1 / 63

3.1. V4. Modul CGP - Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Modul 3.1 Pendidikan Calon Guru Penggerak, Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

Suwarti
Download Presentation

3.1. V4. Modul CGP - Pengambilan Keputusan sebagai Pemimpin Pembelajaran

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 1

  2. Paket Modul 3 Modul 3.1 “Pengambilan Keputusan Sebagai Pemimpin Pembelajaran” Penulis Modul: Andri Nurcahyani, S.Pd, M.S Diah Samsiati Rajasa, M.Sc Penafian (Disclaimer): Buku ini merupakan modul pegangan untuk peserta Program Pendidikan Guru Penggerak. Modul ini disusun dan ditelaah oleh berbagai pihak di bawah koordinasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan. Buku ini merupakan “dokumen hidup” yang senantiasa diperbaiki, diperbarui dan dimutakhirkan sesuai dengan dinamika kebutuhan dan perubahan zaman. Masukan dari berbagai kalangan diharapkan dapat meningkatkan kualitas modul ini.

  3. Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan Guru Penggerak merupakan episode kelima dari rangkaian kebijakan Merdeka Belajar yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dan dijalankan melalui Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (Ditjen GTK). Program Guru Penggerak ini bertujuan untuk menyiapkan para pemimpin pendidikan Indonesia masa depan, yang mampu mendorong tumbuh kembang murid secara holistik; aktif dan proaktif dalam mengembangkan guru di sekitarnya untuk mengimplementasikan pembelajaran yang berpusat kepada murid; serta menjadi teladan dan agen transformasi ekosistem pendidikan untuk mewujudkan profil Pelajar Pancasila. Untuk mendukung tercapainya tujuan itu, Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP) dijalankan dengan menekankan pada kompetensi kepemimpinan pembelajaran (instructional leadership) yang mencakup komunitas praktik, pembelajaran sosial dan emosional, pembelajaran berdiferensiasi yang sesuai perkembangan murid, dan kompetensi lain dalam pengembangan diri dan sekolah. Kompetensi tersebut dituangkan ke dalam tiga paket modul, yaitu paradigma dan visi Guru Penggerak; praktik pembelajaran yang berpihak pada murid; dan pemimpin pembelajaran dalam pengembangan sekolah. Selanjutnya, ketiga paket modul tersebut diperinci menjadi 10 bagian, termasuk modul yang Anda baca sekarang. Program pendidikan ini dijalankan selama sembilan (9) bulan yang terdiri dari kelas pelatihan daring, lokakarya, dan pendampingan. Proses pendidikan ini mengedepankan coaching dan on-the-job training, yang artinya selama belajar, guru tetap menjalankan perannya di sekolah sekaligus menerapkan pengetahuan yang didapat dari ruang pelatihan ke dalam pembelajaran di kelas. Dengan demikian, kepala sekolah dan pengawas menjadi mitra seorang calon guru penggerak dalam mempersiapkan diri menjadi pemimpin. i

  4. Di dalam proses pelaksanaan PPGP, Calon Guru Penggerak (CGP) akan sering iajak untuk merefleksikan praktik pembelajaran yang sudah dijalankan serta berdiskusi dan berkolaborasi dengan sesama CGP maupun komunitas di sekitarnya. Keseluruhan pengalaman belajar itu diramu dalam siklus MERRDEKA, yang diawali dengan Mulai dari Diri, lalu dilanjutkan dengan Eksplorasi Konsep; Ruang Kolaborasi; Refleksi Terbimbing; Demonstrasi Kontekstual; Elaborasi Pemahaman; Koneksi Antarmateri; dan ditutup dengan Aksi Nyata. Diharapkan model pembelajaran yang berbasis pengalaman seperti ini dapat mewujudkan guru dan murid merdeka yang menjadi pembelajar sepanjang hayat. Kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada tim penyusun dan berbagai pihak yang telah bekerja keras dan berkontribusi positif mewujudkan penyelesaian modul ini serta membantu terlaksananya PPGP. Semoga Allah Yang Mahakuasa senantiasa memberkati upaya yang kita lakukan demi pendidikan Indonesia. Amin. Jakarta, Juli 2020 Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Iwan Syahril, Ph.D. ii

  5. Surat dari Instruktur Selamat datang Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak (CGP)! Selamat! Anda telah bersedia menyediakan waktu untuk menjadi bagian dari Program Pendidikan Guru Penggerak (PPGP). Bapak/Ibu adalah individu-individu terpilih yang proaktif serta memiliki tingkat kepedulian yang tinggi terhadap kemajuan dan mutu pendidikan di Indonesia, dan untuk itulah program pendidikan ini dibentuk dan dikembangkan. Dalam Modul 3.I ini, pembahasan akan dipertajam kepada keberhasilan seorang pemimpin dalam mengemban salah satu tugas tersulit, yaitu mengambil suatu keputusan yang efektif. Keputusan-keputusan ini, secara langsung atau tidak langsung bisa menentukan arah dan tujuan institusi atau lembaga yang dipimpin Anda, yang tentunya berdampak kepada mutu pendidikan yang didapatkan murid- murid Anda sekalian. Di sini kita akan membahas secara mendalam, baik itu berupa refleksi pribadi ataupun mengkritisi suatu pengambilan keputusan atau membuat suatu keputusan yang kreatif. Kegiatan-kegiatan ini pun tentu bisa berupa tugas mandiri atau tugas kelompok, selanjutnya Anda akan diminta untuk mempraktikkan aspek-aspek apa saja perlu dilakukan atau diperhatikan sebelum dan sesudah pengambilan suatu keputusan dibuat. Pada modul ini, kami akan menyertakan banyak studi kasus yang memiliki unsur dilema etika. Apakah itu dilema etika? Apakah perbedaannya dengan bujukan moral, dan bagaimana mengenali di antara keduanya? Anda juga akan diajak untuk memutuskan berbagai studi kasus dilema etika berdasarkan 4 (empat) paradigma serta mendalami kecenderungan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang melandasi cara berpikir Anda selama ini, yang berakibat kepada pengambilan keputusan yang Anda tentukan. Prinsip-prinsip apa yang selama ini Anda anut, dalam pengambilan suatu keputusan? Setelah pengambilan keputusan diambil perlukan kita menganalisis kembali keputusan-keputusan kita, untuk apa? Bagaimana menguji iii

  6. pengambilan keputusan kita sendiri, apakah keputusan tersebut sudah efektif atau tepat sasaran? Pada akhirnya, kami harapkan Anda akan menikmati proses perjalanan pembelajaran Anda. Kami harapkan proses pembelajaran ini dapat mengantarkan Anda menjadi seorang pemimpin pembelajaran yang lebih baik, berkualitas dan mandiri. Semoga waktu yang telah Anda sisihkan ini bisa dipergunakan dengan sebaik-baiknya dan tentunya ilmu yang Anda dapatkan pada program pendidikan guru penggerak ini kelak bermanfaat untuk diri Anda sendiri dan tentu untuk lingkungan Anda. ‘Janganlah berjuang untuk menjadi orang yang sukses, namun berjuanglah untuk menjadi orang yang bermanfaat’ (Albert Einstein). Teruslah bertanya, teruslah belajar dan teruslah bermanfaat! Salam, Instruktur Modul 3.1 iv

  7. Daftar isi Kata Pengantar Direktur Jenderal Guru Dan Tenaga Kependidikan .................................. i Surat dari Instruktur ................................................................................................................................ iii Daftar isi .......................................................................................................................................................... v Capaian yang diharapkan ....................................................................................................................... 1 Ringkasan Alur Belajar ‘MERRDEKA’ ............................................................................................... 3 Pembelajaran 1: Mulai Dari Diri .......................................................................................................... 6 Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep .............................................................................................. 8 Pembelajaran 2.2: Eksplorasi Konsep ........................................................................................... 15 Pembelajaran 2.3: Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan ............................. 18 Pembelajaran 2.4: Eksplorasi Konsep-Forum Diskusi .......................................................... 24 Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi ................................................................................................. 31 Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing ........................................................................................... 37 Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual ................................................................................ 39 Pembelajaran 6: Elaborasi Pemahaman ....................................................................................... 45 Pembelajaran 7: Koneksi Antarmateri .......................................................................................... 46 Pembelajaran 8: Aksi Nyata ............................................................................................................... 49 Penutup ........................................................................................................................................................ 51 Daftar Pustaka ........................................................................................................................................... 52 v

  8. vi

  9. Capaian yang diharapkan Capaian Umum Modul 3.1 Secara umum, profil kompetensi Guru Penggerak yang ingin dicapai dari modul ini adalah: •mampu melakukan pengambilan keputusan berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran. •mampu menyadari dan menggunakan prinsip moral dalam melakukan pengambilan keputusan •mampu menerapkan strategi untuk menghindari adanya isu kode etik kepemimpinan sekolah dan konflik kepentingan Capaian Khusus Modul 3.1 1.CGP dapat melakukan praktik keputusan yang berdasarkan prinsip pemimpin pembelajaran 2.CGP dapat mengidentifikasi jenis-jenis paradigma dilema etika yang dihadapi oleh dirinya sendiri maupun orang lain; CGP mampu bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut. 3.CGP dapat memilih dan memahami 3 (tiga) prinsip yang dapat dilakukan untuk membuat keputusan dalam dilema pengambilan keputusan. 4.CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan yang diambil dalam dilema pengambilan keputusan; CGP bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut. Isi Materi Modul 1.Bagaimana suatu pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran diputuskan pada kasus-kasus dilema etika. 2.Apa perbedaan antara ‘Dilema Etika’ dan ‘Bujukan Moral,’ serta paradigma apa saja yang terkandung dalam sebuah kasus dilema etika? 1

