metoda pendidikan tergantung pada karakteristik dari tiap level. PK juga dilakukan pada kelompok “population at risk” PK dapat menunjang keberhasilan program, baik di kedokteran klinik, kedokteran keluarga maupun kedokteran komunitas PK merupakan lahan penelitian yang sangat luas, baik penelitian yang bersifat kwalitatif maupun kwantitatif. • Health Promotion, • Specific Protection, • Early Diagnosis & Prompt treatment, • Disability Limitation, • Rehabilitation)

  10. RIWAYAT ALAMIAH PENYAKIT(Natural History of Disease) Pre Pathogenesis Pathogenesis TISSUE CHANGES Interaction of : AGENT, HOST and ENVIRONMENT CLINICAL HORIZON Disease STIMULUS Pre Symptomatic Disability or Recovery STAGE OF DISEASE Susceptability Clinical Disease

  11. Proses Patogenesis ( Leavell & Clark, 1965) Period of pre-pathogensis. Period of pathogenesis Disease process The course of The disease In man Before man is involved A H DEFECT DISABILITY Illness E Sign & Symptoms Bring A and H together Or Produce a disease Provoking Clinical horizon Tissue and Phys.Change In the human RECOVERY STIMULUS Levels of Prevention Health Promot Sp.Protec Dis.Lim. Rehab. ED&PrTr Primary prevention Secondary Prev. Tertiary Prevention

  12. TINGKAT TINGKAT PENCEGAHAN(Levels of Prevention) TISSUE CHANGES Pre Pathogenesis Pathogenesis STAGE OF DISEASE Pre Sypmtomatic Disability or Recovery Susceptability Clinical Disease LEVEL OF PREVENTION PRIMARY SECONDARY TERTIARY MODE OF INTERVENTION Health Promotion and Specific Protection Early Diagnosis and Prompt Treatment Disability Limitation and Reabilitation

  13. PENDIDIKAN KESEHATAN Penderita Petugas Kesehatan MERUBAH PERILAKU Masyarakat terkait Mendukung PROGRAM Perbaikan INSTITUSIONAL • PERUBAHAN PERILAKU dapat dilakukan dengan : • Melalui PENDIDIKAN : Proses Belajar, tumbuh kesadaran sendiri, efek bertahan lebih lama • Melalui PAKSAAN : cepat tetapi ber resiko / konflik.

  14. PRINSIP/DASAR PROSES PEMBELAJARAN (BELAJAR-MENGAJAR) A. Pengertian & lingkup belajar 1. Pengertian Belajar a. Konsep Amerika Belajar adlh penyempurnaan potensi/kemampuan organisme (biologis & psikis) yg diperlukan dlm hubungan man dgn dunia luar & hidup bermasyarakat. Belajar adlh usaha untuk menguasai segala sesuatu yg berguna untuk hidup

  15. b. Konsep Eropa • Belajar hanya mencakup :menghapal,mengingat, & mereproduksi sesuatu yg dipelajari 2. Proses Belajar, mencakup : • Latihan • penyempurnaan potensi dgn mengulang-ulang aktifitas tertentu • terjd dlm taraf biologis (proses kesadaran) • Bila berkembang pd taraf psikis proses ketidaksadaran biologis = proses otomatisme tindakan tanpa disadari, cepat, dan tepat

  16. b. Menambah/memperoleh pl. baru Belajar adl usaha memperoleh hal-hal baru dlm pl. (pengetahuan, ketrampilan, nilai-nilai) dgn aktifitas kejiwaan sendiri. 3. Ciri-ciri kegiatan belajar • Menghasilkan perubahan pd diri individu(aktual/potensial) • Kemampuan baru yg diperoleh berlangsung dlm waktu relatif lama • Perubahan terjd krn usaha, bukan krn proses kematangan

  17. 4. Faktor-faktor yg mempengaruhi proses belajar Metode alat-alat bantu Input output (subyek belajar) (hasil belajar) Fasilitasi belajar bahan belajar Proses belajar

