1 / 52

stoke recurrent dan komplikasi

by clinically pharmacy

Download Presentation

stoke recurrent dan komplikasi

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. STROKE ISKEMIK Kelompok V Maria Ulfa V100150005 Lia Pramudha W. V100160005 Nora Fauziah V100160021 Lilis Fitriatun Nisa V100160022

  2. Stroke??? Kurangnya aliran darah ke otak yang disebabkan oleh gumpalan atau pecahnya pembuluh darah.

  3. DEFINISI Stroke merupakan suatu gangguan disfungsi neurologis akut yang disebabkan oleh gangguan peredaran darah, dan terjadi secara mendadak (dalam beberapa detik) atau setidak-tidaknya secara cepat (dalam beberapa jam) dengan gejala-gejala dan tanda-tanda yang sesuai dengan daerah fokalotak yang terganggu (World HealthOrganization, 2005).

  4. KLASIFIKASI STROKE 15% Hemorrhagic Stroke 85% Ischemic Stroke

  5. ISCHEMIC STROKE • Stroke iskemikterjadiapabilapembuluhdarah yang mensuplaidarahkeotaktersumbat. • Terjadipenumpukanlemak yang melapisidindingpembuluhdarah (aterosklerosis). • Stroke iskemikdibedakan, menjadi: • Stroke trombotik • Stroke embolik

  6. ISCHEMICSTROKE

  7. STROKE HEMORAGIK Stroke hemoragik disebabkan oleh pembuluh darah yang bocor atau pecah di dalam atau sekitar otak sehingga menghentikan suplai darah ke jaringan otak yang dituju. Selain itu, darah membanjiri dan menempati jaringan otak sekitarnya sehingga mengganggu atau mematikan fungsinya.

  8. Perdarahan dalam ruang subarachnoid, ruang diantara lapisan dalam dan lapisan tengah dari jaringan selaput otak. Penyebab paling umum adalah pecahnya tonjolan (aneurisma) dalam arteri. Perdarahan subarachnoid adalah keadaan medis serius yang dapat menyebabkan cacat permanen atau kematian. Perdarahan didalam otak yang disebabkan oleh trauma (cedera otak) atau kelainan pembuluh darah (aneurisma atau angioma). Jika tidak disebabkan oleh tekanan darah kronis.

  9. GEJALA • Tiba-tibamati rasa, ataukelemahanpadawajah, tangan/lengan/tungkai, terutama di salahsatusisitubuh. • Kesulitanmelihatpadasatuataukeduamata • Kesulitanberbicara • Tiba-tibakebingungan • Kesulitanberjalan • Sakitkepala yang parahdantiba-tiba

  10. ETIOLOGI

  11. FAKTOR RESIKO • Diabetes Merokok Usia • Penyakitjantung • Obesitas • Hipertensi • Kolesterol

  12. TATALAKSANA TERAPI

  13. TUJUAN TERAPI

  14. SASARAN TERAPI

  15. STRATEGI TERAPI

  16. TERAPI PENCEGAHAN • Penderita stroke biasanya banyak memiliki risiko dan sering kali berulang. • Oleh karena itu perlu memodifikasi faktor risiko dan kemudian bila dianggap perlu baru dilakukan terapi dengan obat untuk mengatasi penyakit dasarnya. • Untuk itu dianjurkan untuk menjalani gaya hidup sehat dengan pola makan sehat, istirahat cukup, mengelola stres, mengurangi kebiasaan yang dapat merugikan tubuh seperti merokok, makan makanan yang banyak mengandung lemak jenuh, dan kurang aktif berolahraga.

