1 / 42

KIAT MENYUSUN DAN MENYAJIKAN “RENUNGAN” YANG MENARIK & INSPIRATIF

KIAT MENYUSUN DAN MENYAJIKAN “RENUNGAN” YANG MENARIK & INSPIRATIF. Oleh: Andreas Hasto Pranowo. YUK ….. MERENUNG LAGI. Setelah melihat gambar-gambar tadi : Apa arti kata “ merenung ” disini ?. RENUNGAN: ETIMOLOGI. MERENUNG : 1. Memikirkan 2. Mengkhayal 3. Merefleksikan

reina
Download Presentation

KIAT MENYUSUN DAN MENYAJIKAN “RENUNGAN” YANG MENARIK & INSPIRATIF

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. KIATMENYUSUNDAN MENYAJIKAN“RENUNGAN” YANG MENARIK & INSPIRATIF Oleh: Andreas Hasto Pranowo

  2. YUK ….. MERENUNG LAGI

  3. Setelahmelihatgambar-gambartadi: Apaarti kata “merenung” disini?

  4. RENUNGAN: ETIMOLOGI MERENUNG : 1. Memikirkan 2. Mengkhayal 3. Merefleksikan 4. Menimbang-nimbang 5. Mengamat-amati RENUNGAN(secaraharafiah): 1. Buahpikiran 2. Dayapikir 3. Angan-angan 4. Khayalan

  5. BERBAGAI BENTUK RENUNGAN(DalamkonteksKristianidanBiblis) 1. Meditasi 2. Kontemplasi 3. Puncta 4. LectioDivina 5. Sadhana 6. Kotbah 7. Daily Bread 8. Kata-kata bijak/mutiara 9. TuntunanRohani 10. PendalamanIman

  6. SHARING PENGALAMAN Pengalaman saya selama ini memandu kegiatan “renungan”di Lingkungan Paroki Rempoa , Ciputat.

  7. SIKLUS PENDALAMAN IMAN DI PAROKI 1. MASA PRAPASKAH (APP): MARET-APRIL 4 X PERTEMUAN 2. BULAN KITAB SUCI : OKTOBER 4 X PERTEMUAN 3. MASA ADVENT : DESEMBER 4 X PERTEMUAN TOTAL 1 TAHUN : 12 X PERTEMUAN

  8. FILOSOFI KOKI

  9. TOLOK UKUR • Apakahtolokukurkehebatanseorangkoki alias jurumasak? Jawabnya: “Hasilmasakannyalezat” Mengapabisalezat? • Mutatis mutandis : Apakahtolokukurkesuksesanseorangjururenungan alias pemandurenungan? Jawabnya: renugannyalezat (menarik, menyentuhdaninspiratif)

  10. PROSES MEMASAK DAN MENGHIDANGKAN Persoalannya adalah : 1. Bagaimana cara memasak ‘renungan’ sehingga menjadi ‘santapan’ yg lezat? Apa resepnya? 2. Bagaiamana cara menghidangkan “renungan” itu sehingga orang tertarik utk menyantapnya?

  11. RESEP MO LIMO (5M) “MEMASAK” RESEP 1 : MemahamiTeksKitabSuci Cara: Baca teksberulang kali Mengajukanpertanyaankritis (5W & 1H) c. Mencarireferensi (dimana): - BukutafsirKitabSuci KamusKitabSuci KamusTheologi

  12. RESEP 2 : Mencari Thema Theologis Acuan dalam mencari thema: “Tidak menyimpang dari Ajaran Gereja”

  13. RESEP 3 : MenentukanSatuThema Mengapa harus satu thema? ’Supaya lebih fokus’ Kriteria penentuan thema: 1. Sesuai dengan kebutuhan umat 2. “User friendly” (tidak berbelit-belit) 3. Aplikatif

  14. RESEP 4: Menulis Skenario 1. Sistematis dan Tersetruktur - Pembukuaan: sesuatu yg ‘surprising’ - Isi : diperkaya dengan ilustrasi - Penutup: ‘message’ yg mudah diingat 2. Ilustratif - Menjadi lebih jelas - Menjadi lebih hidup dan menarik - Bentuk ilustrasi : peristiwa, kisah, ‘perumpamaan’, ‘dongeng’, dll. - Darimana mendptkan ilustrasi? Anywhere! Catatan: Yesus paling sering memakai ilustrasi dalam ‘ceramah’Nya.

