1 / 12

zklccjlk

lmxzlKxjLZKChlcbasl

IbalIbal
Download Presentation

zklccjlk

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. 7 BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN Sejarah Singkat Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri Bayongbong 1.1 Koperasi Unit Desa (KUD) Mandiri didirikan pada tanggal 24 Desember 1973 yang berlokasi di Jalan Raya Timur Bayongbong Km. 11 Kecamatan Bayongbong Kabupaten Garut. Pada awal pendiriannya, koperasi ini beranggotakan 38 orang dengan modal awal sebesar Rp 38.000,00. Pada tanggal 14 April 1974 KUD ini memperoleh badan hukum dengan Nomor 5948/BH/PAD/PWK-10/IV/1996 dan diberi bantuan dana dari pemerintah sebesar Rp 500.000,00. Bidang usaha yang dikelola saat itu hanya sektor pangan, baru kemudian pada tahun 1975 dilakukan perluasan unit usaha yang meliputi Unit Pupuk dan Kredit Candak Kulak (KCK). Perkembangan koperasi ini tidak berhenti disitu, pada tahun 1977 pihak KUD berhasil mengadakan kerjasama dengan Yayasan Budi Harapan untuk mendapatkan Rice Milling Unit (RMU). Sehingga unit usaha yang tercatat beroperasi dan berkembang dengan baik meliputi sektor pangan, pupuk, KCK dan Simpan Pinjam, serta RMU. Lokasi sekitar wilayah kerja KUD ini merupakan daerah yang cocok untuk peternakan sapi perah sehinga pada tahun 1981 sapi perah gelombang didatangkan sebanyak 950 ekor untuk dikreditkan pada anggota. Karena keterbatasan tenaga kerja dan peralatan, selama masa 1981-1984 hasil produksi

  2. 8 susu dari anggota peternak belum bisa ditampung, diproses, dan dipasarkan oleh KUD Bayongbong sehingga ditampung dahulu oleh KUD Cikajang. Periode 1973 sampai dengan 1984 merupakan kondisi yang labil bagi KUD Bayongbong. Hal itu dikarenakan adanya tantangan dan rongrongan dari pihak ketiga yang menghambat kemajuan KUD Bayongbong. Diantaranya, kesulitan mencari karyawan sehingga kekurangan pengurus. Untuk itu pengurus mengadakan rapat khusus dengan hasil keputusan bahwa masing-masing pengurus harus merekrut minimal satu keluarga atau kerabat untuk menjadi karyawan KUD. Masalah lain yaitu adanya kredit macet pada anggota yang sulit untuk ditarik kembali. Selain itu ada sebagian tokoh masyarakat yang tidak senang dengan keberadaan KUD ini. Namun, berkat kerjasama dan keyakinan yang kuat dari para pengurus, pengelola dan anggota selama melaksanakan tugasnya di tiap unit usaha, KUD Bayongbong pun terus berkembang dan mampu memperlihatkan keberhasilannya dengan banyaknya unit usaha yang dijalankan yaitu unit sapi perah, unit simpan pinjam, unit SP PUK, Unit KCK, unit Waserda, unit Listrik, unit Makanan Ternak (Makter), unit Sayur mayur, Unit RMU, unit Gula Pasir. Terbukti pada tahun 1989 KUD Bayongbong tercatat sebagai KUD Mandiri pertama di Jawa Barat. Kemudian berhasil mendapat predikat dari pemerintah sebagai KUD Terbaik Tingkat Kabupaten-Priangan Jawa Barat dan sebagai KUD Teladan Utama Tingkat Nasional untuk lima tahun berturut-turut pada periode 1999-2004., Selama pelaksanaan usahanya, KUD Bayongbong ini tidak berjalan sendiri tetapi melakukan kerjasama dengan berbagai pihak, diantaranya:

