1 / 12

Penelitian tindakan kelas

UPAYA MENUMBUHKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM MEMBUAT KARYA IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DI SMP NEGERI 1 TEMANGGUNG

MasbamJogja
Download Presentation

Penelitian tindakan kelas

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. UPAYA MENUMBUHKAN KREATIVITAS PESERTA DIDIK DALAM MEMBUAT KARYA IPA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN PROBLEM BASED INSTRUCTION DI SMP NEGERI 1 TEMANGGUNG OLEH: BAMBANG SURAHMADI SMP NEGERI 1 TEMANGGUNG

  2. Action guru melalui PBI LATAR BELAKANG Siswa Unggulan PBM Konvensional Siswa Kreatif Tuntutan kurikulum harus kontekstual

  3. DASAR TEORI • Kreativitas • Kreativitas adalah kemampuan untuk mencipta (KBBI, 2001 :559). Dalam buku Pembinaan dan Pengembangan Klub Bakat, Minat dan Kreativitas Peserta Didik Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama, kreativitas dapat diartikan sebagai kemampuan untuk menciptakan suatu produk baru. Ciptaan itu tidak perlu seluruh produknya harus baru, mungkin saja gabungannya, kombinasinya, sedangkan unsur-unsurnya sudah ada sebelumnya. Jadi di sini kreativitas adalah kemampuan unuk membuat kombinasi-kombinasi baru, atau melihat hubungan-hubungan baru antara unsur, data, atau hal-hal yang sudah ada sebelumnya.

  4. 2. Problem Based Instructions Secara garis besar Problem Based Instruction menyajikan pembelajaran kepada Peserta Didik melalui situasi otentik dan bermakna yang dapat memberi kemudahan kepada mereka untuk melakukan penyelidikan dan inkuiri. Peranan guru dalam Problem Based Instruction adalah mengajukan masalah, memfasilitasi penyelidikan dan dialog peserta didik, serta mendukung belajar peserta didik.

  5. METODE PENELITIAN • Tahaprencanatindakan • (planning) 2. Tahappelaksanaantindakan (acting) Prosedur kegiatan 3. Tahappengamatan (observing) 3. Tahaprefleksi (reflecting)

  6. Bagaimanakah penerapan model pembelajaran Problem Based Instruction yang dapat menumbuhkan kreativitas siswa dalam membuat karya IPA di SMP Negeri 1 Temanggung ? Perencanaan I mengembangkan RPP dan Instrumen untuk topik Mata Pelaksanaan I menerapkan model PBI dan praktek membuat alat peraga tentang Mata Pengamatan I Mengamati : -kinerja guru - Kreativitas siswa - Hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata Refleksi I Guru belum merumuskan tujuan diskusi dengan jelas dan belum merangkum kesimpulan Persiapan alat belajar siswa kurang Perencanaan I mengembangkan RPP dan Instrumen untuk topik kamera Pelaksanaan I menerapkan model PBI dan praktek membuat alat peraga tentang kamera Bagaimana meningkatkan kreativitas kelompok siswa dalam pembelajaran IPA dengan topik kamera Refleksi II Guru perlu membuka peluang siswa untuk lebih kreatif Siswa masih kurang dalam hal mempersiapkan alat belajar Pengamatan I Mengamati : -kinerja guru - Kreativitas siswa - Hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata Perencanaan I mengembangkan RPP dan Instrumen untuk topik teropong Pelaksanaan I menerapkan model PBI dan praktek membuat alat peraga tentang teropong Bagaimana meningkatkan kreativitas kelompok siswa dalam pembelajaran IPA dengan topik teropong Refleksi III Guru belum menumbuhkan kreativitas siswa secara individu Tingkat kreativitas kelompok siswa mulai meningkat Pengamatan I Mengamati : -kinerja guru - Kreativitas siswa - Hasil belajar siswa dalam pembelajaran mata Kreativitas kelompok siswa dapat ditumbuhkan melalui pembelajaran dengan model PBI Skema Kerangka Penelitian Siklus I Siklus II Siklus III