  15. “MENGHIDANGKAN” RESEP 5 : MenghidangkanRenungan 1. Methodepenyampaian: interaktif, diskusi, monolog ? 2. Gaya penyampaian : • Menemukangayasendiri • Dapatdiusahakan/dilatih 3. Alat bantu presentasi : Laptop, Infocus, Audio, Video, TV, Tools PermainandanSimulasi.

  16. CONTOH 1 THEMA : “DOA KRISTIANI”

  17. "The Prayer" By Josh Groban I pray you'll be our eyes And watch us where we goAnd help us to be wiseIn times when we don't knowLet this be our prayerAs we go our wayLead us to a placeGuide us with your GraceTo a place where we'll be safeLa luce che tu daiI pray we'll find your lightNel cuore resteraAnd hold it in our heartsA ricordarci cheWhen stars go out each nightL'eterna stella seiNella mia preghieraLet this be our prayerQuanta fede c'eWhen shadows fill our dayLead us to a placeGuide us with your grace

  18. Give us faith so we'll be safe. Sogniamo un mondo senza piu violenza Un mondo di giustizia e di speranzaOgnuno dia la mano al suo vicinoSimbolo di pace e di fraternitaLa forza che ci daiWe ask that life be kindE'il desiderio cheAnd watch us from aboveOgnuno trovi amoreWe hope each soul will findIntorno e dentro a seAnother soul to loveLet this be our prayerLet this be our prayerJust like every childJust like every childNeeds to find a place,Guide us with your graceGive us faith so we'll be safeE la fede cheHai acceso in noiSento che ci salvera

  19. “The Prayer”Doa – Josh Groban Aku berdoa agar Engkau berkenan menjadi pengawasku, yang mengamati aku kemanapun aku pergi. Dan membantu aku agar aku menjadi bijaksana pada saat aku tidak tahu apa-apa. Biarkan itu menjadi doaku Ketika aku tersesat,pimpinlah danbimbinglah aku dengan rahmatMuke suatutempat dimana aku merasa aman.

  20. Aku berdoa agar aku menemukan terangMudan kusimpan dalam sanubariku Ketika bintang bintang bertebaran setiap malam biarkan itu menjadi doaku Ketika bayang-bayang mengisi hari-hariku, pimpinlah aku ke suatu tempat danbimbinglah aku dengan rahmatMu Berikanlah aku iman agar aku selamat Biarkan itu menjadi doaku. Biarkan itu menjadi doaku. Bimbinglah aku dengan rahmatMuBerikanlah aku iman agar aku selamat

  21. Lukas 11, 1-13 Perikop Lukas 11,1-13 ini dibagi menjadi 3 bagian: Bagian1 :Tentang doa bersama Bapa kami (ay.1-4). Bagian 2 :Tentang ketekunan dalam berdoa (ay. 5-6). Bagian 3 : Tentang keberhasilan doa (ay. 9-13).

  22. Bagian I: Doa Bersama Bapa Kami • 11:1. Pada suatu kali Yesus sedang berdoa di salah satu tempat. Ketika Ia berhenti berdoa, berkatalah seorang dari murid-murid-Nya kepada-Nya: "Tuhan, ajarlah kami berdoa, sama seperti yang diajarkan Yohanes kepada murid-muridnya." • 11:2 Jawab Yesus kepada mereka: "Apabila kamu berdoa, katakanlah: Bapa, dikuduskanlah nama-Mu; datanglah Kerajaan-Mu. • 11:3 Berikanlah kami setiap hari makanan kami yang secukupnya • 11:4 dan ampunilah kami akan dosa kami, sebab kamipun mengampuni setiap orang yang bersalah kepada kami; dan janganlah membawa kami ke dalam pencobaan."