  3. 9 • Kerjasama dalam usaha pemasaran susu sejak 1984 dengan Industri Pengelola Susu (IPS) yaitu PT FVI dan PT Indomilk. • Kerjasama dalam pemasaran sayur mayur dengan APEGTI. • Kerjasama dalam pemasaran Kentang Atlantik dengan PT Indofood. • Kerjasama dalam pengadaan Usaha Pelayanan Jasa Rekening Listrik dengan PT PLN (Persero) dan PT Raharja. • Kerjasama dalam pengadaan Usaha Pelayanan Jasa Telepon (Kiostel) dengan PT Telkom. • Kerjasama dalam bidang pendanaan dengan Bank Bukopin, Bank BCA, Bank BRI, Bank BNI, dan Bank Danamon, Bank HS. • Kerjasama dalam pengadaan makanan ternak dengan PT Radiana. 1.2 Struktur Organisasi KUD Mandiri Bayongbong Garut Secara umum perangkat organisasi koperasi yaitu rapat anggota, pengurus, pengawas, lalu pengelola. Struktur organisasi pada KUD Mandiri Bayongbong tersusun sebagai berikut: a. Rapat anggota b. Pengurus, yang terdiri atas ketua dan bendahara c. Pengawas d. Pengelola, yang terdiri atas • Kepala Bagian Pertanian, yang membawahi unit sapi perah, bagian Inseminasi Buatan (IB), bagian kesehatan hewan (Keswan).

  4. 10 • Kepala Bagian Perdagangan dan Umum, yang membawahi unit Makanan Ternak, unit RMU, dan unit Waserda. • Kepala Bagian Industri dan Jasa, yang membawahi bagian cooling susu, bagian produksi susu, unit Listrik, bagian kendaraan dan bengkel. • Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan, yang membawahi bagian personalia, bagian administrasi dan pembukuan, bagian keuangan, serta unit SP-KCK. e. Kelompok-kelompok serta anggotanya 1.3 Uraian Tugas KUD Mandiri Bayongbong Garut a. Rapat anggota Rapat anggota merupakan suatu wadah dari para anggota koperasi yang diorganisasikan oleh pengurus koperasi untuk membicarakan kepentingan organisasi maupun usaha koperasi dalam rangka mengambil keputusan dengan suara terbanyak dari anggota yang hadir. Dalam pasal 23 Undang-undang Nomor 25 tahun 1992 disebutkan bahwa rapat anggota menetapkan: • Anggaran Dasar • Kebijaksanaan umum di bidang organisasi, manajemen, dan usaha koperasi. • Pemilihan, pengangkatan, pemberhentian Pengurus dan Pengawas. • Rencana kerja, rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi, serta pengesahan laporan keuangan.

  5. 11 • Pengesahan pertanggungjawaban Pengurus dalam pelaksanaan tugasnya • Pembagian sisa hasil usaha. • Penggabungan, peleburan, pendirian, dan pembubaran koperasi. b. Pengurus Berdasarkan pasal 30 ayat 1 UU Koperasi No. 25 tahun 1992, tugas pengurus koperasi adalah: • Mengelola koperasi dan usahanya. • Mengajukan rancangan rencana kerja serta rancangan rencana anggaran pendapatan dan belanja koperasi. • Menyelenggarakan Rapat Anggota. • Mengajukan laporan keuangan dan pertanggungjawaban pelaksanaan tugas. • Memelihara daftar buku anggota dan pengurus. Pada KUD Mandiri Bayongbong, susunan pengurus ini terdiri atas ketua, sekretaris dan bendahara dengan rincian tugas masing-masing pengurus sebagai berikut: • Ketua  Memimpin, mengoordinasi, dan mengawasi pelaksanaan tugas sekretaris, bendahara serta kepala masing-masing bagian.  Memimpin rapat anggota dan atas nama pengurus memberikan laporan dan pertanggungjawaban kepada rapat anggota.  Memimpin rapat pengurus dan rapat badan pengawas .