  10. 3.Prinsip-prinsip apa saja yang terkandung pada seseorang dalam mengambil suatu keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? 4.Bagaimana kita bisa menganalisis efektifitas sebuah proses pengambilan keputusan yang telah diambil dan bagaimana kita menguji keputusan yang telah diambil. Sumber Belajar a.Video animasi perbedaan dilema etika dan bujukan moral. b.Video Studi Kasus 4 paradigma dilema etika. c.Video animasi3 prinsip dilema etika. d.Tautan: https://docs.google.com/forms/d/1cO5I4dl- HOoPV2_mDrIz4ilAGSdj8Vy5-U2XLTcbrtI/edit?usp=sharing, e.Pertanyaan-pertanyaan serta pemahaman terhadap 3 prinsip dilema etika melalui tautan: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfQzzJOVclJXFVPtSJZV3Uo82 _dyI2TlVgng47G6lfyzbQuhA/viewform?usp=pp_url f.Daftar Tugas/Checklist Ruang Kolaborasi: https://docs.google.com/document/d/1VZVIqFz1LbwM4V4ynCMg1RAwW ApdpuYXx2D_Estj_HU/edit?usp=sharing g.Daftar Tugas/Checklist Jurnal Monolog: https://docs.google.com/document/d/1EEN5nnCr5EicLRkbvTcYZ-- Tdo52RGvIDgnPI5qUpGw/edit?usp=sharing h.Rubrik Ruang Kolaborasi Pembuatan dan Presentasi Kasus Dilema Etika. i.Rubrik Jurnal Monolog 2

  11. Ringkasan Alur Belajar ‘MERRDEKA’ Mulai dari Diri: a.Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) tentang proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang berada di antara berbagai pemangku kepentingan. b.Memberi tanggapan atau membagi pengalaman pengambilan keputusan di sekolah asal, proses pemimpin pembelajaran mengambil keputusan, bagaimana prosesnya dan hasilnya. Eksplorasi Konsep Dilema Etika vs Bujukan Moral a.Membedakan dilema etika/ethical dilemma dengan bujukan moral/moral temptation, mengidentifikasi jenis-jenis dilema berdasarkan 4 paradigma b.Memahami 4 paradigma dilema etika dan membuat inferensi/kesimpulan, dan menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan. Prinsip Pengambilan Keputusan a.Memahami bahwa pada diri kita sudah tertanam prinsip-prinsip tanpa kita menyadarinya yang akhirnya menentukan kecenderungan seseorang dalam mengambil keputusan. b.Mempertanyakan pemahamannya tentang ketiga prinsip pengambilan keputusan. Forum Diskusi – Langkah Pengambilan dan Pengujian Keputusan Menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam situasi dilema etika yang dihadapi seseorang serta mendiskusikan langkah pengambilan dan pengujian tersebut. 3

  12. Ruang Kolaborasi: Menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian dalam suatu tugas kelompok. Refleksi Terbimbing: Refleksi dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah dilalui dan menggunakan pemahaman baru untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang telah dilakukan. Demonstrasi Kontekstual: CGP diharapkan dapat mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang berbagai paradigma, prinsip, pengambilan dan pengujian keputusan pada konteks di sekolah asal masing-masing dengan mulai merancang tindakan untuk mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda. Elaborasi Pemahaman: Menuliskan pertanyaan-pertanyaan untuk mengelaborasi pemahaman tentang konsep yang belum dipahami, hal-hal yang menarik atau tak terduga, dan pertanyaan-pertanyaan lanjutan melalui tautan di LMS. Koneksi Antar Materi: Membuat kesimpulan (sintesis) dari pengetahuan modul-modul sebelumnya dan keterkaitan dengan materi materi pengambilan keputusan. Aksi Nyata: Mempraktikkan proses pengambilan keputusan, paradigma, prinsip, dan pengambilan dan pengujian keputusan di sekolah asal. CGP akan menjalankan rancangan yang sudah dibuat pada tahap koneksi antar materi dan mendokumentasikan proses yang terjadi dalam bentuk foto atau video 4

  13. dan mengunggahnya sebagai portofolio Protokol atau Kode Etik Pembelajaran/Pelatihan: Selama mengikuti pembelajaran Modul 3.1, segala informasi studi kasus yang disampaikan baik oleh pihak instruktur, fasilitator, atau calon guru penggerak (CGP) akan merupakan informasi yang semata-mata dipergunakan untuk keperluan pembelajaran/pelatihan ini; setiap anggota yang terlibat dalam pelatihan/ pembelajaran ini perlu menjunjung tinggi kerahasiaan individu atau lembaga yang menjadi pembahasan studi kasus yang dipelajari/dianalisis. 5

  14. Pembelajaran 1: Mulai Dari Diri Waktu: 2 JP Tujuan Pembelajaran Khusus: Mengaktifkan pengetahuan awal (prior knowledge) tentang proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran yang berada di antara berbagai pemangku kepentingan, di antaranya murid, orang tua murid, guru, yayasan dan pihak komunitas sekolah. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, Anda pasti sering dihadapkan dalam situasi di mana Anda diharuskan mengambil suatu keputusan. Namun, seberapa sering keputusan tersebut melibatkan kepentingan dari masing-masing pihak yang sama-sama benar, tapi saling bertentangan satu dengan yang lain? Bagaimana pengalaman Anda dalam menghadapi situasi seperti ini? Pemikiran- pemikiran seperti apa yang melandasi pengambilan keputusan Anda? Kemudian, setelah mengambil keputusan tersebut, pernahkah Anda menjadi ragu-ragu dan menanyakan diri Anda sendiri apakah keputusan yang diambil telah tepat, ada perasaan tidak nyaman dalam diri Anda, atau timbul pemikiran mengganjal dalam diri Anda seperti, ‘Apakah ini sesuai peraturan?’ atau ‘Bagaimana panutan saya akan berlaku dalam hal seperti ini?’ Tugas Anda: •Bacalah studi kasus pengambilan keputusan yang telah disediakan di tautan https://docs.google.com/forms/d/1cO5I4dl-HOoPV2_mDrIz4ilAGSdj8Vy5- U2XLTcbrtI/edit?usp=sharing dan jawablah pertanyaan-pertanyaannya. •Di sini tidak ada jawaban benar atau salah. Hal ini dilakukan semata-mata untuk meninjau pengetahuan dan pengalaman awal Anda dalam memahami topik pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran. •Berilah komentar pada pekerjaan CGP lain di kolom komen pada LMS. 6

  15. Setiap CGP minimal mengomentari pekerjaan 2 CGP lain. •Bagilah pengalaman di sekolah asal Anda, bagaimana Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran mengambil suatu keputusan atau bagaimana Anda melihat pimpinan di sekolah Anda mengambil suatu keputusan? Di sini pemimpin pembelajaran bisa seorang guru yang harus mengambil keputusan-keputusan setiap harinya di dalam kelas, atau seorang murid yang dihadapkan pada berbagai pilihan dalam proses pembelajarannya ataupun pimpinan di sekolah asal Anda yang seringkali perlu mengambil keputusan sulit dalam tugas sehari-harinya. •Ajukan pertanyaan-pertanyaan atau harapan-harapan Anda mengenai materi pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran, baik untuk diri Anda maupun kelak untuk murid-murid dan lingkungan Anda. •Setelah membayangkan diri Anda mengambil keputusan yang telah ditentukan, apakah Anda pernah bertanya kembali kepada diri sendiri, apakah keputusan yang diambil telah tepat, atau sesuai dengan permasalahan yang dihadapi, apakah Anda pernah memiliki rasa tidak nyaman atas keputusan-keputusan yang telah dibuat? •Setelah tuntas membaca dan menjawab pertanyaan pada tautan di atas, kumpulkan tugas sesuai dengan tenggat waktu yang telah ditentukan di LMS. Peran Fasilitator: •Fasilitator akan meminta CGP untuk menjawab dan membahas pertanyaan- pertanyaan yang diajukan pada LMS. •Fasilitator mengingatkan CGP untuk memberikan komentar terhadap pekerjaan CGP lain, minimal 2 komentar. •tautan Google Form: https://docs.google.com/forms/d/1cO5I4dl- HOoPV2_mDrIz4ilAGSdj8Vy5-U2XLTcbrtI/edit?usp=sharing •Fasilitator perlu mengingatkan dan meyakini bahwa setiap CGP mengetahui tenggat waktu pengumpulan Survei Pengetahuan Awal. Sebutkan hari/tanggal dan waktu. 7