  17. PENCEGAHAN PRIMER

  18. Pencegahansekunder • Kontroltekanandarah • Manajemenfaktorrisikoygbisadimodifikasi • Cholesterol lowering • Simvastatin 40mg atau Atorvastatin 80mg • Hindarikombinasistatin + fibrat(risikorhabdomyloysis) • Terapiobat: antiplatelet • Aspirin ataudipiridamole (monoterapi) • Dosis aspirin: loading dose 300mg dilanjutkan 75mg • Aspirin + Dipiridamole • Aspirin (30-300mg/d) + extended release dipyridamole (200mg b.d.) • Kombinasilebihefektifdibanding aspirin saja • Clopidogrel • Aspirin + clopidogrel • Tdkdirekomendasikanutkprevensisekunderjangkapanjangkrnrisikopeningkatan bleeding rate

  19. TERAPI NON FARMAKOLOGI

  20. FARMAKOLOGI • Pada stroke iskemik penanganan dengan obat-obatan harus dilakukan dengan segera, dalam waktu kurang dari 3-6 jam sejak kejadian (onset). • Apabila obat diberikan lebih dari 6 jam, maka kemungkinan sembuh sempurna tanpa meninggalkan cacat menjadi kecil. • Tetapi khusus stroke iskemik yaitu terapi trombolitik atau penghancur thrombus atau sumbatan pembuluh darah, obat antiagregasi trombosit atau anti pembekuan darah, antikoagulan, neuroprotektan atau pelindung saraf.

  21. TROMBOLITIK t-PA (recombinant tissue Plasminogen Activator) • Merupakanpengobatan yang efektifuntuk stroke iskemikdenganmekanismekerjameningkatkantrombolisisdenganmengkonversi plasminogen menjadi plasmin yang menurunkan fibrin danfibrinogen. Menggunakan t-PA secaraintravenatelahterbuktidapatmengurangikecacatanutama yang disebabkanoleh stroke iskemik. Terapiharusdilakukansecarahati-hatiuntukmencapaihasil yang positif.

  22. Protokol terapi yang harus diperhatikan dalam pemberian t-PA : • Stroke aktivasiteam dan onset gejala dalam waktu 3 jam • Dilakukan CT scan untuk mengetahui tidak adanya perdarahan • Pemberian t-PA i.v 0,9 mg/kgBB selama 1 jam, 10% dari dosis diberikan bolus pada menit pertama, dan sisanya 90% diberikan dengan infus selama 60 menit • Pastikan memenuhi kriteria inklusi dan ekslusi • Hindari penggunaan terapi antitrombolitik hingga 24 jam • Memantau pasien jika terdapat responperdarahan

  23. ANTIPLATELET Antiplatelet bekerja dengan cara mengurangi agregasi platelet, sehingga dapat menghambat pembentukan trombus pada sirkulasi arteri. • Aspirin : 50-325 mg/hari • Klopidogrel: 75 mg, 1 kali sehari • Dipiridamol : 75-100 mg, 4 kali sehari • Cilostazol: 100 mg, 2 kali sehari • Tiklopidin : 250 mg, 2 kali sehari

  24. ANTIKOAGULAN • Penggunaan utama antikoagulan adalah untuk mencegah pembentukan trombus atau memecah trombus yang sudah terbentuk di sisi vena dengan aliran yang lambat, dimana trombus terdiri dari jaringan fibrin dengan trombosit dan sel darah merah. Antikoagulandapat dibagi dalam 2 golongan, yakni obat dengan kerja langsung dan tak langsung. • Zat-zat dengan kerja langsung : Heparin • Zat-zatdengankerjatak-langsung: Warfarindengandosis oral 2-5mg/hariselama 2 hariatau 5-10 mg selama 1-2 hari

  25. Kasus Tn. Bakri (55 th) dengan BB 60 kg, TB 165 cm, tiba-tiba pingsan setelah mengeluh sakit kepala dan pusing. Setelah sadar, leher kaku, muntah-muntah, mata dan pupil mengalami dilatasi dan tidak dapat digerakkan. Tn. Bakri dibawa ke UGD untuk mendapatkan perawatan.