  6. 12  Mengesahkan semua surat yang meliputi kegiatan organisasi keluar maupun ke dalam yang dilakukan bersama sekretaris.  Membuat program kerja dan rencana kerja anggaran untuk diajukan kepada rapat anggota. • Sekretaris  Meliputi tata kerja, merencanakan peraturan-peraturan khusus dan ketentuan lainnya bersama dengan ketua dan bendahara.  Membantu ketua dalam melaksanakan analisis hasil usaha yang telah dilaksanakan setiap bulan dari para kepala bagian untuk menentukan kebijakan selanjutnya.  Menyelenggarakan dan memelihara arsip-arsip dan dokumen penting organisasi. • Bendahara  Merencanakan anggaran belanja dan pendapatan bersama-sama dengan ketua dan para kepala bagian.  Mencari dana melalui simpanan anggota maupun sumber-sumber dana dengan syarat tidak memberatkan.  Bersama-sama dengan ketua dan sekretaris mengatur pengeluaran dan pemasukan dana.  Mempersiapkan informasi keuangan dalam rangka penyusunan laporan keuangan organisasi untuk kepentingan rapat anggota tahunan.

  7. 13  Mengawasi penyelenggaraan administrasi keuangan secara tertib dan teratur sesuai dengan sistem akuntansi. c. Pengawas Pengawas koperasi merupakan perangkat organisasi yang dipilih dari anggota dan diberi mandat untuk melakukan pengawasan terhadap jalannya roda organisasi dan usaha koperasi. Berdasar pasal 39 ayat (1) UU Koperasi No. 25 tahun 1992, dijelaskan bahwa tugas pengawas adalah: • Melakukan pengawasan terhadap pelaksanaan kebijaksanaan dan pengelolaan koperasi. • Membuat laporan tertulis tentang hasil pengamatannya. d. Kepala Bagian Pertanian Tugas dan wewenang Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan adalah: • Bertanggung jawab kepada ketua. • Melakukan koordinasi dengan kepala bagian lainnya dalam hal pelaksanaan operasional unit sapi perah, bagian Inseminasi Buatan (IB), bagian kesehatan hewan (Keswan). • Memberikan pengetahuan yang berhubungan dengan inovasi dan informasi dalam bidang garapannya kepada karyawannya. • Bersama-sama dengan pengurus memajukan bagian/ unit yang berada dalam kewenangannya agar memperoleh keuntungan yang layak bagi koperasi. • Menyiapkan bahan laporan pengurus pada akhir tahun.

  8. 14 e. Kepala Bagian Perdagangan dan Umum Tugas dan wewenang Kepala Bagian Perdagangan dan Umum adalah: • Bertanggung jawab kepada ketua. • Melakukan koordinasi dengan kepala bagian lainnya dalam hal pelaksanaan operasional unit Makter dan Waserda. • Bersama-sama dengan pengurus memajukan bagian/ unit yang berada dalam kewenangannya agar memperoleh keuntungan yang layak bagi koperasi. • Menyiapkan bahan laporan pengurus pada akhir tahun. f. Kepala Bagian Industri dan Jasa Tugas dan wewenang Kepala Bagian Industri dan Jasa adalah: • Bertanggung jawab kepada ketua. • Melakukan koordinasi dengan kepala bagian lainnya dalam hal pelaksanaan operasional bagian cooling, bengkel dan kendaraan, serta listrik dan produksi. • Bersama-sama dengan pengurus membuat perencanaan pengadaan barang/ bahan untuk keperluan industri, pemasaran dan pelayanan jasa. • Menyiapkan bahan laporan pengurus pada akhir tahun. g. Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan Tugas dan wewenang Kepala Bagian Administrasi dan Keuangan adalah: • Bertanggung jawab kepada ketua.

  9. 15 • Melakukan koordinasi dengan kepala bagian lainnya dalam hal pelaksanaan operasional garapannya. • Menyelenggarakan pembukuan keuangan dengan sistem akuntansi yang baik untuk tiap unit/ bagian maupun secara gabungan. • Membuat neraca gabungan aktiva dan pasiva setiap tiga bulan sebagai bahan evaluasi dan analisa bagi pengurus. • Mengadakan koordinasi dengan pihak perbankan untuk mendapatkan informasi atas hak dan kewajiban koperasi. • Bersama-sama dengan pengurus dan kepala bagian lain mempersiapkan bahan laporan pertanggungjawaban pengurus pada akhir tahun buku dan membuat struktur harga susu setiap bulan. 1.4 Aktivitas Usaha KUD Mandiri Bayongbong Garut Dalam pasal 3 UU No. 25 tahun 1992 tentang koperasi dijelaskan bahwa tujuan kopersi adalah memajukan kesejahteraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berlandaskan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945. Kemudian pada pasal 4 dijelaskan bahwa fungsi dan peran koperasi adalah a. Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.