  18. Gilbert  4 kelompok faktor yg mempengaruhi proses belajar : • Materi yg dipelajari menentukan proses & hsl belajar Belajar pengetahuan/ketrampilan prose belajarnya berbeda b. Lingkungan : Fisik dan Sosial c. Instrumental : • Perangkat keras/hardware :perlengkapan belajar & alat bantu/peraga • Perangkat lunak/software : pengajar/fasilitator belajar, metode • Agar hsl belajar efektif  faktor instrumental hrs sesuai dgn materi dan subyek belajar. • Contoh : belajar pengetahuan metode ceramah belajar ketrampilan/perilaku diskusi kelompok, demonstrasi, bermain peran

  19. d.Kondisi individual subyek belajar : • Kondisi fisiologis, pancaindra, psikologis 5. Pendidikan Orang Dewasa • Agar pesan pendidikan dpt dipahami & ,memberi dampak perubahan pl. pd orang dewasa metode pelbelajaran hrs tepat, mis. Diskusi kelompok, studi kasus, dan simulasi. • Yg terpenting apa yg dipelajari, bukan apa yg diajarkan  hsl akhir yg dinilai apa yg diperoleh sasaran belajar, bukan apa yg dilakukan oleh pengajar/pelatih/fasilitator belajar

  20. 6. Pengertian mengajar a. Taerdef : mengajar adlh perbuatan yg dilakukan oleh seseorang dgn tujuan membantu memudahkan orang lain melakukan kegiatan belajar. b. Biggs : 1)Pengertian kuantitatif : mengajar berarti penularan pengetahuan 2)Pengertian institusional : mengajar berarti penataan segala kemampuan mengajar secara efisien 3)Pengertian kualitatif : mengajar berarti upaya membantu memudahkan kegiatan belajar peserta didik.

  21. Perangkat lunak • metode • Sistem • pendekatan • Perangkat keras • Perpustakaan • VA • dsb Proses Pendidikan Kesehatan PK pada dasarnya merupakan suatu proses komunikasi yg “continuous” Keluaran Perilaku baru yang sesuai dengan norma-norma kesehatan Masukan Perilaku lama yang tidak sesuai dengan norma-norma kesehatan Umpan balik Gambar : PROSES PENDIDIKAN KESEHATAN

  22. KONSEP PERILAKU DAN PERILAKU KESEHATAN • Pengertian Perilaku • Perilaku adl semua kegiatan man. yang dpt diamati/tdk dpt diamati • Perilaku mrpk respons/reaksi seseorang thd stimulus dr luar (Scanner)teori S-O-R (Stimulus – Organisme - Respons) Scanner membedakan 2 respons : a. Respondent response/reflexife ditimbulkan oleh stimulus tertentu(eliciting stimulation)respons relatif tetap b. Operant response/instrumental response timbul & berkembang diikuti oleh stimulus tertentu (reinforcing stimulation/reinforce)memperkuat respons

  23. 3. Dilihat dr bentuk respons thd stimulus perilaku ada 2 macam : a.Perilaku tertutup (covert behavior) respons thd stimulus dlm bentuk terselubung/tertutup : perhatian, persepsi, pengetahuan/kesadaran,sikap b. Perilaku terbuka (overt behavior)  respons thd stimulus dlm bentuk tindakan nyata/terbuka  dpt diamati

  24. sebagian besar perilaku manusia adalah operan response untuk membentuk jenis respons/perilaku tertentu, diciptakan kondisi tertentu (operant conditioning)

  25. B. Perilaku kesehatan • Perilaku kesehatan adlh respons seseorang thd stimulus/obyek yg berkaitan dgn sakit dan penyakit, sistem pelayanan kes.,makanan & minuman,lingkungan. • Perilaku kesehatan diklasifikasikan dlm 3 kelompok : 1. Perilaku pemeliharaan kesehatan (health meantenance) • Usaha seseorang untuk memelihara/menjaga kesehatan agar tdk sakit & usaha untuk penyembuhan bila sakit • Terdiri 3 aspek : a. perilaku pencegahan penyakit, penyembuhan penyakit, pemulihan kesehatan b. Perilaku peningkatan kesehatan bila dlm keadaan sehat c. Perilaku gizi (makanan) dan minuman

