1 / 42

Diskusi Kasus Poliklinik Psikogeriatri

Diskusi Kasus Poliklinik Psikogeriatri. Benedicta M Calvin KM Reiva WMD Samuel Raymond RW Wahyu P Mario MN. Identitas. Nama Pasien : Ny. N Usia : 78 tahun Tanggal Lahir : 8 Januari 1934 Jenis Kelamin : Wanita Alamat : Palmerah , Jakarta Barat

zorana
Download Presentation

Diskusi Kasus Poliklinik Psikogeriatri

An Image/Link below is provided (as is) to download presentation Download Policy: Content on the Website is provided to you AS IS for your information and personal use and may not be sold / licensed / shared on other websites without getting consent from its author. Content is provided to you AS IS for your information and personal use only. Download presentation by click this link. While downloading, if for some reason you are not able to download a presentation, the publisher may have deleted the file from their server. During download, if you can't get a presentation, the file might be deleted by the publisher.

E N D

Presentation Transcript


  1. Diskusi Kasus Poliklinik Psikogeriatri Benedicta M Calvin KM Reiva WMD Samuel Raymond RW Wahyu P Mario MN

  2. Identitas • Nama Pasien : Ny. N • Usia : 78 tahun • Tanggal Lahir : 8 Januari 1934 • Jenis Kelamin : Wanita • Alamat : Palmerah, Jakarta Barat • Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga • Pendidikan formal : Tidak tamat SD • Status Pernikahan : Menikah • Suku : Bangka • Agama : Islam

  3. Keluhan Utama • Sulit tidur sejak satu minggu yang lalu

  4. Riwayat Penyakit Sekarang • Susah memulai tidur sejak 1 minggu lalu (tidur malam maupun siang) • Jika tertidur  mudah terbangun, tidak bisa melanjutkan tidur Usaha: membaca buku agama, menonton TV, sholat tetap sulit tidur • Puskesmas: Diazepam 5 mg 1 x 1 (2 hari, dihentikan, tidak membaik) • Riwayat tidur sebelumnya: • 7 jam (09.00 malam – 04.00 pagi) • Tidur siang sekali-sekali jika tidak ada yang dikerjakan • Cemas (-), khawatir (-), sedih & murung (-), kehilangan semangat (-)

  5. 1 bulan lalu  kesulitan menahan buang air kecil (BAK). • Pasien baru menyadari keinginan BAK setelah BAK-nya keluar sedikit terlebih dahulu  lalu membuang sisanya di kamar kecil • Setiap malam bangun 2 kali untuk BAK • Konsultasi ke Rehab Medik RSCM 1 bulan lalu  latihan berkemih • Akhir-akhir ini sering lupa menaruh kacamata • Riw. lupa tujuan atau pokok pembicaraan (-) • Riw. lupa jalan ke rumah (-) • Riw. lupa orang yang dikenal (-)

  6. Pasien tinggal bersama suami, 2 orang anak, dan cucu • Suasana perasaan saat ini: Tidak enak • Karena tidak enak badan + tidak bisa tidur • Cara mengatasi: Berdoa supaya diberi kesembuhan • Pola makan • Nasi, daging, sayur (agak kurang), buah, susu, lalu minum obat • Penurunan nafsu makan (-)

  7. Kegiatan pasien sehari-hari  ibu rumah tangga, pengajian 2x seminggu di masjid dekat rumah • Hubungan sosial baik (dgn kerabat dan tetangga) • Mampu aktivitas sehari-hari: Memasak, berbelanja bahan makanan, mencuci, membersihkan rumah, dan perawatan diri • Berencana umroh Januari 2013 • Namun pasien masih kebingungan dan cemas akan masalah BAK-nya  takutmengganggu ibadah

  8. Sehari-hari harus selalu melayani kebutuhan suaminya (menghangatkan makanan dll) • Perangai suami cukup keras (suami bersifat saklek, pasien bersifat sembrono) • Suami tidak mengizinkan anak-anaknya untuk melayaninya • Pasien sering diomeli jika ia lalai • Pasien merasa tertekan, dan terkadang kesal sebentar  namun paham akan sifat suaminya dan menyikapi dengan sabar. Pasien tidak menganggap itu masalah