  16. Pembelajaran 2.1: Eksplorasi Konsep Waktu: 3JP Tujuan Pembelajaran Khusus: •CGP dapat membedakan dilema etika/ethical dilemma dengan bujukan moral/moral temptation. •CGP dapat mengidentifikasi jenis dilema berdasarkan 4 paradigma, baik dilema yang dihadapi orang lain maupun diri sendiri. •CGP bersikap reflektif, kritis, kreatif, dan terbuka dalam menganalisis dilema tersebut. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Dalam Pembelajaran 1, Anda sudah mengingat kembali peristiwa di mana Anda mengambil sebuah keputusan sulit. Namun, perlu kita ketahui bahwa tidak semua keputusan sulit tersebut merupakan dilema etika. Ada kalanya itu lebih berupa bujukan moral. Untuk mendalami lebih lanjut apa perbedaan keduanya, di Pembelajaran 2 ini kita akan mempelajari jenis-jenis dilema dan paradigma dalam pengambilan keputusan. Sebelumnya, simaklah pertanyaan pemantik berikut dan nilailah mana yang merupakan dilema etika dan mana yang bujukan moral. Pertanyaan Pemantik: Keputusan apa yang akan Anda ambil dalam situasi-situasi di bawah ini? 1.Rayhan adalah seorang murid kelas 12 yang sangat berbakat dalam bidang seni. Dia juga sopan dan baik hati. Dia selalu membuat orang terkesan dengan karya-karya seni yang dibuatnya. Namun dia tidak menyukai pelajaran Matematika. Nilai-nilainya untuk pelajaran Matematika selalu dibawah KKM (Kriteria Ketuntasan Minimal). Sebelum mengikuti Ujian Akhir SMA dan pengumuman kelulusan SMA, Rayhan sudah diterima di universitas pilihannya di jurusan Seni. Pada hari Ujian Sekolah pelajaran Matematika, Anda adalah guru pengawas ujiannya. Anda memergoki Rayhan menyontek pada saat ujian sekolah Matematika. Setelah ujian selesai, Anda memanggilnya ke ruangan Anda. Rayhan mengaku kalau ia menyontek, tapi 8

  17. ia mohon Anda tidak melaporkannya pada kepala sekolah. Ia melakukannya hanya untuk lulus SMA agar bisa kuliah di universitas impiannya. Apa yang akan Anda lakukan? Apakah Anda akan tetap melaporkan kepada kepala sekolah atau menyimpan rahasia ini rapat-rapat? 2.Anda adalah bendahara panitia acara Pentas Seni Akhir Tahun di sekolah Anda. Setelah acara selesai, ketua panitia meminta Anda menggunakan dana yang tidak terpakai untuk acara pembubaran panitia dengan mengadakan pesta kecil-kecilan. Ketua panitia meminta Anda sebagai bendahara panitia, untuk membuat kuitansi palsu untuk membiayai acara tersebut karena dana tersebut tidak boleh digunakan untuk kegiatan semacam itu. Apa yang akan Anda lakukan? Situasi yang manakah yang lebih menantang/sulit bagi Anda untuk mengambil keputusan? Mengapa? Eksplorasi Mandiri: •Silakan Anda simak sebuah video animasi tentang perbedaan antara dilema etika (ethical dilemma) dengan bujukan moral (moral temptation). •Bacalah kembali kasus di sekolah Anda masing-masing yang telah Anda tulis di akhir pembelajaran Mulai dari Diri dan buatlah analisis apakah itu termasuk dilema etika atau bujukan moral dan sebutkan alasannya. •Silakan Anda baca artikel di bawah ini dan lanjutkan dengan video dilema etika setelahnya. Kemudian, kerjakanlah beberapa pertanyaan yang tercantum. 9

  18. Artikel Empat Paradigma Dilema Etika Dari pengalaman kita bekerja kita pada institusi pendidikan, kita telah mengetahui bahwa dilema etika adalah hal berat yang harus dihadapi dari waktu ke waktu. Ketika kita menghadapi situasi dilema etika, akan ada nilai-nilai kebajikan mendasari yang bertentangan seperti cinta dan kasih sayang, kebenaran, keadilan, kebebasan, persatuan, toleransi, tanggung jawab dan penghargaan akan hidup. Secara umum ada pola, model, atau paradigma yang terjadi pada situasi dilema etika yang bisa dikategorikan seperti di bawah ini: 1.Individu lawan masyarakat (individual vs community) 2.Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) 3.Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) 4.Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) Secara lebih rinci, berikut adalah penjelasan dari keempat paradigma tersebut: Individu lawan masyarakat (individual vs community) Dalam paradigma ini ada pertentangan antara individu yang berdiri sendiri melawan sebuah kelompok yang lebih besar di mana individu ini juga menjadi bagiannya. Bisa juga konflik antara kepentingan pribadi melawan kepentingan orang lain, atau kelompok kecil melawan kelompok besar. “Individu” di dalam paradigma ini tidak selalu berarti “satu orang”. Ini juga dapat berarti kelompok kecil dalam hubungannya dengan kelompok yang lebih besar. Seperti juga “kelompok” dalam paradigma ini dapat berarti kelompok yang lebih besar lagi. Itu dapat berarti kelompok masyarakat kota yang sesungguhnya, tapi juga bisa berarti kelompok sekolah, sebuah kelompok keluarga, atau keluarga Anda. 10

  19. Dilema individu melawan masyarakat adalah bagaimana membuat pilihan antara apa yang benar untuk satu orang atau kelompok kecil , dan apa yang benar untuk yang lain, kelompok yang lebih besar. Guru kadang harus membuat pilihan seperti ini di dalam kelas. Bila satu kelompok membutuhkan waktu yang lebih banyak pada sebuah tugas, tapi kelompok yang lain sudah siap untuk ke pelajaran berikutnya, apakah pilihan benar yang harus dibuat? Guru mungkin menghadapi dilema individu lawan kelompok. Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Dalam paradigma ini ada pilihan antara mengikuti aturan tertulis atau tidak mengikuti aturan sepenuhnya. Pilihan yang ada adalah memilih antara keadilan dan perlakuan yang sama bagi semua orang di satu sisi, dan membuat pengecualian karena kemurahan hati dan kasih sayang, di sisi lain. Kadang memang benar untuk memegang peraturan, tapi terkadang membuat pengecualian juga merupakan tindakan yang benar. Pilihan untuk menuruti peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa hormat terhadap keadilan (atau sama rata). Pilihan untuk membengkokkan peraturan dapat dibuat berdasarkan rasa kasihan (kebaikan) Misalnya ada peraturan di rumah Anda harus ada di rumah pada saat makan malam. Misalnya suatu hari Anda pulang ke rumah terlambat karena seorang teman membutuhkan bantuan Anda. Ini dapat menunjukkan dilema keadilan lawan rasa kasihan, terhadap orang tua Anda. Apakah ada konsekuensi dari melanggar peraturan tentang pulang ke rumah tepat waktu untuk makan malam, atau haruskah orang tua Anda membuat pengecualian? Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Kejujuran dan kesetiaan seringkali menjadi nilai-nilai yang bertentangan dalam situasi dilema etika. Kadang kita perlu untuk membuat pilihan antara berlaku jujur dan berlaku setia (atau bertanggung jawab) kepada orang lain. Apakah kita akan jujur menyampaikan informasi berdasarkan fakta atau kita menjunjung nilai kesetiaan pada profesi, kelompok tertentu, atau komitmen yang telah dibuat sebelumnya. 11

  20. Pada jaman perang, tentara yang tertangkap kadang harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya kepada pihak musuh atau tetap setia kepada teman tentara yang lain. Hampir dari kita semua pernah mengalami harus memilih antara mengatakan yang sebenarnya atau melindungi teman (saudara) yang dalam masalah. Ini adalah salah satu contoh dari pilihan atas kebenaran melawan kesetiaan. Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) Paradigma ini paling sering terjadi dan mudah diamati. Kadang perlu untuk memilih antara yang kelihatannya terbaik untuk saat ini dan yang terbaik untuk masa yang akan datang. Paradigma ini bisa terjadi di level personal dan permasalahan sehari-hari, atau pada level yang lebih luas, misalnya pada issue-issue dunia secara global, misalnya lingkungan hidup dll. Orang tua kadang harus membuat pilihan ini. Contohnya: Mereka harus memilih antara seberapa banyak uang untuk digunakan sekarang dan seberapa banyak untuk ditabung nanti. Pernahkah Anda harus memilih antara bersenang-senang atau melatih instrumen musik atau berolahraga? Bila iya, Anda telah membuat pilihan antara jangka pendek melawan jangka panjang. Artikel disarikan dari Buku “How Good People Make Tough Choices: Resolving the Dilemmas of Ethical Living, Rusworth M.Kidder, 1995, USA: HarperCollins Publishers •Untuk memperjelas pemahaman Anda mengenai 4 paradigma dilema etika, kami sudah menyiapkan 4 dilema etika dalam video. Tugas Anda Setelah menonton video, jawablah pertanyaan-pertanyaan berikut ini untuk masing-masing cerita: 1.Siapa yang menghadapi dilema? 12

  21. Dilema 1: ________________________________________________________________________ Dilema 2: ________________________________________________________________________ Dilema 3: ________________________________________________________________________ Dilema 4: ________________________________________________________________________ 2.Apakah dua kebenaran yang ada? Dilema 1 Adalah benar jika tokoh tersebut_________________________________________ Karena _________________________________________________________________ Tapi benar juga jika dia _________________________________________________ Karena _________________________________________________________________ Dilema 2 Adalah benar jika tokoh tersebut_________________________________________ Karena _________________________________________________________________ Tapi benar juga jika dia _________________________________________________ Karena _________________________________________________________________ Dilema 3 Adalah benar jika tokoh tersebut_________________________________________ Karena _________________________________________________________________ Tapi benar juga jika dia _________________________________________________ Karena _________________________________________________________________ Dilema 4 Adalah benar jika tokoh tersebut_________________________________________ Karena _________________________________________________________________ Tapi benar juga jika dia _________________________________________________ Karena _________________________________________________________________ 13