  26. 2. Perilaku pencarian & penggunaan sistem/fasilitas pelayanan kes. pl pencarian pengobatan/health seeking behavior 3. Perilaku kesehatan lingkungan • Bagaimana seseorang merespons lingkungan (fisik, sosbud, dsb)agar lingk. tdk berpengaruh negatif terhadap kesehatan • Bagaimana seseorang mengelola lingkungan agar tdk mengganggu kesehatan diri,keluarga, masy.

  27. Perilaku kes. ada 3 kelompok menurut Becker : 1. Perilaku hidup sehat a. Makanan dgn menu seimbang (4 sehat 5 sempurna) b. Olah raga teratur c. Tidak merokok d. Tidak minum minuman keras & tdk mengkonsumsi NAPZA e. Istirahat cukup f. Mampu mengendalikan stres g. Perilaku/gaya hidup yg positif bagi kesehatan

  28. 2. Perilaku sakit/illness behavior, mencakup : • Respons thd sakit & penyakit • Persepsi thd sakit • Pengetahuan tentang : penyebab, gejala, pengobatan penyakit,dll 3. Perilaku peran sakit(the sick role behavior), meliputi : • Tindakan untuk memperoleh kesembuhan • Mengenal/mengetahui fasilitas/sarana pelayanan/penyembuhan penyakit yg layak • Mengetahui hak(memperoleh perawatan, pelayanan kesehatan,dsb) & kewajiban orang sakit(memberitahukan penyakitnya pd orang lain(tdk menularkan penyakit, dsb)

  29. C. Determinan & Domain perilaku • Determinan perilaku ada 2 : 1. Determinan/faktor internal : intelegensi, emosi, motivasi, jenis kelamin,dsb 2. Determinan/faktor eksternal : lingkungan fisik, poleksosbud

  30. Domain (ranah/kawasan) perilaku terdiri atas : 1. Pengetahuan (knowledge)kognitif sangat penting dlm membentuk tindakan (overt behavior) a. Proses adopsi (perubahan) perilaku 1) Sblm orang mengadopsi perilaku baru, terjd proses sbb (Rogers) : • Awarness • Point interes • Point evaluation • Point trial • Adoption

  31. Adopsi perilaku baru melalui proses yg didasari pegetahuan, kesadaran, sikap positif bersifat langgeng 2) Tingkat pengetahuan dlm domain kognitif : • Tahu • Memahami • Aplikasi • Analisis • Sintesis • Evaluasi

  32. 2. Sikap (attitude) afektif • Reaksi/respons yg msh tertutup thd stimulus/obyek • Komponen pokok sikap : a. keyakinan,ide,konsep thd obyek b. kehidupan emosional/evaluasi thd obyek c. kecenderungan bertindak • Tingkatan sikap : a. menerima/receiving b. merespons/responding c. menghargai/valuing d. bertanggung jawab/responsible

  33. . 3. Praktek/tindakan psikomotor a. Persepsi b. Respons terpimpin (guided response) c. Mekanisme d. Adopsi D. Perubahan (adopsi) perilaku Perubahan pl. mel 3 tahap : 1.Pengetahuan indikator : a. Pengetahuan sakit & penyakit b. Pengetahuan cara pemeliharaan kes dan hidup sehat c. Pengetahuan kesehatan lingkungan

  34. 2. Sikap indikator : a. Sikap terhadap sakit & penyakit b. Sikap cara pemeliharaan & hidup sehat c. Sikap terhadap kes. Lingk 3. Praktek/tindakan/perilaku kes. indikator : a. Tindakan sehubungan dgn penyakit  pencegahan & penyembuhan penyakit b. Tindakan pemeliharaan & peningkatan kesehatan c. Tindakan Kes. lingk

