BainWatts10

,

Mengulas Harga & Menu Richeese Factory Sejumlah waktu yang lalu, hamba pergi ke Bandung selama kurang lebih hari molek kedua orangtua saya. Dalam jam-jam pra keberangkatan rujuk, saya agak memaksa orangtua saya utk mengunjungi teritori terakhir sebelum pulang, sekalian buka pantang gitu. Teritori itu diartikan sebagai Richeese Factory, tempat yang sudah cukup lama aku incar olehkarena itu "katanya" chicken wings disini rasanya terlalu pedas. Karena saya sangkaan di Jakarta tidak ada Richeese Factory, oleh sebab itu saya bukan mau menyia-yiakan kesempatan tersebut. Saya lahir beberapa persepuluhan menit sebelum jam uraikan puasa. Jangka itu tempatnya sudah sempurna ramai pada pengunjungnya yang sebagian luas adalah anak-anak kecil bersama orangtuanya, dan anak-anak remaja. Untungnya beta masih mendapatkan tempat hidup untuk kedua orangtua abdi. Richeese Factory merupakan warung makan fast-food; order di kasir, bayar, kemudian makanan tepat disajikan. Lepas kasir tertampang menu-menu target lengkap dengan harga dan keterangan. Plus saat ini sudah mendekati jam-jam robek puasa, teritori ini hiruk-pikuk sekali, antriannya pun berjarak. Saya mengantri selama kurang-lebih 15-20 menit, tapi sehabis sampai lepas kasir dan memesan, makanannya pun segera disajikan. Pastinya semua manusia sudah meraba snack-snack Richeese yang selamanya mengandung keju. Begitu juga dalam Richeese Factory, semua persembahan di sini saja mengandung keju dan ayam. Keripik tortilla yang di atasnya dikasih beef chili dan saus keju. Keripiknya agak liat dan rasanya hambar, beef chili-nya seiras dengan saus bolognaise & rasanya tidak pedas sedikit pun, saus kejunya cair serta rasanya bukan begitu gurih seperti keju di snack-snack Richeese. http://menuricheese.blogspot.co.id/ yang terdiri dari daun selada, tomat, jagung yang dipipil, kentang rebus, & potongan ayam, lalu disiram dengan saus keju dan mayonnaise, lalu ditaburkan parutan keju. Seluruhnya disajikan normal, termasuk ayamnya. Rasanya bertumpu seperti salad pada umumnya. Biasanya salad identik menggunakan makanan aman, tapi bahwa salad-nya Richeese ini.. A big "NO" for health. Sup krim yang mengandung suwiran daging ayam, pecahan kentang & jagung yang dipipil yang tak terlalu padat, lalu ditaburkan keju garit. Kekentalan supnya pas, rasanya juga puas, mungkin olehkarena itu MSG-nya juga banyak. Yang saya amanat ini adalah fire wings level beginner, alias status 0. Fire wings-nya berukuran cukup besar. Dagingnya tegas, empuk, juga juicy, & kulitnya sangar. Saus yang melumuri fire wings-nya warna marah kecoklatan. Rupanya tidak benar pedas & agak menawan. Setiap jatah Fire Wings diberikan dipping sauce yang berupa saus keju redup ala Richeese. Karena aku penggemar musykil makanan sengit, tanpa sangsi saya pesan Fire Wings dengan status ultimate, nama pseudonim level yang paling tinggi, yang paling pedas. Sekilas tiada bedanya pada Fire Wings di untuk, tapi bahwa diperhatikan, saus yang menggores ayamnya berwarna merah. Begitu aku cicipi, BENERAN PEDES. Itu pedasnya beneran, gak pilau restoran anu atau saus sambal merk anu yang ngaku-ngaku menyakitkan tapi sehabis dicoba rasanya gak terdapat pedas-pedasnya. Tapi bisa dirasakan kalau pedasnya itu menyakitkan lada, panasnya hanya pada mulut pula. Berbeda menggunakan cabai rawit yang bukan pedas di mulut tapi panas dalam perut. Sehabis makan berikut saya bukan mempunyai sengketa dengan sambungan hidup saya mengapa. Rasa pedasnya begitu mengendalikan sehingga mereguk ayamnya otonom jadi bukan terasa. Aku sih sukaria dengan rasa pedasnya, tetapi menghabiskannya itu benar-benar menginginkan perjuangan loh. Menurut aku sih sasaran selain Fire Wings-nya bukan begitu mengesankan, karena yang paling menyiratkan ya Fire Wings-nya hal itu sendiri. Eh, ternyata ketika Jakarta pun ada Richeese Factory. Hari ini saya gak perlu merasai kota bahwa ingin mencicipi Fire Wings-nya. 7. 5/10!

Uploads

No contents published yet...