  22. 3.Paradigma mana yang terjadi pada masing-masing dilema? Cerita 1: Dilema ________________lawan ______________________________ Cerita 2: Dilema ________________lawan ______________________________ Cerita 3: Dilema ________________lawan_______________________________ Cerita 4: Dilema ________________lawan_______________________________ 4.Dapatkah lebih dari satu dilema, berlaku untuk cerita yang sama? Bila iya, yang manakah dan mengapa? [Dari Elementary Decision Skills oleh Paula Mirk, Institute for Global Ethics, www.globalethics.org] ___________________________________________________________________________ Peran Fasilitator: •Fasilitator mengingatkan CGP untuk menonton video tentang perbedaan dilema etika dan bujukan moral dan dua situasi yang dijabarkan dalam bagian pertanyaan pemantik •Fasilitator mengingatkan CGP menonton video tentang 4 paradigma dilema etika dan menjawab pertanyaan-pertanyaan dalam modul dan membuka forum diskusi dan meminta pendapat beberapa CGP tentang jawaban pertanyaan- pertanyaan tersebut. 14

  23. Pembelajaran 2.2: Eksplorasi Konsep Waktu: 2 JP Tujuan Pembelajaran: CGP sebagai pemimpin pembelajaran dapat memahami dan memilih 1 dari 3 prinsip dalam pengambilan keputusan yang memuat unsur dilema etika. Pertanyaan Pemantik: Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. Akal dan moral dua dimensi manusia yang saling berkaitan. Etika terkait dengan karsa karena manusia memiliki kesadaran moral. (Rukiyanti, L. Andriyani, Haryatmoko, Etika Pendidikan, hal. 43). Dari kutipan di atas kita bisa menarik kesimpulan bahwa karsa merupakan suatu unsur yang tidak terpisahkan dari perilaku manusia. Karsa ini pun berhubungan dengan nilai-nilai atau prinsip-prinsip yang dianut oleh seseorang, disadari atau pun tidak. Nilai-nilai atau prinsip-prinsip inilah yang mendasari pemikiran seseorang dalam mengambil suatu keputusan yang mengandung unsur dilema etika. Silakan Anda membaca 3 (tiga) pernyataan di bawah ini: 1.Melakukan, demi kebaikan orang banyak. 2.Menjunjung tinggi prinsip-prinsip/nilai-nilai dalam diri Anda. 3.Melakukan apa yang Anda harapkan orang lain akan lakukan kepada diri Anda. Selama ini pada saat mengambil keputusan, landasan pemikiran Anda memiliki kecenderungan pada prinsip nomor 1, 2, atau 3? Silakan tanpa berpikir panjang, Anda langsung menuliskan jawaban Anda di secarik kertas. Etika tentunya bersifat relatif dan bergantung pada kondisi dan situasi, dan tidak ada aturan baku yang berlaku. Tentunya ada prinsip-prinsip yang lain, namun ketiga prinsip di sini adalah yang paling sering dikenali dan digunakan. Dalam seminar- 15

  24. seminar, ketiga prinsip ini yang seringkali membantu dalam menghadapi pilihan- pilihan yang penuh tantangan, yang harus dihadapi pada dunia saat ini. (Kidder, 2009, hal 144). Ketiga prinsip tersebut adalah: 1.Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) 2.Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) 3.Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) Penugasan Mandiri: 1.Silakan menonton video animasi yang berisi penjelasan mengenai materi ketiga prinsip pengambilan keputusan dengan unsur dilema etika ini. Apa pemahaman Anda dari ketiga prinsip dilema etika tersebut, adakah sesuatu yang tidak terduga, atau adakah pertanyaan lanjutan yang masih ingin Anda pelajari selanjutnya pada sesi pendampingan fasilitator dan mentor? 2.Temuilah seorang rekan kerja Anda, dan tanyakan apakah rekan tersebut bersedia memberikan pendapat mereka terhadap studi kasus di bawah ini. Bila bersedia, rekamlah hasil wawancara Anda, bisa dalam bentuk video atau audio. Unggah video atau audio jawaban dari rekan Anda pada LMS Studi Kasus: Ibu Guru Tati Ibu Tati adalah guru kelas V yang merupakan rekan kerja Anda, yang mana sama-sama mengajar kelas V yang kelasnya paralel. Ruangan kelas ibu Tati pun persis di sebelah ruangan kelas Anda. Ibu Tati terkenal sangat disiplin dan cenderung ‘galak’. Pada sisi lain, ibu Tati juga pekerja keras dan murid-muridnya pun selalu mendapatkan nilai- nilai yang sangat baik. Sebagian murid-murid sangat takut kepada ibu Tati, dan sebagian lain bisa menyesuaikan diri. Kepala Sekolah Anda dan orang tua murid juga sangat menghargai ibu Tati. Suatu hari, Anda mendengar tangisan seorang murid dan pergi keluar untuk melihat asal suara tangisan tersebut. Anda melihat seorang murid perempuan, kelas V sedang berlutut di atas bebatuan sekolah yang sangat panas hari itu, menghadap di depan pintu kelas ibu Tati. Anda melihat ibu Tati tampak tidak menghiraukan suara tangisan muridnya dan tetap mengajar seperti biasa, namun Anda bisa melihat bahwa beberapa murid di kelas ibu Tati mencoba untuk mencuri 16

  25. pandangan keluar kelas melihat temannya yang sedang menangis dan berlutut di terik matahari. Apa yang harus Anda lakukan? Apakah guru lain dapat menginterupsi di mana saat itu ada guru lain yang memiliki wewenang atas kelas yang dipimpinnya? Dalam kondisi ini apa yang bisa Anda lakukan? Dapatkah Anda menginterupsi, mengapa, dan bagaimana? 3.Tanyakan kira-kira rekan Anda akan mengambil keputusan seperti apa untuk menangani kasus seperti di atas? Berikan tanggapan/pendapat Anda atas keputusan yang dibuat rekan kerja Anda. Kira-kira prinsip mana yang menjadi landasan berpikir rekan kerja Anda, dalam mengambil keputusan. Berbedakah pengambilan keputusan rekan Anda dengan Anda sendiri? Tulis dan jelaskan pandangan-pandangan Anda bilamana pendapat Anda dan rekan kerja Anda berbeda, apakah Anda berbeda prinsip dalam pengambilan keputusan? Mengapa Anda berpendapat seperti itu, faktor-faktor apa yang menentukan pendapat Anda? 4.Unggahlah hasil rekaman wawancara Anda pada LMS, dan berikan pendapat Anda pada tautan Google Form di sini: https://docs.google.com/forms/d/e/1FAIpQLSfQzzJOVclJXFVPtSJZV3Uo82_dyI2Tl Vgng47G6lfyzbQuhA/viewform?usp=pp_url Tenggat Waktu Pengumpulan Tugas akan diumumkan di LMS. 17

  26. Pembelajaran 2.3: Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat menerapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam permasalahan yang mereka hadapi dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut. Eksplorasi Mandiri: Bacalah sebuah artikel mengenai konsep pengambilan dan pengujian keputusan. Sebagai seorang pemimpin pembelajaran, Anda harus memastikan bahwa keputusan yang Anda ambil adalah keputusan yang tepat. Oleh karena itu perlu dilakukan pengujian untuk mengetahui apakah keputusan tersebut telah sesuai dengan prinsip-prinsip dasar pengambilan keputusan secara etis. Artikel Konsep Pengambilan dan Pengujian Keputusan Di bawah ini adalah 9 langkah yang telah disusun untuk memandu Anda dalam mengambil dan menguji keputusan dalam situasi dilema etika yang membingungkan karena adanya beberapa nilai-nilai yang bertentangan. 1.Mengenali bahwa ada nilai-nilai yang saling bertentangan dalam situasi ini. Ada 2 alasan mengapa langkah ini adalah langkah yang penting dalam pengambilan dan pengujian keputusan. Alasan yang pertama, langkah ini mengharuskan kita untuk mengidentifikasi masalah yang perlu diperhatikan, alih-alih langsung mengambil keputusan tanpa menilainya dengan lebih saksama. Alasan yang kedua adalah karena langkah ini akan membuat kita menyaring masalah yang betul-betul berhubungan dengan aspek moral, bukan masalah yang berhubungan dengan sopan santun dan norma sosial. Untuk mengenali hal ini bukanlah hal yang mudah. Kalau kita terlalu berlebihan dalam 18

  27. menerapkan langkah ini, dapat membuat kita menjadi orang yang terlalu mendewakan aspek moral, sehingga kita akan mempermasalahkan setiap kesalahan yang paling kecil pun. Sebaliknya bila kita terlalu permisif, maka kita bisa menjadi apatis dan tidak bisa mengenali aspek-aspek permasalahan etika lagi. 2.Menentukan siapa yang terlibat dalam situasi ini. Bila kita telah mengenali bahwa ada masalah moral di situasi tertentu. Pertanyaannya adalah dilema siapakah ini? Hal yang seharusnya membedakan bukanlah pertanyaan apakah ini dilema saya atau bukan. Karena dalam hubungannya dengan permasalahan moral, kita semua seharusnya merasa terpanggil. 3.Kumpulkan fakta-fakta yang relevan dengan situasi ini. Pengambilan keputusan yang baik membutuhkan data yang lengkap dan detail, seperti misalnya apa yang terjadi di awal situasi tersebut, bagaimana hal itu terkuak, dan apa yang akhirnya terjadi, siapa berkata apa pada siapa, kapan mereka mengatakannya. Data-data tersebut penting untuk kita ketahui karena dilema etika tidak menyangkut hal-hal yang bersifat teori, namun ada faktor- faktor pendorong dan penarik yang nyata di mana data yang mendetail akan bisa menggambarkan alasan seseorang melakukan sesuatu dan kepribadian seseorang akan tercermin dalam situasi tersebut. Hal yang juga penting di sini adalah analisis terhadap hal-hal apa saja yang potensial akan terjadi di waktu yang akan datang. 4.Pengujian benar atau salah 1.Uji Legal Pertanyaan yang harus diajukan disini adalah apakah dilema etika itu menyangkut aspek pelanggaran hukum. Bila jawabannya adalah iya, maka pilihan yang ada bukanlah antara benar lawan benar, namun antara benar lawan salah. Pilihannya menjadi membuat keputusan yang 19