  9. Riwayat Penyakit dahulu • Keluhan serupa sebelumnya (-) • Hipertensi (+), kurang lebih 10 tahun dan rutin kontrol • Diabetes melitus (-) • Stroke (-) • Minum kopi (-) jamu (-) • Dulu pernah didiagnosis bronkopneumonia

  10. Riwayat penyakit Keluarga • Tidak ada keluhan/gejala serupa ditemukan di keluarga. • Hipertensi (-) • Diabetes Melitus (-) • Stroke (-) • Suami batuk-batuk, osteoporosis, dikonsul ke Paru RSCM

  11. Pemeriksaan FISIK • Keadaan umum : baik • Kesadaran : compos mentis • Tekanan darah : 143/71 mmHg • Frekuensi nadi : 79 kali permenit • Frekuensi napas : 20 kali permenit • Suhu : 36,2 °C • Berat badan : 46,2 kg • Tinggi badan : 142 cm

  12. Deskripsi Umum • Deskripsi Umum • Penampilan: Wanita, seusai usia, berpakaian rapi • Perilaku dan aktivitas psikomotor: Tenang, gerakan involunter (-) • Sikap terhadap pemeriksa: kooperatif, jujur, dan terbuka. • Mood dan afek • Mood : Eutimia • Afek : Luas dan serasi dengan isi pembicaraan

  13. Pembicaraan • Pembicaraan pasien terkesan spontan, volume suara cukup, intonasi dan artikulasi pasien baik, dapat berbicara dengan lancar. • Gangguan Persepsi • Halusinasi tidak ada • Depersonalisasi/derealisasi tidak ada • Formikasi tidak ada • Pikiran • Proses pikir : koheren • Isi pikir: Ide-ide cukup, tidak ada kelainan isi pikir

  14. Sensorium dan Kognisi • Kesadaran : compos mentis • Orientasi : waktu, tempat, dan orang baik • Daya ingat: Tidak ada gangguan ingatan. • Konsentrasi dan atensi: baik. • Kemampuan membaca dan menulis: baik. • Kemampuan visuospasial: baik. • Pikiran abstrak: Kemampuan berpikir abstrak baik. • Inteligensi dan daya informasi: kurang baik. • Pengendalian Impuls: dapat mengendalikan diri dan berperilaku sopan. • Daya Nilai dan Uji Daya Nilai: baik. • Reality Testing Ability (RTA) dan Tilikan • RTA baik, tilikan 6/6. • Taraf dapat dipercaya: Cukup dapat dipercaya.

  15. MMSE

  16. Geriatric Depresion Scale • Hasil pemeriksaan GDS 2 • Pasien meninggalkan minat dan kesenangan karena tidak diizinkan suami • Pasien merasa tidak memiliki harapan apa-apa untuk kehidupannya • Kemungkinan kecil mengalami depresi

  17. Barthel ADL Index • Hasil pemeriksaan BAI adalah 18, • Pasien memiliki gangguan dalam mengontrol BAK  ketergantungan ringan.

  18. Lawton IADL • Hasil pemeriksaan IADL adalah 11 • Mampu menyiapkan makanan namun bahan-bahannya harus disedikan dulu oleh orang lain • Mampu mengerjakan tugas harian rumah tangga yang ringan dengan hasil yang kurang rapi/bersih, mampu mencuci pakaian dalam taraf ringan • Berpergian dengan menggunakan kendaraan umum harus ditemani. • Skor 9-16, yang berarti pasien masih mandiri/tidak perlu bantuan.