  23. Bagian II: Ketekunan Dalam Berdoa • 11:5 Lalu kata-Nya kepada mereka: "Jika seorang di antara kamu pada tengah malam pergi ke rumah seorang sahabatnya dan berkata kepadanya: Saudara, pinjamkanlah kepadaku tiga roti, • 11:6 sebab seorang sahabatku yang sedang berada dalam perjalanan singgah ke rumahku dan aku tidak mempunyai apa-apa untuk dihidangkan kepadanya; • 11:7 masakan ia yang di dalam rumah itu akan menjawab: Jangan mengganggu aku, pintu sudah tertutup dan aku serta anak-anakku sudah tidur; aku tidak dapat bangun dan memberikannya kepada saudara. • 11:8 Aku berkata kepadamu: Sekalipun ia tidak mau bangun dan memberikannya kepadanya karena orang itu adalah sahabatnya, namun karena sikapnya yang tidak malu itu, ia akan bangun juga dan memberikan kepadanya apa yang diperlukannya.

  24. Bagian III : Keberhasilan Doa • 11:9 Oleh karena itu Aku berkata kepadamu: Mintalah, maka akan diberikan kepadamu; carilah, maka kamu akan mendapat; ketoklah, maka pintu akan dibukakan bagimu. • 11:10 Karena setiap orang yang meminta, menerima dan setiap orang yang mencari, mendapat dan setiap orang yang mengetok, baginya pintu dibukakan. • 11:11 Bapa manakah di antara kamu, jika anaknya minta ikan dari padanya, akan memberikan ular kepada anaknya itu ganti ikan? • 11:12 Atau, jika ia minta telur, akan memberikan kepadanya kalajengking? • 11:13 Jadi jika kamu yang jahat tahu memberi pemberian yang baik kepada anak-anakmu, apalagi Bapamu yang di sorga! Ia akan memberikan Roh Kudus kepada mereka yang meminta kepada-Nya."

  25. PENJUAL TEMPE • Peristiwa ini terjadi di sebuah desa di Jawa Tengah. Seorang ibu setengah baya sebut saja namanya Siti Miryam, sehari-harinya berjualan tempe di desanya. • Tempe yang dijualnya merupakan tempe yang dibuatnya sendiri. Pada suatu pagi, saat ia akan pergi ke pasar untuk menjual tempenya, ternyata tempe yang terbuat dari kacang kedele itu masih belum jadi tempe alias “koro”. Ibu ini sangat sedih hatinya. Sebab jika tempe tersebut “koro” berarti ia tidak akan mendapatkan uang karena tempe “koro” tentunya tidak laku dijual. Padahal mata pencaharian si ibu hanyalah dari menjual tempe saja agar ia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari. • Dalam suasana hatinya yang sedih, si ibu yang memang aktif beribadah di gerejanya teringat akan firman Tuhan yang menyatakan bahwa Tuhan dapat melakukan perkara-perkara ajaib, bahwa bagi Tuhan tiada yang mustahil. Lalu ia pun berdoa sambil menumpangkan tangannya diatas tumpukan beberapa batangan kedele yang masih dibungkus dengan daun pisang tersebut. "Bapa di Surga, aku mohon kepadaMu agar kedele ini menjadi tempe. Dalam nama Yesus dan Buda Maria aku berdoa. Amin." Demikian doa singkat si Ibu yang dipanjatkannya dengan sepenuh hatinya. Ia yakin dan percaya pasti Tuhan menjawab doanya. Lalu, dengan tenang ia memencet-mencet dengan ujung jarinya bungkusan calon tempe tersebut. Dengan hati yang deg-deg-an ia mulai membuka sedikit bungkusannya untuk melihat mujijat kedele jadi tempe terjadi. Lalu apa yang terjadi Dengan kaget dia mendapati bahwa kedele tersebut.......................masih tetap kedele