  28. mematuhi hukum atau tidak, bukannya keputusan yang berhubungan dengan moral. 2.Uji Regulasi/Standar Profesional Bila dilema etika tidak memiliki aspek pelanggaran hukum di dalamnya, mungkin ada pelanggaran peraturan atau kode etik. Konflik yang terjadi pada seorang wartawan yang harus melindungi sumber beritanya, seorang agen real estate yang tahu bahwa seorang calon pembeli potensial sebelumnya telah dihubungi oleh koleganya? Anda tidak bisa dihukum karena melanggar kode etik profesi Anda, tapi Anda akan kehilangan respek sehubungan dengan profesi Anda. 3.Uji Intuisi Langkah ini mengandalkan tingkatan perasaan dan intuisi Anda dalam merasakan apakah ada yang salah dengan situasi ini. Apakah tindakan ini mengandung hal-hal yang akan membuat Anda merasa dicurigai. Uji intuisi ini akan mempertanyakan apakah tindakan ini sejalan atau berlawanan dengan nilai-nilai yang Anda yakini. Walaupun mungkin Anda tidak bisa dengan jelas dan langsung menunjuk permasalahannya ada di mana. Langkah ini, untuk banyak orang, sangat umum dan bisa diandalkan untuk melihat dilema etika yang melibatkan dua nilai yang sama-sama benar. 4.Uji Halaman Depan Koran Apa yang Anda akan rasakan bila keputusan ini dipublikasikan pada halaman depan dari koran dan sesuatu yang Anda anggap merupakan ranah pribadi Anda tiba-tiba menjadi konsumsi masyarakat? Bila Anda merasa tidak nyaman membayangkan hal itu akan terjadi, kemungkinan besar Anda sedang menghadapi dilema etika. 5.Uji Panutan/Idola Dalam langkah ini, Anda akan membayangkan apa yang akan dilakukan 20

  29. oleh seseorang yang merupakan panutan Anda, misalnya ibu Anda. Tentunya di sini fokusnya bukanlah pada ibu Anda, namun keputusan apa yang kira-kira akan beliau ambil, karena beliau adalah orang yang menyayangi Anda dan orang yang sangat berarti bagi Anda. Yang perlu dicatat dari kelima uji keputusan tadi, ada tiga uji yang sejalan dengan prinsip pengambilan keputusan yaitu: Uji Intuisi berhubungan dengan berpikir berbasis peraturan (Rule-Based Thinking) yang tidak bertanya tentang konsekuensi tapi bertanya tentang prinsip-prinsip yang mendalam. Uji halaman depan koran, sebaliknya, berhubungan dengan berpikir berbasis hasil akhir (Ends-Based Thinking) yang mementingkan hasil akhir. Uji Panutan/Idola berhubungan dengan prinsip berpikir berbasis rasa peduli (Care-Based Thinking), dimana ini berhubungan dengan golden rule yang meminta Anda meletakkan diri Anda pada posisi orang lain. Bila situasi dilema etika yang Anda hadapi, gagal di salah satu uji keputusan tersebut atau bahkan lebih dari satu, maka sebaiknya jangan mengambil risiko membuat keputusan yang membahayakan atau merugikan diri Anda karena situasi yang Anda hadapi bukanlah situasi moral dilema, namun bujukan moral. 5.Pengujian Paradigma Benar lawan Benar. Dari keempat paradigma berikut ini, paradigma mana yang terjadi di situasi ini? Individu lawan masyarakat (individual vs community) Rasa keadilan lawan rasa kasihan (justice vs mercy) Kebenaran lawan kesetiaan (truth vs loyalty) Jangka pendek lawan jangka panjang (short term vs long term) 21

  30. Apa pentingnya mengidentifikasi paradigma, ini bukan hanya mengelompokkan permasalahan namun membawa penajaman pada fokus kenyataan bahwa situasi ini betul-betul mempertentangkan antara dua nilai- nilai inti kebajikan yang sama-sama penting. 6.Melakukan Prinsip Resolusi Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, mana yang akan dipakai? Berpikir Berbasis Hasil Akhir (Ends-Based Thinking) Berpikir Berbasis Peraturan (Rule-Based Thinking) Berpikir Berbasis Rasa Peduli (Care-Based Thinking) 7.Investigasi Opsi Trilema Mencari opsi yang ada di antara 2 opsi. Apakah ada cara untuk berkompromi dalam situasi ini. Terkadang akan muncul sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya yang bisa saja muncul di tengah-tengah kebingungan menyelesaikan masalah. 8.Buat Keputusan Akhirnya kita akan sampai pada titik di mana kita harus membuat keputusan yang membutuhkan keberanian secara moral untuk melakukannya. 9.Lihat lagi Keputusan dan Refleksikan Ketika keputusan sudah diambil. Lihat kembali proses pengambilan keputusan dan ambil pelajarannya untuk dijadikan acuan bagi kasus-kasus selanjutnya. Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus Ibu Tati sebelumnya: 1.Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? 2.Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ? 3.Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ? 4.Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut. 22

  31. a.Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji lega) b.Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi) c.Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi) d.Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman? e.Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola Anda dalam situasi ini? 5.Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? 6.Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai? 7.Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? 8.Apa keputusan yang akan Anda ambil? 9.Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan. 23

  32. Pembelajaran 2.4: Eksplorasi Konsep-Forum Diskusi Waktu: 2 JP Tujuan: CGP mampu menganalisa pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan dalam studi kasus yang mereka dapatkan dan memberi tanggapan pada studi kasus CGP lainnya dan bersikap reflektif, kritis, dan kreatif dalam proses tersebut. Forum Diskusi : CGP akan mendalami materi melalui studi kasus dalam bentuk video. Para CGP masing-masing akan mendapatkan 1 video untuk dianalisis. Setiap CGP harus memberikan minimal dua komentar/tanggapan terhadap hasil analisis CGP lainnya. Berikut ini panduan untuk melakukan analisis studi kasus: 1.Apa keputusan yang Anda ambil? 2.Prinsip mana yang Anda gunakan, dan mengapa? 3.Mari kita terapkan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada studi kasus Anda. a.Apa nilai-nilai yang saling bertentangan dalam studi kasus tersebut? b.Siapa yang terlibat dalam situasi tersebut ? c.Apa fakta-fakta yang relevan dengan situasi tersebut ? d.Mari kita lakukan pengujian benar atau salah terhadap situasi tersebut. -Apakah ada aspek pelanggaran hukum dalam situasi tersebut? (Uji legal) -Apakah ada pelanggaran peraturan/kode etik profesi dalam kasus tersebut? (Uji regulasi) -Berdasarkan perasaan dan intuisi Anda, apakah ada yang salah dalam situasi ini? (Uji intuisi) -Apa yang anda rasakan bila keputusan Anda dipublikasikan di halaman depan koran? Apakah anda merasa nyaman? -Kira-kira, apa keputusan yang akan diambil oleh panutan/idola 24

  33. Anda dalam situasi ini? e.Jika situasinya adalah situasi dilema etika, paradigma mana yang terjadi pada situasi tersebut? f.Dari 3 prinsip penyelesaian dilema, prinsip mana yang akan dipakai? g.Apakah ada sebuah penyelesaian yang kreatif dan tidak terpikir sebelumnya untuk menyelesaikan masalah ini (Investigasi Opsi Trilemma)? h.Apa keputusan yang akan Anda ambil? i.Coba lihat lagi keputusan Anda dan refleksikan. Pertanyaan pengayaan Di bawah ini adalah beberapa pertanyaan pengayaan, CGP dapat memilih beberapa pertanyaan untuk dijawab berdasarkan studi kasus CGP. 1.Dari kesembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan, apakah ada langkah-langkah yang Anda anggap lebih penting daripada langkah lainnya, mengapa? 2.Selain kesembilan langkah pengambilan dan pengujian keputusan tersebut, menurut Anda apa lagi yang sebaiknya dilakukan oleh pemimpin pembelajaran dalam memastikan keputusannya adalah keputusan yang tepat? 3.Bila Anda menerapkan 9 langkah tersebut, apakah dapat dipastikan bahwa keputusan yang Anda ambil akan bisa mengakomodasi semua pemangku kepentingan (stakeholder) sekolah? Mengapa? 4.Menurut Anda, bagaimana hubungan antara nilai-nilai dan budaya sekolah dalam pengambilan keputusan di dalam situasi dilema etika? Studi Kasus 1: Pada tahun 1842, sebuah kapal laut menabrak gunung es, dan lebih dari 30 orang berdesakan pada perahu penyelamat yang seharusnya diperuntukkan untuk 7 orang, Sementara ada bahaya badai mengancam. Agar semua bisa selamat, kapal penyelamat harus lebih ringan. Kapten kapal mengatakan bahwa hal yang benar adalah agar 25

