E N D
NAMA : ISMI FIRDA AULIA KELAS : K421NMR NIM : 11211738 MATKUL : KEPEMIMPINAN TUGAS : MENULIS BIOGRAFI SINGKAT PAHLAWAN Saya memilih RA Kartini sebagai tokoh nasional karena beliau adalah salah satu tokoh nasional wanita yang bergerak mensejahterakan perempuan, baik dari segi pendidikan maupun yang lainnya. Saya sangat kagum dengan sosok RA Kartini karena beliau adalah perempuan yang kuat dan memiliki banyak aspirasi untuk kemjuan pemikiran perempuan. Pikiran kolot perempuan yang orang lain bilang hanya, “ Kamar, Sumur dan Dapur, ‘’ Nyatanya beliau menyanggah hal tersebut dan saya pun setuju. Pekerjaan perempuan bahkan bisa menyetarai laki-laki. Kalau laki-laki saja bisa menjadi pemimpin, perempuan pun juga bisa. Jadi saya menyadari bahwa emansipasi wanita sangatlah berpengaruh di era sekarang ini, perempuan juga berhak memimpin. Dalam keluarga, memang laki-laki bisa memimpin, Namun diluar itu, perempuan juga memiliki hak dan kesempatan yang sama dalam memimpin suatu organisasi/pekerjaan yang ia sedang tekuni. Berikut, Biografi singkat dari RA Kartini Raden Ajeng Kartini, lebih dikenal sebagai RA Kartini, adalah seorang pahlawan nasional Indonesia yang memperjuangkan kemerdekaan dan kesetaraan bagi perempuan. Lahir pada 21 April 1879 di Jepara, Kartini berasal dari keluarga
bangsawan Jawa . Ayahnya, Raden Mas Adipati Ario Sosoningrat, adalah bupati Jepara, dan ibunya, Mas Ajeng Ngasirah, berasal dari keluarga guru agama. # Pendidikan dan Pengaruh Kartini bersekolah di Europeesche Lagere School (ELS) sampai usia 12 tahun, kemudian dipingit seperti tradisi perempuan Jawa pada masa itu ¹. Meskipun demikian, ia terus belajar bahasa Belanda dan berkomunikasi dengan teman-teman di Belanda melalui surat. Salah satu temannya adalah Rosa Abendanon, yang sangat mendukung perjuangannya. # Perjuangan Emansipasi Kartini tertarik pada kemajuan berpikir perempuan Eropa dan ingin memajukan perempuan pribumi yang berada pada status sosial yang rendah. Ia menulis surat-surat yang memuat gagasannya tentang emansipasi perempuan, yang kemudian diterbitkan dalam buku "Door Duisternis tot Licht" (Dari Kegelapan menuju Cahaya). # Kehidupan Pribadi Pada tahun 1903, Kartini menikah dengan K.R.M Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, bupati Rembang. Suaminya mendukung perjuangannya dan membantu mendirikan sekolah wanita di Rembang. Kartini melahirkan anak laki-laki bernama Soesalit Djojoadhiningrat pada 13 September 1904, namun meninggal empat hari kemudian # Penghargaan Atas perjuangannya, Kartini dinyatakan sebagai Pahlawan Kemerdekaan Nasional oleh Presiden Soekarno pada 2 Mei 1964. Hari kelahirannya, 21 April, juga diperingati sebagai Hari Kartini