  26. Si Ibu tidak kecewa. Ia berpikir bahwa mungkin doanya kurang panjang.Lalu kembali ia berdoa, katanya: "Bapa di surga, aku tahu bahwa bagiMu tiada yang mustahil. Tolonglah aku supaya hari ini aku bisa berdagang tempe karena itulah mata pencaharianku. Aku mohon dalam nama Yesus jadikanlah kedelai ini menjadi tempe. Amin”. • Dengan iman iapun kembali membuka sedikit bungkusan tersebut. Lalu apa yg terjadi ? Dengan kaget ia melihat bahwa kacang kedele tersebut??????..masih tetap begitu ! • Sementara hari semakin siang dimana pasar tentunya akan semakin ramai. Si ibu dengan tidak merasa kecewa atas doanya yang belum terkabul, merasa bahwa bagaimanapun sebagai orang beriman ia akan tetap pergi ke pasar membawa keranjang berisi barang dagangannya itu. Ia berpikir mungkin mujijat Tuhan akan terjadi di tengah perjalanan. Lalu iapun bersiap-siap untuk berangkat ke pasar. • Semua keperluannya untuk berjualan tempe seperti biasanya sudah disiapkannya. Sebelum beranjak dari rumahnya, ia sempatkan untuk sekali lagi berdoa: "Bapa di surga, aku percaya Engkau akan mengabulkan doaku. Sementara aku berjalan menuju pasar, Engkau pasti akan mengadakan Mujijat buatku. Demi Kristus Tuhan kami. Amin." Lalu ia pun berangkat. Di sepanjang perjalanan ia tidak lupa menyanyikan beberapa lagu puji-pujian. • Tidak lama kemudian sampailah ia di pasar. Dan seperti biasanya ia mengambil tempat untuk menggelar barang dagangannya. Ia yakin bahwa tempenya sekarang pasti sudah jadi. Lalu iapun membuka keranjangnya dan pelan-pelan memencet mencet dengan jarinya tiap bungkusan yang ada. • Perlahan ia membuka sedikit daun pembungkusnya dan melihat isinya. Apa yang terjadi? Ternyata saudara - saudara ???????? tempenya benar benar???????????????..??.belum jadi

  27. Si Ibu menelan ludahnya. Ia tarik napas dalam-dalam. Ia mulai kecewa pada Tuhan karena doanya tidak dikabulkan. Ia merasa Tuhan tidak adil. • Tuhan tidak kasihan kepadanya. Ia hidup hanya mengandalkan hasil menjual tempe saja. Selanjutnya, ia hanya duduk saja tanpa menggelar dagangannya karena ia tahu bahwa mana ada orang mau membeli tempe yang masih setengah jadi. Sementara hari semakin siang dan pasar sudah mulai sepi dengan pembeli. Ia melihat dagangan teman-temannya sesama penjual tempe sudah hampir habis. • Si ibu tertunduk lesu. Ia seperti tidak sanggup menghadapi kenyataan hidupnya hari itu. Ia hanya bisa termenung dengan rasa kecewa yang dalam. • Yang ia tahu bahwa hari itu ia tidak akan mengantongi uang sepeserpun. Tiba-tiba ia dikejutkan dengan sapaan seorang wanita. • "Bu...?..! Maaf ya...,saya mau tanya.: Apakah ibu menjual tempe yang belum jadi ??? Soalnya dari tadi saya sudah keliling pasar mencarinya." Seketika si ibu tadi terperangah. Ia kaget. Sebelum ia menjawab sapaan wanita di depannya itu, dalam hati cepat-cepat ia berdoa • "Tuhan, saat ini aku tidak butuh tempe yang sudah jadi. Aku tidak butuh lagi. Biarlah daganganku ini tetap seperti semula. Demi kristus Tuhan dan pengantara kami, Amin." • Tapi kemudian, ia tidak berani menjawab wanita itu. Ia berpikir jangan-jangan selagi ia duduk-duduk termenung tadi, tempenya sudah jadi. Saat ini ia dalam posisi ragu-ragu untuk menjawab ya kepada wanita itu. " Bagaimana nih ?" ia pikir. " Kalau aku katakan iya, jangan-jangan tempenya sudah jadi. Siapa tahu tadi sudah terjadi mujijat Tuhan?" Ia kembali berdoa dalam hatinya,