  34. meminta beberapa orang untuk turun dari kapal penyelamat dan tenggelam. Dalam kondisi seperti itu, kapten kapal mengatakan tidak adil kalau sebagian penumpang tersebut didorong olehnya. Namun bila tidak melakukan apa-apa, semua penumpang di kapal penyelamat akan tenggelam karena kelebihan beban. Bila kapten berusaha menyelamatkan sebagian penumpang, maka ia harus melakukannya dengan mendorong sebagian penumpang keluar dari kapal penyelamat, bila tidak melakukan apa-apa ia bertanggungjawab atas kematian seluruh penumpang. Akhirnya kapten memutuskan yang paling lemah yang harus dikorbankan, dengan menceburkan mereka ke dalam laut. Akhirnya setelah beberapa lama mendayung, kapten kapal dan sisa penumpang di kapal penyelamat selamat sampai daratan. Namun ternyata orang- orang yang diceburkan kapten ke dalam laut berhasil hidup. Kapten kapal pun diadili. Jika Anda adalah salah satu juri dalam pengadilan kapten kapal, apa yang akan Anda putuskan, prinsip apa yang digunakan, mengapa? Studi Kasus 2: Ibunya Siti sakit keras dan memerlukan obat. Petugas puskesmas tidak memiliki obat generik yang diperlukan ibunya. Siti diminta pergi membeli ke apotek terdekat, dan membeli obat dengan harga cukup mahal. Dengan sisa uang yang tersisa dari kiriman ayahnya dari Jakarta, Siti pergi membeli obat. Sampai di sana, dengan uang yang ada, Siti hanya berhasil membeli obatnya satu strip padahal ibunya membutuhkan 2 strip untuk dapat pulih kembali. Setelah memutuskan membeli hanya 1 strip, kasir pun memberikan kembalian berlebih sebesar 10,000,- yang cukup untuk membeli 1 strip lagi. Apakah yang akan dilakukan Siti, prinsip apakah yang akan digunakan? Mengapa? Studi Kasus 3: Amir adalah siswa kelas 4 yang santun dan memiliki guru Matematika yang sangat tegas dan keras, bernama Bapak Asep. Suatu hari bapak Asep masuk ke dalam kelas dan mulai mengajar, tanpa disadari pak Asep ada cabe yang terselip di gigi pak Asep. Cukup terlihat dan jelas. Semua siswa menyadarinya namun tidak ada yang berani 26

  35. untuk mengatakan kepada Bapak Asep yang terkenal tegas dan keras terhadap siswa- siswa tersebut. Sepanjang pembelajaran 2 sesi tersebut, Bapak Asep terus mengajar dengan sisa cabe di giginya, apa yang akan lakukan bila Anda adalah Amir, mengapa? Prinsip apa yang akan Anda gunakan? Studi Kasus 4: Suatu hari Anda diundang ke acara sunatan siswa Anda, pada acara tersebut Anda permisi untuk pergi ke kamar kecil. Di tikungan belakang rumah, Anda melihat adik dari siswa Anda yang masih berumur 8 tahun merokok bersama teman-temannya. Apa yang akan Anda lakukan, prinsip apa yang Anda gunakan, mengapa? Studi Kasus 5: Ibu Aminah adalah guru bahasa Inggris di SMP Maju Terus. Hari itu adalah ujian Penilaian Akhir Semester untuk mata pelajaran bahasa Inggris. Sebelum ujian dimulai, Ibu Aminah meminta semua siswa untuk mengumpulkan semua materi pembelajaran diletakkan di depan kelas. Di tengah ujian, siswi ibu Aminah, Dewi, minta ijin ke kamar kecil karena katanya sakit perut. Sesudah Dewi kembali ke kelas dan mengerjakan soal, Ibu Aminah pun pergi ke kamar kecil dan menemukan di sana soal-soal bahasa Inggris yang sudah terjawab, namun tanpa nama. Apa yang akan dilakukan Anda bila menjadi Ibu Aminah, prinsip apa yang akan digunakan, mengapa? Studi Kasus 6: Hasan bersahabat dengan Adi sejak taman kanak-kanak, sampai saat ini di tingkat SLTA. Kedua siswa pun aktif pada organisasi OSIS. Hasan adalah wakil ketua OSIS, dan Adi pun adalah bendahara OSIS yang terpercaya dan sangat disegani teman-temannya termasuk Hasan. Akhir-akhir ini, ibunda Adi sakit keras, dan setelah dilakukan pemeriksaan, diketahui ibunda Adi sakit kanker stadium lanjut dan memerlukan pengobatan yang mahal. Pada suatu hari, Adi memberitahu Hasan bahwa dia telah mengambil sebagian dana dari keuangan OSIS untuk membeli obat-obatan untuk ibunya. Adi berjanji bahwa uang tersebut akan segera digantikan setelah 27

  36. mendapatkan uang. Adi meminta Hasan untuk berjanji untuk tidak memberitahu siapapun tentang tindakannya. Hasan pun menyanggupi. Ternyata di akhir tahun ajaran, kepala sekolah Bapak Ahmad menemukan kejanggalan pada pembukuan kegiatan OSIS dan memanggil setiap anggota OSIS untuk menelusuri kejanggalan keuangan tersebut. Pada saat giliran Hasan ditanya oleh Bapak Ahmad, apa yang akan dilakukan Hasan, sementara dia telah berjanji kepada sahabatnya Adi, dan Aku pun berjanji akan mengganti uang tersebut. Apa yang akan dilakukan Anda bila menjadi Hasan, dan mengapa? Studi Kasus 7: Hari itu hujan deras sekali turun, dan listrik pun padam. Ani 12 tahun, dan adiknya, Ibrahim berusia 3 tahun sedang berada di rumah menunggu orang tuanya pulang. Letak rumah mereka persis berada di depan sebuah sungai yang seringkali airnya meluap. Ibunda Ani telah berpesan kepada Ani untuk menyalakan lilin dan berada di rumah menjaga adiknya Ibrahim, dan tidak keluar rumah untuk sesuatu apapun. Ani pun berjanji kepada ibunda untuk menjaga adiknya sampai kedua orang tuanya tiba di rumah. Pada saat itu Ani mendengar ada suara rintihan minta tolong dari luar, Ani pun mencoba membuka pintu dan melihat seorang anak kecil berusia kira-kira 2 tahun yang tersangkut ranting, di pinggiran sungai deras tersebut. Ani ingin sekali menolong anak kecil tersebut, dan khawatir anak tersebut akan terbawa arus deras sungai. Namun ia pun ingat pesan ibunya untuk tetap berada di rumah menjaga adiknya yang masih kecil dan rumah yang gelap karena listrik padam. Apa yang kira- kira akan dilakukan Ani, menolong anak kecil yang tersangkut di pinggir arus sungai atau tetap di rumah menjaga adiknya? Mengapa? Studi Kasus 8: Ina adalah siswa kelas 11. Untuk merayakan kenaikan kelas ke kelas 12, Ina dan beberapa temannya akan berkumpul bersama di rumah temannya dan menonton film-film drama Korea dari salah satu laptop teman-temannya. Kebetulan di rumah temannya tersebut, orang tuanya akan pergi seminggu tugas ke luar kota, jadi Ina dan teman-temannya sangat bergembira bisa mendapatkan kesempatan untuk bersama 28

  37. di akhir tahun ajaran. Untuk membiayai ‘pesta kenaikan kelas kecil’ di rumah temannya tersebut, Ina dan teman-temannya sepakat untuk membayar 100,000,- setiap orang. Ina pun telah memberitahu ibunya bahwa dia akan menggunakan uang untuk perayaan kenaikan di rumah temannya. Namun ibunda Ina berubah pikiran karena merasa uang sebesar Rp. 100,000,- bisa digunakan untuk membayar buku- buku dan seragam Ina di kelas 12 nanti. Akhirnya ibunda Ina melarang Ina pergi dan meminta Ina untuk menggunakan uang untuk membeli seragam dan buku-buku sekolah yang diperlukan. Ina rupanya tetap ingin merayakan pesta kenaikan kelas di rumah temannya, ia pun telah menabung sekian bulan dari uang jajannya untuk bisa menyisihkan uang 100,000,-. Akhirnya malam itu Ina tetap pergi ke rumah temannya namun izin untuk bikin tugas kelompok kepada ibunda. Ina hanya memberitahu adiknya, Zahra bahwa dia sesungguhnya pergi ke rumah temannya dan menghabiskan uang 100,000,- untuk merayakan kenaikan kelas. Setelah sekian bulan, ibunda Ina tiba-tiba menanyakan ke Zahra, apakah dia mengetahui apakah kakaknya telah membayar uang sekolah. Apakah yang akan dikatakan Zahra, mengapa? Prinsip apa yang diambil? Studi Kasus 9: Ibnu sangat mencintai ibundanya Ibu Hasnah. Suatu saat Ibu Hasnah terkena virus penyakit mematikan, yang sedang menjadi pandemi di kota mereka. Kondisi Ibu Hasnah semakin lama semakin memburuk. Sepupunya, Ishak adalah tenaga medis yang sangat handal, dan sudah memberitahukan bahwa sebentar lagi akan dikeluarkan suatu vaksin yang dapat menyembuhkan pasien-pasien dengan penyakit menular yang menjadi pandemi di kota mereka tersebut. Harga dari vaksin itu masih sangat mahal. Rumah Sakit Ishak belum bisa memberikan obat itu kepada siapapun karena masih rahasia serta harus mengikuti aturan distribusi yang ditentukan pemerintah setempat. Namun kondisi Ibu Hasnah semakin memburuk dan mungkin tidak bisa bertahan sampai obat itu bisa didistribusikan secara massal. Ishak memiliki sampel obat tersebut di kantornya, dan Ibnu memohon agar Ishak memberikan obat tersebut kepada ibunya agar kondisinya tidak memburuk. Ibnu berencana mencuri obat tersebut dari kantor Ishak bila tidak diberikan demi menyelamatkan ibu Hasnah. 29