  7. Kriteria Penilaian Kreativitas • Kreativitas kelompok siswa dikatakan RENDAH apabila jumlah total skor yang dihasilkan kurang dari 56 • Kreativitas kelompok siswa dikatakan SEDANG apabila jumlah total skor yang dihasilkan x, dimana 56 ≤ x ≤ 84 • Kreativitas kelompok siswa dikatakan TINGGI apabila jumlah total skor yang dihasilkan lebih dari 84 Penskoran dilakukan dengan kriteria berikut : • Skor 1 apabila jumlah siswa yang sesuai indikator <25% • Skor 2 apabila jumlah siswa yang yang sesuai indikator antara 25%-50% • Skor 3 apabila jumlah siswa yang sesuai indikator antara 50%-75% • Skor 4 apabila jumlah siswa yang sesuai indikator lebih dari atau sama dengan 75%

  8. HASIL DAN PEMBAHASAN Pembelajaran dengan langkah-langkah tersebut ternyata dapat menumbuhkan kreativitas kelompok peserta didik. Setiap akhir siklus dilakukan tes formatif untuk mengukur ketuntasan belajar aspek kognitif. Hasil tes formatif tersebut mengalami perubahan meningkat dari siklus satu ke siklus berikutnya. Pada siklus I rata-rata perolehan nilai peserta didik adalah 9,31 mengalami peningkatan menjadi 9,47 pada siklus II, sedangkan pada siklus III meningkat lagi menjadi 9,72. Pada setiap tes formatif yang dilakukan tidak ada satupun peserta didik yang mendapatkan nilai kurang dari 8,0 (batas KKM), sehingga setiap tes formatif ketuntasan klasikal kelas adalah 100 %. Hal ini menunjukkan bahwa kelas selalu mencapai ketuntasan secara klasikal karena memiliki ketuntasan belajar klasikal lebih dari 85 %. Setelah melakukan sederetan siklus, dilakukan evaluasi belajar pada Kompetensi Dasar yang digunakan saat penelitian. Hasil evaluasi belajar digunakan untuk mengukur ketuntasan belajar peserta didik dalam Kompetensi Dasar tersebut. Hasil evaluasi belajar dianalisis apakah model pembelajaran berdampak negatif terhadap ketuntasan belajar kognitif peserta didik. Pada evaluasi belajar tersebut terdapat empat peserta didik yang memiliki nilai di bawah batas Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan sekolah yaitu 80. Dengan demikian ketuntasan secara klasikal adalah 87,50 yang berarti kelas telah melampaui batas tuntas klasikal, yaitu lebih dari 85% peserta didik mencapai atau melebihi batas KKM.

  9. Hasil karya berupa model mata Hasil karya berupa Teropong cangkir

  10. Pada kamera ini terdapat bagian yang dapat digeser-geser untuk mendapat jarak yang tepat antara lensa dengan layar Pada kamera jenis ini tidak terdapat bagian yang dapat digeser-geser, sehingga siswa harus tepat saat mengukur panjangnya untuk mendapat jarak yang tepat antara lensa dengan layar. Hasil karya berupa kamera yang kurang berkreasi membuat rancangan MODEL KAMERA HASIL KARYA SISWA

  11. KESIMPULAN Dari hasil analisis data pengamatan dan pengukuran ketuntasan belajar peserta didik dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran model Problem Based Instruction pada konsep alat optik di kelas VIII F SMP Negeri 1 Temanggung dapat menumbuhkan kreativitas belajar kelompok peserta didik dalam membuat alat optik sederhana. Melalui pembelajaran dengan model Problem Based Instruction terlihat dengan adanya peningkatan skor kreativitas kelompok peserta didik. Model pembelajaran Problem Based Instruction yang dilakukan akan mengurangi peran guru dalam proses pembelajaran teacher center

  12. SEKIAN DANTERIMA KASIH

More Related