  19. Daftar Masalah • Insomnia nonorganik • Inkontinensia urin • Hipertensi terkontrol

  20. Kerangka Masalah Stres psikologis Inkontinensia urin Insomnia primer Hipertensi grade I terkontrol

  21. Pengkajian Masalah • Insomnia nonorganik • Atas dasar: • Anamnesis: sulit tidur sejak 1 minggu yang lalu, riwayat pengobatan dengan diazepam dari puskesmas • Tidak ada gejala-gejala delirium, penggunaan psikotropika/NAPZA, depresi, gangguan cemas • Rencana diagnosis: • Buku catatan harian tidur • Rencana terapi: • Lorazepam 1x0,5 mg malam hari sebelum tidur • Konsultasi ke pemuka agama • Psikoedukasi • Kontrol dalam waktu 2 minggu hasil pengobatan

  22. Pengkajian Masalah • Inkontinensia urin • Atas dasar: • Anamnesis  pasien sulit mengendalikan BAK, baru bisa merasakan BAK setelah urin keluar sedikit (celana basah) pasien berobat ke rehabilitasi medik untuk IU • Rencana diagnosis: • Membedakan tipe IU  pemeriksaan volumen urin PVR, mrnggunakan buku harian berkemih • Rencana terapi: • Bladder training

  23. Pengkajian Masalah • Hipertensi grade I terkontrol • Atas dasar • TD: 143/71 mmHg • Riwayat konsumsi obat antihipertensi dan kontrol rutin di poliklinik geriatri • Rencana diagnosis • Tidak ada rencana diagnosis khusus • Kontrol tekanan darah • Rencana terapi: • Valsartan 1 x 80 mg

  24. Diagnosis Multiaksial • Aksis I : insomnia primer • Aksis II : belum ada diagnosis • Aksis III : inkontinensia urin, hipertensi grade I • Aksis IV : kekhawatiran akan tidak sempurna ibadah saat umroh karena kondisi kesehatannya (inkontinensia urin) • Aksis V : current GAF = 60

  25. Geriatric Giants • Insomnia • Incontinence

  26. Impairment, Disability, and Handicap • Impairment • Inkontinensia urin • Insomnia • Disability • Badan terasa lemas, perasaan pasien menjadi tidak enak dan takut untuk umroh • Handicap • Belum ada

  27. Rencana diagnosis dan terapi • Terapi yang diberikan: • Lorazepam 1 x 0,5 mg diminum pada malam hari menjelang tidur • Psikoterapi suportif • Kontrol kembali dalam waktu 2 minggu • Valsartan 1 x 80 mg

  28. Terima kasih

  29. Q & A

  30. Jody  Handicap dariinkontinensiaurin? • Tidakadamasalahsosialkarenahubungansosialmasihbaik-baiksaja  tidakdimasukkankedalam handicap

  31. Evan  Mengapamemilihlorazepam (pemilihanhipnotissedatifpadapasiengeriatri)? • Untukpasieninidicari yang dicoveraskes, jadidipilihLorazepamdaripadaalprazolam. • Diazepam  waktunyapanjang  bisaberpengaruhkeaktivitassehari-hari • Geratri paling sering OSAS  harusdisingkirkandengan anamnesis (tidakadastridor) • Karenaada stress psikologisdiberikan cognitive behavioral therapy

  32. Mellisya Malamterbangununtukberkemih. PerlukanditanganiIUnyamisalnyadenganantikolinergik? Karenamungkinsajainsomnianyadariinkontinensia.

  33. Cieto: Latihanberkemih? • Catatanberkemih, latihanototdasarpanggul (kontraksidanrelaksasi 10 detiksebanyak 40x sehari), saatbuang air keciltidaksemuanyadikeluarkan, dicobaditahanterlebihdahulu • Pengalihanperhatian  supayatidakmemikirkaninkontinensianya • Terapirelaksasi