  38. Bila Anda menjadi Ishak, apa yang akan Anda lakukan, dan mengapa? Studi Kasus 10: Ibu Eliza adalah guru kelas 1 SD. Di sekolahnya SD Murid Merdeka, sedang menerapkan agar murid-muridnya selalu dimerdekakan untuk berbicara dan berpendapat, dan mengambil prakarsa untuk bertindak, serta bertanggung jawab terhadap prakarsanya tersebut. Di awal tahun ajaran, Ibu Eliza bertanya kepada siswa-siswanya kira-kira format pemetaan seperti apa yang paling baik untuk mengatur ruangan kelas mereka. Tentu saja semua murid-murid kelas 1 SD tersebut sangat bersemangat, dan akhirnya dari beberapa pilihan, dipilih 1 format yang paling digemari murid-murid kelas 1 SD Murid Merdeka. Format tersebut sebenarnya sangat tidak kondusif untuk pengaturan kelas, dan terkesan acak-acakan. Apa yang harus dilakukan Ibu Eliza, tetap sepakat menjalani format yang paling disenangi kelasnya, walaupun pembelajaran akan sedikit terganggu dengan format tersebut, atau mengatur kembali kelas seperti yang sesungguhnya, agar murid dapat belajar dengan nyaman? Apa yang akan dilakukan Anda apabila menjadi ibu Eliza, dan mengapa? Peran Fasilitator: 1.Fasilitator akan menanyakan kembali tentang penugasan mandiri yang sudah dikerjakan oleh CGP, yaitu memahami dan mengambil pokok bahasan dari video yang telah menjelaskan tentang 3 prinsip dilema etika. 2.Fasilitator membagikan studi kasus dalam bentuk video. Setiap CGP akan mendapatkan 1 video untuk dianalisis prinsip mana yang akan digunakan apabila CGP mendapatkan situasi tersebut, dan mengapa. Fasilitator mengingatkan kepada CGP untuk saling memberikan komentar/tanggapan terhadap hasil jawaban CGP lain. Fasilitator juga memberikan tanggapan dan umpan balik atas jawaban CGP. 30

  39. Pembelajaran 3: Ruang Kolaborasi Waktu: 3 JP Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat berbagi, berkolaborasi dan menerapkan keterampilan pengambilan keputusan berdasarkan 4 paradigma, 3 prinsip, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Kegiatan Pemantik: Bacalah kutipan di bawah ini dan tafsirkan maksudnya: “Sumber berharga yang dimiliki semua guru adalah kesalingtergantungan satu dengan yang lain. Tanpa kolaborasi (kerja bersama), maka pertumbuhan diri kita dibatasi oleh pandangan diri kita masing-masing” (The most valuable resource that all teachers have is each other. Without collaboration our growth is limited to our own perspectives) Robert John Meehan Kerja Kelompok: Dalam kerja kelompok kali ini, Anda akan diminta untuk dapat kerja bersama (berkolaborasi), untuk mencapai tujuan bersama yaitu menjadi pemimpin pembelajaran yang bijaksana, cekatan dan mandiri pada sekolah/lingkungan masing-masing dalam keterampilan pengambilan keputusan yang memiliki unsur dilema etika. Tugas Anda: 1.Setiap kelompok ditugaskan mencari suatu studi kasus yang berisi suatu unsur dilema etika. Sumber studi kasus pilihan bisa didapatkan dari: •Studi kasus nyata dari salah satu anggota kelompok yang disepakati menjadi studi kasus kelompok untuk dianalisis. •Studi kasus nyata (bukan studi kasus anggota kelompok) yang disepakati menjadi studi kasus kelompok untuk dianalisis. 31

  40. •Studi kasus nyata yang termuat di sebuah harian yang disepakati menjadi studi kasus kelompok untuk dianalisis. 2.Dari studi kasus pilihan tersebut, tugas setiap kelompok adalah menentukan: a.Paradigma apa yang digunakan dalam studi kasus pilihan? b.Prinsip mana yang mendasari pilihan pengambilan keputusan yang diambil? c.Tahapan pengambilan dan pengujian terhadap studi kasus pilihan, apakah telah tepat, atau belum? Mengapa? Masihkah ada pertanyaan-pertanyaan lanjutan dalam benak, apakah pilihan pengambilan keputusan ini telah tepat? 3.Setiap anggota kelompok hendaknya membagi pengalaman dan gagasannya dalam pengambilan keputusan terhadap studi kasus pilihan. Perhatikan Daftar Tugas/Checklist yang disiapkan pada tautan berikut di bawah ini, agar lebih mempermudah tugas kelompok dan memastikan unsur-unsur utama dari penugasan kolaborasi: https://docs.google.com/document/d/1VZVIqFz1LbwM4V4ynCMg1RAwW ApdpuYXx2D_Estj_HU/edit?usp=sharing 4.Selanjutnya perhatikan rubrik asesmen yang disediakan, untuk penilaian kualitas isi dari studi kasus pilihan (pemilihan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan) serta bentuk kerja bersama (kolaborasi) yang diperlihatkan pada saat forum diskusi: 32

  41. Rubrik Penilaian Kolaborasi Indikator/ Tingkatan Kolaborasi yang Hebat! (4) Sasaran Tercapai Sudah Berkembang dengan Baik (2) Perlu Pembahasan Lanjut (1) (3) Kualitas isi materi studi kasus pilihan (Bobot: 50%) Pemilihan studi kasus sangat baik dan tepat, mengandung unsur dilema etika; pemilihan paradigma, prinsip yang dianut serta 9 langkah pengujian telah tampak dan disajikan dengan sangat baik. Ada unsur refleksi dari hasil pengujian yang menarik dan/atau mengandung unsur tak terduga. Penyajiannya utuh, runtut, komprehensif dan mudah diikuti. Pemilihan studi kasus sudah baik dan mengandung unsur dilema etika; pemilihan paradigma, prinsip serta 9 langkah pengujian tampak dan tersaji dengan baik. Secara keseluruhan penyajiannya runtut dan komprehensif. Pemilihan studi kasus sudah ada namun unsur dilema etika masih kurang jelas. Pemilihan paradigma/ prinsip dan 9 langkah pengujian tampak, namun belum merupakan suatu kesatuan yang utuh. Pemilihan studi kasus tidak mengandung unsur dilema etika atau tidak jelas unsur dilema etikanya. Pemilihan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengujian kurang tampak atau semua/salah satu tidak ada sama sekali. Efektivitas penyampaian /penyajian studi kasus (Bobot: 25%) Penyampaian kelompok sangat baik. Penggunaan bahasa sangat komunikatif, pemilihan kata dan proyeksi vokal setiap anggota tampak Penyampaian kelompok sudah baik. Menggunakan bahasa yang komunikatif, pemilihan kata- kata telah tepat dan tampak ada Penyampaian kelompok sudah bisa dilakukan, namun tampak belum utuh atau kurang persiapan. Penyampaian kelompok masih sangat kurang. Sepertinya kurang persiapan dan tidak terlihat 33

  42. harmonis dan kompak. Setiap anggota kelompok tampak berkontribusi dan bertanggung jawab, terlihat dari presentasi materi yang menjadi bagiannya. Penyajian secara keseluruhan sangat menarik untuk diikuti dan penyampaiannya pun mudah dicerna. kerja sama dalam menyajikan materi presentasi. Penyajian secara keseluruhan mudah untuk diikuti. Belum tampak kekompakan anggota kelompok dan proyeksi vokal setiap anggota kelompok belum merata, ada yang dominan dan/atau kurang aktif. bentuk kerja sama antara anggota kelompok. Hanya 1-2 orang yang dominan berbicara, dan yang lain tampak tidak menguasai materi atau kurang aktif. Masukan dan/atau Tanggapan 15% Kelompok sangat aktif dan apresiatif dalam memberikan tanggapan dan/masukan konstruktif kepada kelompok penyaji. Seluruh anggota kelompok tampak menyimak dan memberikan perhatian penuh pada saat kelompok penyaji memberikan presentasi. Kelompok aktif memberikan tanggapan konstruktif kepada kelompok penyaji. Sebagian besar anggota kelompok memberikan perhatian kepada kelompok penyaji. Kelompok beberapa kali memberikan tanggapan kepada kelompok penyaji. Sebagian dari anggota kelompok tampak memberikan perhatian kepada kelompok penyaji. Kelompok tampak sedikit sekali atau tidak sama sekali memberikan masukan konstruktif pada kelompok penyaji. Kelompok tampak tidak tertarik sama sekali pada kelompok penyaji. Pengaturan Waktu (Bobot: 10%) Sangat baik dalam pengaturan waktu. Penyampaian Baik dalam pengaturan waktu. Waktu penyajian 3-5 Keterampilan pengaturan waktu masih belum efektif. Keterampilan pengaturan waktu masih sangat 34