  10. 16 b. Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan manusia dan masyarakat. c. Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai soko gurunya. d. Berusaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang merupakan suatu usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Untuk bisa melaksanakan fungsi dan peran serta tujuan koperasi tersebut, KUD Mandiri Bayongbong terus mengembangkan unit kegiatan operasionalnya. Dari awal pendirian hingga sekarang sudah banyak unit usaha yang dijalankan, diantaranya unit sapi perah, unit simpan pinjam, unit SP PUK, unit KCK, unit waserda, unit listrik, unit makanan ternak, unit sayur mayur, unit KUT Program, unit RMU, unit gula pasir, unit KUT Swadaya, unit pupuk, unit kiostel. Namun dikarenakan ada faktor-faktor penghambat maka ada beberapa unit yang tidak dapat dioperasikan lagi sehingga yang masih tetap bertahan adalah unit sapi perah, unit simpan pinjam unit listrik, unit makanan ternak, dan unit waserda. a. Unit Sapi Perah Unit ini merupakan salah satu kegiatan yang memegang peranan penting sebagai tolak ukur kemajuan usaha KUD Mandiri Bayongbong. Perkembangan usaha unit sapi perah ini dapat dilihat dari besarnya minat anggota untuk memelihara sapi perah yang diperoleh secara kredit dari koperasi dengan cara pembayaran diangsur.

  11. 17 b. Unit Simpan Pinjam Sejak berdirinya KUD Bayongbong pada tahun 1973 hingga berbadan hukum pada tahun 1974, kegiatan usaha unit simpan pinjam merupakan usaha pokok yang pertama kali dilakukan. Unit usaha simpan pinjam ini diperiksa oleh pengurus setiap bulan dan hasil pemeriksaannya dilaporkan kepada dinas koperasi. Para anggota yang ingin mendapatkan pinjaman dapat secara langsung menghubungi petugas yang menangani unit ini tanpa melalui perantara. c. Unit Listrik Unit ini mulai didirikan pada tahun 1991. Kegiatan usahanya adalah menerima pembayaran rekening listrik dari konsumen pemakai listrik. Loket pembayaran rekening listrik ini tidak hanya melayani anggota saja tetapi juga masyarakat umum di sekitar wilayah kerja KUD Mandiri Bayongbong. Kegiatan ini dirintis atas kerjasama dengan PT PLN Garut tetapi saat ini bekerja sama dengan PT Raharja. d. Unit Makanan ternak Pada awalnya makanan yang diberikan pada ternak sapi hanya berupa dedak dan rumput saja. Kemudian pada tahun 1989 keluar instruksi dari Dinas Peternakan bahwa makanan ternak tersebut harus diganti. Untuk itu KUD Mandiri Bayongbong memroduksi makanan ternak berupa superfit yang bekerjasama dengan PT Radiana. Makanan ternak berupa superfit ini berfungsi sebagai penguat daya tahan tubuh sapi, menambah tingkat reproduksi, dan menjaga kualitas susu. Tujuan diadakannya unit ini untuk

  12. 18 memberikan keringanan pada para anggota yang memelihara sapi perah dalam memenuhi kebutuhan makanan ternak yang baik dan bermutu. Namun saat ini unit makter mengalami kendala yaitu kenaikan harga, penurunan kualitas dan kesulitan mendapat bahan baku serta daya beli konsumen yang rendah sehingga KUD harus memberikan subsidi. e. Unit waserda Unit ini mulai berdiri pada tahun 1986 dengan tujuan untuk memenuhi kebutuhan anggota serta melayani masyarakat sekitar. Sistem pembelian anggota dapat dilakukan secara kredit, namun bagi nonanggota secara tunai. Permasalahan yang dihadapi saat ini banyaknya tunggakan piutang macet di anggota dan kurangnya modal sehingga unit ini kurang berkembang.

More Related