  28. “Ya, Tuhan, biarlah tempeku ini tidak usah jadi tempe lagi. Sudah ada orang yang kelihatannya mau beli. Tuhan tolonglah aku kali ini. Tuhan dengarkanlah doaku ini.." ujarnya berkali-kali. • Lalu, sebelum ia menjawab wanita itu, ia pun membuka sedikit daun penutupnya. Lalu??apa yang dilihatnya Saudara-Saudara....???..? Ternyata.... memang benar tempenya belum jadi. Ia bersorak senang dalam hatinya. ‘Puji Tuhan Aleluya..Puji Tuhan Aleluya’ katanya. • Singkat cerita wanita tersebut memborong semua dagangan si ibu itu..

  29. Pertanyaan untuk diskusi dan sharing • Adakah benang merah (hubungan) antara kisah penjual tempe dengn Injil hari ini? Kalau ada, sebutkan apa saja benang merah tsb. • Pelajaran apa yang bisa kita simpulkan dari kesaksian ibu penjual tempe ini? • Pernahkah Anda mendapatkan pengalaman yang mirip dengan pengalaman ibu penjual tempe ini? Kalau pernah, tolong disharingkan dalam kelompok.

  30. Summary 1 Doa bukanlah mendesak Allah, supaya dapat memilih kehendak kita sendiri. Doa sejati atau otentik adalah suatu sikap membuka dan membiarkan diri digerakkan oleh Roh Allah, untuk melakukan kehendak-Nya.

  31. Summary 2 Dengan demikian terbuktilah, bahwa keberhasilan doa kita bukan tergantung dari kemampuan kita dalam menyusunnya, sedikit atau banyak, sebentar maupun panjang, melainkan total tergantung dari kebaikan dan belaskasih Allah sebagai Bapa

  32. Bapa Kami Bhs Latin Pater noster qui es in caelis;Sanctificetur nomen tuum;Adveniat regnum tuum;Fiat voluntas tua sicut in caelo et in terra;Panem nostrum quotidianum da nobis hodie;Et dimitte nobis debita nostrasicut et nos dimittimus debitoribus nostris;Et ne nos inducas in tentationemsed libera nos a malo(Quoniam tibi est regnum et potestas et gloria in saecula)Amen

  33. CONTOH 2 THEMA APP 2 “MEMBERI DALAM KEKURANGAN”

  34. BACAAN KITAB SUCI 1 RAJA-RAJA 17, 7- 16 “Elia dan Janda di Sarfat”

  35. KisahBai Fang Li, Orang Miskin yang Kaya (MemberidalamKekurangan)

  36. Ringkasan Kisah Bai Fang Li wafat pada usia 93 tahun, ia meninggal dalam kemiskinan. Sekalipun begitu, di sepanjang hidupnya dia telah menyumbangkan uang sebesarRMB 350.000 (kurs 1300, setara 455 juta Rupiah jika tidak salah) yang dia berikan kepada Yayasan yatim piatu dan sekolah-sekolah di Tianjin untuk menolong kurang lebih 300 anak-anak miskin.

  37. Kami semua tak bisa berkata-kata,ia memberikan semua yang diperolehnyakepada Lembaga Amal dengan usahanya sendiri.

  38. "Saya masih punya uang." Ia berkata dengan antusias sambil merogoh saku celananya.

  39. Ia mengambil beberapa lembar uang 10 dollardan ... menyumbang! Orang Bijak Mengatakan, " Sesungguhnya jika kita berbuat kebaikan, Kita BUKAN hanya sedang membantu orang atau mahkluk lain, Namun sesungguhnya kita sedang membantu diri kita sendiri agar menjadi lebih bahagia. Temukan kebahagiaan dengan memberi "

More Related