  34. Keiko  Duludiberikan diazepam, mengapatidakberhasil? Bagaimanakemungkinandepresipadapasienini yang kira-kiradapatmenyebabkan insomnia/inkontinensia? (Faktor lain darisegipsikis) • Duludiberikan diazepam 2 hari. Saatitupasienbisatidurnamunperasaannyajaditidakenak, akhirnyaberhentiminumobat. Setelahituberhenti malahjadimakintidakbisatidur • Mau diberialprazolam  namuntidakditanggung ASKES  diberilorazepam • GDS hasilnya 2. Dicobadieksplornamunpasienmengatakantidakadamasalah, hanyakekhawatiranmengenaiumrahnya. Masalahmengenaisuami  timelinenyatidakcocok

  35. Cieto: Timeline mulai IU dankeRehabMedik? • OS padalahpasienkontroltiapbulan, dengankeluhanmunculsebulan yang lalu  langsungkeRehabMediksekaliankontrol

  36. Cieto: Pemeriksaanpenunjanguntuk IU? • Persarafanberkemih  sakral. OS dapatmerasakancelananyabasah  untukpersarafansakraldarikulitmasihintak • Faktorrisikoneuropati  OS tidakada • Pemeriksaanpenunjang  RT untukmerasakan tonus sphincter ani (sakral) • Uriflowmetry  Kapasitasdankandungan bladder, adanyasumbatan, apakahkeluarsebelum bladder penuh (tipeurgensi) • Sayangnya status poliRehabMediktidakadanamunpasienmengalamiperbaikan (tapimasihada IU)

  37. Evan  Apakahperludisingkirkanpenyebaborganik IU sebelummemberikantx?

  38. Narasumber • LatihanRehabMediksepertiapa yang dijalanipasien IUnyamembaik? • Latihanberkemihmenjadimembaik  sepertinyatidakmemerlukanterapifarmakologi (mengedepankanterapinonfarmako) • Harus PF vesika, nyeritekansuprasimfisisdll • Coping mechanism pasienbaik tapibisasajasuatuharimenjadi stressor  depresidan handicap

  39. IMT dengan BB 46 kg dantinggi 142 cm (agakbungkuk)  22,8 (normal borderline tinggi) • MMSE lihattingkatpendidikandanusia (dikonversiketabelpsikogeri) • Mulailupa-lupaakhir-akhirini  bisajadikarenakurangtidur • Hipertensi>140  tetapbelumterkontrol • Pilihanterapi insomnia  harusdievaluasiduluinsomnianyaapa (akut, kronik, organik) • Geriatri  harusnyanonbenzokarenabenzomengganggugl.tidurdantakutjadiinstabilitas

  40. Psikoterapijugaharuskonselingkesuaminya (couple therapy, family counseling) • IU  harusdieksplorasipenyebabdanjenisnya. Apa yang terjadisatubulan yang lalusehinggatetiba IU? Apakahdariduluadatapimemberatsebulanlalu? • IU harusdicari DIAPERS  Delirium, Infection, Atrophy of vagina, Pharmaceutical/Psychological, Endocrine (poliuri DM), Restrictive mobility, Stool impaction • Stress, urgensi, overflow, campuran? Mungkinurgensikarenaadaperan overactive bladder

  41. Overactive bladder  Siang 8 kali, malam >2 kali • ISK  Kalaumau BAK harussaatitujuga • Stress  menetes  peningkatantekananintraabdominal (batuk, mengangkatbarangberat, tertawa) • Overflow  Lubernamunsulitkeluarkarenasumbatan (BPH, skibala, bladder tidakbisakontraksi (atonia/hipotoni  ngembangterus)) • Kalaukeluardulubaruberasa  kesan overflow • Fungsional  misalnyakarenaimmobilisasiataudemensia, bedridden lama. Paling seringurgensi/stress

  42. Bukuharianberkemih penjadwalanberkemihsecarateratursebelum bladder luber • Karena OS masihbisamengosongkan bladder  mungkinhipotonia • Pemeriksaanpenunjang yang cocok  PVR (disuruh BAK sebanyak2nya laludilihatresidunya) • Urinalisis  menyingkirkan ISK • Padapasien DM, karenaneuropati. Pada ISK berulangkarenainflamasiototdetrusorjaditidakbisakontraksi

More Related