  35. Data pengetahuan wawancara Data sikapwawancara Data praktekobservasi Saparinah Sadli pl kes. Individu dipengaruhi oleh : • Lingkungan keluarga • Lingkungan terbatas • Lingkungan umum

  36. E. Determinan dan perubahan perilaku 1. Asumsi determinan perilaku manusia Pengetahuan Persepsi Sikap Kehendak Motivasi Niat Pengalaman Keyakinan Fasilitas Sosbud Perilaku

  37. 2. Teori-teori perubahan perilaku • Teori Stimulus Organisme Respons (S-O-R) Penyebab perub. Pl. bergantung pd kualitas stimulus yg berkomunikasi dgn organisme kualitas sumber komunikasi : kredibilitas, kepemimpinan, gaya bicarasangat menentukan keberhasilan perubahan pl.

  38. Stimulus • Organisme • Perhatian • -pengertian • -penerimaan Reaksi (perubahan sikap) Reaksi (perubahan praktek)

  39. b. Teori Disonansi (dissonance theory) dr Festingger • Disonansi (ketidakseimbangan) terjd krn dlm diri individu terdpt 2 elemen kognisi (pengetahuan/pendapat/keyakinan) yg saling bertentangan • Bila individu menghadapi stimulus/obyek yg menimbulkan pendapat/keyakinan yg berbeda/bertentangan dlm diri individu disonansi kognitif (diliputi ketegangan) berusaha mencapai keseimbangan kembali (konsonansi)

  40. Ketidakseimbangan perub. Pl (keseimbangan) c. Teori Fungsi • Perub. Pl. bergantung pd kebut. • Katz berasumsi : 1) Pl. memiliki fungsi instrumental memberi layanan kebutuhan perilaku positif thd obyek demi pemenuhan kebutuhan & sebaliknya. 2) Pl. berfungsi sbg defense mechanism (pertahanan diri) thd lingk melindungi diri dr ancaman

  41. 3) Perilaku berfungsi sebagai penerima dan pemberi arti obyek selalu menyesuaikan diri dgn lingk. melakukan pengambilan keputusan thd stimulus/obyek scr spontan dan dlm waktu singkat. 4) Perilaku berfungsi sbg nilai ekspresif dr diri individu dlm menjawab suatu situasi berasal dr konsep diri/pencerminan hati sanubari

  42. Teori ini berkeyakinan pl. mempunyai fungsi menghadapi dunia luar & selalu menyesuaikan diri dgn lingk sesuai kebutuhan d. Teori Kurt Lewin • Pl man adlh keadaan seimbang antara kekuatan-kekuatan pendorong (driving forces) dgn kekuatan-kekuatan penahan (restining forces) • Pl dpt berubah bila terjd ketidakseimbangan antara kedua kekuatan tsb.ada 3 kemungkinan : 1) Kekuatan pendorong meningkat 2) Kekuatan penahan menurun 3) Kekuatan pendorong meningkat, Kekuatan penahan menurun

  43. F.Bentuk – bentuk perubahan perilaku menurut WHO : 1. Perub. Alamiah (natural change) 2. Perubahan terencana (planned change) direncanakan oleh subyek 3. Kesediaan untuk berubah (readines to change) tiap orang memiliki kesediaan untuk berubah yg berbeda-beda meski kondisi sama.

  44. G. Strategi perubahan perilaku menurut WHO : 1. Menggunakan kekuatan/kekuasaan atau dorongan 2. Pemberian informasi 3. Diskusi partisipasi

  45. PERILAKU DAN PK • Perilaku merupakan suatu bidang kajian yang multidisplin. Paling tidak biologi, psikologi, sosioantropologi, dan humaniora terlibat dalam kajian perilaku. • Pengertian perilaku secara sederhana adalah keadaan jiwa (berpendapat, berpikir, bersikap, dan bereaksi) untuk memberikan respon thdp situasi yg ada diluar subyek. • Bentuk operasional perilaku : (1) Cognitive, (2) Attitude, dan (3) Psychomotor. • Perilaku ada yang tampak (=overt behavior), dan ada yang tidak tampak (=covert behavior). • Manusia dan lingkungan mempunyai hubungan yg sangat erat, sehingga timbul suatu TRANSAKSI. (Lingkungan fisik alamiah dan Lingkungan fisik buatan manusia)