  43. materi padat dengan waktu yang sangat efektif. Waktu yang diberikan antara 3-5 menit dipergunakan dengan sangat baik. menit dipergunakan dengan baik. Waktu 3-5 belum terpenuhi; batasan waktu melebihi dari waktu yang disepakati. kurang. Waktu yang diberikan tampak tidak dipergunaka n dengan efektif. Forum Diskusi: 1.Menggunakan media video conference/zoom meeting, masing-masing kelompok akan menyajikan studi kasus pilihan mereka mengikuti persyaratan yang tertera pada rubrik penilaian yang ditunjukkan di atas. 2.Setiap kelompok penyaji akan mendapatkan satu kelompok hadirin yang bertugas memberikan tanggapan atau masukan konstruktif atas presentasi kelompok penyaji. Tentunya setelahnya kelompok lain dipersilakan memberikan tanggapan mereka juga. Peran Fasilitator: 1.Pada ruang kolaborasi -kegiatan kelompok, fasilitator akan menentukan pembagian kelompok para CGP. Hal ini bisa dilakukan secara acak tanpa penentuan kriteria tertentu, atau bisa dirancang sedemikian rupa oleh fasilitator, misalnya dengan pemberian nomor, tinggi badan atau pembagian warna. Perhatikan bahwa pembagian kelompok terbagi rata berdasarkan jender, usia, jabatan, atau latar belakang sehingga dinamika kelompok bisa terjaga dengan bervariasinya latar belakang anggota kelompok. CGP diperkirakan berjumlah 10 peserta dalam sebuah kelas; sebaiknya agar penugasan merata di antara anggota kelompok, CGP dibagi ke dalam 5 kelompok yang terdiri dari 2 peserta. 2.Setiap kelompok diminta mencari suatu studi kasus nyata yang berisi unsur dilema etika dengan ketentuan sebagai berikut: 35

  44. •Studi kasus nyata dari salah satu anggota kelompok yang disepakati menjadi studi kasus kelompok untuk dianalisis. •Studi kasus nyata (bukan studi kasus anggota kelompok) yang disepakati menjadi studi kasus kelompok untuk dianalisis. •Studi kasus nyata yang termuat di sebuah harian yang disepakati menjadi studi kasus kelompok untuk dianalisis. 3.Fasilitator akan memberikan satu kasus yang akan dijadikan pembelajaran studi kasus oleh kelompok untuk menanggapi presentasi kelompok yang akan berpresentasi. 4.Pada sesi Forum Diskusi, setiap kelompok akan menyajikan studi kasus pilihannya, pemilihan paradigma, prinsip dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan (rubrik asesmen tersedia). Waktu yang diberikan untuk presentasi adalah 5-8 menit. Kelompok yang ditugaskan menanggapi memiliki waktu sekitar 3 menit, dan sesudahnya diberikan waktu 2 menit bagi kelompok lain untuk menanggapi. 5.Fasilitator perlu memperhatikan rubrik asesmen yang telah disiapkan untuk menilai penyajian setiap kelompok, dan bagaimana kelompok hadirin memberikan masukan atau kritik konstruktif agar terbangun kerja bersama (ruang kolaborasi). 36

  45. Pembelajaran 4: Refleksi Terbimbing Waktu: 2 JP Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat melakukan refleksi bersama fasilitator untuk mengambil makna dari pengalaman belajar dan mengadakan metakognisi terhadap proses pengambilan keputusan yang telah mereka lalui dan menggunakan pemahaman barunya untuk memperbaiki proses pengambilan keputusan yang dilakukannya. Pertanyaan Pemantik Menurut Anda, apakah maksud dari kutipan ini jika dihubungkan dengan proses pembelajaran yang telah Anda alami di modul ini? Jelaskan pendapat Anda. Education is the art of making man ethical. Pendidikan adalah sebuah seni untuk membuat manusia menjadi berperilaku etis. ~ Georg Wilhelm Friedrich Hegel ~ Panduan Refleksi Terbimbing Pada hari dan waktu yang ditentukan, Anda akan melakukan refleksi dari perjalanan belajar Anda di modul ini. Refleksi dilakukan secara mandiri pada LMS. Fasilitator akan memberikan tanggapan terhadap refleksi masing-masing. Refleksi tersebut meliputi pengetahuan baru, keterampilan baru, wawasan baru, kesadaran baru yang Anda dapatkan dari proses pembelajaran di kelas, latihan membuat keputusan, kegiatan berbagi/sharing, diskusi kelompok, dan lain-lain. Pertanyaan-pertanyaan berikut merupakan panduan yang digunakan dalam sesi refleksi. Dari tujuh pertanyaan yang ada, pilihlah minimal empat pertanyaan sebagai bahan refleksi Anda. 1.Bagaimana/sejauh mana pemahaman Anda tentang konsep-konsep yang telah Anda pelajari di modul ini, yaitu: dilema etika dan bujukan moral, 4 paradigma pengambilan keputusan, 3 prinsip pengambilan keputusan, dan 9 37

  46. langkah pengambilan dan pengujian keputusan. Adakah hal-hal yang menurut Anda di luar dugaan? 2.Tuliskan pengalaman Anda dalam menggunakan ketiga materi tersebut dalam proses Anda mengambil keputusan dalam situasi dilema etika yang Anda hadapi selama ini. Anda dapat juga menulis tentang sebuah situasi dilema etika yang dihadapi oleh orang lain serta keputusan yang diambil. Berilah ulasan berdasarkan 3 materi yang telah Anda pelajari di modul ini. 3.Sebelum mempelajari modul ini, pernahkah Anda menerapkan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran dalam situasi moral dilema? Kalau pernah, apa bedanya dengan apa yang Anda pelajari di modul ini? 4.Bagaimana dampak mempelajari materi ini buat Anda, perubahan apa yang terjadi pada cara Anda dalam mengambil keputusan sebelum dan sesudah mengikuti pembelajaran modul ini? 5.Seberapa penting mempelajari topik modul ini bagi Anda sebagai seorang individu dan Anda sebagai seorang pemimpin pembelajaran? 6.Apa yang Anda bisa lakukan untuk membuat dampak/perbedaan di lingkungan Anda setelah Anda mempelajari modul ini? 7.Selain konsep-konsep tersebut, adakah hal-hal lain yang menurut Anda penting untuk dipelajari dalam proses pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Peran Fasilitator: •Fasilitator mengingatkan dan memastikan CGP untuk menjawab pertanyaan- pertanyaan refleksi yang ada pada LMS. •Fasilitator memberikan komentar dan umpan balik terhadap refleksi CGP •Fasilitator akan menyampaikan tenggat waktu yang diberikan berdasarkan hari/tanggal dan waktunya. 38

  47. Pembelajaran 5: Demonstrasi Kontekstual Waktu: 2 JP Tujuan Pembelajaran Khusus: CGP dapat mengambil keputusan berdasarkan pengetahuan yang telah dipelajarinya tentang keempat paradigma dilema etika, ketiga prinsip dilema etika, dan 9 langkah pengambilan dan pengujian keputusan pada konteks di sekolah asal masing-masing. Bapak/Ibu Calon Guru Penggerak, Tahapan Demonstrasi Kontekstual ini merupakan wadah bagi Anda untuk menunjukkan pemahaman Anda mengenai keseluruhan materi. Anda diberi kesempatan untuk “membumikan” materi di modul ini dengan konteks lokal yang Anda hadapi. Apa saja bahan, alat atau pihak yang Anda butuhkan dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Dalam hal ini, kesempatan tersebut berupa jurnal monolog. Jurnal Monolog: Anda diminta untuk membuat sebuah jurnal monolog (diskusi dengan diri sendiri). Jurnal ini dapat berupa blog-tulisan naratif maupun sebuah video atau audio yang merekam Anda menyampaikan sendiri konten berdurasi 3-5 menit, sesuai pertanyaan panduan berikut ini: Panduan Pertanyaan/Guiding Questions •Bagaimana Anda nanti akan mentransfer dan menerapkan pengetahuan yang Anda dapatkan di program guru penggerak ini di sekolah/lingkungan asal Anda? •Apa langkah-langkah awal yang akan Anda lakukan untuk memulai mengambil keputusan berdasarkan pemimpin pembelajaran? 39

  48. •Mulai kapan Anda akan menerapkan langkah-langkah tersebut, hari ini, besok, minggu depan, hari apa? Catat rencana Anda, sehingga Anda tidak lupa. •Siapa yang akan menjadi pendamping Anda, dalam menjalankan pengambilan keputusan sebagai pemimpin pembelajaran? Seseorang yang akan menjadi teman diskusi Anda untuk menentukan apakah langkah-langkah yang Anda ambil telah tepat dan efektif. Daftar Tugas/Checklist Jurnal Monolog: No. Tugas Ada (A)/ Tidak Ada (TA) 1. Isi:Apa rencana ke depan dalam menjalani pengambilan keputusan yang mengandung unsur dilema etika? Bagaimana Anda bisa mengukur efektivitas pengambilan keputusan Anda? Siapa yang akan membantu atau mendampingi Anda? 2. Isi: Bagaimana Anda akan menerapkan pengambilan keputusan seperti ini pada lingkungan Anda, pada murid- murid Anda, dan pada kolega guru-guru Anda yang lain? Kapan Anda akan menerapkannya? 3. Teknis: Kejelasan suara/tulisan di video/blog naratif Anda, format apa yang akan gunakan, sudahkah Anda mengujinya/membacanya dan melihat hasilnya/membayangkan bila orang lain membaca tulisan Anda? 4. Teknis: Durasi waktu/panjang tulisan, apakah sudah diuji untuk maksimal dan minimal waktu berbicara, atau apakah sudah ditinjau isi dan panjang tulisan Anda, dan kepadatan/intisari materi yang Anda ingin sampaikan? 40

More Related