  26. Riwayat Penyakit:Hipertensi sejak 10 tahun yang laluDislipidemia sejak 2 tahun yang lalu Pengobatan yang masih dijalani/diminum : Captopril 50 mg p.o 3x1 Gemfibrozil 500 mg p.o2x1

  27. Diagnosa : Stroke Iskemic Pemeriksaan Fisik: • TD : 170/90 mmHg • RR : 16x /menit • Suhu : 37 C • Nadi : 50 x /menit Hasil Pemeriksaan Lab: • HDL: 30 mg/dl • LDL : 130 mg/dl • Cholesterol: 220 mg/dl • Hasil CT scan menunjukkan tidak terlihat adanyapendarahan

  28. Pengobatan yang baru diterima : Tn. Bakriketika tiba di UGD dia mendapatkan pengobatan: • T-PA 0,9 mg/kg BB IV • ASA 160 mg sehari sekali • Nicardipin infus 2 mg/jam

  29. Pertanyaan??? • Evaluasipenatalaksanaanterapipada Tn. Bakri? • Rekomendasikan terapi lanjutan untuk mencegah terjadinya stroke berulang?

  30. PENYELESAIAN

  31. Subjektif

  32. Objektif

  33. Klasifikasi Rentang Nilai Total Kolesterol, LDL, HDL, dan Trigliserida (Dipiro, 2008)

  34. Assesment & Plan

  35. Assesment & Plan (lanjutan)

  36. Assesment & Plan (lanjutan)

  37. Alasan Pemilihan Obat Golongan Statin (Dipiro, 2008)

  38. STATIN

  39. PenangananTekananDarahpadaAcute Ischemic Stroke (Dipiro, 2008)

  40. PenangananTekananDarahpada Acute Ischemic Stroke (Dipiro, 2008)

  41. AlasanPeningkatandosisNicardipin(Dipiro, 2008)

  42. Rekomendasi Terapi Pada Stroke Iskemik (Dipiro, 2008) Pemilihan t-PA dan ASA pada Stroke Iskemik PenangananHipertensidanDislipidemiapada Stroke Iskemik

  43. Alasan pemilihan perindopril 8mg

  44. Alasan pemilihan t-PA dan ASA pada Stroke Iskemik(Dipiro, 2008)

  45. AlasanPemilihanNeuroprotektif

  46. , 2013

  47. DaftarPustaka • Anonim, 2016, Medscape Drug Interaction Checker,http://www.medscape.com, diakses 9 Mei 2016 • Depkes RI, 2011, PrevalensiStroke, http://www.depkes.go.id/index.php/berita/press-release/1703-8-dari-1000-orang-di-indonesia-terkena-strokehtml, Diakses 4 Mei 2016. • Dipiro, J.T., Robert L.T., Gary C.Y., Gary R.M., Barbara G.W., L.Michael Posey, 2008, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach, 7th Ed., New York : McGraw-Hill. • Dipiro, J.T., Talbert, R.L., Yee, G.C., Matzke, G.R., Wells, B.G., Posey, L.M, 2009, Pharmacotherapy: A Pathophysiologic Approach 7th Ed., New York: McGraw-Hill. • Gemari, 2008, Faktorresiko stroke, GemariEdisi 94/ Tahun IX/ November 2008. • Jose’ A’lvares-Sabin and Roman C. G., 2013, The Role of Citicoline in Neuroprotection and Neurorepair in Ischemic Stroke, brain sciences journal, ISSN 2076-3425, www.mdpi.com/journal/brainsci/ diakses 13 Mei 2016 • Kang S., et al, 2004, A Systematic Review and Meta-analysis of the Efficacy and Safety of a Fixed, Low Dose Perindopril/ Indapamide Combination as First Line Treatment of Hipertention, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/15038948 diakses 9 Mei 2016 • Kee, Joyce Lefever, 2008, PedomanPemeriksaanLaboratoriumdanDiagnostik, Jakarta : EGC Kedokteran. • Kono S., et al, 2013, Tissue Plasminogen Activator Thrombolytic Therapy for Acute Ischemic Stroke in 4 Hospital Group in Japan, http://www.ncbi.nlm.nih.gov/pubmed/21968092 Diakses 9 Mei 2016

More Related