  46. Selain faktor lingkungan, pembentukan dan perkembangan perilaku dapat pula dipengaruhi faktor dari dalam diri manusia (faktor kepribadian =personality) Pengetahuan Sikap Keinginan Kehendak Keperluan Emosi Motivasi Religi Persepsi, Dsb. Pengalaman Keyakinan Sarana Fisik Sarana sosio- budaya Dsb. PERILAKU Gambar : ILUSTRASI PEMBENTUKAN PERILAKU

  47. Hubungan Perilaku dan PK digambarkan Green (1980) sbb : Non kesehatan • Faktor2 yang memudahkan (predisposing factors) • Kebiasaan • Kepercayaan • Tradisi • Pengetahuan sikap, dsb Non perilaku (non behavior) Kesejah-teraan Kesehatan • Faktor2 yang memungkinkan (enabling factors) • Ketersediaan fasilitas • Ketercapaian fasilitas Perilaku (behavior) Faktor2 yang memperkuat (reinforcing factors) - Sikap dan perilaku petugas kesehatan dll. Pendidikan Kesehatan

  48. Proses perubahan perilaku terjadi tidak saja pada intrapersonal, tetapi juga interpersonal • Lewin dg teori “unfreezing-to-refreezing” mengemukkan 5 fase perubahan : • Fase pencairan :mulai mempertimbangkan penerimaan perubahan -- siap menerima perubahan • Fase diagnosa masalah : individu mengidentifikasi kekuatan pendukung dan kekuatan penentang perubahan - menentukan arah perubahan • Fase penentuan tujuan : individu menentukan tujuan arah perubahan yg diterimanya • Fase tingkah laku baru : individu mulai mencoba tingkah laku baru dan membandingkan dengan perilaku sebelumnya. • Fase pembekuan : jika perubahan dianggap berguna, kemudian diasimiliasikan menjadi tingkah laku permanen

  49. Untuk mengefektifkan perubahan, LEWIN mengemukakan tiga cara : • Memperkuat driving force : gagasan pembaharuan digalakkan dengan penerangan, penyuluhan, pendidikan, dan pembuatan perundangan • Mereduksi restraining force. : mengikutsertakan masyarakat dalam kegiatan, sehingga melumpuhkan kekuatan penahan • Kombinasi kedua cara diatas. Teori Adopsi dari Rogers dan Shoemaker : Karena PK dalam usaha merubah perilaku pada dasarnya suatu usaha inovasi, maka teori Rogers dapat juga menjelaskan proses perubahan perilaku. Lima Langkah Teori Rogers : (1) Awarness, (2) Interest, (3) Evaluation, (4) Trial, dan (5) Adoption Modifikasi teori Rogers, (1) Knowledge (2) Persuassion, (3) Decision, dan (4) Confirmation

  50. PROSES BELAJAR MENGAJAR DALAM PENDIDIKAN KESEHATAN • Belajar merupakan proses yang memungkinkan terjadinya perubahan perilaku • Mnrt LEWIN, ada beberapa jenis perubahan yg terjadi dalam proses belajar • Perubahan pd struktur kognitif (bertambahnya pengetahuan) • Perubahan motivasi ( lebih menyukai atau lebih tidk menyukai) • Perubahan dalam ideologi kelompok (menyangkut segi budaya) • Perubahan dalam kemampuan psikomotor (belajar bicara, • atau mengendalikan diri) • Dalam bidang kesehatan masyarakat, ada 3 macam situasi belajar yg perlu • Dilakukan oleh petugas kesehatan, yaitu : • Required program • Recommended program • Self directed program

More Related